OK. Yolizal : Denervasi Otonomik Kardiak Pada Penderita Dm Tipe-2 : Perbandingan Antara Yang Mendapat Terapi Insulin Dengan Obat Hipoglikemik Oral, 2007
USU Repository © 2009
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.1. Karakteristik Dasar Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan Januari 2007 sampai dengan Maret 2007 terhadap 74 orang diabetisi yang telah memenuhi kriteria penelitian.
Subjek penelitian terdiri dari 36 orang yang selama ini mendapat terapi insulin dan 38 orang dengan OHO. Seluruhnya meliputi 47 orang pria dan 27 orang
wanita dengan usia antara 30 - 80 tahun. Karakteristik dasar subjek penelitian dapat kita lihat pada tabel 2.
Tabel-2. Karakteristik dasar subjek penelitian
Insulin
Jumlah n = 36
OHO
Jumlah n = 38
P
Jenis Kelamin Pria orang
Wanita orang 24
23 12
15 Rerata usia tahun
57,31 ± 9,65 61,50 ± 8,73
0,054 Rerata lama menderita DM tahun
12,61 ± 5,07 12,34 ± 4,12
0,543
Rerata KGD sewaktu 3 bulan terakhir mgdl
175,86 ± 50,37 179,53 ± 87,11
0,102
4.1.2. Hasil penelitian dan analisa antar variabel
Pada penelitian ini kami mendapatkan sebanyak 50 orang 67,6 yang mengalami DOK dari 74 orang subjek penelitian. Dari segi lama
menderita DM dan nilai HbA
1C
dijumpai adanya perbedaan bermakna antara
OK. Yolizal : Denervasi Otonomik Kardiak Pada Penderita Dm Tipe-2 : Perbandingan Antara Yang Mendapat Terapi Insulin Dengan Obat Hipoglikemik Oral, 2007
USU Repository © 2009
mereka yang mengalami DOK dibanding yang tidak mengalami DOK. Hal ini selengkapnya dapat kita lihat pada tabel 3.
Tabel-3. Hasil penelitian berdasarkan ada tidaknya denervasi
Denervasi
Jumlah n = 50
Tidak Denervasi
Jumlah n = 20
P
Rerata usia tahun 60,84 ± 8,18
56,58 ± 11,11 0,103
Rerata lama menderita DM tahun 13,60 ± 4,81
10,13 ± 2,93 0,001
Rerata HbA1c 8,36 ± 2,42
7,01 ± 1,66 0,019
signifikan : P 0,05
Bila kita lihat dari segi usia, mereka yang mengalami DOK berusia rata-rata lebih tua dibanding mereka yang tidak mengalami DOK, tetapi
perbedaan ini tidak bermakna P = 0,103. Untuk mengetahui lebih jauh hubungan antara usia dengan kejadian DOK dalam hal ini digunakan nilai
QTc yang lebih dari 440 ms digunakan uji statistik korelatif uji korelasi Spearman. Dari hasil perhitungan statistik ternyata tidak dijumpai korelasi
yang bermakna antara usia dan kejadian DOK. Hal ini dapat kita lihat pada gambar 3.
OK. Yolizal : Denervasi Otonomik Kardiak Pada Penderita Dm Tipe-2 : Perbandingan Antara Yang Mendapat Terapi Insulin Dengan Obat Hipoglikemik Oral, 2007
USU Repository © 2009
50 60
70
USIA
440 460
480 500
Q Tc
Gambar 3. Diagram baur hubungan antara usia dan nilai QTc
Pada gambar 3. di atas tidak dijumpai korelasi yang bermakna antara usia dengan kejadian DOK nilai QTc r = 0,025, P = 0,881.
Dari segi lama menderita DM dan nilai HbA
1C
dijumpai korelasi yang bermakna dengan kejadian DOK. Seperti terlihat pada gambar 4 dan 5 berikut
ini.
