Kesimpulan Keterbatasan Pengembangan PENUTUP

68

BAB V PENUTUP

Bab ini memaparkan a kesimpulan, b keterbatasan penelitian, dan c saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp dan prosedur penelitian RD model Borg dan Gall. Ada 10 langkah prosedur menurut Borg dan Gall namun, peneliti hanya membatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desian produk, 4 validasi ahli, 5 revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Aku dan Teman Baru untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. 2. Berdasarkan perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh dua orang dosen pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD kelas I. Pada hasil validasi yang dilakukan oleh pakar Kurikulum SD 2013 A dengan memperoleh skor 3,93 dengan kategori “baik” dan pakar Kurikulum SD 2013 B memperoleh skor 4,28 dengan kategori “sangat baik”. Pada hasil validasi guru SD kelas 1 A dengan memperoleh hasil 4,11 dengan kategori “baik” dan guru SD kelas 1 B memperoleh hasil 4,64 dengan kategori “sangat baik”. Dari hasil validasi tersebut diperoleh skor rerata 4,24 dengan kategori “sangat baik”. Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Aku dan Teman Guru untuk siswa kelas I Sekolah Dasar memiliki kualitas “sangat baik: yang dapat ditinjau pada 11 aspek yaitu 1 identitas RPPTH, 2 perumusan indikator, 3 perumusan tujuan pembelajaran, 4 pemilihan materi ajar, 5 pemilihan sumber belajar, 6 pemilihan media belajar, 7 metode pembelajaran,8 skenario pembelajaran, 9 penilaian, 10 lembar kerja siswa, 11 bahasa.

B. Keterbatasan Pengembangan

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan dua orang guru SD kelas I karena keterbatasan waktu sehingga data yang dihasilkan belum mewakili permasalahan yang dialami semua guru kelas 1 SD. 2. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan perangkat pembelajaran disusun untuk menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh dua pakar kurikulum dan guru kelas 1 SD.

C. Saran