Tanda vital Nyeri post operasi bd manipulasi bedah thd jaringan tubuh. Peningkatan suhu tubuh bd immobilisasi.

2.4 Keadaan kesehatan lingkungan : Klien tinggal dlm lingkungan nelayan daerah pantai. Kedaan tempat tidur klien bersih dan rapi.

2.5 Riwayat kesehatan lainnya

: taa

2.6 Alat bantu yang dipakai: taa III. Observasi dan Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : klien sadar CM, masih lemah sehabis operasi, mengeluh pusing dan mual serta nyeri pada leher.

2. Tanda vital

: TD: 12080, N: 80 xmnt, RR: 20 xmnt, T: 37,8 C 3. Body System 3.1 Pernafasan Hidung : Tidak ada sekret, bentuk simetris. Dada : - Bentuk : simetris - Gerakan : simetris, teratur. Suara nafas dan lokasi : taa suara nafas tambahan Batuk : taa Sputum : taa Cyanosis : taa Frekwensi nafas : teratur

3.2 Kardiovaskuler Nyeri dada

: - Pusing : ya Kram kaki : - Sakit kepala : - Palpitasi : - Clubing finger : - Suara jantung : normal, SR Edema : -

3.3 Persarafan Kesadaran

: CM. GCS : 456 Kepala dan wajah : Mata : esoftalmus Sklera : bersih Konjunctiva : merah muda Pupil : isokor Leher : terdapat bekas luka post operasi yang terbalut da terpasang drain 2 buah Reflek fisiologis : baik Reflek patologis : - Pendengaran : baik, simetris kiri dan kanan Penciuman : baik Pengecapan : baik Penglihatan : baik Perabaan : baik

3.4 Perkemihan –Eliminasi Urine

Produksi urine : lk. 800 cc, BAK: 5-6 xhari Warna urine : kuning jernih Gangguan saat kencing : -

3.5 Pencernaan - Eliminasi Alvi

Mulut : taa Tenggorokan : terasa agak sakit jika menelan Abdomen : Taa Rectum : taa Bab : normal, 1 xhari, konsistensi normal Obat pencahar : - Lavement : -

3.6 Tulang – Otot – Integumen

Kemampuan pergerakan sendi: bebas Extremitas : taa, terpasang infus di lengan kiri. Kulit: - Warna kulit : sawo matang - Akral :hangat - Turgor : baik

3.7 Sistem Endokrin

Terapi hormon : Tyraxol 3x1 tablet, PTU 3x1 tab, logolisasi 3x15 tts. Karakteristik seks sekunder: normal. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik: kekeringan kulit dan rambur +, eksoftalmus +, goiter +, hipoglikemia +, tidak toleran thd panas dan dingin +, polidipsi +, poliphagi +, kelemahan +.

3.8 Sistem Hematopoietik

Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu: taa Type darah:taa

3.9 Reproduksi

Perempuan: keadaan aat reproduksi dalam batas normal, siklus haid teratur.

4.0 Psikososial

Konsep diri: Citra diri: - Tanggapan tentang tubuh: - Bagian tubuh yang disukai: taa - Bagian tubuh yang tidak disukai: keadaan mata dan leher yang membesar - Persepsi thd kehilangan bagian tubuh: taa Identitas: - Status klien dalam keluarga: sebagai istri dan ibu - Kepuasan klien thd status dan posisi dlm keluarga: puas - Kepuasan klie thd jenis kelamin: puas Peran: - tanggapan klien thd perannya: senang - Kemampuankesanggupan klien melaksanakan perannya:sanggup - Kepuasan klien melaksanakan perannya:puas Ideal diriharapan: - harapan klien thd: = Tubuh: taa = Posisi dlm pekerjaan: taa = Status dlm keluarga: ingin menjadi istri dan ibu yang lebih baik. = Tugaspekerjaan: taa - Harapan klien thd lingkungan: taa - Harapan klien thd penyakit yg diderita: ingin cepat sembuh dan bisa segera pulang. Harga diri: - Tanggapan klien thd harga dirinya: tinggi Sosialinteraksi: - Hubungan dengan klien: kenal - Dukungan keluarga: aktif - Dukungan kelompoktemanmasyarakat: aktif - Reaksi saat interaksi: kooperatif - Konflik yang terjadi terhadap: taa

