Kegiatan Ekspor dan Impor id

http://www.ayopreneur.com/penjualan-dan-pemasaran/strategi-marketing-bagi-produk-lokal-agarbisa-go-international

Munculnya beragam produk lokal dari berbagai pelosok daerah, tentunya menjadi salah satu bukti
nyata bagi kita semua bahwa sekarang ini pertumbuhan UKM di negara Indonesia semakin
menunjukan arah kemajuan yang cukup positif. Beragam jenis produk rumahan maupun hasil
produksi industri kecil pun kini mulai memperlihatkan keunggulannya masing-masing, sehingga tidak
menutup kemungkinan bila produk-produk lokal buatan UKM Indonesia siap meramaikan persaingan
pasar lokal, nasional, bahkan hingga menjangkau pasar internasional.

Untuk bisa mengangkat produk lokal ke jangkauan pasar yang lebih luas, pastinya para pelaku bisnis
di penjuru daerah dituntut untuk bisa lebih aktif dalam membangun jaringan bisnis, serta
meningkatkan kemampuan dan kreativitasnya dalam mengembangkan sebuah usaha, sehingga
produk yang mereka produksi benar-benar berkualitas bagus dan bisa berhasil memenangkan
persaingan pasar yang ada.

Nah, kira-kira strategi pemasaran seperti apa yang perlu diusahakan para pelaku bisnis untuk
mengenalkan produk-produknya? Berikut kami informasikan beberapa strategi pemasaran
mengangkat produk lokal yang bisa Anda jalankan untuk memperluas jangkauan pasar produk Anda.

1. Melengkapi produk dengan kemasan yang menarik


Untuk meningkatkan nilai jual produk lokal, Anda bisa melengkapinya dengan kemasan produk yang
terlihat cantik dan menarik. Hal ini penting, sebab pertama kali yang dilihat para konsumen adalah
kemasannya yang unik dan menarik sehingga mereka mulai penasaran dengan produk tersebut dan
akhirnya memutuskan membeli dagangan yang Anda tawarkan. Selain itu, dengan mengemas produk
Anda secara eksklusif, maka nilai tambah yang ditawarkan semakin tinggi dan tidak menutup
kemungkinan bila harga jual produk Anda bisa lebih tinggi dibandingkan dengan produk sejenis yang
dikemas secara biasa. Dalam hal ini, Anda bisa memanfaatkan kemasan plastik bersablon, kemasan
kotak yang unik, atau kemasan kaleng yang cukup menarik.

2. Mengembangkan jaringan pemasaran produk ke pasar moderen
Langkah kedua yang bisa Anda jalankan yaitu mengembangkan jaringan pemasaran agar produk lokal
bisa masuk ke beberapa pasar modern, seperti misalnya supermarket, minimarket, mall, serta pusat
perbelanjaan lainnya. Contohnya saja seperti mengembangkan pasar dengan mengambil peluang
kerjasama yang ditawarkan pusat perbelanjaan Carrefour kepada para pemasok lokal di sekitar gerai-

gerai Carrefour. Biasanya manajemen pasar modern akan menawarkan sistem kerjasama jual putus,
konsinyasi (titip jual), ataupun dalam bentuk private label. Sebelum masuk ke pasar modern,
tentunya diberlakukan serangkaian proses uji kualitas yang sangat ketat, mulai dari proses sebelum
produksi hingga pemeriksaan kualitas produk secara berkala dan melibatkan beberapa analis
independen. Tujuan pemeriksaan tersebut pastinya untuk menjaga kualitas produk yang ditawarkan

kepada konsumen.
3. Mempromosikan produk melalui event pameran
Selain mempercantik penampilan produk dan memasarkannya ke pasar-pasar modern, Anda bisa
mengenalkan produk lokal kepada masyarakat luas melalui event-event pameran yang
diselenggarakan pihak pemerintah maupun swasta. Melalui kegiatan promosi tersebut, Anda bisa
mendapatkan calon konsumen yang potensial dan memperluas peluang kerjasama untuk
meningkatkan omset penjualan produk lokal. Beberapa event pameran yang bisa Anda ikuti misalnya
saja seperti pameran expo daerah, pameran produk kerajinan, pameran kuliner lokal, serta beberapa
pameran UKM lainnya yang belakangan ini sering diadakan di kota-kota besar.

