Elpiji Gres Rusak Rumah Dosen, Ngadat Sejak Dibeli

Universitas Muhammadiyah Malang
www.umm.ac.id

Elpiji Gres Rusak Rumah Dosen, Ngadat Sejak Dibeli
Surya : Sabtu, 2009-12-19 | 09:58 WIB
KLOJEN - SURYA- Ledakan akibat kebocoran gas elpiji kembali terjadi di Kota Malang. Dalam kejadian kali ini dua
orang sekaligus menjadi korban serta empat rumah yang rusak berat akibat ledakan itu.
Insiden yang kesekian kalinya itu menimpa sebuah rumah di Jl Mayjend DI Panjaitan, RT 6/RW 5 Kelurahan
Penanggungan, Kecamatan Klojen, Jumat (18/12) pukul 10.30 WIB. Pusat ledakan terjadi di bagian dapur rumah
nomor 98, yang ditempati pasangan M Yusuf Effendi-Rina Wahyu.
Saat peristiwa ini terjadi, di dalam rumah ada Yusuf, 33, dan adik iparnya, Ary Rahmat Wijaya, 24. Sedangkan Rina
yang berprofesi sebagai dosen bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang itu sedang berada itu tengah
berada di kampus menghadiri peringatan 1 Muharam.
Dua orang inilah yang menjadi korban langsung entakan gas yang sekaligus membuat rumah hancur berantakan,
dengan hampir seluruh bagian atap jebol dan hancur gentingnya. Sementara kaca pintu dan jendela juga pecah
berkeping-keping.
Beberapa warga yang saat itu berada di dalam rumah mengatakan, suara ledakan terdengar sangat keras, plus
muncul getaran yang keras mirip gempa.
Yusuf dan Ary sempat dilarikan ke Rumah Sakit Islam Dinoyo, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar agar
mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Informasinya, tabung elpiji 12 kilogram yang dibeli Yusuf, Kamis (17/12) sore, gagal dipasang atau tidak berfungsi

dengan baik saat disambungkan ke kompor gas.
Esok harinya, atau Jumat siang, Ary mencoba memasang kembali, namun upaya tersebut kembali gagal. Diduga, gas
bocor dari regulator dan kemudian memenuhi ruangan, hingga akhirnya meledak karena terpicu pemantik kompor yang
diputar.
“Informasinya, kompor gas elpiji tidak bisa dinyalakan. Lalu coba diperbaiki, dan ketika coba dinyalakan kemudian
terjadi ledakan,” terang Sardi, ketua RT setempat yang rumahnya sedikit rusak pada dinding genting dan kaca jendela.
Sardi mendapatkan informasi tentang tidak beroperasinya kompor dari Ary dan Yusuf, yang usai ledakan terjadi diantar
ke rumah sakit Islam Dinoyo dengan mobilnya.
Petugas Polsekta Klojen yang memeriksa tempat kejadian belum bisa memastikan secara pasti penyebab ledakan.
Namun tabung gas ukuran 12 kg, regulator, dan kompor dibawa sebagai barang bukti untuk proses penyelidikan. Why

page 1 / 1