IDENTIFIKASI DAN EVALUASI RISIKO MENGGUNAKAN FUZZY FME PADA RANTAI PASOK AGROINDUSTRI UDANG

(JOURNAL OF INDUSTRIAL RESEARCH) .

.'

Vol. 8 No.2, Agustus 2014

ISSN 1978·5852

JURNAL
RISET INDUSTRI
(Journal of Industrial Research)
Jurnal Riset Industri (JRI) adalah media ilmiah berkala yang mempublikasikan hasil-hasil
penelitian, kajian, tinjauan, dan ulasan ilmiah bidang industri yang belum pernah
dipublikasikan dan tidak dalam proses evaluasi publikasi lain, serta telah disetujui pihak lain
(bUa ada), yang diterbitkan oleh Badan Pengkajian Kebljakan, Iklim dan Mutu Industri
sebanyak tiga kali setahun pada setiap bulan April, Agustus, dan Desember dan diakreditasi
LlPI Nomor: 490/AU2/P2MI-LiP1I08/2012 selama tiga tahun.

DEWAN REDAKSI
Pengarah


: Ir. Arryanto Sagala
(Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri)

Penanggung Jawab : Ir. Yang Yang Setiawan, MSc.
(Sekretaris Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri)
Ketua Dewan Redaksl
Drs. Sugiyarto, M.Si.
Penyunting Ahli
-Dr. Rahyani Ermawati, M.Sc. - Ketua Penyunting Ahli {BBKK - Teknik Kimia)
Ir. Agus Sudibyo, M.Si. (BBIA - Agro Industri)
Ir. Hafid, MT. (BBlM - logam dan Mesin)
Ir. Wiwin Winiati, M.Sc. (BBT - Kimia Tekstil)
Ir. Taufan Hidayat, MKom. (BBPK - Kimia Pulp dan Kertas)
Kuntari Adi Suhardjo. S.Teks. M.Sc. (B4T - Bahan dan Barang Teknik)
Ora. Rina S. Soetopo. M.Si. (BBPK - Biologi Industri)
Mitra Bebestarl
Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar, M.Eng. (ITB - Fisika Nano Partikel dan Material)
Dr. Ir. Atih sオセ。エゥ@
Herman, M.Sc. (BlPK - Kebijakan Industri)
Trisanti Anindyawati, Ph.D (Pusat Penelitian Bioteknologi LlPI- Bioteknologl)

Drs. Sudirman, APU. M.Sc. (BATAN - Polimer)
Redaksl Pelaksana
Imron Nurachman SKom., MMSI..
Sumarni, ST.
Desaln Gratis dan Fotografer
Rizalina Yuni Riyanti. ST
Sekretariat
Sartika Tampubolon

ALAMAT REDAKSI
Gedung Kementerian Perindustrian,
JI. Gatot Subroto Kav. 52-53 lantai 19, Jakarta Selatan - Indonesia
Telp/Fax: 021 5251429
E-mail: jri@kemenperln.go.ld _
Website : ejournal.kemenperln.go.id

ISSN 1978-5852

Vol. 8 No.2, Agustus 2014


PENGANTAR REDAKSI
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia ilmu-Nya, atas terbitnya Jurnal Riset Industri (JRI) Vol. 8 No.2, Agustus
2014 dengan gaya dan format penulisan yang disempurnakan sesuai kaidah dan saran serta
masukan dari Tim Penilai Majalah IImiah - LlPI, sehingga terbitan edisi kali ini dapat
dikatakan masih sebagai edisi perdana tahun 2014.
Edisi kali ini, diketengahkan beberapa karya riset ilmiah bidang industri yang berupa hasil
penelitian atau ulasan ilmiah yang ditulis dari para peneliti, para akademisi, dan juga tenaga
fungsional lainnya baik yang berasal dari internal maupun eksternal Badan Pengkajian
Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri, yang mengangkat fokus "Teknologi Pengendalian
Pencemaran Lingkungan untuk Industri Hijau" dan berdasarkan program akselerasi
kebijakan pemerintah di sektor industri. Karya tulis ilmiah utama yang disajikan antara lain:
Pemanfaatan Emisi Gas C02 untuk Budidaya Spirulina Platensis dalam Upaya Penurunan
Gas Rumah Kaca (GRK), Venturi-Packed Scrubber Sebagai Pengendali Cemaran Partikulat
pada Industri Pengecoran Logam Tungku Induksi, Pemanfaatan Limbah Serat Kelapa dan
8agas sebagai Pengisi Palang Pintu Perlintasan Kereta Api dari Komposit 8erstruktur
Sandwich, Reduksi Tembaga dalam Limbah Cair Proses Etching Printing Circuit Board (Pcb)
dengan Proses Elektrokimia, dan Fitoremediasi Tanah Tercemar Minyak Bumi
Menggunakan Empat Jenis Rumput. Selain itu, disajikan pula karya pendukung lainnya yang
terkait fokus yang diangkat, yaitu: Dampak Perubahan Efisiensi di Stasiun Sterilisasi Pabrik

Kelapa Sawit Menggunakan Model Input-Output Leontief dan Identifikasi dan Evaluasi Risiko
Menggunakan Fuzzy FME pada Rantai Pasok Agroindustri Udang .

.

Dengan terbitnya Jurnal Riset Industri edisi ini, redaksi berharap kepada pembaca dan
masyarakat pemerhati rna salah-rna salah riset bidang industri khususnya terkait fokus di
atas, agar kiranya memberikan saran dan kritik untuk meningkatkan kualitas penerbitan, baik
kualitas mutu cetakan maupun isinya. Selanjutnya, Redaksi juga menyampaikan terima
kasih kepada penulis yang naskahnya telah dimuat dan semua pihak yang ikut membantu
memudahkan serta memperlancar terbitnya Jurnal Riset Industri ini.
Akhir kata, semoga Jurnal Riset Industri ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
riset dan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang industri, khususnya di lingkungan
Kementerian Perindustrian.

Jakarta,

Agustus 2014

Redaksl


J.Ris.lnd

Hal. 83 -146

Jakarta,
A ustus 2014

ISSN
1978-5852

Nomor Akredftasi: 490/AU2IP2MI-LIPI/08/2012 Tanggal28 Agustus 2012
Pengantar Redaksiliii

Vol. 8 No.2, Agustus 2014

ISSN 1978-5852

JURNAL
RISET INDUSTRI

(Journal of Industrial Research)

DAFTAR lSI
Halaman
Pengantar Redaksi
Daftar lsi
Lembar Abstraksi

iii
iv
v - xi

PEMANFAATAN EMISI GAS C02 UNTUK BUDIDAYA SPIRULINA PLATENSIS
DALAM UPAYA PENURUNAN GAS RUMAH KACA (GRK)
Yusup Setiawan, Aep Surachman, Prima Besty Asthary, dan Saepulloh
83 - 89
VENTURI-PACKED SCRUBBER SEBAGAI PENGENDALI CEMARAN PARTIKULAT
PADA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM TUNGKU INDUKSI
91 - 100
Januar Arif Fatkhurrahman dan Ikha Rasti Juliasari

PEMANFAATAN LlMBAH SERAT KELAPA DAN BAGAS SEBAGAI PENGISI
PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API DARI KOMPOSIT BERSTRUKTUR
SANDWICH
. _ _ _ _ _ _ _ _ _ 10·1 -11:
Kuntari Adi Suhardjo dan Ariyadi Basuki _ _ _ _
REDUKSI TEMBAGA DALAM LlMBAH CAIR PROSES ETCHING PRINTING CIRCUIT
BOARD (PCB) DENGAN PROSES ELEKTROKIMIA
Handaru Bowo Cahyono dan Nurul Mahmida Ariani
113 -12'
FITOREMEDIASI TANAH TERCEMAR MINYAK BUMI MENGGUNAKAN EMPAT
JENIS RUMPUT
Fadliah Salim dan Tuti Suryati
123 - 121
DAMPAK PERUBAHAN EFISIENSI DI STASIUN STERILISASI PABRIK KELAPA
SAWIT MENGGUNAKAN MODEL INPUT-OUTPUT LEONTIEF
Ridzky Kramanandlta
129 - 134

IDENTlFIKASI DAN EVALUASI RISIKO MENGGUNAKAN FUZZY FME PADA
RANTAI PASOK AGROINDUSTRI UDANG

Syarifuddin Nasution, Yandra Arkeman, Kadarwan Soewardi, dan Taufik Djatna_ 135 -141

Hal. 83 -146

J.Ris.lnd

Jakarta,
A ustus 2014

ISSN

1978-5852

Nomor Akreditasi: 490/AU2IP2MI-LIPI/08/2012 Tanggal28 Agustus 2012
iv I D aft a r lsi

Identifikasi Dan Evaluasi Risiko ... (Syarlfuddin Nasution. dl

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI RISIKO MENGGUNAKAN FUZZY FN
PADA RANTAI PASOK AGROINDUSTRI UDANG

RISKS EVALUATION AND IDENTIFICATION USING FUZZY FMEA FOR SHRIMJ
BASED AGROINDUSTRY SUPPL Y CHAIN
Syarifuddin Nasution1, Yandra Arkeman 2, Kadarwan Soewardi 3, dan Taufik Djatna 2
10epartemen Teknik Informatika, STMIK-IM
JI. Jakarta No. 79 Bandung - Indonesia
20 epartemen Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
JI. Lingkar Akademik, Kampus IPB Oarmaga, Bogor - Indonesia
30epartemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Institut Pertanian Bogor, JI. Lingkar
Akademik, Kampus IPB Oarmaga, Bogor -Indonesia
a-mail: synasution@yahoo.com
diajukan: 16/07/2014, direvisi: 14/08/2014, disetujui: 27/08/2014
ABSTRACT
Shrimp agrolndustry exposed to a variety of complex problems and vulnerable to disruption. To be able
recognize the risks of each supply chain actors and select an action based on the priorities. a model
identification and evaluation of risks is needed. The aim of this research is was to produce a model
identification and evaluation of risk in the shrimp supply chain. Risk identification was done using an approach
what-If analysis, and risk evaluation was developed using fuzzy modelFMEA. The results showed that farms
level has the highest probability risk (0.45) as compared to the level of collector (0.29) and processing"indusl
(0.18). The dominant risk at the farm level is a crop failure due to pests and diseases. Dominant risk at tl
collector level Is supplier availability and loyalty, While at the processor level the dominant risks are the divers.

of quality of supply and contamination of antibiotics in shrimp This model can be used to identify risk factors al
variables at each level of the supply chain and to determine priority actions for anticipation.
Keywords: Evaluation and risk identification, shrimp supply-chain, fuzzy FMEA

ABSTRAK
Agroindustri udang dlhadapkan pada berbagai masalah yang kompleks dan rentan terhadap gangguan.Untl
dapat mengenali risiko masing-masing pelaku rantai pasok dan memllih tindakan berdasarkan priorib
dipertukan suatu model identifikasi dan evaluasi risiko. Tujuan penelitlan ini adalah menghasilkc
modelldentlflkasldan evaluaslrlslkorantal pasok udang. Identlflkasi rlslko akan dllakukan dengan pendekatc
what-If analysis dan evaluasl risiko yang dikembangkan menggunakan model fuzzy FMEA. dengan Input da
dari beberapa ahU dan pelaku rantal pasok udang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku peta
mempunyai risiko yang paling tlnggi dengan probabilitas sebesar 0,45. jika dibandingkan risiko pada tingk
pedagang pengumpul (0,29) dan rlsiko agrolndustri (0,18). Rislko dominan pada tingkat petanl dlsebabkan ole
kegagalan panen aklbat serangan hama dan penyakit. Pada tingkat pengumpul rislko domlnan adale
keberadaan dan loyalltas pemasok.Sedangkan pada tingkat prosesor risiko domlnan adalah keragaman mu'
pasokan dan kontaminasl antlbiotik pada komoditi udang. Secara keseluruhan model ini dapat digunakan unll
mengidentiflkasi faktof-faktorrisiko dan variabel pada tiap tingkatan rantai pasok serla memilih tindakan prioritc
sehlngga akan diperolehrekomendasi berupa tindakan yang tepat untukmengantislpasinya.
Kata kuncl: Ident/fikasl dan evaluasl risiko, rantal pasok udang. fuzzy FMEA


PENDAHULUAN
Agroindustri udang merupakan salah
satu industri berbasis perikanan yang sudah
berkembang di Indonesia.Komoditi atau
produk udang memiliki nilai jual tinggi yang
diperdagangkandi
seluruh
dunia(FAO,
2010).Saat ini, Indonesiamerupakan salah
satu
eksportirudang
dengan
tujuan

pasarutama
meliputiJepang,
Amerik
Serikat, danUni Eropa.Namun, dalaf
pelaksanaan proses bisnis agroindust
udang saat ini dihadapkan pada masala
variasi mutu, jumlah dan kontinuitas baha
baku, yang menimbulkan variasi pad
produk agroindustri, sehingga menurunka
daya saing di pasar global. Masalah if
jugamenjadi kendala bagi pelaku rant.

13

Jurnal Riset Industrl (Journal of Industrial Research) Vol. 8 No.2, Agustus 2014, Hal. 135 - 146

atau
)asok untuk menjalin ォ・セ。ウュ@
(ontrak dengan pelaku lainnya.Dari uraian
:Ii
atas,
dianggap
penting
untuk
llemodelkan identifikasi risiko dan evaluasi
isiko rantai pasok udang, sebagai langkah
:lwal untuk membuat kontrak berbasis


."",

-...

.s.;....

·ur....1Im

.G!m

.ra.
ᄋセid@

Nセ@

セ@

....
....
... F£IG.PS\l : --..
セL@

セN@

...

0.:..

.-

セN@

セ@



[セ@

,I
I

.L
"l'O

..
£ISIOO!

...
-.
:w

1"'-'
1

セ@

'J.
セ@
"1"

3ambar 7. Struktur jaringan rantai
pasokudang
Rantal pasok udang memiliki eiri khas
berupa rantai hidup mulai dari hatchery
(pembenihan) sampai proses pembesaran
(budidaya) di tambak, kemudian mulai dari
pemanenan udang di tambak sampai ke
tangan konsumen dalam bentuk beku (cold
chain), sehingga pengelolaan rantal pasok
udang menjadi lebih kompleks.
Identifikasi Rislko Rantai Pasok Udang
Hasil identifikasl rislkoberdasarkan
brainstormingpada pelaku rantai pasok
agroindustn
udang
berupagangguan,
penyebab dan akibat dapat dllihat pada
Tabel
1.Hasil
tersebut
dlanalisa
berdasarkan kelompok faktor risiko yang
terdiri dan kualitas, kuantitas, waktu kirim
dan
harga.
kemudian
disusun
ke
dalambentuk diagram fishbone. seperti
pada Gambar 8.
Analisis Rislko Tlngkat Petanl
Analisis risiko pad a tingkat petanl
dilakukan untuk mengetahui faktor dan
vanabel risiko yang dihadapl oleh petani
dalam pengadaan bahan baku berdasarkan
kontrak antara pelaku rantal pasok.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa peluang
140

