Partisipasi Wanita dalam Usahatani Kubis dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wanita
merupakan
sumberdaya
insani
yang
potensial
dalam
pembangunan.Namun demikian, potensi kaum wanita yang relatif besar belum
termanfaatkan secara maksimal terutama dalam kegiatan-kegiatan produktif,
seperti bekerja atau melakukan suatu kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh
pendapatan atau penghasilan.Selain itu, peran wanita tidak terlepas dari fungsi
sebagai ibu rumah tangga, istri pendamping suami, serta pembina putra putri.
Peranan wanita dalam kehidupan keluarga semakin berkembang. Saat ini,
wanita tidak saja melakukan kegiatan di dalam lingkup keluarga, tetapi banyak di
antara bidang-bidang kehidupan masyarakat yang membutuhkan kehadiran wanita
dalam penanganannya. Ikut sertanya wanita dalam kegiatan ekonomi bukan
sesuatu hal yang baru. Wanita berusaha memperoleh penghasilan yang disebabkan
oleh beberapa hal, antara lain adanya kemauan wanita untuk mandiri dalam
bidang ekonomi, yaitu berusaha membiayai kebutuhan hidupnya dan kebutuhan
hidup dari orang-orang yang menjadi tanggungannya. Selain itu, adanya
kebutuhan untuk menambah penghasilan keluarga serta semakin meluasnya
kesempatan kerja yang menyerap tenaga kerja wanita juga merupakan salah satu
faktor pendorong wanita untuk bekerja (Sumarsono, 2009).
Di Indonesia dewasa ini umumnya orang menganggap bahwa tugas wanita
sebagai ibu rumah tangga adalah memelihara dan mengurus rumah tangga dengan
sebaik-baiknya. Namun kenyataannya sekarang ini kaum ibu dirumah tidak
pernah tinggal diam dan selalu aktif (Notopuro,1984).
Universitas Sumatera Utara
Fenomena wanita bekerja di sektor pertanian bagi masyarakat bukan
sesuatu hal yang baru.Sejarah menunjukkan bahwa asal mula pertanian berawal
dari pembagian kerja antara pria dan wanita, dimana pria melakukan pekerjaan
berburu dan meramu hasil hutan, sedangkan wanita bertani di sekitar rumah dan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.Semakin maju masyarakat maka usaha
pertanian dilakukan secara menetap dan dilakukan oleh pria dan wanita.Masuknya
tenaga kerja wanita ke sektor pertanian didorong oleh kebutuhan pokok
masyarakat (Sukesi, 2002).
Tenaga Kerja wanita sebagai buruh dapat membantu kegiatan suami dan
menambah pendapatan rumah tangga.Pendaptan rumah tangga merupakan hasil
usaha bersama dari semua anggota rumah tangga yang mampu bekerja dan
digunakan untuk semua anggota rumah tangga sesuai dengan pos-pos pengeluaran
yang ada, dengan pengeluaran tertinggi ada pada pos pangan (Bastian, 1985).
Di Kecamatan Simpang Empat, petani Kubis sebagian besar berasal dari
penduduk asli di daerah tersebut. Tidak hanya petani pria yang terlibat dalam
kegiatan usahatani, tetapi juga wanita tani yang ikut membantu dalam
kegiatannya.Salah satu desa di Kecamatan Simpang Empat yang melakukan
kegiatan usahatani Kubis adalah Desa Surbakti.Berdasarkan data monografi Desa
Surbakti (2014), jumlah penduduk yang bekerja di sector pertanian tercatat
berjumlah 1189 orang.Selain itu, kegiatan usahatani telah dilakukan sejak lama
dan turun temurun oleh masyarakat sekitar yang mayoritas bekerja sebagai
petani.Rata-rata wanita tani yang bekerja adalah buruh tani harian yang bekerja
khususnya pada usahatani kubis.
