PERBEDAAN HASIL BUSTIER MENGGUNAKAN SATU BALLEN DENGAN MENGGUNAKAN DUA BALLEN PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK.

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

1. Ukuran Standar Busana Bagian Atas Untuk Wanita Dewasa…………………………. 39
2. Kisi-kisi Penelitian Bustier………………………………………………..…………… 46
3. Indikator Penelitian Hasil Bustier.……………………………………………............... 46
4. Hasil Pengamatan Bustier Lingkar Badan Atas Satu Ballen…………………............... 52
5. Hasil Pengamatan Bustier Lingkar Pinggang Atas Satu Ballen…………………............ 53
6. Hasil Pengamatan Bustier Lingkar Panggul Atas Satu Ballen………………….............. 53
7. Hasil Pengamatan Bustier Pada Pinggang Satu Ballen…………………......................... 54
8. Hasil Pengamatan Bustier Panjang Sisi Satu Ballen…………………............................ 54
9. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Depan Satu Ballen No .1…………….. 55
10. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Depan Satu Ballen No .2…………… 55
11.Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Depan Satu Ballen No .3…………….. 56
12.Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Depan Satu Ballen No .4…………….. 56
13. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Belakang Satu Ballen No.1…………. 57
14. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Belakang Satu Ballen No.2…………. 57
15. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Belakang Satu Ballen No.3…………. 58

16. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Belakang Satu Ballen No.4…………. 59
17. Hasil Pengamatan Bustier Letak Cup Satu Ballen ……………………………………. 59
18. Hasil Pengamatan Bustier Ukuran Cup Satu Ballen …………………………………. 60
19. Hasil Pengamatan Hasil Keseluruhan Bustier Satu Ballen …………………………….60
20. Hasil Pengamatan Bustier Lingkar badan Atas Dua Ballen …………………………. 61
21. Hasil Pengamatan Bustier Pada Lingkar Pinggang Dua Ballen ……………………… 61
22. Hasil Pengamatan Bustier Pada Lingkar Panggul Dua Ballen ………………………. 62
23. Hasil Pengamatan Bustier Pada Punggung Dua Ballen ………………………………. 62
24. Hasil Pengamatan Bustier pada Panjang sisi Dua Ballen ……………………………. 63
25. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Depan Ballen No.1 …………………. 63
i

26. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Depan Ballen No.2 …………………. 64
27. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Depan Ballen No.3 …………………. 64
28. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Depan Ballen No.4 …………………. 65
29. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Belakang Ballen No.1 ……………… 66
30. Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Belakang Ballen No.2 ……………… 66
31.Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Belankang Ballen No.3 ………………67
32.Hasil Pengamatan Bustier Letak Ballen Bagian Belakang Ballen No.4 ……………..


67

33.Hasil Pengamatan Bustier Letak Cup Dua Ballen . …………………………………… 68
34. Hasil Pengamatan Bustier Letak ukuran Cup Dua Ballen ……….…………………. 68
35.Hasil Pengamatan Hasil Keseluruhan Bustier Dua Ballen ……….. …………………. 69
36. Pengamatan Bustier Menggunakan Satu Ballen Dengan Bustier Menggunakan Dua
Ballen Berdasarkan Kategori…………………………………………………………….. 70
37. Hasil Nilai Rata-rata Penilaian Indikator Bustier Satu Ballen dan Bustier Dua ballen.. 90

ii

DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………… v
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………… 1

B. Identifikasi Masalah………………………………………………………………...5
C. Pembatasan Masalah……………………………………………………………......6
D. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..7
E. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………... 7
F. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………. 8

