TAP.COM - JURNAL AKP MANFAAT LIDAH BUAYA (ALOE VERA) SEBAGAI ... 113 412 1 PB

MANFAAT LIDAH BUAYA (ALOE VERA) SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH
PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS
Ike Setya Kurniasari
Abstrak
Diabetes Mellitus adalah keadaan peningkatan kadar glukosa darah yang kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik (Mirza
maulana,2009). Peningkatan glukosa darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi antara lain
kelainan pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan serangan jantung, gangguan fungsi ginjal, luka sulit
sembuh dan membusuk (gangren) dan merupakan penyebab utama terjadinya pengerasan dan penyempitan
pembuluh darah (Aterosklerosis) sehingga menimbulkan stroke. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
manfaat lidah buaya (Aloe Vera) sebagai penurun kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus.
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperimental dua kelompok.
Yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, dengan pendekatan pre dan post perlakuan. Populasinya
adalah seluruh warga di RW 08 Dusun Gedangsewu Kulon yang terdiagnosa Diabetes Mellitus sebanyak 10
orang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 10 orang yang menderita Diabetes Mellitus di RW 08 Dusun
Gedangsewu Kulon, dimana 5 orang sebagai kelompok perlakuan dan 5 orang sebagai kelompok kontrol.
Analisa data dilakukan dengan membandingkan tingkat kadar glukosa darah sebelum dan sesudah perlakuan,
dianalisis secara inferensial untuk menentukan rata – rata dan standart deviasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan sejumlah 5 orang terjadi penurunan
kadar glukosa darah setelah diberikan olahan Aloe Vera yaitu dari 195.40 mg/dl (Pre Test) menjadi 133.40
mg/dl (Post Test).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan kadar glukosa darah pada kelompok
perlakuan yang diberikan olahan Aloe Vera selama 5 hari berturut – turut, dalam artian olahan Aloe Vera
dapat menurunkan kadar glukosa darah pada klien Diabetes Mellitus.
Kata kunci : Aloe Vera, Glukosa Darah, Diabetes Mellitus.
Abstract
Diabetes Mellitus is a cronic increase of blood glucose level with many kinds of anomaly metabolic that
caused complications (Mirza maulana,2009). The uncontrolled increase of blood glucose will cause some
complications, such as anomaly blood vescel which can cause a heart attack, interference of kidney function,
injury that is difficult to be cured and gangren which can cause ateroslerosis and causes stroke. The purpose
of this research is to know about the the advantages of aloe vera as the lower of blood glucose concentration
for client Diabetes Mellitus.
The disgn of research that will be used in this research is two group – quasy experimental, that is
treatment and control group with the approachment of pre and post treatment. The population is all of the
society in RW O8 Gedangsewu Kulon village and 10 people are diagnosed Diabetes Mellitus. The samples of
this research are 10 people who get Diabetes Mellitus in RW O8 Gedangsewu Kulon village, where 5 people
here as the tretment group and 5 group as the control group. The data analyzing is dome by comparing the
blood glucose level before and after treatment, analized inferensialy to decide the average and standart
deviation.
The research shows that from the treatment group there are 5 people get decrease of blood glucose
level after comsuming Aloe Vera that is from 195.40 mg/dl (pre test) become 133.40 mg/dl (post test).

From the statement above, we can conclude that there is decrease of boold glucose in treatment group
that given Aloe Vera for 5 days, it means that Aloe Vera can lower the blood glucose concentration for client
Diabetes Mellitus.
Keyword : Aloe Vera, Blood Glucose, Diabetes Mellitus

Jurnal AKP

63

Vol.6 No.1, 1 Januari – 30 Juni 2015

Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah keadaan peningkatan
kadar glukosa darah yang kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal,
yang
menimbulkan
berbagai
komplikasi
kronik(Mirza maulana,2009). Hormon insulin

dihasilkan oleh sekelompok sel beta () dikelenjar
pancreas dan sangat berperan dalam metabolisme
glukosa dalam sel tubuh. Tingginya prevalensi
Diabetes Mellitus menjadikan sangat penting untuk
segera diatasi. Namun saat ini masih banyak
masyarakat yang kurang menyadari / mengetahui
akan manfaat tanaman herbal sebagai terapi herbal
dalam mengatasi Diabetes Mellitus.
Data terbaru Badan Kesehatan Dunia (WHO)
Indonesia menempati urutan ke-4 dalam jumlah
Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2006
jumlah penderita Diabetes Mellitus di Indonesia 14
juta orang. Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan, didapatkan data dari jumlah klien
Diabetes Mellitus yang periksa di Puskesmas
Sidorejo wilayah Desa Gedangsewu bulan JanuariOktober 2011 adalah sebanyak 98 orang.
Sedangkan di wilayah RW 08 Desa Gedangsewu
yang telah terdiagnosis Diabetes Mellitus sebanyak
10 orang. Dari 10 responden mengatakan belum
mengetahui bahwa pengobatan Diabetes Mellitus