Universitas Sumatera Utara
Sebagian besar penduduk Indonesia termasuk penduduk Sumatera Utara
mengandalkan pertanian sebagai pencaharian utama.Khususnya di dalamnya
Kabupaten Karo di mana kecamatannya lebih banyak bergerak dibidang
Pertanian.Salah satunya di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, dengan
data jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan sangat tinggi.Hal ini dapat
dillihat dari Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin Per kelurahan
Kecamatan Simpang Empat Tahun 2010-2014(jiwa)
2010
2011
2012
2013
2014
Daerah
Kab.Karo
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
174418
176542
176077
178165
178073
180750
180535
183220
189815
192807
10462
10627
9515
9500
9714
9726
9848
9859
9994
10015
1231
1223
1064
1046
1104
1114
1101
1086
1118
1102
186111
188392
186656
188711
188891
191590
191485
194165
200927
203924
Kec.Simp.
empat
Desa
Surbakti
Total
Sumber : BPS Sumatera Utara dalam Angka Kab.Karo Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat dilihat rata-rata jumlah penduduk pria
dan wanita 5 tahun terakhir di Kabupaten Karo, kecamatan Simpang empat ,dan di
desa Surbakti memiliki jumlah penduduk wanita rata-rata lebih besar dibanding
dengan laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari total seluruh jumlah penduduk pria dan
wanita.
Kabupaten Karo sebagai salah satu sentra produksi Kubis di Propinsi
Sumatera Utara memiliki 17 Kecamatan.Salah satu kecamatan penghasil kubis
terbesar berada di Kabupaten Karo adalah Simpang empat.Pada Tabel 2 berikut
menunjukan data luas panen, Produksi, dan Rata- rata Produktivitas Tanaman
Kubis di Kecamatan Simpang Empat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Luas Lahan, Produksi, dan Produktivitas Kubis PerKecamatan
Kabupaten Karo 2014
Wilayah
Luas
Tanam(Ha)
0
0
0
0
37
0
3
7
433
Produksi
(Ton)
0
0
0
0
875
0
90
150
13300
Produktivitas(kwintal/ha)
Mardingding
0
Laubaleng
0
Tigabinanga
0
Juhar
0
Munte
236,49
Kotabuluh
0
Payung
300
Tiganderket
214,29
Simpang
307,16
empat
Naman teran
167
3210
192,22
Merdeka
254
6940
273,32
Kabanjahe
347
12970
373,78
Berastagi
243
8529
350,99
Tiga panah
349
3883
111.25
Dolarakyat
138
1959
141,96
Merek
257
8841
344,01
Barusjahe
174
3558
204,48
Karo
2409
64305
266,93
Sumber : BPS Sumatera Utara dalam Angka Kab.Karo Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa Kecamatan Simpang Empat
memiliki produksi Kubis tertinggi, dengan jumlah produksi sebesar 13300 ton
dengan luas panen 433 Ha dengan produktifitas sebesar 307,16 kwintal/Ha.
Berdasarkan data dari kantor Kecamatan Simpang Empat diketahui bahwa
Desa Surbakti merupakan desa yang luas lahan dan produksi kubis tertinggi di
kecamatan simpang empat, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Luas lahan Kubis Per Desa di Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Karo Tahun 2014
No.
Desa
Luas
panen
32
10
78
1
2
3
Produksi
(Ton)
665
120
3385
Produktivitas(Ton/ha)
Beganding
Serumbia
Nang
belawan
4
Lingga
41
702
5
Lingga julu
6
112
6
Ndokum
6
95
siroga
7
Surbakti
110
4950
8
Tiga pancur
58
1407
9
Berastepu
30
535
10
Pintu besi
12
284
11
Jeraya
18
480
15 Gajah
7
140
16 Bulan baru
10
121
17 Gamber
15
304
Total
433
13300
Sumber : kantor kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo
20,78
12
43,39
17,12
18,66
15,83
45
24,25
17,83
23,66
26,66
20
12,1
20,26
317,54
Dengan melihat Tabel 3 diatas dapat diketahui desa Surbakti memiliki luas
lahan dan produksi yang paling tinggi dalam usahatani kubis yakni luas lahan 110
Ha, dan jumlah produksi 4950 ton, sehingga diperoleh produktifitas 45 ton/ha
Masyarakat karo sebagian besar bergerak di sector pertanian selebihnya
bergerak di sector industry, perdagangan, jasa dan lainnya.Kegiatan usaha
pertanian
terutama
pada
tanaman
pangan,
buah-buahan,
dan
sayur-
sayuran.Banyaknya tenaga kerja yang bekerja menurut lapangan pekerjaan di
Desa Surbakti dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Data jumlah tenaga kerja yang bekerja menurut lapangan
PekerjaanPer Desa Kecamatan Simpang Empat tahun 2014
No. Desa/Kelurahan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
15
16
17
Pertanian
Beganding
995
Serumbia
460
Nang belawan
560
Lingga
1730
Lingga julu
835
Ndokum siroga
1293
Surbakti
1189
Tiga pancur
716
Berastepu
728
Pintu besi
190
Jeraya
185
Gajah
1097
Bulan baru
350
Gamber
235
Total
11540
Sumber : BPS Karo dalam Angka 2015
Industri
54
12
18
0
0
9
0
0
0
0
0
0
6
0
96
PNS/
ABRI
54
12
18
14
6
206
63
30
70
5
7
18
7
6
544
Lainnya
Total
14
0
23
81
521
12
7
0
0
4
0
0
77
75
841
1112
472
619
1825
1362
1520
1259
746
798
199
192
1115
440
316
13021
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa tenaga kerja di desa Surbakti lebih
banyak bekerja di sector pertanian yakni sebanyak 1189 orang.Oleh karena itu,
perlu diadakan penelitian mengenai wanita tani yang bekerja pada usahatani
Kubis. Dengan focus perkara penelitian ini adalah melihat Peranan tenaga kerja
wanita pada usahatani Kubis dan sumbangannya terhadap pendapatan keluarga.