faklor risiko tertinggi di tingkat petani adalah
risiko kualitas, disusul risiko harga, risiko
kuantitas dan nsiko waktu kirim (Gambar 9).
Untuk mengetahui lebih dalam sumber
atau varia bel risiko dari setiap faktor risiko
tersebut. maka perlu dilakukan kajian
mendalam terhadap tingkat kejadian dan
dampak dari setiap variabel risikonya.
Risiko kualitas pada tingkat petani
dipengaruhi oleh kerusakan udang akibat
pengiriman terlalu lama di jalan. エ・セ。、ゥョケ@
pembusukan akibat kurangnya pendingin,
dan kerusakan akibat penanganan udang
sa at panen. Risiko harga di tingkat petani
dipengaruhi oleh rendahnya mutu pasokan.
melimpahnya pasokan pada musim panen
dan kenaikan harga akibat nilai tukar dan
inflasi. Risiko kuantitas di tingkat petani
dipengaruhi oleh beberapa varia bel yaitu
kegagalan panen. produktifitas rendah
akibat
benur
berkualitasrendah
dan
ketersediaan saprodi. Sedangkan risiko
waktu kirim di tingkat petani bersumber dan
jarak ,angkut. kerusakan infrastruktur jalan
yang
menyebabkan
keterlambatan
pengiriman akibat terlalu lama di jalan.
Hasil evaluasi variabel rlsikodominan
di tingkat petani dapat diperlihatkanpada
Tabel 2. risiko dominan yang dihadapi
petani dalam rantai pasok udang adalah
risiko kegagalan panen yang disebabkan
serangan hama dan penyakit. Risiko
kegagalan panen in! umumnya diawali oleh
penurunan kualitas lingkungan perairan.
yangblsa berdampak pada kematian udang
yang dlsebabkan cemaran atau polusi.
Cemaran alau polusi ini juga menjadi
pemieu
berkembangnya
organisme
penyebab penyakit (patogen) seperti virus.
bakteri, jamur dan protozoa. yang pada
akhirnya juga menyebabkan kemalian
udang
(kegagalan
panen).
Untuk
mengurangi dampak akibat penyakit udang,
umumnya dilakukan sanitasi lingkungan
perairan
dan
pemberian
obatobatan.Namun, pemberian obat-obatan
berupa bahan kimia yang melebihi dosis
dapat menyebabkan residu bahan kimia
pada komoditVproduk udang yang pada
gilirannya menyebabkan rendahnya kualitas
pasokan bahan baku, seperti kasus
kontaminasl antibiotik pad a produk udang.

Identifikasi Dan Evaluasi Risiko ..• (Syarifuddin Nasution. d

Kuantltas

Kualltas

Sor.",.. 1tImI a p..,-'it



Pek.rjol lun,.. '.,antpU

..

P.mlIihI.b.....

..

ICWitit's ron''''

..

Rlslko Kontrak
Rantal Pasok
Agrolndustrl Udang

""11"-_110..._ ••

k""", b"Ck

Pen""","
'II

Harga

Pfnctrimln
....... bIlI<

Waktu Klrlm

Gambar 8. Diagram sebab-akibat untuk risiko kontrak rantai pasok udang
Tabel1 Gangguan. sebab-akibat risiko rantai pasok udang
No
Gangguan (rislko)
Penyebab
1
2

Keragaman mutu pasokan
bahan baku
Terkontaminasi antibiotika

Banyaknya pemasok udang
yang berukuran keeil
Udang dlberl obat
mengandung antibiotika
Kurang terampil menggunakan
alat panen
"
Kurang terampil
mengoperasikan peralatan
Pendingin udang (es eurah)
kurang memadai
Menurunnya kualitas
lingkungan perairan
Serangan hama dan penyakit

3

Kerusakan saat panen

4

5

Kerusakan akibat proses
produksi
Kerusakan saat pengiriman

6

Kegagalan panen

7

Kegagalan panen

8

Benur mutu rendah

Pemilihan benur bermutu
rendah untuk budldaya

9
10

Kerusakan saat pengiriman
Loyalitas pemasok rendah

11

Harga udang menu run

Penjadwalan kurang baik
Pembayaran tidak lancar,
harga tldak bersaing
Penjadwalan mulai tanam
hingga panen kurang balk

12

Harga udang rendah.

13

Fluktuasi nilai tukar

14

Kontrak dengan buyer

15

Pemenuhan pesanan

16

Udang ditolak (reject)

Mutu pasokan yang diklrim
terlalu rendah
Harga udang tujuan ekspor
sangat rentan terhadap
perubahan nilai tukar
Pemasok sudah terikat kontrak
dengan buyer

Bahan baku tidak tersedla
sesuai ー・セ。ョェゥ@
Bahan baku mutu rendah •
tercampur dengan udang
moulting

