KEBIJAKAN PENYELESAIAN TANAH “ABSENTEEGUNTAI” DI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 56 PRP TAHUN 1960 TENTANG PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN TESIS

KEBIJAKAN PENYELESAIAN TANAH “ABSENTEE/GUNTAI”

  

DI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN UNDANG-

UNDANG NOMOR 56 PRP TAHUN 1960 TENTANG

PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN

TESIS

  Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Magister Kenotariatan

  Oleh : ARDIANSYAH AL GHANI

NIM : S351602010

  

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

KEBIJAKAN PENYELESAIAN TANAH “ABSENTEE/GUNTAI” DI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 56 PRP TAHUN 1960 TENTANG PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN Disusun Oleh : ARDIANSYAH AL GHANI NIM : S351602010 Telah disetujui oleh Pembimbing : Tanda tangan Pembimbing : Dr. Djoko Wahju Winarno, SH.,MS

  NIP. 19520511 1980003 1 002

  Tanggal : ………………………………………………… …………………………. Mengetahui : Kepala Program Magister Kenotariatan Burhanudin Harahap, S.H., M.H., M.SI., Ph. D NIP. 19600716 198503 1 004

  ii

  

KEBIJAKAN PENYELESAIAN TANAH “ABSENTEE/GUNTAI

DI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN UNDANG-

UNDANG NOMOR 56 PRP TAHUN 1960 TENTANG

PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN

  

Disusun Oleh :

ARDIANSYAH AL GHANI

NIM : S351602010

Telah disetujui oleh Tim Penguji :

  Jabatan Nama Tanda tangan Tanggal

Ketua Burhanudin Harahap, SH., MH., MSI., Ph.D …………………… …........

  NIP. 196007161985031004 Sekretaris Dr. Djoko Wahju Winarno, SH., MS …………………… ……….

  NIP. 195205111980031002 Penguji Pembanding Dr. Isharyanto, SH., M.Hum ……………………. ……….

  Internal NIP. 197805012003121002 Penguji Pembanding Dr. Mulyoto, SH., M.Kn …………………… ……….

  Eksternal Mengetahui

  Direktur Program Pasca Sarjana Kepala Program Studi Magister Kenotariatan Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd Burhanudin Harahap, SH., MH., MSI., Ph.D NIP. 196007271987021001 NIP. 196007161985031004 iii

  

PERNYATAAN

  NAMA : ARDIANSYAH AL GHANI NIM : S351602010 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “KEBIJAKAN

  

PENYELESAIAN TANAH “ABSENTEE/GUNTAI” DI KABUPATEN

BOYOLALI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 56 PRP TAHUN

1960 TENTANG PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN

  ”, adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut diatas tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

  Surakarta, November 2017 Yang membuat pernyataan,

  ARDIANSYAH AL GHANI iv

  Bismillahirahmanirrahim , puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

Subhanahu WaTa’ala atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, dan

  sholawat serta salam penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad Sallawahu

  

Alaihi Wassalam yang telah mengantarkan umat manusia dari zaman kegelapan dan

keterbelakangan menuju zaman terang benderang dan kemajuan.

  Alhamdulillahirabbil’alamin berkah do’a dan usaha sungguh-sungguh

  penulis dapat menyelesaikan hasil dan pembahasan, kajian dan penelitian hukum (tesis) untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Kenotariatan (MKn.) Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan judul: “

  

KEBIJAKAN PENYELESAIAN TANAH “ABSENTEE/GUNTAI” DI

KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR

  

56 PRP TAHUN 1960 TENTANG PENETAPAN LUAS TANAH

PERTANIAN ”.

  Selama proses penyusunan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan rendah hati ingin mengucapkan terima kasih sebagai bagian wujud apresiasi kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret; 2.

  Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H.,M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret; 3. Bapak Burhanudin Harahap, S.H.,M.H.,M.Si.,Ph.D, selaku Kepala Program

  Studi Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret; 4. Bapak Dr. Djoko Wahju Winarno, SH.,MS., selaku Pembimbing yang telah memberikan do’a, ilmu, waktu, bimbingan, dalam penyusunan tesis ini;

  5. Bapak Dr. Isharyanto, SH., M.Hum selaku Penguji Pembanding Internal; 6.

  Bapak Dr. Mulyoto, SH., M.Kn selaku Penguji Pembanding Eksternal; 7. Kedua Orang Tuaku, Slamet Mugiadi dan Sudarti, dengan keikhlasannya beliau menjadi orang tua yang telah mendo’kan, mengasuh dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

  8. Adil Sri Pambudi, kakak yang selalu memberi nasihat dan siraman rohani; 9.

  Annisa Puspita Sari, my future patner yang tanpa lelah memberi dukungan, doa, dan motivasi;

  10. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membimbing kepada pemahaman dan mendalami keilmuan yang spesifik dibidang hukum kepada penulis;

  11. Segenap Bapak dan Ibu Pejabat Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali, sebagai informan-informan sumber data penelitian tesis ini;

  12. Segenap Karyawan Magister Kenotariatan dan Perpustakaan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan pelayanan dalam bidang akademik dan telah membantu menyediakan bahan referensi yang berkaitan dengan topik penulisan tesis ini; 13. Teman-teman seperjuangan dibidang keilmuan dari angkatan VIII, angkatan senior dan junior pada Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret, terima kasih untuk kerjasama, berbagi ilmu, berbagi informasi dan saling mendukung semangat, semoga kita semua dilancarkan dan diberkahi Allah Subhanahu

  

WaTa’ala menjadi Notaris dan PPAT yang profesional dan bermanfaat ilmunya;

14.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuannya kepada penulis dalam penyelesaian penulisan tesis ini

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih ada kekurangan, karena penulis sadar akan keterbatasan keilmuan maupun pengalaman praktik, oleh karena itu kritik, saran dan solusi yang bersifat cerdas membangun sangat diharapkan.

  Surakarta, November 2017 Penulis

  ARDIANSYAH AL GHANI vi

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. ii PERNYATAAN ………………………………………………………………….. iii KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. iv DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... vii ABSTRAK ……………………………………………………………………….. viii

  ABSTRACT

  ……………………………………………………………………...... ix

  BAB I PEND AHULUAN …………………………………………………………. 1 A. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1 B. Perumusan Masalah …………………………………………………………. 11

  C. Tujuan Peneli tian ……………………………………………………………. 11 D. Manfaat Penelitian

  …………………………………………………………... 11

  BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………... 12 A. Kerangka Teori ……………………………………………………………... 12

  1. Arti Penting Tanah Bagi Manusia ………………………………………. 12

  2. Indonesia Negara Kesejahteraan ………………………………………… 15

  3. Penguasaan Tanah Oleh Negara ……………………………………….. 21

  4. Hak Milik Atas tanah ……………………………………………………. 28

  5. Lendreform di Indonesia ………………………………………………… 31

  6. Tanah absentee/guntai …………………………………………………… 34

  7. Politik Hukum Agraria Nasional ………………………………………… 41

  8. Pembatasan Kepemilikan Tanah Pertanian ……………………………… 47

  9. Kebijakan Publik …………………………………………………………52

  B. Kerangka Berpikir ………………………………………………………….. 56

  C. Teori Analisis ……………………………………………………………….. 57

  1. Teori Kewenangan ………………………………………………………. 57

  2. Teori Efektivitas Hukum ………………………………………………… 60

  BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………….. 67

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………………. 73 1. Terjadi pemilikan tanah secara absentee/guntaidi Kabupaten Boyolali .

  ……. 73

  2. Kebijakan Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali dalam mengatasi masalah tanah-tanah absentee/guntai …………………...……………………………. 86 BAB V PENUTUP

  ………………………………………………………………... 109

  A. Kesimpulan …………………………………………………………………….. 109

  B. Implikasi ……………………………………………………………………….. 110

  C. Saran …………………………………………………………………………… 110

  DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 112 vii

  

ABSTRAK

  Ardiansyah Al Ghani, S351602010, KEBIJAKAN PENYELESAIAN TANAH “ABSENTEE/GUNTAI” DI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 56 PRP TAHUN 1960 TENTANG PENETAPAN LUAS TANAH PERTANIAN, Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  Tujuan ditulisnya tesis ini untuk mengetahui dan menganalisis penyebab terjadinya dan kebijakan Badan Pertanahan Kabupaten Boyolali atas kepemilikan tanah pertanian secara absentee. Penelitian ini bersifat empiris. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi pustaka. Metode analisis data menggunakan beberapa tahapan mulai dari pengumpulan data, analisis data dan terakhir pengambilan simpulan.