Dengan lokasi penelitian ditetapkan di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang
Empat,Karo
Universitas Sumatera Utara
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa
Permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana curahan tenaga kerja wanita dalam usahatani kubis di daerah
penelitian?
2. Berapa besar pendapatan Keluarga wanita tani dari usaha tani kubis di daerah
penelitian ?
3. Berapa besar persentase kontribusi tenaga kerja wanita dalam usahatani kubis
terhadap total pendapatan keluarga di daerah penelitian?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian dirumuskan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui berapa besar curahan tenaga kerja pria dan wanita dalam
usaha tani kubis didaerah penelitian.
2. Untuk mengetahui berapa besar pendapatan keluarga wanita tani dari usaha
tani kubis di Darerah penelitian.
3. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi curahan tenaga kerja wanita dalam
usahatani Kubis terhadap total pendapatan keluarga didaerah penelitian.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai beikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi keluarga tani dalam mengelola dan
mengembangkan usahataninya sehingga dapat memperbaiki pendapatan
keluarga.
2. Sebagai bahan Informasi dalam referensi bagi peneliti lainnya yang
berhubungan dengan penelitian peranan wanita
Universitas Sumatera Utara
3. Sebagai bahan untuk membuat skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk
dapat
menyelesaikan
studi
pada
Fakultas
Pertanian
Universitas
SumateraUtara.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wanita
merupakan
sumberdaya
insani
yang
potensial
dalam
pembangunan.Namun demikian, potensi kaum wanita yang relatif besar belum
termanfaatkan secara maksimal terutama dalam kegiatan-kegiatan produktif,
seperti bekerja atau melakukan suatu kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh
pendapatan atau penghasilan.Selain itu, peran wanita tidak terlepas dari fungsi
sebagai ibu rumah tangga, istri pendamping suami, serta pembina putra putri.
Peranan wanita dalam kehidupan keluarga semakin berkembang. Saat ini,
wanita tidak saja melakukan kegiatan di dalam lingkup keluarga, tetapi banyak di
antara bidang-bidang kehidupan masyarakat yang membutuhkan kehadiran wanita
dalam penanganannya. Ikut sertanya wanita dalam kegiatan ekonomi bukan
sesuatu hal yang baru. Wanita berusaha memperoleh penghasilan yang disebabkan
oleh beberapa hal, antara lain adanya kemauan wanita untuk mandiri dalam
bidang ekonomi, yaitu berusaha membiayai kebutuhan hidupnya dan kebutuhan
hidup dari orang-orang yang menjadi tanggungannya. Selain itu, adanya
kebutuhan untuk menambah penghasilan keluarga serta semakin meluasnya
kesempatan kerja yang menyerap tenaga kerja wanita juga merupakan salah satu
faktor pendorong wanita untuk bekerja (Sumarsono, 2009).
Di Indonesia dewasa ini umumnya orang menganggap bahwa tugas wanita
sebagai ibu rumah tangga adalah memelihara dan mengurus rumah tangga dengan
sebaik-baiknya. Namun kenyataannya sekarang ini kaum ibu dirumah tidak
pernah tinggal diam dan selalu aktif (Notopuro,1984).
Universitas Sumatera Utara
Fenomena wanita bekerja di sektor pertanian bagi masyarakat bukan
sesuatu hal yang baru.Sejarah menunjukkan bahwa asal mula pertanian berawal
dari pembagian kerja antara pria dan wanita, dimana pria melakukan pekerjaan
berburu dan meramu hasil hutan, sedangkan wanita bertani di sekitar rumah dan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.Semakin maju masyarakat maka usaha
pertanian dilakukan secara menetap dan dilakukan oleh pria dan wanita.Masuknya
tenaga kerja wanita ke sektor pertanian didorong oleh kebutuhan pokok
masyarakat (Sukesi, 2002).