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
PERTANYAAN PENELITIAN
A. Kerangka Teoritis…………………………………………………………………...9
1. Pengertian Hasil……………………………………………………………. 9
2. Pengertian Bustier……………………………………………..................... 9
3. Pengertian Ballen………………………………………………………….. 12
4. Pengertian Garis Princess………………………………………………….. 19
5. Pola Bustier………………………………………………..………………. 25
a) Bustier Satu Ballen……………………………………………………. 25
b) Bustier Dua Ballen……………………………………………………. 30
6. Hasil Bustier Pada Wanita Bertubuh Gemuk Pendek……………………... 34
7. Pengertian Gemuk…………………………………………………………. 35
8. Tujuh Bentuk Tubuh Wanita………………………………………………. 37
B. Kerangka Konseptual……………………………………………………………….39

C. Pertanyaan Penelitian………………………………………………………………43

i

BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan waktu penelitian……………………………………………………….. 44
B. Subjek penelitian……………………………………………………………………44
C. Metode Penelitian………………………………………………………………….. 44
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional…………………………………....... 45
1. Variabel penelitian……………………………………………………………... 45
2. Defenisi Operasional……………………………………………………………45
E. Instrumen Penelitian……………………………………………………………….. 45
F. Lembar Penelitian………………………………………………………………….. 46
G. Uji Kesepakatan Pengamat……………………………………………………........ 50
H. Prosedur Penelitian………………………………………………………………… 51
I. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………….52
J. Teknik Analisis Data………………………………………………………………. 52
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian…………………………………………………………. 53
1. Hasil Pengamatan 3 Model Bustier Menggunakan Satu Ballen………………. 53

2. Hasil Pengamatan 3 Model Bustier Menggunakan Dua Ballen………………. 62
B. Pembahasan Penelitian…………………………………………………………….. 70
C. Temuan Hasil Penelitian………………………………………………………….. 92.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………………… 100
B. Implikasi…………………………………………………………………………… 100
C. Saran………………………………………………………………………………. 101
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. 102
LAMPIRAN

ii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Kriteria Penilaian Hasil Bustier Menggunakan Satu Ballen Dengan Bustier
Menggunakan Dua Ballen Pada wanita Bertubuh Gemuk Pendek
2. Pedoman Wawancara Terhadap Penjahit Lisa
3. Kisi-Kisi Kriteria Instrumen Penilaian Bustier Satu Ballen dan Dua Ballen
4. Data mentah Penelitian Hasil Bustier Satu Ballen dan Dua Ballen

5. Perhitungan Rata-Rata Hasil Bustier Bustier Satu Ballen dan Dua Ballen
6. Hasil Rata-Rata Penilaian pengamat Per Indikator
7. Data Skor Kualitas Bustier menggunakan Satu Ballen Dengan Hasil
Bustier Menggunakan Dua Ballen Pada Wanita Gemuk Pendek
8. Dokumentasi Penelitian

PERBEDAAN HA
HASIL BUSTIER MENGGUNAKAN
KAN SATU
BALLEN DENGA
GAN MENGGUNAKAN DUA BALLEN
LLEN PADA
WANITA
ITA BERTUBUH GEMUK PENDEK
EK

SKRIPSI

D
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Meemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
\

Oleh :

SANTA MONICA BONDAR
NIM. 509343034

PROGRAM
SANA
M STUDI PENDIDIKAN TATA BUSA
JURUSAN PEND
KELUARGA
ENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELU
FAKULTAS TEKNIK
UNI
NIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