  Kepemilikan tanah absentee di Kabupaten Boyolali mengakibatkan produktivitas hasil pertanian tidak stabil, dari tahun ke tahun mengalami naik turun. Larangan kepemilikan absentee bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama kaum petani dan juga untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Larangan kepemilikan tanah absentee diatur dalam UU No 56 Prp Tahun 1960, Peraturan Pemerintah No 224 Tahun 1961, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1964. Pelaksanaannya aturan ini kurang berjalan efektif di Kabupaten Boyolali, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : faktor masyarakat, faktor budaya, faktor hukum, sarana dan prasarana dan faktor ekonomi.

  Ketentuan peraturan tanah absentee yang ada juga dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi masyarakat sekarang. Badan Pertanahan Kabupaten Boyolali sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengaturan dalam hal ini, mengatakan bahwa secara yuridis memang larangan mengenai kepemilikan tanah

  

absentee ini ada dan masih berlaku. Dalam pelaksanaanya Kantor Pertanahan

  Kabupaten Boyolali tergolong kurang aktif dan belum ada tindakan konkret yang ditunjukan, karena Badan Pertanahan Boyolali masih fokus mengerjakan rencana kerja/kegiatan lain yang dipandang lebih penting, misalnya penyertifikatan masal tanah yang belum bersertifikat. Kebijakan yang sudah dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali adalah penyuluhan dan sosialisasi mengenai larangan kepemilikan tanah absentee. Tertib administrasi oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali, yaitu dengan pengawasan terhadap peralihan hak atas tanah pertanian melalui kerja sama antar instansi yang terkait yaitu Kepala Desa, Kecamatan dan PPAT. Program redistribusi tanah absentee yang sudah diambil alih oleh Pemerintah. Berkaitan dengan hal ini Kantor Pertanahan Boyolali akan melakukan pembenahan mengenai kepemilikan tanah absentee di wilayahnya, penyesuaian mengenai pengaturan larangan tanah absentee ini yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini.

  Kata Kunci : Tanah Pertanian, Hak Menguasai Negara, Landreform, Absentee

  (Guntai)

  viii

  

ABSTRACT

The purpose of this thesis is to find out and analyze the causes and policies

of the District Land Agency of Boyolali for absentee farm ownership. This research is

empirical. Methods of data collection using observation, interview, literature study.

Methods of data analysis using several stages ranging from data collection, data

analysis and recent retrieval of conclusions.

  Absentee land ownership in Boyolali District resulted in unstable

productivity of agricultural products, from year to year experienced ups and downs.

Prohibition of absentee ownership aims to improve the welfare of the community,

especially the farmers and also to improve the productivity of agricultural products.

The prohibition of absentee land ownership is regulated in Law No. 56 Prp 1960,

Government Regulation No. 224/1961, Government Regulation No. 41 of 1964.

Implementation of this rule is less effective in Boyolali District, it is caused by several

factors, namely: community factor, cultural factor , legal factors, facilities and

infrastructure and economic factors.

  The provisions of existing absentee land rules are also deemed to be no

longer appropriate to the present condition of society. Land Agency of Boyolali

Regency as an institution authorized to make arrangements in this matter, said that

juridically indeed the prohibition on absentee land ownership is present and still

apply. In the implementation of the Land Office Boyolali District is less active and no

concrete actions are shown, because the Land Agency Boyolali is still focused on

work plan / other activities that are considered more important, such as certified

mass land that has not been certified. The policy that has been done by the Land

Office of Boyolali Regency is the extension and socialization regarding the

prohibition of absentee land ownership. Orderly administration by the Land Affairs

Office of Boyolali District, that is by supervision of the transfer of rights to

agricultural land through cooperation between related institutions namely Village

Head, District and PPAT. Absentee land redistribution program already taken over

by the Government. In this regard the Boyolali Land Affairs Office will reform the

ownership of absentee land in its territory, the adjustment of the absentee land ban

arrangements that is adapted to the current conditions of society.

  Keywords: Agricultural Land, State Owned Rights, Landreform, Absentee (Guntai)

  ix

  1