Baksos di RS UMM Tandai Persiapan Soft Launching

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

Baksos di RS UMM Tandai Persiapan Soft Launching
Tanggal: 2013-07-31

Bakti sosial ke-3 dalam rangkaian Syiar Ramadhan 1434 H Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) berlangsung di Rumah Sakit UMM, Rabu (31/7). Momen
ini bertepatan dengan persiapan soft launching RS UMM yang rencananya diadakan
bertepatan dengan peringatan Hari Proklamasi 17 Agustu 2013 mendatang.
Ketua Tim Persiapan RS UMM, Wakidi, memastikan persiapan launching sudah
cukup matang. Baksos Ramadhan di komplek RS ini merupakan bagian dari sosialisasi
kepada masyarakat. Tidak hanya itu, sebelumnya UMM juga sudah mengadakan
Silatirahim Buka Bersama masyarakat sekitar. “Persiapannya sudah mencapai 90%,”
katanya.
Seperti Baksos di kampus I dan kampus II, kali ini juga diisi dengan pembagian
sembako dan pengobatan gratis. Sebanyak 150 paket dibagikan kepada masyarakat
kurang mampu di sekitar RS UMM, yangs sebagian besar masyarakat desa Landungsari,
Kabupaten Malang.
Koordinator Baksos, Yoyok Bekti, menyatakan kepedulian kampus kepada

masyarakat merupakan bagian dari manifestasi rasa syukur. Jangankan diberi rizki, bisa
hidup saja pun kita harus bersyukur. “Kita dikaruniai oleh Allah oksigen yang gratis setiap
saat ini saja sudah tak ternilai harganya,” katanya tentang rasa syukur itu.
Wakidi menambahkan, orang yang bersyukur akan dilimpahi rizki lebih oleh Allah.
Sebaliknya, yang kufur akan memperoleh azab yang pedih. Mengutip ayat alQuran, dia
mengajak warga untuk terus bersyukur.
Soal pembukaan RS itu, Wakidi menerangkan ada standar yang telah dipenuhi
agar RS ini bisa beroperasi. Di antaranya memiliki poli-poli seperti umum, penyakit dalam,
gigi, mata, persalinan, anak. Selain itu sistem adminsitrasinya juga harus sudah siap.
Selama periode soft launching ini, pihak RS menyiapkan pemeriksaan kesehatan
dan pengobatan gratis secara terbatas. Apa saja pelayanan yang direncanakan gratis
selama seminggu untuk masyarakat umum ini masih menunggu pematangan dalam
waktu dekat. Demikian pula pelayanan kesehatan gratis bagi mahasiswa UMM yang
selama ini dilayani di klinik akan dipindahkan ke RS. “Tentu saja mahasiswa juga gratis
seperti sebelum-sebelumnya,” kata Wakidi. Hanya saja pelayanan gratis diberikan untuk
pemeriksaan dan penyakit yang ringan-ringan. Jika ada penanganan yang lebih berat
akan dipertimbangkan lebih lanjut melalui kebijakan universitas.
Saat ini, RS UMM telah merekrut 60 pegawai, terutama untuk karyawan medis.
Untuk kebutuhan RS ke depan,menurut rektor Muhadjir Effendy, karyawan yang
dibutuhkan bahkan lebih banyak daripada karyawan kampus UMM. (mal/nes/nas)


page 1 / 1