Profil Lemak Dalam Serum Dan Indeks Massa Tubuh Pada Pasien Skin Tag

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Skin tag yang juga dikenal dengan acrochordon merupakan suatu tumor kulit
dari jaringan konektif yang paling sering dijumpai. Merupakan suatu polip jinak
yang didapat yang dapat tumbuh pada daerah lipatan kulit, seperti pada colli
anterior, aksila, inguinal, gluteal , intergluteal, perineal, dan palpebra.1,2
Adanya insiden yang tinggi pada skin tag yaitu sekitar 46% yang dijumpai
pada populasi umum.3 Namun skin tag jarang mendapatkan perhatian kecuali
apabila skin tag ini mengalami iritasi sehingga menyebabkan nyeri dan mengangu
secara kosmetik. Di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan
dari data rekam medis selama periode Januari – Desember 2012 dari total 5342
pasien yang berobat ke poliklinik SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 123
diantaranya didiagnosis dengan skin tag.
Bentuk skin tag yang paling sering dijumpai adalah bentuk pedunkulasi, yaitu
merupakan papul jinak yang menonjol dari permukaan kulit. Dapat terlihat
sebagai suatu lesi yang tunggal ataupun multipel yang mempunyai ukuran
diameter mulai 2 mm sampai dengan 10 mm, dapat berkembang menjadi suatu
lesi yang progresif. skin tag dapat terjadi disebabkan oleh karena adanya trauma,

seperti adanya gesekan berulang antara kulit dengan pakaian ataupun perhiasan
yang dipakai didaerah leher.2,4
Skin tag sering dihubungan dengan beberapa penyakit seperti

obesitas,

dislipidemia, diabetes melitus , atheroskelosis, human papiloma virus (HPV) dan
sindroma polikistik ovarium. Juga ditemukan adanya variasi pada level estrogen

Universitas Sumatera Utara

2

dan hormon tropik seperti insulin growth factor (IGF 1), insulin, transforming
growth factor (TGF) dan epidermal growth factor (EGF) yang dipertimbangkan
sebagai salah satu pembentukan skin tag.2,4,5
Skin tag lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua, obesitas dan
diabetes..2,6,4,8,9,11 Terjadinya skin tag ini menurun setelah usia dekade kelima.3,8
Banik dan Lubach pada penelitian terhadap 750 penderita skin tag menemukan
bahwa usia 50 merupakan turning point terjadinya stagnasi skin tag.8,10

Adanya perubahan hormonal pada obesitas akan menyebabkan perubahan profil
lipid, sehingga terjadinya perubahan distribusi lemak dan profil serum hormonal yang
mengakibatkan perubahan metabolisme lipid pada obesitas.12 Pada penelitian
Ramazan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara penderita skin
tag dengan obesitas pada populasi umum.3,13
Erdogan melaporkan adanya hubungan antara skin tag dengan fenomena
resistensi

insulin,

obesitas,

gangguan

metabolisme

karbohidrat

dan


kadar

dislipidemia. Pada studi lanjut ditemukan adanya peningkatan Indeks Massa Tubuh
(IMT), kadar hormon insulin, sekresi insulin dan kadar kolesterol dibandingkan orang
yang tidak menderita skin tag. Gorpelioglu dan Sari melaporkan bahwa pada pasien
skin tag didapati adanya gangguan tampilan profil lipid 9,14
Pada penelitian Tosson juga menemukan perbedaan yang signifikan peningkatan
serum kolesterol, LDL, VLDL ( very low density lipoprotein) dibanding kontrol dan
menemukan hubungan skin tag dengan peningkatan serum kolesterol dan LDL.16
Ramazan sari pada penelitian lain mendeteksi adanya peningkatan kolesterol
total, low density lipoprotein (LDL) kolesterol dan trigliserida serta penurunan kadar
high density lipoprotein (HDL) kolesterol pada pasien pasien skin tag. Adanya

Universitas Sumatera Utara

3

peningkatan kadar asam lemak bebas ini merupakan peranan yang penting dalam
patogenesis dari aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular.17,19,20
El Safoury et al, menyatakan adanya peningkatan level trigliserida dan penurunan

level HDL pada pasien skin tag dan menyarankan pemeriksaan trigliserida dan HDL
dan dengan merubah gaya hidup pada pasien ini mempunyai efek menguntungkan
bagi pasien skin tag.16

Dari paparan diatas ditemukan adanya profil skin tag dengan karakteristik
ditemukannya peningkatan lemak dalam serum dan juga berhubungan dengan
indeks massa tubuh (IMT) yang belum mendapatkan hasil yang memuaskan.
Karena itu penulis ingin melakukan penelitian yang mengenai profil kadar lemak
serum dan indeks massa tubuh yang merupakan gambaran profil pada pasien skin
tag.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran profil lemak dalam serum dan indeks massa tubuh
pada pasien skin tag ?

I.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran profil lemak dalam serum dan indeks
massa tubuh pasien skin tag .


Universitas Sumatera Utara

4

1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik penyakit skin tag berdasarkan
umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, lokalisasi , riwayat
diabetes melitus, riwayat keluarga menderita skin tag.
2. Untuk mengetahui distribusi pasien skin tag berdasarkan total
kolesterol dalam serum.
3. Untuk mengetahui distribusi pasien skin tag berdasarkan kadar
low density lipoprotein (LDL) dalam serum.
4. Untuk mengetahui distribusi pasien skin tag berdasarkan kadar
high density lipoprotein (HDL) dalam serum.
5. Untuk mengetahui distribusi pasien skin tag berdasarkan kadar
trigliserida dalam serum.
6. Untuk mengetahui distribusi pasien skin tag berdasarkan indeks
massa tubuh.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk bidang akademik/ilmiah
Membuka wawasan mengenai gambaran profil lemak dalam serum
dan indeks masa tubuh pada pasien skin tag
1.4.2 Untuk pelayanan masyarakat
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
masyarakat tentang perlunya pemeriksaan profil lemak dalam serum
dan indeks masa tubuh pada pasien skin tag sehingga dapat melakukan
pencegahan terhadap pembentukan skin tag

Universitas Sumatera Utara

5

1.4.3 Untuk pengembangan penelitian
Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan bagi penelitian
selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara