commit to user
xxxii oleh perusahaan PT Kereta Api Indonesia Persero Daop VII karena dengan
perencanaan yang baik maka akan membawa perusahaan menuju kesuksesan
2. Pengorganisasian Organizing
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang mendukung pelaksanaan suatu rencana. Dalam pengorganisasian dirancang
suatu pengelompokan struktur formal, pembagian tugas atau pekerjaan antara anggota-anggotanya dan mendelegasikannya, sebagai realisasi dari sebuah
rencana yang telah disusun. Sebagai tindak lanjut dari sebuah perencanaan, pengorganisasian memiliki peranan yang menentukan kelancaran jalannya
pelaksanaan pekerjaan atau tindakan, karena pengorganisasian didalamnya memuat pengaturan lebih lanjut dari kekuasaan, wewenang, kewajiban,
tanggung jawab, serta pola hubungan antara anggota organisasi atau karyawan perusahaan.
Sondang P. Siagian 2005:60 dalam bukunya Fungsi-fungsi Manajerial mengatakan bahwa :
“Pengorganisasian ialah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung
jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.
Pengorganisasian menurut H. B. Siswanto 2006:75 dapat juga diartikan sebagai suatu pekerjaan pembagian tugas, mendelegasikan otoritas,
commit to user
xxxiii dan menetapkan aktivitas yang hedak dilakukan oleh manajer pada seluruh
hierarki organisasi. Sedangkan, George R. Terry 2003:73 mendefenisikan bahwa :
“Pengorganisasian sebagai kegiatan dasar dari manajemen yang dilaksanakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan
termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses”.
Menurut Yohannes Yahya 2006:81 istilah pengorganisasian dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut :
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja
operasional. 2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya.
3. Hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan, tugas-tugas dan para karyawan. 4. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas yang dilaksanakan dan
mendelegasikan wewenang untuk mengerjakan tugas tersebut. Dari batasan definisi di atas, menurut T. Hani Handoko 2003:167
pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinya. Untuk itu masih menurut T. Hani Handoko 2003:172 manajer perlu
menggambarkan bagan
organisasi organization
chart untuk
menunjukkan struktur
organisasi. Bagan
organisasi tersebut
akan
commit to user
xxxiv memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, posisi-posisi
organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan diantaranya. Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yang
secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Pembagian kerja Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana yang
bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkatan spesialisasi yang digunakan.
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah Rantai perintah menunjukkan hubungan wewenang dan tanggung jawab
yang menghubungkan atasan dan bawahan dalam keseluruhan organisasi. 3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
Label dan
deskripsi pada
tiap kotak
menunjukkan pekerjaan
organisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda. 4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
Keseluruhan bagan menunjukkan atas dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi berdasar fungsional atau divisional, atau lainnya
departemenisasi. 5. Tingkatan manajemen
Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen.
commit to user
xxxv Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian
merupakan proses pengelompokkan orang dalam struktur formal untuk menjalankan sumber daya yang ada disertai pemberian wewenang dan
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya. Organisasi yang berjalan dengan apabila suluruh komponen hierarki
strukturnya melaksanakan fungsi dan kewajibannya sesuai dengan prosedur dan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Pada akhirnya tercipta
suatu organisasi yang dapat melaksanakan kerja sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakannya.
Dalam proses pengorganisasian pengelolaan perkeretaapian, maka kita bisa melihat bagaimana alur struktur kerja organisasi setiap unit
perkeretaapian. Bagaimana distribusi kerja dalam organisasi pengelolaan perkeretaapian tersebut. Seksi yang terlibat dalam manajemen sarana dan
prasarana perkeretaapian adalah Seksi Sarana, UPT Dipo Sarana, Seksi Jalan Rel dan Jembatan, UPT Jalan Rel dan Jembatan, Seksi Sinyal dan Telekomunikasi
dan juga UPT Sinyal dan Telekomunikasi. Semua seksi dan UPT tersebut berada dalam organisasi dengan pembagian tugas pokok yang jelas.
Pengorganisasian dalam PT Kereta Api Indonesia Persero Daop VII diperlukan untuk mempermudah dalam pelaksanaan program yang telah
dirumuskan dalam perencanaan sebelumnya. Disamping itu, pengorganisasian diperlukan untuk mengelompokkan sumber daya manusia, pembagian tugas,
wewenang serta tanggung jawab masing-masing pegawai Daop VII dalam menangani sarana dan prasarana perkeretaapian. Dalam kegiatan manajemen
commit to user
xxxvi sarana dan prasarana perkeretaapian apabila sudah terbentuk dan terlaksana
dengan baik pengorganisasiannya, dengan begitu akan mempermudah dalam pelaksanaan program yang telah dirumuskan dalam perencanaan.
3. Pengkoordinasian Coordinating