PEMBAHARUAN PEMIKIRAN TASAWUF DAN Pembaharuan Pemikiran Tasawuf Dan Implikasinya Terhadap Gerakan Dakwah Ki H. Sasmitaning Sukma di Kulon Progo.

PEMBAH
HARUAN PEMIKIRAN TASAWUF DAN
N
IMPLIKASI TERHADAP
AP GERAKAN DAKWAH KI H. SASMITA
ANING SUKMA
DI KULON PROGO

TESIS
Diajukan Kepada
Prog
rogram Studi Magister Pemikiran Islam
Sekolah Pasca
scasarjana Universitas Muhammadiyah Surakar
karta
untuk
uk Mem
Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperolehh
Ge
Gelar Magister Pemikiran Islam (MPI)


Oleh :
ABDURROHIM
NIM: O 000080014

PROGRAM STU
ISLAM
STUDI MAGISTER PEMIKIRAN ISLA
SEKOLA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITA
KARTA
SITAS MUHAMMADIYAH SURAKAR
2015 M/1437 H

PERSEMBAHAN

 Orang-orang yang kucintai dan kuhormati. Istriku tercinta Tari Pujiasih, dan
anak-anakku tersayang: Musa Ubaidillah, Daud Mujahid Fillah, Khidir Al
Mutawakkil ‘alallah; Yang dengan kasih sayang dan dorongan, serta
pengorbanan selalu memberikan segalanya yang terbaik.

 Seluruh Jama’ah Ruhama, terkhusus kepada Ki H Mursyid dan ibu Hj.
Syarifah, murid Ki H SS yang masih hidup yang telah memberikan ilmu yang
sangat berharga.
 Para dosen yang telah membimbing dan senantiasa menjadi pelita dalam hidup.
 Semua sahabat rekan akademik dan semua karib kerabat, yang merupakan
bagian dari tempat inspirasiku.

vi

MOTTO

Sungguh beruntung orang yang wushul
Yang telah sampai derajat ma’rift terluhur:
Ia asyik-maksyuk senantiasa dekat dengan Allah,
Ia asyik-maksyuk senantiasa ingat dengan Allah,
Ia asyik-maksyuk senantiasa menghadap dengan Allah,
Ia asyik-maksyuk senantiasa mengabdi dengan Allah,
Hatinya tentram, damai penuh bersyukur, tawakalnya kepada Allah tiada terukur,
Ia telah sampai ke derajat fana fillah,
Kemudian berlanjut ke derajat baqa billah.

Seimbang hidupnya antara dunia dan akhirat
kepada Allah hatinya selalu tertambat.
Beristiqomah memegang teguh agama,
Tidak terkecoh gemerlap godaan dunia.
Ia telah sampai pada tingkat kesalehan yang tinggi.
Telah mencapai tingkat keimanan yang murni.
Telah peroleh tingkat keislaman yang teruji.
Telah meraih tingkat ketaqwaan yang terpuji.
Titik akhir bagi orang yang wushul:
Setiap gerak kalbunya,
Setiap degup jantungnya,
setiap tarikan nafasnya,
setiap ucapan lisannya,
setiap langkah perilakunya,
selalu diiringi dzikrullah di sanubari,
selalu disinari nur Allah Illahi Robbi.
Baginya,
yang dipikirkan bukan lagi pahala atau siksa,
yang dicemaskan bukanlah lagi surga atau neraka.
Tetapi yang dikhawatirkan masalah ridho dan cinta

Jangan sampai terenggut ridho Allah Ta’ala
Apalagi tercabut cinta Allah Yang Maha Esa.
Rindu surga, memang!
Takut neraka memang!
Tetapi diridhoi dan dicintai Allah baginya adalah segala-galanya

(Thohari Musnamar)

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Tesis ini menggunakan ejaan berdasarkan Surat Keputusan Bersama
(SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987
dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988 :
A. Konsonan Tunggal
ARAB

NAMA


LATIN

KETERANGAN

alif

-

tidak dilambangkan

ba

b

-

ta

t


s dengan satu titik di atas

ṡa


jim

j

-

ḥ a


h dengan satu titik di bawah

kha

kh


-

dal

d

-

ż al

ż

z dengan satu titik di atas

ra

r

-


za

z

-

sin

s

-

syin

sy

-

ṣa



s dengan satu titik di bawah

ḍ aḍ

d dengan satu titik di bawah


ṭa


t dengan satu titik di bawah

ẓ a


z dengan satu titik di bawah

‘ain


...‘...

koma terbalik

gain

g

-

fa

f

-

viii

qaf


q

-

kaf

k

-

lam

l

-

mim

m

-

nun

n

-

ha

w

-

wawu

h

-

hamzah

…ꞌ…

apostrof, tetapi lambang ini tidak
dipergunakan untuk hamzah di awal kata

ya

y

-

B. Konsonan Rangkap. Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis
rangkap. Contoh :
ditulis

rabbanā

ditulis

qarraba

C. Tā’ marbūt}ah di akhir kata. Transliterasinya menggunakan :
1. Tā’ marbūt}ah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya h,
kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa
Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.
Contoh :

ditulis Fāṭ imah

2. Pada kata yang terakhir dengan tā’ marbūt}ah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
ta marbuṭ ah itu ditransliterasikan dengan h. Contoh :
ditulis rauḍ utu al-aṭ fāl
Bila dihidupkan ditulis t. Contoh :
ditulis rauḍ utul aṭ -aṭ fāl

ix

3. Huruf ta marbuṭ ah di akhir kata dapat dialih aksarakan sebagai t atau
dialih bunyikan sebagai h (pada pembacaan waqaf/berhenti). Bahasa
Indonesia dapat menyerap salah satu atau kedua kata tersebut.
Contoh : haqiqat-haqiqah-hakikat

D. Vokal Pendek. Harakat fath}ah ditulis a, kasrah ditulis i, dan d}ammah
ditulis u. Contoh:
ditulis

kasara

ditulis

yad}ribu

ditulis

su’ila

E. Vokal Panjang. Vocal panjang ditulis, masing-masing dengan tanda hubung
(-) di atasnya atau biasa ditulis dengan tanda caron seperti (â, î, û). Contoh:
ditulis

qâla

F. Vokal Rangkap.
1. Fathah + yā’ tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai (‫) أ ي‬. Contoh:
ditulis

kaifa

2. Fathah + wāwu mati ditulis au (‫) ا و‬. Contoh:
ditulis

haula

G. Kata Sandang Alif + Lam (‫) ا ل‬. Transliterasi kata sandang dibedakan menjadi
dua macam, yaitu :
1. Kata sandang diikuti huruf syamsiah. Kata sandang yang diikuti oleh huruf
syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf yang
sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu atau huruf
lam diganti dengan huruf yang mengikutinya. Contoh :
ditulis

ar-Rahīmu

x

2. Kata sandang diikuti huruf qamariah. Kata sandang yang diikuti oleh huruf
qamariah ditulis al-. Contoh :
ditulis

al-Maliku

H. Huruf Besar. Penggunaan huruf kapital disesuaikan dengan EYD walaupun
dalam sistem tulisan Arab tidak dikenal. Kata yang didahului oleh kata
sandang alif lam, huruf yang ditulis kapital adalah huruf awal katanya bukan
huruf awal kata sandangnya kecuali di awal kalimat, huruf awal kata
sandangnya pun ditulis kapital. Contoh:
ditulis

al-Bukhārī

I. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat. Ditulis kata perkata. Contoh :
ditulis
ditulis

Man istaṭ ā’a ilaihi sabīla
Wa innallāha lahuwa khair al-rāzīqīn

xi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan alhamdulilah, puji syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah dan kemuliaan-Nya penulis dapat
menyelesaikan tesis yang berjudul “Pembaharuan Pemikiran Tasawuf Dan
Implikasi Terhadap Gerakan Dakwah Ki H. Sasmitaning Sukma di Kulon
Progo” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Magister Strata Dua pada Program Studi Magister Pemikiran Islam, Sekolah
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Selanjutnya, penyusun sadar bahwa tesis ini dapat tertuntaskan
penggarapannya berkat dorongan, bantuan dan keterlibatan aktif-pasif banyak
pihak. Untuk itu tidak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Bambang Setiaji selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, M.Hum. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Dr. Sudarno Shobron, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Magister Pemikiran
Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Dr. Moh. Abdul Kholiq Hasan, M.A, M.Ed, dan Dr. Syamsul Hidayat, M. Ag
selaku Pembimbing, yang telah memberikan arahan, koreksi dan bimbingannya
selama penulisan tesis ini.
5. Dosen dan Karyawan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Surakarta yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan studi dan
penulisan tesis ini.
6. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan Badan Amil Zakat Nasional
(Baznas) yang telah memberikan bantuan pembiayaan untuk menempuh studi
S2 di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
7. Istriku tercinta Tari Pujiasih, dan anak-anakku tersayang; Musa Ubaidillah,
Daud Mujahid Fillah, Khidir Al Mutawakkil ‘alallah.

xii

8. Kepada rekan kami, Danu Aris Setiyanto, yang telah banyak memberikan
bantuan selama penulisan tesis ini.
9. Seluruh rekan yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
selama proses studi sampai terselesaikannya tesis ini, semoga Allah
memberikan balasan yang lebih baik.
Akhirnya, penyusun mengakui bahwa tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran konstruktif dari semua pihak sangat
penyusun harapkan. Semoga karya yang sederhana ini bisa memberi manfaat bagi
semuanya, khususnya bagi penyusun sendiri.