dapat menggunakan tanaman herbal, yang
diketahui hanya obat – obatan bahan kimia.
Kontrol glukosa menjadi kunci utama dari
penyakit Diabetes Mellitus. Faktor perekonomian
yang labil merupakan salah satu kendala penderita
diabetes melakukan proses terapi. Apabila
kepatuhan proses terapi dinilai kurang maka
cenderung glukosa darah terjadi peningkatan.
Peningkatan glukosa darah yang tidak terkontrol
akan
menimbulkan komplikasi antara lain
kelainan pembuluh darah yang akhirnya
menyebabkan serangan jantung, gangguan fungsi
ginjal, luka sulit sembuh dan membusuk (gangren)
dan merupakan penyebab utama penyempitan
pembuluh darah (Aterosklerosis) sehingga
menimbulkan stroke. Untuk menanggulangi
peningkatan penderita Diabetes, maka diperlukan
obat yang dapat membantu penderita dalam
menurunkan kadar glukosa yang berlebih.

Disamping mengkonsumsi obat, penderita
Diabetes juga harus menjaga pola makan serta
olahraga secara teratur. Tahun 1996 di Universitas
Mahidol, Bangkok, melaporkan Aloe Vera
terbukti mengurangi kadar glukosa darah pada 72
pasien
yang
kadar
glukosanya
sangat
tinggi(Rostita,2008).

Jurnal AKP

64

Penggunaan bahan alam disekitar dapat diolah
menjadi obat alami yang aman untuk kesehatan.
Salah satunya adalah tanaman lidah buaya (Aloe
Vera) yang

diolah secara sederhana dan
tradisional. Tanaman lidah buaya selain untuk
perawatan kulit juga dapat mengobati berbagai
penyakit. Aloe Vera dapat berfungsi sebagai antiinflamasi, antijamur, antibakteri dan regenerasi sel.
Disamping itu (Aloe Vera) bermanfaat untuk
menurunkan kadar glukosa darah. Sehingga
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Manfaat Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai
Penurun Kadar Glukosa Darah Pada Penderita
Diabetes Mellitus”.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui manfaat lidah buaya (Aloe Vera)
sebagai penurun kadar glukosa darah pada
penderita Diabetes Mellitus.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kadar glukosa darah pada
penderita Diabetes Mellitus sebelum
diberikan olahan Aloe Vera.
b. Mengidentifikasi kadar glukosa darah pada

penderita Diabetes Mellitus sesudah
diberikan olahan Aloe Vera.
c. Menganalisa manfaat lidah buaya (Aloe
Vera) sebagai penurun kadar glukosa
darah.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah desain eksperimental
semu (quasy eksperimental) dengan rancangan
(non equivalent control group) dimana sample
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
tidak
dapat
dianggap
sama
(Soekidjo
Notoatmodjo,2010). Dalam penelitian ini peneliti
ingin melakukan perlakuan pada responden yaitu
pada penderita Diabetes Mellitus dengan
pemberian terapi herbal yang menggunakan olahan

Aloe Vera pada responden yang telah dipilih oleh
peneliti dengan perlakuan sebanyak 2 kali perhari
dan dalam kurun waktu 5 hari serta dikontrol
sebelum dan sesudah diberikan olahan Aloe Vera.

Vol.6 No.1, 1 Januari – 30 Juni 2015

Tabel 1. Desain eksperimental semu (quasy
eksperimental) dengan rancangan non
equivalent control group.
Subyek
Pretest Perlakuan
Posttest
K-A
01-A
X
02-A
K-B
01-B
02-B