Aklbat
Variasi mutu, ukuran dan
jenis udang
Udang mengandung
antiblotlka
Melukal atau memotong
organ udang
Kerusakan organ udang
Mulai terjadi pembusukan
(rigor mortis)
Kematian udang
(morta/iias) yang tinggi
Kematian udang
(morta/iias) yang tinggl
Produktlvitas rendah,
mortalitas tlnggi dan tidak
tahan terhadap penyakit
Terlalu lama di jalan
Pemasok menjual udang
ke agrolndusrti lain
Panen raya secara
bersamaan, supply lebih
besar daripada demand.
Udang dibeli dengan
harga yang sangat rendah
Harga udang di pasar
dalam negeri menjadi
mahal
Saat harga udang nalk.
pemasok tidak dapat
menjual ke agroindustri
lain
Beberapa pesanan tidak
dapat dipenuhi
Udang yang dikirim akan
dikembalikan ke pemasok

1-'1

Irnal Riset Industri (Joumal of Industrial Research) Vol. 8 No.2, Agustus 2014, Hal. 135 - 146

abel 2.Hasil analisis FRPN セ。、@
No

1
2

3
4
5
6
7

tingkat セ・エ。ョゥ@
Nilai
Potensi gangguan (risiko)
S
Kegagalan panen disebabkan
9
serangan hama dan penyakit
Pemilihan benur bermutu
5
rendah untuk budidaya
Kerusakan udang akibat terlalu
6
lama di jalan
Fluktuasi harga disebabkan
5
ketersediaan pasokan
Kegagalan panen disebabkan
6
menurunnya kualitas perairan
Kerusakan saat pengiriman
4
akibat pendingin yang kurang
Kerusakan udang akibat alat
4

Nilai
0

Nilai
0

Nilai
FRPN

Kategori

7

8

900

Sangat
Tinggi

7

5

500

Sedang

5

4

500

Sedang

4

4

500

Sedang

7

7

500

Sedang

4

3

269

Rendah

3

3

269

Rendah

セ。ョ・@

1.00 :
0,75
セ@

0

iii

i2

Ii

0,50

I

0,25

&:II

c

1=

j,
!

0,00

I

0,34

0,29

0.20

0,17

I

i

1-··-

------r--Risiko
Kualitas

-- ..
Risiko
Kuantitas

Mセ@

..

Risiko
WaktuKlrim

_/ "

LMセ@

Rislko
Harga

Faktor rlslko

iambar 10.Histogram perbandingan tingkat risiko berdasarkan faktor risiko di tingkat
pengumpul
abel 3. Hasil analisis FRPN セ。、@
No
1
2

3

4
5

tingkat セ・、。ァョ@
Nila!
Potens! gangguan (rislko)

Keragaman mutu pasokan
Loyalitas pemasok yang
rendah
Pesanan tidak terpenuhi
akibat bahan baku tidak
tersedia
Udang dihargai rendah
(mutu rendah)
Kontrak dengan 「オセ・イ@

Nila!

S

0

0

6

7

7

Nllai
FRPN
500

7

5

6

725

Tinggi

5

5

6

500

Sedang

6

5

5

500

Sedang

3

4

4

269

Rendah

Inallsls Rislko Tlngkat Pengumpul
Berdasarkan identifikasi risiko pada
ngkat pedagang pengumpul diperoleh
mpat faktor risiko yang dihadapi oleh
edagang pengumpul dalam rantai pasok
dang yaitu risiko kualitas, risiko kuantitas,
siko waktu kirim dan risiko harga.Nilai

42

セ・ョァオュャ@

Nlla!

Kategorl
Sedang

lengkap dari hasil identifikasi risiko pada
tingkat pedagang pengumpul dapat dilihat
pad a Gambar 10
Risiko kuantitas di tingkat pedagang
pengumpul dipengaruhi oleh keberadaan
pemasok,
loyalitas
pemasok
dan
ketidakpastian permintaan.- Risiko harga di
tingkat pedagang pengumpul dipengaruhi