QTc = 453,73 + 0,15 usia
r = 0,025
OK. Yolizal : Denervasi Otonomik Kardiak Pada Penderita Dm Tipe-2 : Perbandingan Antara Yang Mendapat Terapi Insulin Dengan Obat Hipoglikemik Oral, 2007
USU Repository © 2009
6 7
8 10
11 12
13 15
16 18
19 20
Lama DM
440 460
480 500
Q Tc
Gambar 4. Diagram baur hubungan antara lama DM dan nilai QTc
Pada gambar 4. di atas dijumpai korelasi yang bermakna antara lama menderita DM dengan kejadian DOK nilai QTc r = 0,390, P = 0,014.
r = 0,390
QTc = 453,73 + 0,15 lama DM
OK. Yolizal : Denervasi Otonomik Kardiak Pada Penderita Dm Tipe-2 : Perbandingan Antara Yang Mendapat Terapi Insulin Dengan Obat Hipoglikemik Oral, 2007
USU Repository © 2009
8.0 10.0
12.0 14.0
HbA1c
440 460
480 500
Q Tc
Gambar 5. Diagram baur hubungan antara nilai HbA
1C
dan nilai QTc
Dari gambar 5. di atas dijumpai korelasi negatif yang bermakna antara nilai HbA
1C
dan kejadian DOK nilai QTc r = - 0,439, P = 0,005.
r = -0,439
QTc = 505,6 + - 4,84 HbA1c
OK. Yolizal : Denervasi Otonomik Kardiak Pada Penderita Dm Tipe-2 : Perbandingan Antara Yang Mendapat Terapi Insulin Dengan Obat Hipoglikemik Oral, 2007
USU Repository © 2009
Dari 50 orang yang mengalami DOK, 20 orang 55 berasal dari kelompok insulin dan 30 orang 79 berasal dari kelompok OHO, seperti
yang dapat kita lihat pada tabel.4
Tabel-4. Hasil penelitian berdasarkan terapi
Insulin
Jumlah n = 36
OHO
Jumlah n = 38
P
Denervasi otonomik kardiak orang 20
30 0,032
Rerata HbA
1C
7,839 ± 1,54 7,997 ± 2,82
0,089
signifikan : P 0,05
Disini dijumpai adanya perbedaan yang bermakna dalam hal terjadinya DOK pada mereka yang selama ini diterapi dengan insulin dibanding OHO X
2
= 4,616, P = 0,032. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel-5. Tabel 2x2 Insulin dan OHO sehubungan resiko terjadinya DOK
Denervasi Tidak
Denervasi Rasio Odds interval keyakinan 95
P OHO
30 8
3 1,08 - 8,3
Insulin 20
16 0,032
Jumlah 50
24
signifikan : P 0,05
Mereka yang mendapat terapi OHO 3 kali lebih beresiko untuk mengalami DOK dibanding insulin Rasio Odds = 3 interval keyakinan 95
1,08 – 8,3.
OK. Yolizal : Denervasi Otonomik Kardiak Pada Penderita Dm Tipe-2 : Perbandingan Antara Yang Mendapat Terapi Insulin Dengan Obat Hipoglikemik Oral, 2007
USU Repository © 2009
Dari sisi keterkendalian glukosa darah keterkendalian diabetik, ternyata juga dijumpai adanya perbedaan yang bermakna dalam hal
terjadinya DOK. Subjek yang diabetes-nya terkendali baik, lebih sedikit secara bermakna mengalami DOK dibanding yang tidak terkendali baik X
2
= 9,505, P = 0,002. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 6.
Tabel-6. Tabel 2x2 Keterkendalian diabetik sehubungan resiko terjadinya DOK
Denervasi Tidak
Denervasi Rasio Odds interval
keyakinan 95 P
Tidak Terkendali baik HbA
1C
6,5 42
12 5,25 1,75 - 15,77
Terkendali baik HbA
1C
6,5 8
12 0,002
Jumlah 50
24
signifikan : P 0,05
Mereka yang diabetes-nya tidak terkendali baik 5 kali lebih beresiko untuk mengalami DOK dibanding yang terkendali baik Rasio Odds = 5,25
interval keyakinan 95 1,75 – 15,77.
4.2. PEMBAHASAN