ABSTRAK

Santa Monica Bondar: NIM 509343034, “ Perbedaan Hasil Bustier
Menggunakan satu ballen dengan menggunakan dua ballen pada wanita
bertubuh gemuk pendek”. Skripsi: Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga. Prodi Pendidikan Tata Busana 2009: Fakultas Teknik: Universitas
Negeri Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hasil bustier
menggunakan satu ballen dengan bustier dua ballen pada wanita bertubuh gemuk
pendek. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2015. Lokasi penelitian
dilaboratorium Prodi Tata Busana Universitas Negeri Medan. Metode yang
digunakan Diskriptif, mendapatkan informasi yang akurat tentang karakter subjek,
hal subjek atau menggambarkan situasi atau frekuensi kejadian sesuatu. Penelitian
ini terdiri dari satu variabel . Populasi penelitian ini adalah bustier untuk wanita
bertubuh gemuk pendek. Objek penelitian adalah 6 hasil jahitan bustier dengan 3
bustier yang menggunakan satu ballen dan 3 bustier yang menggunkan 2 ballen
untuk wanita bertubuh gemuk pendek. Teknik pengumpulan data menggunakan
lembar pengamatan sebanyak 5 orang pengamat yang terdiri dari 3 dosen PKK
Tata Busana dan 2 orang ahli dibidang bustier. Hasil pengamatan diolah
menggunakan teknik elementary statistic (statistic dasar) yang digambarkan dalam
bentuk persentase. Rata-rata hasil penelitian dari 5 observer kemudian
dikategorikan baik dengan skor 3, cukup dengan skor 2, kurang dengan skor

1.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata penelitian
pengamat perindikator yakni pada bustier menggunakan 1 ballen, nilai indikator
yang terendah terdapat pada indikator 16 yaitu penampilan panjang sisi dengan
skor rata-rata 1 sedangkan nilai indikator yang tertinggi terdapat pada indikator 5
penampilan kebaya hasil bustier secara keseluruhan dengan skor rata-rata 2,9 dan
sampel yang terendah terdapat pada nomor 2 dengan skor diperoleh 2,4 sedangkan
sampel yang tertinggi terdapat pada nomor 3 dengan skor diperoleh 2,7.
Sedangkan pada bustier menggunakan 2 ballen, nilai indikator yang terendah
terdapat pada indikator 15 penampilan ukuran cup dengan skor rata-rata 2,3
sedangkan nilai indikator yang tertinggi terdapat pada indikator 4 penampilan
kebaya hasil bustier secara keseluruhan dengan skor rata-rata 3 dan sampel yang
terendah terdapat pada nomor 2 dengan skor diperoleh 2,6 sedangkan sampel yang
tertinggi terdapat pada nomor 3 dengan skor diperoleh 3

i

ABSTRAK
Santa Monica Bondar: NIM 509343034, “ Perbedaan Hasil Bustier
Menggunakan satu ballen dengan menggunakan dua ballen pada wanita
bertubuh gemuk pendek”. Skripsi: Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga. Prodi Pendidikan Tata Busana 2009: Fakultas Teknik: Universitas
Negeri Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hasil bustier
menggunakan satu ballen dan bustier dua ballen pada wanita bertubuh gemuk
pendek. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2015. Lokasi penelitian
dilaboratorium Prodi Tata Busana Universitas Negeri Medan. Metode penelitian
yang digunakan Diskriptif mendapatkan informasi yang akurat tentang karakter
subjek, hal subjek atau menggambarkan situasi atau frekuensi kejadian sesuatu.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel . Populasi penelitian ini adalah bustier untuk
wanita bertubuh gemuk pendek.
Objek penelitian adalah 6 hasil jahitan bustier dengan 3 bustier yang
menggunkan satu ballen dan 3 bustier yang menggunkan 2 ballen untuk wanita
bertubuh gemuk pendek. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar
pengamatan sebanyak 5 orang pengamat yang terdiri dari 3 dosen PKK tata
busana dan 2 orang ahli dibidang bustier. Hasil pengamatan diolah menggunakan
teknik elementary statistic (statistic dasar) yang digambarkan dalam bentuk
persentase. Rata-rata hasil penelitian dari 5 observer kemudian dikategorikan baik
dengan skor 3, cukup dengan skor 2, kurang dengan skor 1.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap 16 (enambelas ) indikator yang
telah ditetapkan, dlakukan oleh 3 (tiga) orang observer untuk 3 (tiga) bustier

menggunakan dua ballen di peroleh hasil penilaian (93,7%) dikatagorikan baik.
Hal ini menggambarkan bahwa Bustier yang menggunakan Dua Ballen sesuai
untuk orang bertubuh gemuk pendek. Kategori kurang (6,25) yaitu pada letak cup
kategori cukup ( 31,2) pada komponen linggkar badan bagian atas,letak
cup,ukuran cup,hasil bustier secara keseluruhan. Sedangkan Bustier yang
menggunakan Satu Ballen Termasuk dalam kategori baik tetapi hanya (62,5%).
Pada penampilan keseluruhan bustier yang menggunakan satu ballen kurang
membentuk tubuh.