4. Membuka gerai pemasaran produk UKM
Guna mengoptimalkan pemasaran produk lokal dan menampung semua potensi bisnis yang
dihasilkan, Kementerian Koperasi dan UKM mulai mencanangkan pendirian UKM Mart di seluruh
penjuru nusantara. Strategi ini juga bisa Anda manfaatkan untuk mengangkat produk lokal yang
dihasilkan. UKM Mart ini hampir sama seperti warung, hanya saja komoditas andalannya dari
penduduk lokal. Contohnya saja seperti program yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Grobogan,
Jawa Tengah yang sekarang ini mendirikan pusat agro hortikultura untuk menampung sayur-mayur
dan buah-buahan yang dihasilkan petani Grobogan, serta kios oleh-oleh khas daerah Grobogan
sebagai pusat pemasaran produk lokal yang meliputi produk makanan dan minuman, handycraft,
fashion, dan lain sebagainya, sehingga produk lokal dari Grobogan semakin dikenal konsumen baik di

pasar regional maupun nasional. (bn/dari berbagai sumber)

Sejauh ini, negeri kita sudah memiliki beberapa merek lokal yang berjaya di dunia internasional. Ke
depannya, tren ini akan semakin menguat, terutama setelah Departemen Perdagangan juga
menetapkan target yakni 200 merek lokal bisa go international tahun ini.

200 Merek Lokal Ditargetkan Go International
Produk-produk asli Indonesia sejatinya tidak kalah dengan produk-produk asing, itu yang memotivasi
program Aku Cinta Indonesia (ACI) yang dicanangkan Presiden SBY pada pembukaan Inacraft 2009
baru-baru ini. Pada kesempatan tersebut, bersamaan dengan peluncuran logo 100% Indonesia,
Departemen Perdagangan juga menargetkan supaya 200 merek lokal bisa dikenal pasar internasional
pada tahun ini. Target yang cukup ambisius, mengingat kondisi perekonomian kini sedang mengalami
krisis global.
Logoakucintaindonesia

Hanya saja, tentunya kita harus optimis, karena di balik risiko tentu selalu ada opportunity. Jika pasar
internasional memang feasible untuk diraih, dan Departemen Perdagangan mendukung dengan kuat,
maka bukan tidak mungkin target tersebut akan dicapai. Dalam hal ini, Badan Ekspor Pengembangan
Nasional (BPEN) nantinya merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam meningkatkan branding
produk lokal ke pasar internasional.


Brand yang Sudah Go International dan Berpotensi Melebarkan Sayap
Saat ini, sudah ada beberapa merek asli Indonesia yang sudah memulai kiprahnya di dunia
internasional dan berpotensi untuk terus melebarkan sayapnya. Berikut ini adalah beberapa kisah
suksesnya.

Indomie
indomie

Nyaris tiada satupun penduduk Indonesia yang tidak mengenal merek ini, Indomie. Indomie
merupakan merek mi instan terpopuler di Indonesia, bahkan merek ini sudah menjadi sebutan
tersendiri bagi mi instan. Meskipun merujuk pada mi instan lain, orang seringkali menyebutnya
Indomie.

Kontribusi penjualan Indomie terhadap pendapatan Indofood merupakan yang terbesar, yakni sekitar
28%, dengan sebagian besar penjualan berasal dari produk Indomie Goreng, yang mungkin juga jadi
favorit Anda. Yang mungkin belum banyak diketahui, selain populer di Indonesia, Indomie juga sudah
menembus pasar luar negeri seperti Asia, Australia, AS, Eropa, hingga Afrika.

Dalam merambah pasar internasional, Indofood membuka fasilitas produksi mie instan di berbagai

negara, seperti di Jeddah, Saudi Arabia, dan Nigeria. Selain itu, Indofood juga memasarkan Indomie
dengan menggunakan cara lisensi, seperti kepada Pinehill Arabia Food Limited (Saudi Arabia) dan De
United Food Industries Limited (Nigeria), yang keduanya memperoleh hak untuk menggunakan
merek Indomie di negaranya masing-masing. Bahkan, di Nigeria, yang merupakan pasar mie instan
terbesar ke-13 di dunia, Indomie sudah seperti makanan pokok dan dianggap sebagai makanan asli
Nigeria sendiri.