Identifikasi Dan Evaluasi Risiko .•. (Syarifuddin Nasution, C

risiko waktu kirim seperti pada Gaml
11.Risiko kuantitas di tingkat prosesor d
eksportir dipengaruhi oleh keberadaan d
loyalitas pemasok, tidak terpenuhir
permintaan. Risiko harga di tingl
agroindustri dan eksportir dipengaruhi 01
nilai tukar (kurs), fluktuasi harga bah
baku. Risiko kualitas dipegaruhi oleh tingl
keragaman
mutu
pasokan,
ma
ditemukannya udang yang moulting, d
ーイッ、オセ@
kerusakan
akibat
proses
Sedangkan risiko waktu kirim di tingl
prosesor dan eksportir dipengaruhi 01
keterlambatan
pengiriman
akil
kekurangan kapasitas angkut, sara
pengiriman dan eara pengiriman.
Berdasarkan Tabel 4, risiko domin
pada prosesor dan eksportir adal
keragaman mutu pasokan dan kontamin.
udang berupa antibiotik. Keragaman ml
pasokan
umumnya disebabkan
01
banyaknya jumlah pedagang penguml
yang menjual (memasok) udang ya
diperoleh dari petani ke agroindustri d
eksportir.Untuk
mengatasi
ris
keberagaman mutu pasokan yang diterir
prosesor dan eksportir, biasanya pa
tingkat
pedagang
pengumpul
sud
melakukan sortasi awal berdasarkan jer
ukuran dan mutu udang atas bebera
grade.
Untuk
menyamakan
stane
padatingkat pemasok, diperlukan per
prosesor untuk membuat standarisasi ml
bahan baku udang.

oleh fluktuasi harga, nilai tukar dan inflasi
serta kelanearan pembayaran. Risiko
kualitas pada tingkat pedagang pengumpul
dipengaruhi oleh keragaman mutu pasokan,
penanganan (handling) dan udang yang
ganti kulit (moulting). Sedangkan risiko
waktu kirim pad a tingkat pedagang
pengumpul dipengaruhi oleh pemenuhan
permintaan, ketersediaan bahan baku, dan
sarana transportasi.
Berdasarkan Tabel 3, risiko domlnan
di tingkat pedagang pengumpul adalah
risiko keberadaan dan loyalitas pemasok
yang memasok bahan baku ke pengumpul.
Sebagian besar pemasok terdiri para petani
berukuran keeil, oleh karena itu sebuah
pedagang pengumpul mungkin harus
bekerjasama
dengan
puluhanbahkanratusan
petani
untuk
memenuhi pesanan dari agroindustri udang.
Risiko terkait keberadaan dan loyalitas
petani umumnya berkaitan dengan harga
udang dan pola pembayaran udang ke
petani. Untuk mengatasi risiko tersebut
biasanya pihak pengumpul biasanya selalu
meng-update harga udang, pembayaran
tunal dan dan adanya program pembinaan
petani untuk meningkatkan produksi.
Analisis Risiko Tingkat Prosesor
Berdasarkan
hasil
perhitungan
diperoleh bahwa tingkat risiko tertinggl di
tingkat prosesor dan eksportir adalah risiko
kuantitas, risiko harga, risiko kualitas dan

1,00
0,75
セ@

en o,so

..

iE
セ@

IV

Cl
C

1=

0,25
0,00

0,38



Rislko
Kualitas

.m.
0,29

0,18

0,15

BGセ@
Risiko
Kuantitas

Risiko
WaktuKlrim

Risiko
Harga

Faldor rlslko

Gambar 11.Histogram perbandingan tingkat risiko berdasarkan faktor risiko di tingkat
agrolndustri dan eksportir

1

urnal Risetlndustri (Joumal of Industrial Research) Vol. 8 No.2, Agustus 2014, Hal. 135 - 146

Kontaminasi antibiotik biasanya terjadi
,ada tingkat petani saat budidaya udang,
an baru terdeteksi saat pemeriksaan
dang pada tingkat prosesor. Pemberian
ntibiotik digunakan untuk mengurangi
ampak akibat penyakit udang, pemberian
dan
nlibiotik
yang
melebihi dosis
1enjelang panen dapat menyebabkan
セウゥ、オ@
bahan kimia pada komoditi/produk
dang. Untuk mengurangi ri siko terse but
apat dilakukan dengan menerapkan Good
Iquacufture Practices (GAP).

