Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi dalam berbagai materi pokok bahasan dalam pelajaran matematika dan mata pelajaran lain yang sesuai, disarankan pada guru dan peneliti untuk mengimplementasikan model ini pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah. 2. Instrumen penelitian yang digunakan hanya untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah pada materi aturan pencacahan, belum dapat mengukur proses pembelajaran yang dilakukan siswa untuk mendapatkan hasil belajar secara keseluruhan. Untuk itu penelitian ini dapat digabungkan dengan penelitian lain yang lebih mendalam sehingga hasil proses belajar siswa dapat diperoleh dengan baik. 3. Pada penentuan anggota kelompok diskusi guru harus benar-benar memperhatikan karakteristik siswa agar diskusi dan interaksi dalam kelompok dapat berjalan dengan baik. Selain itu guru juga harus memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam kelompoknya untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. 4. Data kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah pada materi aturan pencacahan menggunakan tes berbentuk uraian. Kelemahan pengukuran dengan tes ini adalah jumlah tes yang terbatas sehingga cakupan materi hanya sedikit, dikhawatirkan belum mampu menggambarkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah siswa secara keseluruhan. Bagi guru yang ingin menerapkan perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi pada pokok bahasan lain dapat merancang perangkat pembelajaran sesuai karakteristik materi pelajaran yang akan dikembangkan. 5. Bagi guru matematika, model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang akan diterapkan dikelas yang dinilai dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa serta aktifitas siswa selama pembelajaran. 6. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika dan pemecahan masalah matematika siswa. Temuan penelitian, hasil analisis data, perangkat pembelajaran maupun instrumen yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika dan pemecahan masalah matematika siswa pada jenjang yang berbeda maupun mata pelajaran yang berbeda dengan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Asrori, M. 2008. Psikologi Pembelajaran. Cetakan kedua. Bandung: CV. Wacana Prima. Depertemen Pendidikan Nasional. 2004. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional. Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Fauzi dan Jozua. 2013. Pendekatan Metakognitif Dalam Pengkontruksian Kemandirian Belajar Dan Kebiasaan Berpikir Matematis Siswa. Artikel Unimed. Medan : Unimed. Grinnell, R.M. 1988. Social Work Research and Evaluation. Canada : Peacock Publishers, Inc. Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Harsanto, R. 2005. Melatih Anak Berpikir Analitis, Kritis dan Kreatif. Jakarta : Grasindo. Hassoubah, I. J. 2008. Cara Berpikir Kreatif dan Kritis. Bandung : Nuansa. Herman, T. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Tingkat Tinggi Siswa Menengah Pertama. Jurnal Educationist No. I. Vol. I. Hudojo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud. Husnidar, Ikhsan dan Rizal. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Siswa. Jurnal Didaktik Matematika Vol.I, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII1 SMP NEGERI 1 SIANJUR MULAMULA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI.

0 9 41

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI.

0 2 25

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI.

0 3 43

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI.

0 2 18

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL.

0 2 37

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

0 1 8

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI DIAGRAM VEE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP.

1 7 62

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METACOGNITIVE INSTRUCTION.

0 0 57