Keterangan
:
K-A
: Kelompok Perlakuan
K- B
: Kelompok Kontrol
01-(A  B)
: Observasi kadar glukosa darah
sebelum perlakuan
X
: Intervensi
02-(A  B)
: Observasi kadar glukosa sesudah
perlakuan.
Dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu :
1. Variabel Independen (bebas) adalah variabel
yang nilainya menentukan variabel lain.
Dalam penelitian ini variabel independennya
adalah lidah buaya (Aloe Vera).
2. Variabel Dependen (tergantung) adalah

variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain. Dalam penelitian ini variabel
dependennya adalah Kadar Glukosa darah
pada penderita Diabetes Mellitus.
Waktu penelitian dimulai tanggal 14 Januari – 20
Januari 2012 dirumah klien penderita Diabetes
Mellitus di RW 08 Dusun Gedangsewu Kulon
Desa Gedangsewu Kecamatan Pare. Populasi
penelitian ini adalah sebanyak 10 orang., dan
keseluruhannya
dijadikan
sebagai
sampel
penelitian (total sampling) dimana 5 orang sebagai
kelompok perlakuan dan 5 orang sebagai
kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan
dengan lembar observasi berisikan identitas diri
responden dan kadar glukosa darah dengan
menggunakan alat berupa glukosa elektronik
Nesco multicheck glucotest.

Proses pengolahan data meliputi tahapan editing,
coding, tabulating . Analisis data dalam penelitian
ini untuk menguji antara kelompok kontrol dengan
perlakuan (Pre Test) digunakan analisis statistik
Uji One Sampel T Test. Sedangkan untuk analisis
statistik (Post Test) menggunakan Uji T Dua
Sampel Berpasangan dengan cara uji dua pihak.

Jurnal AKP

65

Hasil Penelitian
1. Data Umum
a. Distribusi responden kelompok perlakuan
berdasarkan umur
20%

20%

20%

20%

41-45 th
56-60 th

20%
46-50 th
61-65 th

51-55 th

Berdasarkan Diagram diatas yaitu 4145 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden,
46-50 tahun sejumlah (20%) atau 1
responden, 51-55 tahun sejumlah (20%) atau
1 responden, 56-60 tahun sejumlah (20%)
atau 1 responden, 61-65 tahun sejumlah
(20%) atau 1 responden.

b. Distribusi

responden
berdasarkan umur

kelompok

20%

kontrol

20%

20%

20%

20%
41-45 th
56-60 th

46-50 th
61-65 th

51-55 th

Berdasarkan Diagram diatas yaitu 4145 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden,
46-50 tahun sejumlah (20%) atau 1
responden, 51-55 tahun sejumlah (20%) atau
1 responden, 56-60 tahun sejumlah (20%)
atau 1 responden, 61-65 tahun sejumlah
(20%) atau 1 responden..

Vol.6 No.1, 1 Januari – 30 Juni 2015

c.

Distribusi responden kelompok perlakuan
berdasarkan jenis kelamin.

Berdasarkan Diagram diatas, diketahui
5 responden pada kelompok perlakuan
sebagian besar yaitu (60%) atau 3
Responden Tidak Bekerja, (20%) atau 1
Responden menjadi pegawai, (20%) atau 1
Responden menjadi petani.

40%

60%

f.
Laki - Laki

Distribusi responden
berdasarkan pekerjaan

kelompok

kontrol

Perempuan
20%

Berdasarkan Diagram diatas, diketahui
5 responden pada kelompok perlakuan
sebagian besar yaitu (60%) atau sejumlah 3
responden berjenis kelamin perempuan ,
(40%) atau sejumlah 2 responden berjenis
kelamin laki – laki.

20%

60%

Petani

d. Distribusi

responden kelompok
berdasarkan jenis kelamin

Pegawai

Tidak Bekerja

kontrol
Berdasarkan Diagram diatas, diketahui
5 responden pada kelompok kontrol
sebagian besar yaitu (60%) atau 3
Responden Tidak Bekerja, (20%) atau 1
Responden menjadi pegawai, (20%) atau 1
Responden menjadi petani.

40%

60%

g. Distribusi
Laki - Laki

responden kelompok perlakuan
berdasarkan riwayat penyakit keturunan

Perempuan

20%

Berdasarkan Diagram diatas, diketahui
5 responden pada kelompok kontrol
sebagian besar yaitu (60%) atau sejumlah 3
responden berjenis kelamin perempuan ,
(40%) atau sejumlah 2 responden berjenis
kelamin laki – laki.

e.

Distribusi responden kelompok perlakuan
berdasarkan pekerjaan

80%
Ya

Tidak Ada

20%

20%

60%

petani

Berdasarkan Diagram diatas, diketahui
5 responden pada kelompok perlakuan yaitu
(80%) atau sejumlah 4 Responden
menjawab ada riwayat keturunan Diabetes
Mellitus pada keluarga dan (20%) atau
sejumlah 1 Responden menjawab tidak ada
penyakit keturunan Diabetes Mellitus pada
keluarganya.