pasok udang, karena sebag ian besar
produksl sekitar 90%diperuntukkan unluk
pa sar ekspor.Pasar ekspor mempunyai
ketal
persyaralanmulu
yang
sang a!
berkaitan
dengan
pencemaran
biologis/mikrobiologis,
kimia
dan
fisikdiantaranya logam berat, residu ッ「。エセ@
obatan
(nitrofuran,
k/oramfenicol),
kontaminasi mikrobiologi (Salmonella sp,
Shigella sp) dan lai n-lain. OJ sisi lain, bah an
bakuini diperoleh melalui pemasok, yaitu
pedagang pengumpul dan petani yang
berukuran keell , se hingga sebuah prosesor
udangmungkin harus bekerjasama dengan
ratusan petambak untuk memenuhi tuntutan
peJanggan. Kebutuhan udang menuntut
adanya kontinuitas balk kuntitas maupun
kualitaS.Un luk ilu, perlu adanya antisipasi
terhadap konflik tersebut sehingga diperoleh
suatu ranlai pasok yang berkesinambungan.

.nali sis Risiko Rantai Pasok
Berdasa rkan fa klor risiko pada setiap
ngkatan rantai pasok udang diperoleh
ecara berurutan yaitu risiko kualila s, fisiko
uanlitas, fi siko harga dan ri siko waktu kirim
3ambar 12).Risiko kualitas mempunyai
ngkat risiko yang paling linggi dalam ranlai
abel 4,

No

Potensi ganggu an (risiko)

1

Keragaman mutu pasokan
Udang lerkontaminasi
anlibiolika
Kerusakan organ udang akiba!
proses produksi
Pesanan tidak !erpenuhi ak iba!
bahan baku tidak sesuai
spesifikasi kontrak
Fluktuasi harga disebabkan
oleh perubahan nilai tukar
Bahan baku mutu rendah

2
3
4

5
6

D

i
FRPN

725
725

Tinggi

6

7
7

3

5

4

269

Rendah

5

5

4

500

Sedang

6
5

5

6
5

500
500

Sedang

S

7
7

0
8

6

Kategori
Tinggi

Sedang

1,00
0 ,75
0

''"-.•
0:

'"

C>
0
0-

0,50
0,29

0.25

0,26

0,28

0. 16

D

0,00
Ri siko
Kualita s

Risiko

Risiko

Kuantitas Wa ktu Kirim

Risiko
Harga

Fak l or ri s ik o

ambar 12.Histagram perbandingan tingkat risiko berdasarkan faklar ri siko ranlai pasok
udang

14

Identifikasi Dan Evaluasi Risiko ... (Syarifuddin Nasution. d

Risiko harga juga penting dalam rantai
pasok udang, karena komoditas udang
mempunyai harga yang cenderung f1uktuatif
akibat dari ketersediaan udang bersifat
musiman. Di lain pihak, permintaan
konsumen (ekspor) untuk memenuhi
kebutuhan
konsumen
luar
negeri
mempunyai siklus yang dimulai pad a bulan
April dan mencapai puncaknya menjelang
akhir
tahun.
Pemenuhan
spesifikasi
permintaan konsumen (ekspor) meliputi
kualitas, kuantitas dan waktu kirim dengan
harga yang sudah disepakati.
Risiko waktu kirim dalam rantai pasok
udang, di antaranya gangguan berupa
infrastruktur jalan yang mengakibatkan
kerusakan saat pengirman berupa mulai
terjadinya pembusukan yang disebabkan
pendingin udang (es curah) yang kurang
memadai dan terlalu lama di jalan yang
disebabkan penjadwalan yang kurang baik.
Implikasi Manajerial
Salah satu kontribusi dari penelitian ini
adalah memberikan rekomendasi kepada
pelaku rantai pasok udang dalam bentuk
implikasi manajerial.lmplikasi manajerial
manajemen risiko rantai pasok udang
adalah perlunya mekanisme yang tepat
untuk mengendalikan risiko dominan pad