Unsur-unsur Struktur Pasar Struktur Pasar

commit to user 31 menguasai sekitar 65 atau 20 perusahaan terbesar menguasai sekitar 70 penawaran output.

2. Unsur-unsur Struktur Pasar

Unsur-unsur struktur pasar adalah : a. Jumlah dan Ukuran Distribusi Penjual Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli yang tidak satupun diantara mereka yang dapat mempengaruhi harga. Industri yang kompetitif akan mempengaruhi efisiensi, sementara pasar-pasar monopoli hanya terdapat satu penjual yang dapat membatasi output dan mempengaruhi harga yang mengakibatkan beberapa konsumen tidak mampu membeli output tersebut. b. Jumlah dan Ukuran Distribusi Pembeli Terdapat suatu teori yaitu Countervailling Power, inti dari teori ini adalah konsentrasi sebagian dari pasar akan menyeimbangkan konsentrasi dari sebagian pasar lain. Ketika jumlah penjual yang sedikit tawar-menawar dengan sejumlah kecil pembeli, akan terdapat kesulitan bagi penjual untuk menetapkan harga di dalam pasar. c. Pangsa Pasar Pangsa pasar menunjukkan presentase dari pangsa suatu perusahaan dan seluruh total penjualan industri, dari pangsa pasar diurutkan dari nol sampai seratus persen. Pangsa pasar adalah suatu indikator penting untuk mengukur kekuatan monopoli dan sebagai commit to user 32 sumber keuntungan bagi preusahaan. Terdapat hubungan antara pangsa pasar masing-masing perusahaan dengan tingkat keuntungan. Hubungan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Rate of return = a + b market share Dimana a adalah rate of return, yang berkompetisi dan b adalah kemiringan garis. Nilai a menunjukkan biaya modal perusahaan yang dibayar kepada investor sebagai ganti opportinity cost. Tingkat keuntungan di atas a, diperoleh karena pangsa pasar meningkat ditunjukkan dengan kemiringan b yang tinggi, sehingga menguntungkan perusahaan Shephered, 1997 : 71-73. d. Konsentrasi Konsentrasi adalah pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan besar, biasanya diambil empat perusahaan terbesar. Konsentrasi secara langsung menunjukkan tingkat oligopoli Shephered, 1997 : 73. Konsentrasi dapat diartikan sebagai proses pangsa pasar yang dikuasai oleh perusahaan relatif terhadap pasar total. Pada prinsipnya, konsentrasi tidak disebabkan oleh faktor kebetulan, tetapi karena adanya kekuatan yang permanen yang terletak di belakang konsentrasi yang biasanya tidak berubah dari waktu ke waktu. Konsentrasi juga menunjukkan tingkat produksi dari pasar atau industri yang hanya terfokus pada satu atau beberapa perusahaan terbesar Hasibuan, 1993 : 106. commit to user 33 Ada bermacam-macam ukuran tentang konsentrasi industri seperti andil beberapa perusahaan terbesar, Kurva Lorenz, Angka Gini, dan berbagai indeks lainnya. Pengukuran dengan indeks konsentrasi antara lain adalah Indeks Lerner, Indeks Bain dan Indeks Herfindahl. Bahkan seperti telah dikemukakan dalam teori ekonomi Mikro, angka elastisitas pun dapat digunakan sebagai pengukur Hasibuan, 1993 : 106-107. 1 Andil perusahaan Dalam metode ini, untuk mengukur konsentrasi industri, penggunaan share perusahaan di dalam suatu industri merupakan bagian dari struktur pasar yang akan diketahui. 2 Kurva Lorenz Tingkat konsentrasi industri dapat juga diukur dengan kurva Lorenz. Dalam Kurva Lorenz, sumbu vertikal y adalah jumlah kumulatif kinerja pasar yang dikuasai oleh industri, sedangkan sumbu horisontal x merupakan presentase kumulatif andil proporsi perusahaan di pasar dari yang terkecil hingga yang terbesar. Dalam kenyataannya, kurva Lorenz untuk beberapa industri memang mengindikasikan adanya kesenjangan antara ukuran- ukuran perusahaan. Ukuran ringkas dari kesenjangan yang diindikasikan oleh Kurva Lorenz dapat dihitung dengan menggunakan koefisisen Gini. commit to user 34 Semakin tinggi tingkat kesenjangan maka dapat menunjukkan bahwa struktur pasar tidaklah kompetitif. Kelemahan dari Angka Gini adalah tidak memperhitungkan jumlah perusahaan dalam industri. 