Pegawai

Jurnal AKP

Tidak Bekerja

66

Vol.6 No.1, 1 Januari – 30 Juni 2015

b. Distribusi

h. Distribusi

responden kelompok
berdasarkan riwayat keturunan

responden berdasarkan hasil
pengukuran kadar glukosa darah Pre test
pada kelompok kontrol.

kontrol

20%

20%

20%

20%

20%

80%
Ya

20%
176 mg/dl
191 mg/dl

Tidak

20%

20%

c.

Distribusi responden berdasarkan hasil
pengukuran kadar glukosa darah Post test
pada kelompok perlakuan.
20%

20%
20%

179 mg/dl
205 mg/dl

20%
20%
184 mg/dl
211 mg/dl

20%

20%
198 mg/dl

Dari Diagram pie diatas diketahui 5
responden pada kelompok perlakuan
diantaranya sebanyak 20% atau sejumlah 1
responden dengan kadar glukosa darah 179
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 184 mg/dl, 20%
atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 198 mg/dl, 20% atau sejumlah
1 responden dengan kadar glukosa darah
205 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 211 mg/dl.

Jurnal AKP

187 mg/dl

Dari Diagram pie diatas diketahui 5
responden
pada
kelompok
kontrol
diantaranya sebanyak 20% atau sejumlah 1
responden dengan kadar glukosa darah 176
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 181 mg/dl, 20%
atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 187 mg/dl, 20% atau sejumlah
1 responden dengan kadar glukosa darah
191 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 215 mg/dl.

Berdasarkan Diagram diatas, diketahui
5 responden pada kelompok kontrol yaitu
(80%) atau sejumlah 4 Responden
menjawab ada riwayat keturunan Diabetes
Mellitus pada keluarga dan (20%) atau
sejumlah 1 Responden menjawab tidak ada
penyakit keturunan Diabetes Mellitus pada
keluarganya.
2. Data Khusus
a. Distribusi responden berdasarkan hasil
pengukuran kadar glukosa darah Pre test
pada kelompok perlakuan.

181 mg/dl
215 mg/dl

67

124 mg/dl
135 mg/dl

20%
128 mg/dl
147 mg/dl

133 mg/dl

Dari Diagram pie diatas diketahui 5
responden pada kelompok perlakuan
diantaranya sebanyak 20% atau sejumlah 1
responden dengan kadar glukosa darah 124
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 128 mg/dl, 20%
atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 133 mg/dl, 20% atau sejumlah
1 responden dengan kadar glukosa darah
Vol.6 No.1, 1 Januari – 30 Juni 2015

135 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 147 mg/dl.

diantaranya sebanyak 20% atau sejumlah 1
responden dengan kadar glukosa darah 183
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 189 mg/dl, 20%
atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 196 mg/dl, 20% atau sejumlah
1 responden dengan kadar glukosa darah
198 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 216 mg/dl.

d. Distribusi

responden berdasarkan hasil
pengukuran kadar glukosa darah Post test
pada kelompok kontrol.
20%

20%

e.

20%

20%

20%
183 mg/dl
198 mg/dl

189 mg/dl
216 mg/dl

196 mg/dl

Analisa Manfaat lidah buaya (aloe vera)
sebagai penurun kadar glukosa darah.
Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah
Kelompok Perlakuan Pada Penderita
Diabetes Mellitus Di RW 08 Dusun
Gedangsewu Kulon Desa Gedangsewu
Kecamatan Pare Bulan Januari 2012, adalah
sebagai berikut :

Dari Diagram pie diatas diketahui 5
responden
pada
kelompok
kontrol
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Kelompok Perlakuan Pada Penderita Diabetes
Mellitus Di RW 08 Dusun Gedangsewu Kulon Desa Gedangsewu Kecamatan Pare
Bulan Januari 2012
KADAR GLUKOSA (mg/dl)
No.
SELISIH
No.
RESPONDEN
HASIL
PRE TEST
POST TEST
1.
1
211 (mg/dl)
147 (mg/dl)
-64
2.
2
184 (mg/dl)
128 (mg/dl)
-56
3.
3
198 (mg/dl)
124 (mg/dl)
-74
4.
4
179 (mg/dl)
133 (mg/dl)
-46
5.
5
205 (mg/dl)
135 (mg/dl)
-70
Rata-Rata
195.40 (mg/dl)
133.40 (mg/dl)
-62.00 (mg/dl)
Std. Deviation
13.612
8.735
11.225
Berdasarkan table 2 diatas diketahui 5
responden pada kelompok perlakuan yang
diberi olahan aloe vera diantaranya, 1
responden dengan kadar glukosa darah pre
test 211 mg/dl menjadi (post test) 147 mg/dl
dengan selisih hasil
-64 , 1 responden
dengan kadar glukosa darah 184 mg/dl
menjadi (post test) 128 mg/dl dengan selisih
hasil -56, 1 responden dengan kadar glukosa
darah 198 mg/dl menjadi (post test) 124
mg/dl dengan selisih hasil -74,1 responden
dengan kadar glukosa darah 179 mg/dl
menjadi (post test) 133 mg/dl dengan selisih
hasil -46, 1 responden dengan kadar glukosa
darah 205 mg/dl menjadi (post test) 135

