Jadwal penelitian Tahapan Analisis Statistik Deskriptif Pembahasan Hasil Penelitian

Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0.05 maka Ha diterima Jika probabilitas 0.05, maka Ha ditolak.

G. Jadwal penelitian Tahapan

Penelitian Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Pengajuan Proposal Bimbingan Proposal Seminar Proposal Pengumpulan Data dan Pengolahan Data Bimbingan dan Penulisan Skripsi Penyelesaian Skripsi Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standart deviasi untuk data yang digunakan dalam penelitian: Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Earning_Per_Share 78 7 12120 774.18 1992.382 Dividen_Per_Share 78 1 15000 556.78 1977.047 Harga_Saham 78 60 55000 6171.14 12968.154 Valid N listwise 78 Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa:

a. variabel earning per share EPS memiliki nilai minimum terkecil 7, nilai

maksimum terbesar 12120, mean nilai rata-rata 774.18 dan Standart Deviation simpangan baku variabel ini adalah 1992.383,

b. variabel deviden per share DPS memiliki nilai minimum terkecil 1, nilai

maksimum terbesar 15000, mean nilai rata-rata 556.78 dan Standart Deviation simpangan baku variabel ini adalah 1977.047, Universitas Sumatera Utara

c. variabel harga saham HS memiliki nilai minimum terkecil 60 nilai

maksimum terbesar 55000, mean nilai rata-rata 6171.14 dan Standart Deviation simpangan baku variabel ini adalah 12968.154,

B. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak, dengan membuat hipotesis sebagai berikut: H o : data residual terdistribusi normal, H a : data residual terdistribusi tidak normal. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Pada penelitian ini akan digunakan kedua cara tersebut. a Analisis Grafik Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar di sekitar garis diagonal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Grafik Histogram Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Dengan melihat tampilan grafik histogram, penulis melihat bahwa gambar histogram telah berbentuk lonceng tetapi menceng ke arah kiri Universitas Sumatera Utara yang menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Pada grafik P-P Plot terlihat titik-titik tidak menyebar di sekitar garis diagonal dan jauh dari garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi menyalahi asumsi normalitas. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode transformasi data untuk menormalkan data penelitian. Menurut Ghozali 2005:32, “data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasikan agar menjadi normal”. Salah satu trasformasi data yang dapat dilakukan adalah dengan mentransformasikan data ke LG10 atau logaritma 10 atau LN. Hasil transformasi data dapat dilihat pada lampiran vi. Setelah dilakukan transformasi, penulis melakukan pengujian ulang terhadap uji normalitas untuk melihat kembali apakah data penelitian ini telah berdistribusi normal atau tidak. Berikut hasil uji normalitas data setelah transformasi: Gambar 4.3 Histogram Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 P-Plot Dari grafik histogram dan normal probability plot pada gambar 4.3 dan gambar 4.4 di atas terlihat bahwa setelah dilakukan transformasi data ke logaritma natural Ln terlihat bahwa grafik histogram memperlihatkan pola distribusi yang normal, dan grafik P-P Plot memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitarmengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi normal. b Uji Statistik Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov 1 sample KS dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka Universitas Sumatera Utara distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0,000. Dengan demikian, data pada penelitian ini tidak berdistribusi normal karena probabilitas 0.05. Hasil transformasi data dapat dilihat pada lampiran vi. Setelah dilakukan transformasi, penulis melakukan pengujian ulang terhadap uji normalitas untuk melihat kembali apakah data penelitian ini telah berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.3. Pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0,917. Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan Uji-t dan Uji-F karena 0,917 0,05 H diterima. Berikut hasil uji normalitas data setelah transformasi: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 78 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 8.14219001E3 Most Extreme Differences Absolute .323 Positive .323 Negative -.308 Kolmogorov-Smirnov Z 2.852 Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Test distribution is Normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 78 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .76614200 Most Extreme Differences Absolute .063 Positive .045 Negative -.063 Kolmogorov-Smirnov Z .555 Asymp. Sig. 2-tailed .917 a. Test distribution is Normal.

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005:105, “Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crosssection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil,sedang,dan besar”. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji grafik dengan melihat grafik scatterplot yaitu dengan cara melihat titik-titik penyebaran pada grafik dan uji glejser, dengan cara meregres seluruh variabel independen Universitas Sumatera Utara dengan nilai absolute residual absut sebagai variabel dependennya. Perumusan hipotesis adalah : H : tidak ada heteroskedastisitas, H a : ada heteroskedastisitas. Jika signifikan 0,05 maka Ha diterima ada heteroskedastisitas dan jika signifikan 0,05 maka H diterima tidak ada heteroskedastisitas. Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas scatterplot Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .575 .187 3.067 .003 LN_Earning_Per_Share .067 .078 .281 .860 .392 LN_Deviden_Pershare -.074 .066 -.366 -1.123 .265 a. Dependent Variable: Absut Universitas Sumatera Utara Pada gambar 4.5 tentang grafik scatterplot diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuh pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dari tabel 4.4 diatas kita dapat melihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel ln earning per share adalah 0,392 0.05. nilai signifikansi untuk variabel ln deviden per share adalah 0,265 0.05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena variabel independennya memiliki signifikan lebih besar dari 0,05

3. Hasil Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. secara umum panduan mengenai angka Durbin-Watson dapat diambil patokan sebagai berikut: 1 angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2 angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3 angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .143 a .020 -.006 .42891 1.303 a. Predictors: Constant, LN_Deviden_Pershare, LN_Earning_Per_Share b. Dependent Variable: LN_Harga_Saham Tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.303 Angka ini terletak diantara -2 dan +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif dalam penelitian ini.

4. Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali 2005:91, “Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen”. Adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolineritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .575 .187 3.067 .003 LN_Earning_Per_Share .067 .078 .281 .860 .392 .123 8.146E0 LN_Deviden_Pershare -.074 .066 -.366 -1.123 .265 .123 8.146E0 a. Dependent Variable: LN_Harga_Saham Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance value lebih kecil dari 0,1.Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil analisis, didapat nilai VIF untuk variabel earning per share adalah 8.146 10 dan nilai tolerance sebesar 0.123 0,1, nilai VIF untuk variabel deviden per share adalah 8.146 10 dan nilai tolerance sebesar 0.123 0.1. Hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas.

C. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi

Besarnya kontribusi antara sumbangan yang diberikan oleh variabel earning per share dan dividen per share terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi ganda atau R 2 . Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran dengan adjusted R 2 . Menurut Ghozali Universitas Sumatera Utara 2005:83,”oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti nilai R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model”. Adjusted R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengukuran koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Pengujian Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .143 a .020 .006 .42891 a. Predictors: Constant, LN_Deviden_Pershare, LN_Earning_Per_Share b. Dependent Variable: LN_Harga_Saham Besarnya Adjusted R 2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh sebesar 0,006. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel deviden per share dan earning per share terhadap harga saham adalah sebesar 6. Sedangkan sisanya sebesar 94 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Hasil pengujian Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama- sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat dicaridengan melihat F hitung dari tabel Anova output SPSS versi 16 for windows , selain itu Universitas Sumatera Utara jugamembandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas value 0,05maka Ho ditolak dan jika probabilitas value 0,05 maka Ha diterima. berdasarkan tabel 4.8 dibawah ini terlihat bahwa: Tabel 4.8 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .287 2 .143 .779 .462 a Residual 13.798 75 .184 Total 14.084 77 a. Predictors: Constant, LN_Deviden_Pershare, LN_Earning_Per_Share b. Dependent Variable: LN_Harga_Saham Pada tabel Anova dapat diketahui nilai dengan nilai probabilitas value dalam penelitian ini adalah 0,25 yang berarti angka ini berada diatas 0,05. Kesimpulan yang dapat diambil adalah variabel dividen per share dan earning per share secara simultan bersama tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 3. Hasil Pengujian Parsial Uji t Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu antara dividen per share dan earning per share terhadap harga saham dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi yaitu dengan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 16 for windows yang dapat dilihat pada tabel 4.9, dapat diketahui nilai probabilitas value masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika probabilitas value 0.05 maka Ho ditolak dan dan jika probabilitas value 0,05 maka Ha diterima. berdasarkan tabel 4.9 dibawah ini terlihat bahwa: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .575 .187 3.067 .003 LN_Earning_Per_Share .067 .078 .281 .860 .392 LN_Deviden_Pershare .074 .066 -.366 -1.123 .265 a. Dependent Variable: LN_Harga_Saham Variabel earning per share berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap terhadap harga saham. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0.392 diatas lebih besar 0.05. Variabel dividen per share berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat terlihat dari nilai signifikan 0.265 diatas besar 0.05. Dari tabel 4.9 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 0.575 +0.067X 1 +0.74 X 2 +e Keterangan:

a. Nilai konstanta adalah 0.575 artinya apabila variabel earning per share

dan deviden per share bernilai nol tidak ada maka harga saham akan bernilai sebesar sebesar 0.575,

b. Nilai koefisien earning per share adalah 0.067 artinya Setiap kenaikan

earning per share akan meningkatkan nilai harga saham sebesar 0.067.

c. Nilai koefisien deviden per share adalah 0.74 artinya setiap kenaikan

dividen per share akan meningkatkan nilai harga saham sebesar 0.74, Universitas Sumatera Utara

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh antara antara earning per share dan dividend per share terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan perusahaan go public di Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah earning per share dan dividend per share. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2008. dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 397 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana jumlah amatan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 78 26x 3 tahun. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolineritas dan uji hipotesis uji t, uji F dan uji determinasi. Berdasarkan hasil uji besarnya adjusted R 2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh sebesar 6. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel earning per share dan dividend per share terhadap harga saham adalah sebesar 6. Sedangkan sisanya sebesar 94 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan variabel earning per share dan dividend per share tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh variabel earning per share berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Variabel dividend per share berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Universitas Sumatera Utara Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Raymond 2007, Denny 2008, Liestyana 2008 dan Silvana 2009. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurmala 2006. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Firm Size, Earning Per Share Dan Book To Market Ratio Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Deviden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 54 105

Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Go Public

2 67 71

Pengaruh Dividen Payout Ratio (DPR) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

12 156 59

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

3 32 120

Analisis Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.

0 47 93

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 33 73

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

ANALISIS PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN ANALISIS PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2006 - 2008.

0 1 18

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2006 - 2008.

0 1 8

Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perbankan Go Public.

0 0 21