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul
“Perbedaan Hasil Bustier Menggunakan Satu Ballen Dengan Hasil Bustier
Menggunakan Dua Ballen Pada Wanita Bertubuh Gemuk Pendek”.
Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Ibu Dra. Armaini Rambe, M.Si, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak
membantu, meluangkan waktu, mengarahkan, membimbing, dan memberi
dorongan sampai skripsi ini terselesaikan.

2.

Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku ketua jurusan pendidikan kesejahteraan
keluarga dan dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan
masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi.

3.

Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku ketua prodi pendidikan tata busana
Universitas Negeri Medan.

4.

Ibu Dra. Rohan Aritonang, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik dan
penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam
perbaikan skripsi.

5.

Ibu Dra. Halida Hanim, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi

6.

Ibu Dra. Flora Hutapea, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi

7.

Ibu Dra. Fatma Tresno, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

8.

Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.

9.

Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.

10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Uniersitas Negeri Medan khususnya
dosen Jurusan PKK yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan.
11. Teristimewa untuk orang tua saya ayahanda terkasih bapak Kornelius
Pasaribu dan Ibunda terkasih ibu Risma Panjaitan dan seluruh keluarga
penulis, abang,Ferry, leonard S.Pd kakak Rolas dan adik tersayang Lena dan
Krisna yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada saya
baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan
dengan baik, dan untuk seluruh keluarga besar PASARIBU dan PANJAITAN
12. Teristimewa buat Tri Arga Sinabutar yang telah berbagi suka dan duka, saling
memotivasi, memberikan bantuan dan memberikan dukungan.
13. Teristimewa buat sahabat-sahabat terbaik Tutur, wida S.Pd, Elfrida
Manurung, Aginta, Nia, Jumeida,Naomi, Anggraini, Debby, Eva, dan seluruh
teman-teman seperjuangan Tata Busana 2009 dan 2008 yang telah berbagi
suka dan duka, saling memotivasi, memberikan bantuan dan memberikan
dukungan.
Penulis berharap semoga kebaikan yang telah mereka berikan mendapat
balasan yang berlipat ganda oleh Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi
keberkahan untuk kita semua. Demikian yang dapat penulis sampaikan,
mohon maaf penulis ucapkan atas segala kesalahan, dan atas perhatiannya
penulis ucapkan terima kasih.

Medan, April 2015
Hormat saya

Santa Monica Bonar
NIM. 509343034

114

DAFTAR PUSTAKA
Ana ketaren 2012. Analis Bastier menggunakan 6 garis princes
dengan menggunakan 6 garis princes pada wanita bertubuh gemuk . Medan
Unimed.
Rambe Armaini, Hotmaria , Juliarti, Rekomendasi pola kebaya untuk wanita
bertubuh gemuk . laporan tahunan penelitian fundamental.
Indriyanti. 2006. Teknik menggambar mode busana
Yogyakarta : Kanisius WWW.Bastier.Com/Wikipedia
Goet Poespo 2003 Teknik menggambar Mode Busana. Yogyakarta , kanisius
Purwanto 2011. Evaluasi hasil belajar . Jakarta . Pustaka belajar
Poespo 2009 . Teknik menggambar mode busana
Jakarta : Kanisius WWW. bodybloom.com/cor.corsie/bus/bustier/mei (2014 )
Poespo 2008 . Teknik mengambar mode busana Yogyakarta : Kanisius .
Pratiwi 2007- Djati Pratiwi .2007. Pola Busana . Jakarta : Gramedia
Poespo 2005 Teknik menggambar Mode Busana Yogyakarta : Kanisius
Poespo 2004 Teknik menggambar Mode Busana Jakarta : Kanisius
Poespo 2003 , puspa rajam kebaya . Yogyakarta , Kanisius
Sany poespo 2000 Teknik menggambar Mode Busana Jakarta : Kanisius
Sugiono 2011 Metode Penelitian Administrasi : Bandung : Alfabeta
Silitonga 2011. Pasmarullian . 2011. Metode Penelitian Pendidikan .
Medan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan
Sanny Poespo pada wanita Bertubuh Gemuk . Medan. Unimed
Sugiono 2009 Metode Penelitian Administrasi : Bandung : Alfabeta

