Kamus Data LAPORAN KERJA PRAKTEK

a. Kamus Data

Kamus Data merupakan deskripsi formal mengenai seluruh elemen yang tercakup dalam DFD. Kamus data untuk diagram arus data pada Sistem Informasi inventori barang dapat dilihat pada Tabel 3.2 . Tabel 3.2 Kamus Data Komponen Keterangan Nama Aliran Data Data login Where usedhow used User - Proses 1.1 Log in Keterangan Data ini berisikan data untuk login yang terdiri dari username, password Struktur Data username+password Deskripsi username = [A-Z|a-z|0-9] password = [A-Z|a-z|0-9] Nama Aliran Data Data login invalid Where usedhow used User - Proses 1.1 Log in Keterangan Data login invalid berupa informasi yang diberikan kepada user jika data login yang dimasukkan salah Nama Aliran Data Data Pelanggan Where usedhow used Petugas - Proses 1.2.1 Input Data pelanggan input,output, Petugas - Proses 1.3 Cari Data input,output, Petugas - Proses 1.4 Buat Laporan input,output Keterangan Data ini berisikan data pelanggan yang di simpan ada tabel pelanggan. Struktur Data id_pelanggan+nama_pelanggan+alamat+TTL+ pekerjaan Deskripsi Id_pelanggan = [A-Z|a-z|0-9] nama_pelanggan= [A-Z|a-z|0-9] Alamat =[A-Z|a-z|0-9] TTL = [ddmmyy] Pekerjaan = [A-Z|a-z|0-9] Nama Aliran Data Data Gangguan Where usedhow used Petugas - Proses 1.2.2 Input Data Ganggan input,output, Petugas - Proses 1.3 Cari Data input,output, Petugas - Proses 1.4 Buat Laporan input,output Keterangan Data ini berisikan data gangguan yang di simpan ada tabel pelayanan gangguan. Struktur Data jenis_gangguan+nama_gangguan+keterangan Deskripsi jenis_gangguan = [A-Z|a-z|0-9] nama_gangguan = [A-Z|a-z|0-9] keterangan =[A-Z|a-z|0-9] Nama Aliran Data Data Petugas Where usedhow used Admin –Proses 1.4 Buat Laporan input,output, Admin – Proses 1.5 Update data input,output. Keterangan data ini berisikan data petugas yang berasal dari tabel petugas Struktur Data [Id_petugas+nama+jabatan+hak_akses+alamat Deskripsi Id petugas = [A-Z|a-z] [0-9] nama = [A-Z|a-z] [0-9] jabatan=[A-Z|a-z] [0-9] hak_akses= [A-Z|a-z] [0-9] alamat =[A-Z|a-z] [0-9]

2. Skema Relasi

Gambar 3.10 Skema Relasi

3. Kamus data : 1. Pelanggan

: {id_pelanggan, nama_pelanggan, alamat, TTL, pekerjaan}.

2. Telepon :

{no_telepon, nama_pelanggan, alamat, area, data_teknik}.

3. Gangguan :

{jenis_gangguan, nama_gangguan, keterangan}.

4. Petugas : {Id_pegawai, nama, jabatan, hak_akses, alamat}

5. Detail Pelanggan: {no_telepon, jenis_gangguan,

tgl_pelayanan, keterangan, Id_petugas }. Pelanggan id_pelanggan nama_pelanggan TTL pekerjaan alamat Telepon no_telepon nama_pelanggan alamat area data_teknik id_pelanggan Gangguan jenis_gangguan nama_gangguan keterangan Petugas id_petugas nama jabatan hak_akses alamat Detail Pelanggan no_telepon jenis_gangguan tgl_pelayanan keterangan Id_ petugas 53

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Sistem jaringan ,perangkat hardware dan juga software pada suatu instasi menunjang kinerja dalam mengolah data , maka model dari jaringan ,hardware , software yang digunakan dan pengelolaan server sangat penting. Dengan demikian dapat mengefisienkan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengelola jaringan. Setelah penulis melakukan kerja praktek pada PT.Telekomunikasi Indonesia ,tbk , maka penulis menyimpulkan bahwa hubungan pengkoneksian jarinagn internet sertaalat alat penunjang seperti hardware dan software yang di perlukan sudah sangat baik..Namun tak tak ada gading yang tak retak, buatan manusia pasti ada kelemahannya. Untuk itu, penulis akan berusaha untuk memberikan masukan dan saran untuk membantu melengkapi konfigurasi dan pemberdayaan alat alat penunjang yang telah ada sehingga dapat membuat system yang berjalan menjadi lebih baik lagi

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil kerja praktek yang dilakukan di PT.Telekomunikasi Indonesia,tbk adalah :  Secara keseluruhan model jaringan yang terpasang sudah sangat baik alat alat penunjang nya pun sudah sangat baik hanya dalam pengelolaan dan pemeliharaan jaringan dan juga pemberdayaan alat alat penunjang pengkoneksian perlu ada peningkatan .  Di dunia jaringan terutama internet, keamanan merupakan salah satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan oleh para administrator atau pengelola jaringan. Hal ini disebabkan semakin rawannya keamanan suatu jaringan yang bisa disebabkan oleh bermacam-macam hal dari virus, trojan, exploit, serangan cracker sampai keteledoran dari pengelola jaringan sendiri dalam mengkonfigurasi sistem jaringannya karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki. Berdasarkan kondisi diatas, maka penulis akan mencoba memberikan saran atau masukan untuk membantu menangani kondisi diatas. Saran yang akan penulis berikan adalah penggunaan Honeypot. Konsep dari sebuah Honeypot adalah membuat model jaringan yang digunakan untuk mendeteksi adanya serangan terhadap jaringannya dengan cara meninggalkan sebuah pintu belakang backdoor yang terbuka dan berisi hal-hal yang menarik bagi penyerang tapi dengan meninggalkan jebakan dibaliknya sehingga begitu terkena jebakan yang dibuat, pengelola jaringan bisa segera melakukan tindakan terhadap penyerangnya tanpa membuat kerugian terhadap jaringan yang di kelolanya. Honeypot merupakan suatu perangkat jaringan yang melakukan tugas seolah-olah perangkat jaringan umumnya yang telah dimodifikasi agar terkunci atau tidak terhubung pada lalulintas data pada jaringan, dan dirancang untuk menarik perhatian para hacker untuk menyerang perangkat jaringan virtual tersebut tugasnya adalah untuk mengidentifikasi adanya serangan terhadap sistem jaringannya. Selain mengidentifikasi Honeypot dapat dirancang untuk melakukan serangan balik kepada jaringan penyerangnya yaitu dengan cara menjalankan skrip otomatis yang bertugas menscan jaringan penyerangnya untuk kemudian menjalankan serangan sesuai dengan tipe vurnabilitynya bila diketahui terdapat lubang keamanan di jaringan tersebut