3 Indeks Lerner Indeks Lerner mengukur kekuatan monopoli yang terdapat pada pasar. Pengertian monopoli dalam hal ini bersifat relatif, tidak mengukur secara langsung. Rumus dari Indeks Lerner adalah : P MC P L − = P adalah tingkat harga produk yang dihasilkan, MC adalah biaya marjinal dalam memproduksi barang. Nilai Indeks Lerner adalah nol sampai dengan satu, apabila Indeks Lerner senakin mendekati satu maka pasar akan berbentuk monopoli. Kelemahan Indeks Lerner adalah meskipun sama-sama perusahaan monopoli dengan skala berbeda akan tetapi nilai Indeks Lernernya sama Hasibuan, 2000 : 133. 4 Indeks Bain Dalam buku yang ditulisnya pada tahun 1956 Barrier to New Competition . Joe S.Bain membuat suatu formula perhitungan laba. Berdasarkan batasan teoritik, laba adalah kelebihan penghasilan dari ongkos total, yang merupakan bagian dari pendapatan perusahaan. commit to user 35 Perhitungan laba menurut konsep akuntansi adalah penghasilan dikurangi ongkos dan depresiasi, tetapi Bain menghitung lagi nilai investasi dari pemilik perusahaan V, dan tingkat bunga yang berlaku. Jadi batasan laba secara ekonomis menurut Bain adalah R-C-D-iV. R adalah Revenue; C adalah ongkos pada tahun berjalan dalam memproduksi; i adalah tingkat bunga yang berlaku yang merupakan resiko dalam nilai investasi. Bain mengukur tingkat keuntungan suatu industri. Tingkat keuntungan dapat dibandingkan antara industri. Dengan demikian, tingkat laba tidak hanya untuk satu perusahaan tetapi bersifat agregatif dalam suatu industri yang diamati V iV D C R IB − − − = Bain tidak sekedar mengukur kekuatan monopoli tetapi juga konsentrasi industri dengan menggunakan laba sebagai salah satu variabel kinerja. Dipublikasikan oleh Bain bahwa apabila tingkat laba relatif tinggi, maka diperkirakan bahwa industri tersebut mempunyai struktur pasar monopoli Hasibuan, 2000 : 115-116. 5 Indeks Herfindahl Indeks Herfindahl sangat sensitif terhadap andil perusahaan yang terbesar karena semakin kecil andil yang diberikan oleh perusahaan, maka semakin kurang berarti dalam indeks ini. Jadi indeks ini melengkapi kekurangan dari rasio konsentrasi yang commit to user 36 hanya memberi info tentang pangsa pasar sedikit perusahaan- perusahaan terbesar dalam industri.

C. Kinerja

Pengukuran kinerja dipandang sebagai pengukuran atas seberapa jauh perilaku pasar barang industri menyimpang dari tujuan ekonomi. Kinerja difokuskan pada tiga elemen pokok, yaitu efisiensi, perkembangan teknologi dan pemerataan distribusi Shepered, 1997 : 33-37.

1. Efisiensi

Pengertian efisiensi secara sederhana adalah menghasilkan nilai output yang maksimum dari sejumlah nilai input tertentu. Efisiensi digolongkan menjadi efisiensi internal dan efisiensi alokasi. a. Efisiensi Internal Efisinsi internal diperoleh dari pengelolaan yang baik dalam perusahaan. Para manajer menggunakan segala macam cara untuk memacu para pekerja, menekan segala macam biaya dan mengawasi pelaksanaan-pelaksanaan yang menyimpang. Masalah yang terjadi dalam efisiensi internal adalah inefisiensi-X. Inefisiensi-X adalah merupakan suatu kondisi dimana biaya produksi yang terjadi lebih besar dari biaya minimum yang masih mungkin dicapai oleh perusahaan. Tingkat Infesiensi-X = Biaya kelebihan Excess Cost Biaya Minimum Minimum Cost