Jurnal AKP

68

mg/dl dengan selisih hasil -70. Rata – rata
antara pre test dan post test pada kelompok
perlakuan yaitu 195.40 mg/dl menjadi
133.40 mg/dl. Dapat disimpulkan penderita
Diabetes Mellitus yang diberikan olahan
aloe vera mengalami penurunan kadar
glukosa darah.
Adapun Hasil Pengukuran Kadar Glukosa
Darah Kelompok Kontrol Pada Penderita
Diabetes Mellitus Di RW 08 Dusun
Gedangsewu Kulon Desa Gedangsewu
Kecamatan Pare Bulan Januari 2012., adalah
sebagai berikut :

Vol.6 No.1, 1 Januari – 30 Juni 2015

Tabel 3. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Kelompok Kontrol Pada Penderita Diabetes
Mellitus Di RW 08 Dusun Gedangsewu Kulon Desa Gedangsewu Kecamatan Pare
Bulan Januari 2012
No.
1.
2.
3.
4.
5.

No.
RESPONDEN
1
2
3
4
5
Rata - Rata
Std. Deviation

KADAR GLUKOSA (mg/dl)
PRE TEST
POST TEST
187 (mg/dl)
196 (mg/dl)
176 (mg/dl)
183 (mg/dl)
215 (mg/dl)
216 (mg/dl)
191 (mg/dl)
198 (mg/dl)
181 (mg/dl)
189 (mg/dl)
190.00 (mg/dl)
196.40 (mg/dl)
15.100
12.642

SELISIH
HASIL
+9
+7
+1
+7
+8
+6.40 (mg/dl)
3.130

(post test) 198 mg/dl dengan selisih hasil +7,
1 responden dengan kadar glukosa darah
181 mg/dl menjadi (post test) 189 mg/dl
dengan selisih hasil +8. Rata – rata antara
pre test dan post test pada kelompok kontrol
yaitu 190.00 mg/dl menjadi 196.40 mg/dl.
Dapat disimpulkan penderita Diabetes
Mellitus yang tidak diberikan olahan aloe
vera tidak mengalami penurunan kadar
glukosa darah.

Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui 5
responden pada kelompok kontrol yang
tidak diberi olahan aloe vera diantaranya, 1
responden dengan kadar glukosa darah pre
test 187 mg/dl menjadi (post test) 196 mg/dl
dengan selisih hasil +9 , 1 responden dengan
kadar glukosa darah 176 mg/dl menjadi
(post test) 183 mg/dl dengan selisih hasil +7,
1 responden dengan kadar glukosa darah
215 mg/dl menjadi (post test) 216 mg/dl
dengan selisih hasil +1, 1 responden dengan
kadar glukosa darah 191 mg/dl menjadi

Tabel 4Analisa Manfaat Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Di RW 08 Dusun Gedangsewu Kulon Desa Gedangsewu
Kecamatan Pare Bulan Januari 2012.
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std.
Difference
Std.
Error
Mean Deviation Mean Lower Upper
Pair 1 PreTest - PostTest

62.000

11.225

5.020 48.062 75.938 12.351

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa hasil
kadar glukosa darah kelompok perlakuan
sebelum diberikan olahan aloe vera dan
setelah diberikan olahan aloe vera,
didapatkan hasil rentang penurunan kadar
glukosa darah 48.062 mg/dl. Diketahui nilai
T tabel yaitu 2.776 sedangkan nilai T hitung
12.351 yang berarti bahwa nilai T Hitung
lebih besar daripada T tabel. Sehingga dapat
disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima yang