Mustika Ratu
Mustika Ratu merupakan contoh sukses perusahaan lokal yang menembus pasar internasional.
Produk-produk Mustika Ratu cakupannya cukup luas, mulai dari aneka ragam kosmetik, hingga
minyak telon dan Slimming Tea.
opening

Sepanjang tahun 2008, Mustika Ratu membukukan prestasi yang mengagumkan, dimana
penjualannya meningkat sebesar 30%, padahal menurut survei dari Nielsen, industri kosmetik
nasional hanya tumbuh 15%. Penjualan ini juga ditunjang oleh ekspor, yang kontribusinya mencapai
30% dari total penjualan. Pasar ekspor Mustika Ratu sendiri sudah sampai ke Malaysia, Brunei, Arab
Saudi, Timur Tengah, Hong Kong, hingga Afrika. Malaysia merupakan pasar ekspor terbesar, karena
kontribusinya hingga 50% terhadap total penjualan ekspor.


Es Teler 77
Es Teler 77 pertama kali didirikan oleh Sukyatno Nugroho setelah mertuanya, Murniati Widjaja,
memenangkan lomba es teler nasional pada tahun 1982. Awalnya, gerai mereka hanya sebuah
warung tenda biasa yang terletak di sebuah gedung perkantoran Jakarta, namun kini gerainya dapat
kita temukan di berbagai pusat perbelanjaan. Konsep utama dari Es Teler 77 adalah menyajikan
makanan dan minuman yang asli Indonesia dengan resep orisinil, seperti mie ayam, bakso, otak-otak
goreng, dan tentunya es teler yang menjadi andalan.
esteler

Untuk mendukung perkembangannya, Es Teler 77 menerapkan sistem waralaba (franchise) yang
memungkinkannya kini telah mempunyai lebih dari 200 cabang, termasuk di luar negeri. Di luar
negeri, gerai Es Teler 77 berhasil menembus pasar di Singapura, Malaysia, hingga Australia. Kunci
sukses Es Teler 77 adalah karena tingginya tingkat permintaan dari warga negara Indonesia yang
tinggal di kedua negara tersebut. Es Teler 77 diperkirakan masih berpotensi untuk melebarkan
sayapnya secara global, terutama di negara-negara dengan warga negara Indonesia dalam jumlah
cukup banyak.

Edward Forrer
Meskipun terdengar berbau Italia, Edward Forrer adalah merek asli Indonesia yang sudah menembus
beberapa pasar internasional. Merek Edward Forrer berasal dari nama pemiliknya sendiri, yakni

Edward Forrer, yang hanya merupakan lulusan SMA kemudian menjadi pengusaha sepatu di
Bandung. Selepas kesuksesan di Kota Kembang, Edward Forrer melebarkan sayap hingga ke berbagai
kota besar di seluruh Indonesia. Sementara itu, untuk memulai go international kini Edward Forrer
mempunyai outlet di Australia, Malaysia dan Hawaii.
edwardforrer

Dengan mengusung nama yang berbau asing, tentunya merek ini bisa lebih mudah menembus pasar
luar negeri. Apalagi, sepatu yang dihasilkan berkualitas tinggi dan tidak kalah dengan produk asing.
Seiring dengan langkah globalnya, visi ambisius Edward Forrer yakni “The best shoes store in the
world” menjadi impian yang semakin mendekati kenyataan.

Selain nama-nama tersebut, sebenarnya masih banyak merek lain yang berjaya di dunia
internasional, seperti Ceres, Sido Muncul ataupun Sosro. Sementara itu, produk-produk Garudafood,
Maspion, Mayora, Sari Ayu dan banyak lagi lainnya mempunyai potensi untuk tampil di pentas
internasional.

Hanya saja, yang perlu dicermati adalah tantangan perekonomian yang kini terjadi di level global
serta pemahaman yang baik mengenai berbagai aspek konsumen global. Jika konsumen global sudah
dipahami dengan baik, maka bukan tidak mungkin dalam kurun waktu beberapa tahun lagi kita akan
melihat semakin banyak merek-merek Indonesia yang populer di seluruh dunia.

https://rioardi.wordpress.com/2009/05/28/merek-asli-indonesia-yang-go-international/