Zona Fleksibilitas Konsumen Aktual Zona Fleksibilitas Konsumen Potensial

87

6.4.1. Zona Fleksibilitas Konsumen Aktual

Zona fleksibilitas untuk konsumen aktual berkisar antara Rp 1.785,00 sampai dengan Rp 2.409,00 per cup dan berkisar antara Rp 3.800,00 sampai dengan Rp 4.923,00 per botol, artinya dari selang harga tersebut perusahaan dapat menentukan kebijakan dalam menaikan atau memberikan potongan harga. Berdasarkan analisis sensitivitas harga, harga ideal JJM adalah berkisar antara Rp 1.965,00 per cup dan Rp 4.500,00 per botol sehingga interaksi tawar menawar antara produsen dan konsumen terdapat posisi win-win. Posisi ini merupakan posisi yang paling ideal karena KWT Turi mendapatkan keuntungan sebesar 31 persen untuk JJM cup dan 18 persen untuk JJM botol dari harga awal dan konsumen membayar kurang dari Rp 2.409 per cup dan Rp 4.923 per botol. Gambar zona fleksibilitas KWT Turi terhadap produk JJM untuk konsumen aktual dapat dilihat pada Gambar 17 dan Gambar 18. Gambar 17. Zona Fleksibilitas Jus Jambu Merah Cup Konsumen Aktual Gambar 18. Zona Fleksibilitas Jus Jambu Merah Botol Konsumen Aktual

6.4.2. Zona Fleksibilitas Konsumen Potensial

Zona Fle ksibilitas Murah Mahal Rp 1.785 Rp 2.409 OP min CP max Harga Rp KWT Turi Konsumen Aktual Zona Fle ksibilitas Murah Mahal Rp 3.800 Rp 4.923 OP min CP max Harga Rp KWT Turi Konsumen Aktual 88 Zona fleksibilitas untuk konsumen potensial berkisar antara Rp 1.785,00 sampai dengan Rp 2.416,00 per cup dan berkisar antara Rp 3.800,00 sampai dengan Rp 4.914,00 per botol. Pada kisaran harga tersebut KWT Turi dapat menentukan kebijakan dalam menaikan ata u memberikan potongan harga. Berdasarkan analisis sensitivitas harga, harga ideal JJM adalah berkisar antara Rp 1.966,00 per cup dan Rp 4.261,00 per botol sehingga interaksi tawar menawar antara produsen dan konsumen terdapat posisi win-win. Posisi ini merupakan posisi yang paling ideal karena KWT Turi mendapatkan keuntungan sebesar 38 persen untuk JJM cup dan 12 persen untuk JJM botol dari harga awal dan konsumen membayar kurang dari Rp 2.416,00 per cup dan Rp 4.914,00 per botol. Gambar zona fleksibilitas KWT Turi terhadap produk JJM untuk konsumen potensial dapat dilihat pada Gambar 19 dan Gambar 20. Gambar 19. Zona Fleksibilitas Jus Jambu Merah Cup Konsumen Potensial Gambar 20. Zona Fleksibilitas Jus Jambu Merah Botol Konsumen Potensial Berdasarkan penggunaan metode full costing dalam penetapan harga pokok KWT Turi hanya memperoleh margin sebesar Rp 310,00 atau sektiar 31 persen untuk kemasan cup sedangkan pada kemasan botol KWT Turi hanya memperoleh margin sebesar 3 persen saja atau setara dengan Rp 108,00 per botol Zona Fle ksibilitas Zona Fle ksibilitas Murah Mahal Rp 1.785 Rp 2.416 OP min CP max Harga Rp KWT Turi KonsumenPotensial Murah Mahal Rp 3.800 Rp 4.914 OP min CP max Harga Rp KWT Turi KonsumenPotensial 89 nya, sedangkan selama ini KWT Turi mengharapkan margin sebesar sektar 50 persen untuk kemasan cup dan 12 persen untuk kemasan botol. Namun demikian, dalam zona fleksibilitas nilai OP min pada produk JJM masih di atas harga jual produk saat ini artinya perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menaikkan harga produk dalam rentang harga yang ada di zona fleksibiltas harga. 6.4.3. Analisis RC Analisis RC digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan relatif terhadap kegiatan usaha sehingga dapat dijadikan penilaian terhadap keputusan perusahaan untuk menjalankan usahanya. Usaha akan efisien apabila RC lebih besar dari 1 RC1 artinya untuk setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan lebih dari Rp 1,00. Sebaliknya jika rasio RC lebih kecil satu RC1 maka dikatakan bahwa setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan lebih kecil dari Rp 1,00 sehingga usaha dinilai tidak efisien. Semakin tinggi nilai RC, semakin menguntungkan usaha tersebut. Gambar 21. Grafik Penjualan Jus Jambu Merah Juni 2009 – 2010 Su mber : KWT Tu ri 2010 dio lah Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa penerimaan hasil penjualan JJM tidak terjadi pada setiap bulannya, hal ini karena KWT Turi masih menghadapi kendala dalam pemasaran produknya, sehingga produksi hanya dilakukan ketika ada pemesanan dari pelanggan. Penerimaan penjulan JJM kemasan Cup selama periode bulan Juni 2009 - Juni 2010 sebesar Rp 2.910.000,00 sedangkan 90 penerimaan penjualan JJM kemasan Botol selama bulan Juni 2009 – Mei 2010 adalah sebesar Rp 1.851.000,00. Tabel 51 . Rata-rata Penerimaan Biaya, Pendapatan dan RC rasio Jus Jambu Merah Cup Juni 2009 – Juni 2010 No Komponen Nilai R p 1 Penerimaan 2.910.000,00 2 Biaya Tunai 1.931.738,00 3 Biaya Diperhitungkan 36.846,00 4 Biay Total 1.968.584,00 5 Pendapatan atas biaya Tunai 978.263,00 6 Pendapatan atas biaya Total 941.417,00 7 RC atas biaya Tunai 1,51 8 RC atas biaya Total 1,20 Sumber : KWT Turi 2010 d iolah Tabel 52 . Rata-rata Penerimaan Biaya, Pendapatan dan RC rasio Jus Jambu Merah Botol Juni 2009 – Mei 2010 No Komponen Nilai R p 1 Penerimaan 1.851.000,00 2 Biaya Tunai 1.539.583,00 3 Biaya Diperhitungkan 36.846,00 4 Biay Total 1.576.429,00 5 Pendapatan atas biaya Tunai 311.417,00 6 Pendapatan atas biaya Total 274.571,00 7 RC atas biaya Tunai 1,20 8 RC atas biaya Total 1,17 Sumber : KWT Turi 2010 d iolah Hasil perhitungan analsis RC atas biaya tunai untuk JJM kemasan cup adalah 1,51 dan JJM kemasan botol sebesar 1,20. Nilai ini memiliki arti bahwa setiap pengeluaran tunai sebesar Rp 1,00 menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,51 untuk JJM kemasan cup dan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,20 untuk JJM kemasan botol. Nilai RC lebih besar dari satu menunjukkan bahwa usaha JJM di KWT Turi mampu memberikan keuntungan karena penerimaannya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

6.5. Identifikasi Biaya-Biaya Produksi dan Non Produksi LPPM PKBT

Proses produksi Fruit Talk Soft Candy yang dilakukan LPPM PKBT secara umum bersifat berkelanjutan dan dilakukan dalam jumlah yang kecil