Jurnal AKP

t

69

df Sig. (2-tailed)
4

.000

artinya ada manfaat lidah buaya (aloe vera)
sebagai penurun kadar glukosa darah pada
penderita Diabetes Mellitus.
Pembahasan
1. Kadar glukosa darah pada penderita Diabetes
Mellitus sebelum diberikan olahan aloe vera
dirumah klien Diabetes Mellitus
Berdasarkan tabel 2 dan 3 diketahui
terdapat 10 responden yang terdiri dari 5
Vol.6 No.1, 1 Januari – 30 Juni 2015

responden kelompok perlakuan dan 5
responden kelompok kontrol. Pada kelompok
perlakuan ini diberi olahan aloe vera,
sedangkan pada kelompok kontrol tidak
diberikan oalahan aloe vera. Pada kelompok
perlakuan diantaranya, 1 responden dengan
kadar glukosa darah pre test 211 mg/dl, 1
responden dengan kadar glukosa darah 184
mg/dl, 1 responden dengan kadar glukosa
darah 198 mg/dl, 1 responden dengan kadar
glukosa darah 179 mg/dl, 1 responden dengan
kadar glukosa darah 205 mg/dl. Sedangkan
kelompok kontrol diantaranya, 1 responden
dengan kadar glukosa darah pre test 187
mg/dl, 1 responden dengan kadar glukosa
darah 176 mg/dl, 1 responden dengan kadar
glukosa darah 215 mg/dl, 1 responden dengan
kadar glukosa darah 191 mg/dl, 1 responden
dengan kadar glukosa darah 181 mg/dl.
Diabetes Mellitus adalah penyakit
metabolik mayoritas sebagai penyakit
herediter akibat dari kurangnya insulin karena
adanya disfungsi dari sel Beta Pankreas. Pada
Diabetes Mellitus tipe II, sel-sel  pankreas
tidak rusak, walaupun mungkin hanya
terdapat sedikit yang normal sehingga
masih bisa mensekresi insulin, tetapi dalam
jumlah kecil sehingga tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Berdasarkan
ADA (American Diabetes Association) 1998,
ada dua test yang dapat dijadikan sebagai
dasar diagnosis terhadap Diabetes Mellitus
yang didasarkan pada pemeriksaan kadar
glukosa yaitu salah satunya kadar glukosa
darah saat puasa > 126 mg/dl.
Dari uraian fakta dan teori diatas,
peneliti sependapat bahwa Diabetes Mellitus
merupakan suatu penyakit akibat dari
disfungsi
sel-sel

pancreas
yang
mengakibatkan jumlah sekresi insulin yang
tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran
Glukosa Darah Pre test dari kedua kelompok
baik kelompok perlakuan maupun kelompok
kontrol terbukti menderita Diabetes Mellitus,
karena peneliti melakukan pengukuran pada
responden menggunakan alat berupa glukosa
elektronik Nesco multicheck glucotest dengan
kadar glukosa > 126 mg/dl. Setelah dilakukan
analisis kadar glukosa darah rata – rata pada
kelompok perlakuan kadar glukosa darah ratarata sebesar 195,40 mg/dl, sedangkan pada

Jurnal AKP

70

kelompok kontrol sebesar 190.00 mg/dl.
Terjadinya penyakit Diabetes Mellitus ini
dikarenakan sebagian responden mempunyai
riwayat keluarga dengan penyakit Diabetes
Mellitus hal ini dapat dilihat pada diagram 4.7
dan diagram 4.8 yang sebagian besar
responden menjawab mempunyai riwayat
keluarga dengan penyakit Diabetes Mellitus.
Mekanisme terjadinya peningkatan kadar
glukosa darah pada responden yang > 126
mg/dl disebabkan karena adanya adanya
kelainan sel beta dan kelainan pada jaringan
perifer dan berlanjut pada disfungsi sel Beta
pankreas.
2. Kadar glukosa darah pada penderita Diabetes
Mellitus sesudah diberikan olahan aloe vera
dirumah klien Diabetes Mellitus
Berdasarkan tabel 2 dan 3 diketahui
pengukuran kadar glukosa darah pada
kelompok perlakuan mayoritas mengalami
penurunan. Sedangkan pada kelompok kontrol
tidak mengalami penurunan kadar glukosa
darah. Rentang penurunan kadar glukosa
darah pada kelompok perlakuan mengalami
penurunan setelah diberikan olahan aloe vera
yaitu dari 195.40 mg/dl (pre test) menjadi
133.40 mg/dl (post test). Data tersebut
membuktikan bahwa terjadi penurunan kadar
glukosa darah pada kelompok perlakuan.
Penurunan kadar glukosa darah akibat
perlakuan dengan pemberian aloevera
berfungsi sebagai memperbaiki pankreas.
Senyawa yang berperan penting dalam
penurunan kadar glukosa yaitu Cromium,
inositol (merupakan bagian dari Vitamin B
kompleks) dan Vitamin A. Adapun senyawa
lain sebagai penurun kadar glukosa darah
yaitu Mono dan polisakarida, selulosa,
glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa
yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh, untuk memproduksi
mucopolisakarida, menekan kadar glukosa
dan
trigliserida
post
pandrial
dan
menurunkan ratio glukosa post pandrial.
Pada tumbuhan Aloe Vera yang digunakan
sebagai terapi yaitu daging dari aloe vera
tersebut. Tahun 1996 di Universitas Mahidol,
Bangkok, melaporkan Aloe vera terbukti
mengurangi kadar glukosa darah pada 72
pasien yang kadar glukosanya sangat
tinggi(Rostita,2008).
Vol.6 No.1, 1 Januari – 30 Juni 2015