Surakarta, Desember 2015
Penyusun

Abdurrohim

xiii

ABSTRACT
ABDURROHIM (NIM: O 000080014), THE RENEWAL OF TASAWUF
(MYSTICISM) THOUGHT AND ITS IMPLICATION ON THE
PREACHING MOVEMENT OF KI H. SASMITANING SUKMA IN
KULON PROGO, Study Program of Master Degree on Islamic Thought,
School of Post Graduate of Muhammadiyah University of Surakarta, 2015

Tasawuf (mysticism) is generally considered as deviation by most of
Muslim community itself. One of religious figures who is active in preaching and
interesting in Indonesia as well as having a big influence because of this thought
is Ki H SS. Ki H SS is able to present the tasawuf teaching based on al Quran
verses and Hadist. An interesting thing to be analyzed is "What is Ki H SS'
thought in the renewal of tasawuf and the implementation of his thought on the
preaching movement and its influence on the society's religious experience?".
This research is a field research focusing on the results of data collection
from several results of observation and interview that have been determined.
Besides, this research also uses references either from books or journals closely
related to the research problems. The approach used in this research is historicalsociological approach. All data that had been collected either from observation,
interview or library were clarified according to their each characteristics, then
were interpreted and analyzed using a qualitative analysis. Therefore, answers for
the research problems were found correctly.
The results of this research are : 1) Ki H SS' thought has much tendency
to tasawuf. Ki H SS' thought also has much tendency to focus on the internal
aspect than to external/physical aspect. Tasawuf he understood is an effort to be
able to know Allah through purifying self in the matter of aqidah (Islamic creed),
worship or behavior; 2) The implementation of Ki H SS' thought are, among
other, the change in the society' thought pattern, from animism and dynamism to
tauhid (the oneness of God), increasing harmony in the society, the removal of
culture which trapped into polytheism act, bid’ah (heresy) and khurufat
(superstition), the emergence of awareness on education by the existence of
formal school 'Muhammadiyah Elementary School' and Islamic Boarding School,
the society had more understanding on the importance of obeying to God and to
the leaders, change in vision and mission of life into knowing God closer, etc.
Keywords: The renewal of tasawuf, The thought of Ki H SS, The implementation
of thought.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
HALAMAN NOTA DINAS ...............................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI.........................................iv
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................vi
HALAMAN MOTTO .......................................................................................vii
HALAMAN PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB ....................................viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................xii
ABSTRAK .......................................................................................................xiv
DAFTAR ISI.....................................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang ............................................................................1
Rumusan Masalah .......................................................................6
Tujuan dan Kegunaan .................................................................6
Telaah Pustaka ............................................................................7
Kerangka Teoritik .....................................................................10
Metode Penelitian......................................................................12
1. Jenis Penelitian .....................................................................12
2. Sumber Data .........................................................................12
3. Sifat Penelitian......................................................................14
4. Teknik Pengumpulan Data ...................................................14
5. Pendekatan Penelitian ...........................................................14
6. Analisis Data.........................................................................15
G. Sistematika Pembahasan ...........................................................15

xv

BAB II TASAWUF: TINJAUAN UMUM ..................................................18
A. Pengertian Tasawuf.................................................................18
B. Sejarah Perkembangan Tasawuf .............................................22
C. Pemikiran Tokoh-Tokoh Tasawuf ..........................................34
1. Hasan Al-Bashri..................................................................34
2. Al-Ghazali...........................................................................37
3. Abu Yazid Al-Busthami .....................................................41
4. Abu Manshur Al-Hallaj ......................................................44
5. Ibn Al-Arabi........................................................................47
6. Abdul Karim Al-Jilli...........................................................51
7. Ibnul Qoyyim......................................................................53
8. Buya Hamka .......................................................................55
BAB III KEHIDUPAN KI HAJI SASMITANING SUKMA ...................58
A. Biografi Ki H. Sasmitaning Sukma.........................................58
B. Latar Belakang Pemikiran KI H. Sasmitaning Sukma............67
C. Ajaran Ki H. Sasmitaning Sukma ...........................................70

BAB IV ANALISIS PEMBAHARUAN TASAWUF DAN ANALISIS
IMPLIKASI

TERHADAP

GERAKAN

DAKWAH

KI

H

SASMITANING SUKMA .......................................................79
A. Analisis Pembaharuan Pemikiran Tasawuf Ki H Sasmitaning
Sukma......................................................................................79
B. Analisis Implikasi dari Pembaharuan Pemikiran Tasawuf Ki H
Sasmitaning Sukma Terhadap Gerakan Dakwah dan Pengaruhnya
terhadap Pengamalan Agama Masyarakat ..............................98
BAB V PENUTUP.......................................................................................116
A. Kesimpulan ...........................................................................116
B. Saran......................................................................................118
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xvi

xvii