115

Simangalo Sarantiur 2010. Hasil kebaya Dengan menggunakan pola dasar sistem.
Tunggadewi: Isyanti:2004. Check Your BODY and MAKE It Chic . Jakarta
Gramedia Pustaka Utama
Ulung ( 2010) . Pengertian Bastier.diakses tanggal 5 November 2013 http://id.
wikipedia.org/wiki/kegemukan)diakses2januari2013
http://www.info.com/boning 2 januari 2013

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada IV, maka dapat
disimpulkan bahwa pada bustier menggunakan satu ballen, nilai indikator
yang terendah terdapat pada indikator 16 penampilan panjang sisi dengan
skor rata-rata 1,9 sedangkan nilai indikator yang tertinggi terdapat pada
indikator 5 penampilan kebaya hasil bustier secara keseluruhan dengan
skor rata-rata 2,9 dan sampel yang terendah terdapat pada nomor 2 dengan
skor diperoleh 2,4 sedangkan sampel yang tertinggi terdapat pada nomor 3
dengan skor diperoleh 2,7 (untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran
8).
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada IV, maka dapat
disimpulkan bahwa pada bustier menggunkan dua ballen, nilai indikator
yang terendah terdapat pada indikator 15 penampilan ukuran cup dengan
skor rata-rata 2,3 sedangkan nilai indikator yang tertinggi terdapat pada
indikator 4 penampilan kebaya hasil bustier secara keseluruhan dengan
skor rata-rata 3 dan sampel yang terendah terdapat pada nomor 2 dengan
skor diperoleh 2,6 sedangkan sampel yang tertinggi terdapat pada nomor 3
dengan skor diperoleh 3 (untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 9).

B. Implikasi
1. Berdasarkan hasil pengamat didapat bahwa indikator yang
mendapat persentasi terendah bustier yang menggunakan satu
ballen adalah penampilan pada hasil bustier secara keseluruhan.
Oleh karena itu perlu memperhatikan dalam mengukur dan waktu
membuat pola.
2. Berdasarkan hasil pengamat didapat bahwa indikator yang
mendapat persentasi terendah bustier yang menggunakan dua
ballen adalah penampilan pada ukuran cup. Oleh karena itu perlu
memperhatikan ukuran cup yang sesuai dengan lingkar badan
untuk wanita bertubuh gemuk.
C. Saran
Saran

yang dapat

diambil

dari

hasil

penelitian bustier

menggunakan satu ballen dengan hasil bustier yang menggunakan dua
ballen pada wanita bertubuh gemuk pendek sebagai berikut :
1. Bagi

penjahit

diharapkan

adanya

perbaikan

ataupun

penyempurnaan mulai dari teknik pengambilan ukuran harus
lebih cermat, tepat dan lebih diperhatikan karena ukuran
sangat berpengaruh terdapat hasil jahitan bustier yang akan
dibuat.
2. Bagi penjahit diharapkan dengan menggunakan dua ballen
karena

hasil

membentuk

bustier
tubuh

menggunakan

kelihatan

dua

menjadi

ballen
lebih

lebih

langsing

dibandingkan dengan bustier yang menggunakan satu ballen
dalam teknik menjahit agar lebih teliti sehingga menimbulkan
hasil yang rapi.