Dari uraian fakta dan teori diatas,
peneliti sependapat bahwa penurunan kadar
glukosa darah pada kelompok perlakuan
setelah diberikan olahan aloe vera pada
penelitian ini tidak jauh berbeda dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan pada
tahun 1996 di Universitas Mahidol,
Bangkok, melaporkan Aloe vera terbukti
mengurangi kadar glukosa darah pada 72
pasien yang kadar glukosanya sangat tinggi.
Pada penelitian ini didapatkan rentang
penurunan kadar glukosa darah pada
kelompok perlakuan mengalami penurunan
setelah diberikan olahan aloe vera yaitu dari
195.40 mg/dl (pre test) menjadi 133.40 mg/dl
(post test). Sedangkan pada kelompok
kontrol tidak mengalami penurunan sama
sekali. Hal tersebut dikarenakan kelompok
perlakuan diberikan olahan aloe vera yang
direbus kemudian disaring dan diminum saat
hangat setelah makan 2-3 gelas perhari
(1gelas = 200cc ). Lama pemberian terapi
aloe vera tergolong singkat hanya 5 hari
berturut-turut. Sedangkan pada kelompok
kontrol yang tidak diberikan olahan aloe
vera, kadar glukosa pada penderita Diabetes
Mellitus
tersebut
tidak
mengalami
penurunan. Maka peneliti memberikan
informasi kepada responden bahwa aloe vera
tersebut sebagai olahan herbal pengganti obat
Diabetes Mellitus yang diminum sesudah
makan secara teratur.
3. Manfaat lidah buaya (aloe vera) sebagai
penurun kadar glukosa darah.
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa
hasil kadar glukosa darah kelompok perlakuan
sebelum diberikan olahan aloe vera dan
setelah diberikan olahan aloe vera, didapatkan
hasil rentang penurunan kadar glukosa darah
48.062 mg/dl. Dikethui nilai T tabel yaitu
2.776 sedangakan nilai T hitung 12.351 yang
berarti bahwa nilai T Hitung lebih besar
daripada T tabel. Sehingga dapat disimpulkan
Ho ditolak dan H1 diterima.
Pada daging aloe vera yaitu berfungsi
untuk memperbaiki pankreas. Senyawa yang
berperan penting dalam penurunan kadar
glukosa yaitu Cromium, inositol (merupakan
bagian dari Vitamin B kompleks) dan Vitamin
A. Adapun senyawa lain sebagai penurun
kadar glukosa darah yaitu Mono dan
polisakarida, selulosa, glukosa, mannose,

Jurnal AKP

71

aldopentosa, rhamnosa yang berfungsi sebagai
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh,
untuk
memproduksi
mucopolisakarida,
menekan kadar glukosa dan trigliserida post
pandrial dan menurunkan ratio glukosa post
pandrial. Pada tumbuhan Aloe Vera yang
digunakan sebagai terapi yaitu daging dari
aloe vera tersebut.
Berdasarkan hasil analisa antara fakta
dan teori diatas peneliti sependapat bahwa
aloe vera sebagai penurun kadar glokosa
darah karena fungsi dari aloe vera mampu
memperbaiki pancreas. Ketika pancreas
diberi olahan aloe vera maka pancreas akan
berfungsi baik kembali serta insulin mampu
diproduksi kembali secara maksimal. Mono
dan polisakarida, selulosa, glukosa, mannose,
aldopentosa, rhamnosa berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh,
memproduksi mucopolisakarida, menekan
kadar glukosa dan trigliserida post pandrial
dan menurunkan ratio glukosa post pandrial.
Inilah yang yang menyebabkan penurunan
kadar glukosa darah pada kelompok
perlakuan yang diberi olahan aloe vera
sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak
diberi olahan aloe vera tidak mengalami
penurunan kadar glukosa darah dan terlihat
perbedaan yang signifikan hasil analisis
kadar glukosa darah antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. Disarankan
pada responden untuk mengolah aloe vera
yang diminum sesudah makan secara teratur.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diatas
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan,
pengaruh manfaat aloe vera sebagai
penurunan kadar glukosa darah antara klien
Diabetes Mellitus yang diberikan olahan aloe
vera dengan klien Diabetes Mellitus yang
tidak diberikan olahan aloe vera dirumah
klien Diabetes Mellitus yang bertempat
tinggal di RW 08 Dusun Gedangsewu Kulon
Desa Gedangsewu Kecamatan Pare.

