Pengorganisasian Organizing F. Stoner dan Charles Wankel dalam H. B. Siswanto 2006:2 mengatakan

commit to user xxxii oleh perusahaan PT Kereta Api Indonesia Persero Daop VII karena dengan perencanaan yang baik maka akan membawa perusahaan menuju kesuksesan

2. Pengorganisasian Organizing

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang mendukung pelaksanaan suatu rencana. Dalam pengorganisasian dirancang suatu pengelompokan struktur formal, pembagian tugas atau pekerjaan antara anggota-anggotanya dan mendelegasikannya, sebagai realisasi dari sebuah rencana yang telah disusun. Sebagai tindak lanjut dari sebuah perencanaan, pengorganisasian memiliki peranan yang menentukan kelancaran jalannya pelaksanaan pekerjaan atau tindakan, karena pengorganisasian didalamnya memuat pengaturan lebih lanjut dari kekuasaan, wewenang, kewajiban, tanggung jawab, serta pola hubungan antara anggota organisasi atau karyawan perusahaan. Sondang P. Siagian 2005:60 dalam bukunya Fungsi-fungsi Manajerial mengatakan bahwa : “Pengorganisasian ialah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”. Pengorganisasian menurut H. B. Siswanto 2006:75 dapat juga diartikan sebagai suatu pekerjaan pembagian tugas, mendelegasikan otoritas, commit to user xxxiii dan menetapkan aktivitas yang hedak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi. Sedangkan, George R. Terry 2003:73 mendefenisikan bahwa : “Pengorganisasian sebagai kegiatan dasar dari manajemen yang dilaksanakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses”. Menurut Yohannes Yahya 2006:81 istilah pengorganisasian dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut : 1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja operasional. 2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya. 3. Hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan, tugas-tugas dan para karyawan. 4. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas yang dilaksanakan dan mendelegasikan wewenang untuk mengerjakan tugas tersebut. Dari batasan definisi di atas, menurut T. Hani Handoko 2003:167 pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Untuk itu masih menurut T. Hani Handoko 2003:172 manajer perlu menggambarkan bagan organisasi organization chart untuk menunjukkan struktur organisasi. Bagan organisasi tersebut akan commit to user xxxiv memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, posisi-posisi organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan diantaranya. Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pembagian kerja Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkatan spesialisasi yang digunakan. 2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah Rantai perintah menunjukkan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang menghubungkan atasan dan bawahan dalam keseluruhan organisasi. 3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan Label dan deskripsi pada tiap kotak menunjukkan pekerjaan organisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda. 4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan Keseluruhan bagan menunjukkan atas dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi berdasar fungsional atau divisional, atau lainnya departemenisasi. 5. Tingkatan manajemen Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen. commit to user xxxv Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan proses pengelompokkan orang dalam struktur formal untuk menjalankan sumber daya yang ada disertai pemberian wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya. Organisasi yang berjalan dengan apabila suluruh komponen hierarki strukturnya melaksanakan fungsi dan kewajibannya sesuai dengan prosedur dan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Pada akhirnya tercipta suatu organisasi yang dapat melaksanakan kerja sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakannya. Dalam proses pengorganisasian pengelolaan perkeretaapian, maka kita bisa melihat bagaimana alur struktur kerja organisasi setiap unit perkeretaapian. Bagaimana distribusi kerja dalam organisasi pengelolaan perkeretaapian tersebut. Seksi yang terlibat dalam manajemen sarana dan prasarana perkeretaapian adalah Seksi Sarana, UPT Dipo Sarana, Seksi Jalan Rel dan Jembatan, UPT Jalan Rel dan Jembatan, Seksi Sinyal dan Telekomunikasi dan juga UPT Sinyal dan Telekomunikasi. Semua seksi dan UPT tersebut berada dalam organisasi dengan pembagian tugas pokok yang jelas. Pengorganisasian dalam PT Kereta Api Indonesia Persero Daop VII diperlukan untuk mempermudah dalam pelaksanaan program yang telah dirumuskan dalam perencanaan sebelumnya. Disamping itu, pengorganisasian diperlukan untuk mengelompokkan sumber daya manusia, pembagian tugas, wewenang serta tanggung jawab masing-masing pegawai Daop VII dalam menangani sarana dan prasarana perkeretaapian. Dalam kegiatan manajemen commit to user xxxvi sarana dan prasarana perkeretaapian apabila sudah terbentuk dan terlaksana dengan baik pengorganisasiannya, dengan begitu akan mempermudah dalam pelaksanaan program yang telah dirumuskan dalam perencanaan.

3. Pengkoordinasian Coordinating