Tenaga Kerja wanita sebagai buruh dapat membantu kegiatan suami dan
menambah pendapatan rumah tangga.Pendaptan rumah tangga merupakan hasil
usaha bersama dari semua anggota rumah tangga yang mampu bekerja dan
digunakan untuk semua anggota rumah tangga sesuai dengan pos-pos pengeluaran
yang ada, dengan pengeluaran tertinggi ada pada pos pangan (Bastian, 1985).
Di Kecamatan Simpang Empat, petani Kubis sebagian besar berasal dari
penduduk asli di daerah tersebut. Tidak hanya petani pria yang terlibat dalam
kegiatan usahatani, tetapi juga wanita tani yang ikut membantu dalam
kegiatannya.Salah satu desa di Kecamatan Simpang Empat yang melakukan
kegiatan usahatani Kubis adalah Desa Surbakti.Berdasarkan data monografi Desa
Surbakti (2014), jumlah penduduk yang bekerja di sector pertanian tercatat
berjumlah 1189 orang.Selain itu, kegiatan usahatani telah dilakukan sejak lama
dan turun temurun oleh masyarakat sekitar yang mayoritas bekerja sebagai
petani.Rata-rata wanita tani yang bekerja adalah buruh tani harian yang bekerja
khususnya pada usahatani kubis.
Universitas Sumatera Utara
Sebagian besar penduduk Indonesia termasuk penduduk Sumatera Utara
mengandalkan pertanian sebagai pencaharian utama.Khususnya di dalamnya
Kabupaten Karo di mana kecamatannya lebih banyak bergerak dibidang
Pertanian.Salah satunya di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, dengan
data jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan sangat tinggi.Hal ini dapat
dillihat dari Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin Per kelurahan
Kecamatan Simpang Empat Tahun 2010-2014(jiwa)
2010
2011
2012
2013
2014
Daerah
Kab.Karo
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
174418
176542
176077
178165
178073
180750
180535
183220
189815
192807
10462
10627
9515
9500
9714
9726
9848
9859
9994
10015
1231
1223
1064
1046
1104
1114
1101
1086
1118
1102
186111
188392
186656
188711
188891
191590
191485
194165
200927
203924
Kec.Simp.
empat
Desa
Surbakti
Total
Sumber : BPS Sumatera Utara dalam Angka Kab.Karo Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat dilihat rata-rata jumlah penduduk pria
dan wanita 5 tahun terakhir di Kabupaten Karo, kecamatan Simpang empat ,dan di
desa Surbakti memiliki jumlah penduduk wanita rata-rata lebih besar dibanding
dengan laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari total seluruh jumlah penduduk pria dan
wanita.
Kabupaten Karo sebagai salah satu sentra produksi Kubis di Propinsi
Sumatera Utara memiliki 17 Kecamatan.Salah satu kecamatan penghasil kubis
terbesar berada di Kabupaten Karo adalah Simpang empat.Pada Tabel 2 berikut
menunjukan data luas panen, Produksi, dan Rata- rata Produktivitas Tanaman
Kubis di Kecamatan Simpang Empat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Luas Lahan, Produksi, dan Produktivitas Kubis PerKecamatan
Kabupaten Karo 2014
Wilayah
Luas
Tanam(Ha)
0
0
0
0
37
0
3
7
433
Produksi
(Ton)
0
0
0
0
875
0
90
150
13300
Produktivitas(kwintal/ha)
Mardingding
0
Laubaleng
0
Tigabinanga
0
Juhar
0
Munte
236,49
Kotabuluh
0
Payung
300
Tiganderket
214,29
Simpang
307,16
empat
Naman teran
167
3210
192,22
Merdeka
254
6940
273,32
Kabanjahe
347
12970
373,78
Berastagi
243
8529
350,99
Tiga panah
349
3883
111.25
Dolarakyat
138
1959
141,96
Merek
257
8841
344,01
Barusjahe
174
3558
204,48
Karo
2409
64305
266,93
Sumber : BPS Sumatera Utara dalam Angka Kab.Karo Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa Kecamatan Simpang Empat
memiliki produksi Kubis tertinggi, dengan jumlah produksi sebesar 13300 ton
dengan luas panen 433 Ha dengan produktifitas sebesar 307,16 kwintal/Ha.