Kesimpulan
1. Kadar glukosa darah pada penderita Diabetes
Mellitus sebelum diberikan olahan aloe vera
dirumah klien Diabetes Mellitus yang
bertempat tinggal di RW 08 Dusun
Gedangsewu Kulon Desa Gedangsewu
Kecamatan Pare. Didapatkan hasil yaitu,
dengan kadar glukosa darah rata-rata pada
Vol.6 No.1, 1 Januari – 30 Juni 2015

2.

3.

kelompok perlakuan sebesar 195,40 mg/dl,
sedangkan pada kelompok kontrol sebesar
190.00 mg/dl.
Kadar glukosa darah pada penderita Diabetes
Mellitus sesudah diberikan olahan aloe vera
dirumah klien Diabetes Mellitus yang
bertempat tinggal di RW 08 Dusun
Gedangsewu Kulon Desa Gedangsewu
Kecamatan Pare. Kadar glukosa darah pada
kelompok perlakuan mengalami penurunan
setelah diberikan olahan aloe vera yaitu dari
195.40 mg/dl (pre test) menjadi 133.40 mg/dl
(post test).
Ada manfaat lidah buaya (aloe vera) sebagai
penurun kadar glukosa darah pada penderita
Diabetes Mellitus yang bertempat tinggal di
RW 08 Dusun Gedangsewu Kulon Desa
Gedangsewu Kecamatan Pare. Ditunjang hasil
rentang penurunan kadar glukosa darah
48.062 mg/dl. Diketahui nilai T tabel yaitu
2.776 sedangkan nilai T hitung 12.351 yang
berarti bahwa nilai T Hitung lebih besar
daripada T tabel.

Saran
1. Bagi Responden dan Masyarakat
Responden dan masyarakat bisa tahu dan mau
menggunakan olahan aloe vera sebagai terapi
herbal untuk penderita Diabetes Mellitus yang
berfungsi sebagai penurun kadar glukosa
darah secara alami, lebih aman serta tanaman
aloe vera mudah didapatkan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi Pendidikan dapat menjadikan
penelitian ini sebagai satu wacana baru dan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dalam mencari inovasi baru dibidang
kesehatan terutama bidang keperawatan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti keberhasilan terapi alami ini
dapat dijadikan sebagai acuan untuk
mengembangkan penelitian yang lebih kreatif
dalam ilmu keperawatan yang berbasis
herbalis, dan lebih dikhususkan pada macam –
macam tipe Diabetes Mellitus serta cara yang
lebih efektif dalam pengolahan Aloe Vera
tanpa mengurangi zat – zat yang terkandung.

Jurnal AKP

72

DAFTAR PUSTAKA
Furnawanthi, Irni.(2002). Khasiat Dan Manfaat
Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Jakarta :
AgroMedia Pustaka
Maulana, Mirza.(2009). Mengenal
Mellitus. Yogyakarta : Katahati

Diabetes

Notoatmodjo,
Soekidjo.(2010).
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam.(2008). Konsep Dan Penerapan Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis Dan
Instrumen Penelitian Keperawatan Ed.2.
Jakarta : Salemba Medika
Purbaya, J. Rio.(2003).Khasiat
Bandung : Pionir Jaya

Aloe

Vera.

Rostita. (2008). Berkat Lidah Buaya Sehat Cantik
Dan Penuh Vitalitas. Bandung : Qanita
Santjaka, Aris.(2011).STATISTIK untuk Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Saraswati,Syilvia. (2009). Diet Sehat. Yogjakarta :
A+ books
Suddarth dan Brunner.(2002). Keperawatan
Medikal bedah. Jakarta : EGC
Wijayakusuma, H.M. Hembing.(2004). Bebas
Diabetes Mellitus Ala Hembing. Jakarta :
Puspa Swara
.(2007).
Penyembuhan dengan Lidah Buaya. Jakarta
: Sarana Pustaka Prima

Vol.6 No.1, 1 Januari – 30 Juni 2015