3.11 Spiritual:

- Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah - Sumber kekuatanharapan saat sakit: Allah - Ritual agama yg berartidiharapkan saat ini: Sholat, membaca kitab suci. - Saranaperalatanorang yg diperlukan dlm melaksanakan ritual agama yg diharapkan saat ini: ibadah - Upaya keseatan yang bertentangan dgn keyakinan agama: taa - Keyakinankepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dlm menghadapi situasi sakit saat ini: ya - Keyakinankepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: ya - Persepsi thd penyebab penyakit: karena pola hidup serta lingkungan tempat tinggal. Pemeriksaan penunjang: 1. tanggal 19-4--2002 DL: glukosa darah: 109 mgdl; HB: 13,6 grdl; HCT: 41,2 ; PLT: 290 x 10 cgl; SC: 0,48 mgdl 2. Tanggal 19-4--2002 Test Elisa: T3: 1,46 ugml; T4: 14,20 ugml 3. tanggal 19-4- 2002 Test Elisa: TSH: 0,006 uIuml; T3: 1,26 ugml; T4: 10,60 ugml 4. Tanggal 19-4-2002 DL: HB: 11,3 grdl; HCT: 34; PLT: 285 x 10 cgl; LED: 38 mmjam 5. Tanggal 19-4-2002 Foto thoraks AP dan leher APL, hasil: - cor: besar, bentuk n - pulmo: tdk terdapat infiltrat dan kelainan - kedua sinus phrenicocostalis tajam, tdk tampak soft tissue mass parasteral - tidak tampak soft tissue mass daerah cervikal - Tidak tampak pendorongan dan penyempitan trachea, airway baik - Alignment tulang baik, subchondral bone layer dan trabekulasi n, corpus, pedicle dan spatium intervertebralis n 6. tanggal 19-4-2002 Konsul anestesi, hasil: tyrazol 3x1 tab, Frisium 10 mg 0-0-1, Vitamin 1x1 tab 7. tanggal 19-4-2002 Konsul kardiologi: ECG: n Terapi: pada tgl 19-4--2002: Clyndamycin 3x300 mg; Gentamycin 2x80 mg, Antrain 3x1 tab, Frisium tab 10 mg 0-0-1, PTU 3x1 tab, logol 3x15 tts, IVFD Tutofusin 20 ttsmnt, observasi drain. Analisa data Data Etiologi Patofisiologi Masalah S: Klien mengeluh mual, kepala pusing, badan menggigil. O: Klien menggigil, klien post op hr I, diet MSS, TD: 12080, N: 80xmnt, S:37,8 C Immobilisasi. Immobilisasi  metabolisme menurun  kompensasi tubuh thd sekresi keringat -  suhu tubuh meningkat. Peningkatan suhu tubuh. S: Klien mengeluh nyeri pada leher post operasi. O: Klien banyak berbaring, mobilisasi -, skala nyeri 5-6. Manipulasi bedah thd jaringan. Manipulasi bedah thd jaringan tubuh  pemutusan ujung syaraf  merangsang respon nosiseptor  melewati nilai ambang nyeri  nyeri. Nyeri post operasi. S: Klien banyak bertanya tentang penyakitnya. O: - Kurang informasi Kurang informasi  tidak tahu dan tidak mampu mengenal masalah penyakit dan perawatan  defisit knowledge. Defisit knowledge Rumusan Masalah: 1. Nyeri post operasi bd manipulasi bedah thd jaringan tubuh. 2. Peningkatan suhu tubuh bd immobilisasi.

3. Defisit knowledge bd kurang informasi.

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan prioritas: 1. Nyeri post operasi bd manipulasi bedah thd jaringan tubuh. Data penunjang: S: Klien mengeluh nyeri pada leher post operasi, O: Klien banyak berbaring, mobilisasi -, skala nyeri 5-6. 2. Peningkatan suhu tubuh bd immobilisasi. Data penunjang: S: Klien mengeluh mual, kepala pusing, badan menggigil. O: Klien menggigil, klien post op hr I, diet MSS, TD: 12080, N: 80xmnt, S:37,8 C 3. Defisit knowledge bd kurang informasi. Data penunjang: S: Klien banyak bertanya tentang penyakitnya. Rencana Tindakan Keperawatan:

1. Nyeri post operasi bd manipulasi bedah thd jaringan tubuh.

Data penunjang: S: Klien mengeluh nyeri pada leher post operasi, O: Klien banyak berbaring, mobilisasi -, skala nyeri 5-6. Tujuan jangka pendek: klien dapat mengontrol nyeri. Tujuan jangka panjang: setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 hari, nyeri hilang. Kriteria hasil : Klien mengatakan nyeri berkuranghilang, mobilisasi klien aktif, klien dapat memenuhi kebutuhan ADL secara mandiri. No Intervensi Rasional 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mandiri: Kaji tanda adanya nyeri, baik verbal maupun nonverbal, catat lokasi, intensitas skala nyeri 1- 10, lamanya. Letakkan pasien dlm posisi semifowler dan sokong kepala dengan bantal. Pertahnakan leherkepala dlm posisi netral dan sokong selama ada perubahan posisi. Instruksikan pasien untuk menggunakan tangan apabila akan berubah posisi. Pertahankan meja pasien dalam jarak yang mudah terjangkau oleh apsien. Berikan minum dingin serta makanan lunak. Anjurkan klien untuk menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri. Bermanfaat dlm mengevaluasi nyeri, menentukan pilihan intervensi, menentukan efektifitas terapi. Mencegah hiperekstensi leher dan melindungi integritas garis jahitan. Mencegah stres pada garis jahitan dan menurunkan ketegangan otot. Membatasi ketegangan, nyeri otot pada aderah operasi. Menurunkan nyeri tenggorok tetapi makanan lunak ditoleransi jika pasien mengalami kesulitan menelan. Membantu untuk mefokuskan kembali perhatian dan membantu pasien untuk mengatasi nyeri secara lebih efektif. Menurunkan nyeri dan rasa tidak nyaman, Kolaborasi: Berikan obatanalgetik sesuai instruksi medis. meningkatkan istirahat.

2. Peningkatan suhu tubuh bd immobilisasi.

Data penunjang: S: Klien mengeluh mual, kepala pusing, badan menggigil. O: Klien menggigil, klien post op hr I, diet MSS, TD: 12080, N: 80xmnt, S:37,8 C Tujuan jangka pendek: klien dapat mengontrol suhu tubuh yang kompeten. Tujuan jangka panjang: Setelah diberikan asuhan keperaatan selama 1 hari, suhu tubuh klien normal. Kriteria hasil: S: 36 – 37 C, Mual -, pusing -, klien melaporkan adanya suhu tubuh yang nyaman, tidak menggigil, istirahat cukup. No Intervensi Rasional 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mandiri: Catat vital sign. Awasi keluaran urine. Observasi drainase pada luka operasi. Ubah posisi klien sesering mungkin sesuai kenyamanan klien. Anjurkan utnuk mobilisasi secara mandiri. Ciptakan lingkungan yag nyaman bagi klien mis, sediakan selimut ekstra bila klien menggigil, atur kecepatan pengatur suhu ruangan. Beri kompres hangat. Atur tetesan infus sesuai kebutuhan tubuh akan cairan : 2500 cc hari. Berikan parasetamol bila Mengawasi adanya peningkatan tanda vital ksususnya suhu tubuh. Urine erupakan salah satu kontrol pengeluaran caiaran tubuh sehingga dapat ditentukan jumlah cairan yang harus masuk dalam tubuh klien. Memberikan informasi tentang status perdarahan. Meningkatkan sirkulasi darah sehingga kebutuhan tubuh akan panas dan energi lebih merata. Mobilisasi meningkatkan proses metabolisme sehingga panas tubuh dapat lebih terkontrol. Kenyamanan lingkungan akan membantu meningkatkan suasana psikologis yang nyaman bagi klien. Selimut dapat membantu mengurangi gejala menggigil. Kompres hangat membantu hipotalamus bekerja lebih efisien dalam mengontrol respon penurun panas tubuh. Kebutuhan tubuh akan cairan yang tidak memadai dapat menjadi penyebab peningaktan suhu tubuh akibat dehidrasi post operasi. Parasetamol merangsang penurunan paas ynag panas 39 C. lebih cepat dan efektif.

3. Defisit knowledge bd kurang informasi.