Berdasarkan data dari kantor Kecamatan Simpang Empat diketahui bahwa
Desa Surbakti merupakan desa yang luas lahan dan produksi kubis tertinggi di
kecamatan simpang empat, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Luas lahan Kubis Per Desa di Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Karo Tahun 2014
No.
Desa
Luas
panen
32
10
78
1
2
3
Produksi
(Ton)
665
120
3385
Produktivitas(Ton/ha)
Beganding
Serumbia
Nang
belawan
4
Lingga
41
702
5
Lingga julu
6
112
6
Ndokum
6
95
siroga
7
Surbakti
110
4950
8
Tiga pancur
58
1407
9
Berastepu
30
535
10
Pintu besi
12
284
11
Jeraya
18
480
15 Gajah
7
140
16 Bulan baru
10
121
17 Gamber
15
304
Total
433
13300
Sumber : kantor kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo
20,78
12
43,39
17,12
18,66
15,83
45
24,25
17,83
23,66
26,66
20
12,1
20,26
317,54
Dengan melihat Tabel 3 diatas dapat diketahui desa Surbakti memiliki luas
lahan dan produksi yang paling tinggi dalam usahatani kubis yakni luas lahan 110
Ha, dan jumlah produksi 4950 ton, sehingga diperoleh produktifitas 45 ton/ha
Masyarakat karo sebagian besar bergerak di sector pertanian selebihnya
bergerak di sector industry, perdagangan, jasa dan lainnya.Kegiatan usaha
pertanian
terutama
pada
tanaman
pangan,
buah-buahan,
dan
sayur-
sayuran.Banyaknya tenaga kerja yang bekerja menurut lapangan pekerjaan di
Desa Surbakti dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Data jumlah tenaga kerja yang bekerja menurut lapangan
PekerjaanPer Desa Kecamatan Simpang Empat tahun 2014
No. Desa/Kelurahan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
15
16
17
Pertanian
Beganding
995
Serumbia
460
Nang belawan
560
Lingga
1730
Lingga julu
835
Ndokum siroga
1293
Surbakti
1189
Tiga pancur
716
Berastepu
728
Pintu besi
190
Jeraya
185
Gajah
1097
Bulan baru
350
Gamber
235
Total
11540
Sumber : BPS Karo dalam Angka 2015
Industri
54
12
18
0
0
9
0
0
0
0
0
0
6
0
96
PNS/
ABRI
54
12
18
14
6
206
63
30
70
5
7
18
7
6
544
Lainnya
Total
14
0
23
81
521
12
7
0
0
4
0
0
77
75
841
1112
472
619
1825
1362
1520
1259
746
798
199
192
1115
440
316
13021
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa tenaga kerja di desa Surbakti lebih
banyak bekerja di sector pertanian yakni sebanyak 1189 orang.Oleh karena itu,
perlu diadakan penelitian mengenai wanita tani yang bekerja pada usahatani
Kubis. Dengan focus perkara penelitian ini adalah melihat Peranan tenaga kerja
wanita pada usahatani Kubis dan sumbangannya terhadap pendapatan keluarga.
Dengan lokasi penelitian ditetapkan di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang
Empat,Karo
Universitas Sumatera Utara
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa
Permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana curahan tenaga kerja wanita dalam usahatani kubis di daerah
penelitian?
2. Berapa besar pendapatan Keluarga wanita tani dari usaha tani kubis di daerah
penelitian ?
3. Berapa besar persentase kontribusi tenaga kerja wanita dalam usahatani kubis
terhadap total pendapatan keluarga di daerah penelitian?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian dirumuskan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui berapa besar curahan tenaga kerja pria dan wanita dalam
usaha tani kubis didaerah penelitian.
2. Untuk mengetahui berapa besar pendapatan keluarga wanita tani dari usaha
tani kubis di Darerah penelitian.
3. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi curahan tenaga kerja wanita dalam
usahatani Kubis terhadap total pendapatan keluarga didaerah penelitian.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai beikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi keluarga tani dalam mengelola dan
mengembangkan usahataninya sehingga dapat memperbaiki pendapatan
keluarga.
2. Sebagai bahan Informasi dalam referensi bagi peneliti lainnya yang
berhubungan dengan penelitian peranan wanita
Universitas Sumatera Utara
3. Sebagai bahan untuk membuat skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk
dapat
menyelesaikan
studi
pada
Fakultas
Pertanian
Universitas
SumateraUtara.
Universitas Sumatera Utara