SPESIALISASI DALAM GEOGRAFI TERPADU KOMPETENSI DALAM BIDANG GEOGRAFI FISIK

10

6. SPESIALISASI DALAM GEOGRAFI TERPADU

Setelah dibahas alasan untuk menjadi geografi terpadu dan komponen esensial inti geografi, kemudian timbul masalah yang terkait dengan spesialisasi dalam geografi terpadu. Spesialisasi dalam geografi tetap dapat eksis , baik spesialisasi dalam intinya maupun periperinya, sedangkan yang berada di luar periperi merupakan disiplin antar bidang yang relatif sedikit berbasis pada inti geografinya Gambar 1. Gambar 1. Geografi terpadu, geografi fisik dan geografi manusia, dan spesialisasi geografi dalam hubungannya dengan bidang Geografi periperi dan antar bidang. Sumber Mattews et al., 2004. Gambar 1 tersebut menunjukkan bahwa spesialisasi dalam Geografi dapat dibedakan menjadi : spesialisasi geografi secara utuh, dalam geografi fisik dan geografi manusia dengan kadar inti geografi relatif lebih sedikit dan spesialisasi antar bidang dengan basis inti geografi lebih kecil lagi. 11

7. KOMPETENSI DALAM BIDANG GEOGRAFI FISIK

Seseorang yang belajar geografi kompetensi yang dimiliki akan sejalan dengan jenjang pendidikan yang diikuti. Kompetensi ideal bagi orang yang mempelajari geografi tercapai apabila yang bersangkutan belajar hingga perguruan tinggi atau telah menjadi geograf. Berikut ini disampaikan kompetensi ideal bagi orang yang mempelajari geografi hingga perguruan tinggi, namun demikian sebagian dari kompetensi tersebut dapat juga dimiliki oleh orang yang hanya mempelajari geografi dalam jenjang pendidikan tertentu saja Sutikno, 2002. Kompetensi Dalam Pengertian dan Pemahaman Setelah mempelajari geografi seseorang diharapkan memperoleh pengertian dan pemahaman sebagai berikut: 1 hubungan timbal balik antara aspek fisik dan manusia dari lingkungan dan bentanglahan; 2 konsep variasi spasial; 3 perbedaan utama dari wilayah daerah tertentu yang selalu mengalami perubahan akibat proses: fisik, lingkungan, biotik, sosial, ekonomi dan budaya; 4 konsepsualisasi terhadap pola, proses, interaksi dan perubahan lingkungan, sebagai suatu sistem dengan skala yang bervariasi; 5 kekritisan terhadap aspek spasial dan temporal dari proses-proses fisikal, manusia dan interaksinya; 6 perubahan yang terus terjadi pada komponen lingkungan fisik dan manusia, termasuk interaksi dan interdependensinya; 7 perbedaan menurut ruang, tempat dan waktu dalam masyarakat manusia; 8 sifat dari disiplin ilmu itu dinamik, prural dan bersaing; 9 cara representasi data geografi: aspek fisik maupun aspek manusianya; 10 strategi dalam analisis dan interpretasi informasi geografis; 11 metode penelitan geografis: observasi, survai, pengukuran lapangan, analisis laboratorium, analisis kuantitatif dan kualitatif; 12 12 aplikasi konsep dan teknik geografi untuk pemecahan masalah, kesejahteraan manusia, perbaikan lingkungan hidup, perencanaan perkotaan, kebencanaan alam, keberlanjutan dan konservasi. Kompetensi Dalam KeahlianKetrampilan Intelktual Geografi memberikan serangkaian keahlian intelektual dan kemampuan dalam kompetensi sebagai berikut: 1 penilaian teori yang berbeda, penjelasan dan kebijakan; 2 analisis dan pemecahan masalah; 3 membuat keputusan; 4 penilaian kejadian secara kritis; 5 interpretasi data dan teks secara kritis; 6 menyarikan dan mensintesiskan informasi; 7 mengembangkan argumentasi yang mendasar; 8 mempunyai tanggung jawab dalam meningkatkan kemampuan diri dan mengembangkan kebiasaan untuk belajar terus menerus. Kompetensi Dalam KeahlianKetrampilan Praktis Pendidikan geografi dapat memberikan keahlian praktis dalam bidanghal berikut: 1 mampu melakukan perencanaan, perancangan dan pelaksanaan riset, termasuk penyusunan laporan akhir; 2 mampu melaksanakan kerja lapangan yang efektif, dalam konteks keamanan dan keselamatan; 3 mampu melakukan kerja laboratoris dengan aman dengan memperhatikan prosedur baku; 4 mampu melaksanakan survai dan metode penelitian untuk pengumpulan, analisis dan pemahaman informasi aspek manusia; 5 mampu melakasanakan variasi teknik dan metode analisis laboratorium untuk pengumpulan dan analisis data spasial dan informasi lingkungan; 6 mampu mengkombinasikan dan menginterpretasikan kejadian geografis yang berbeda tipenya; 13 7 mampu mengenali isu-isu moral dan etika yang diperdebatkan. Kompetensi Dalam KeahlianKetrampilan Kunci Key Skills Siswa mahasiswa geografi harus mengembangkan kemampuan sebagai berikut: 1 belajar dan mengkaji, 2 komunikasi tertulis, 3 presentasi data geografis, 4 penilaian dan perhitungan, 5 kesadaran spasial dan observasi, 6 keja lapangan dan laboratoris, 7 tehnologi informasi, 8 penanganan dan penyimpanan datainformasi, 9 situasi personal, kerja sama. Uraian tersebut menujukkan bahwa pembelajaran geografi penuh dengan kandungan kompetensi khususnya dalam aspek spasial, lingkungan dan kewilayahan dari sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya binaan. Kompetensi yang disebutkan di atas kurang spesifik dalam artian praktis atau terapannya, berikut ini disampaikan kompetensi Geografi Fisik yang lebih aplikatif antara lain: 1 survey komponen lingkungan fisikal: cuaca, iklim, geomorfologi, tanah, hidrologi dan biogeografi; 2 inventarisasi dan evaluasi potensi sumberdaya alam; 3 mitigasi dan evaluasi bahaya dan bencana alam; 4 evaluasi risiko bahayabencana alam; 5 penataan ruang dari aspek fisikalnya 6 pengeolaan sumberdaya alam, 7 konservasi sumberdaya alam, 8 penilaian degradasi lingkungan, 9 pengelolaan daaerah aliran sungai. 14 PENUTUP 1 Geografi terpadu lebih sesuai untuk dikembangkan di Indonesia ke depan, mengingat kondisi lingkungan alamnya sangat bervariasi dan berpenduduk padat dengan banyak etnik, sehingga banyak permasalahan lingkungan yang perlu penanganan secara terpadu. 2 Geografi sebagai disiplin ilmu perlu label komponen inti Geografi, yang terdiri dari ruang, tempat, lingkungan dan peta, dengan dimensi kualifikasi waktu, proses, keterbukaan dan skala. 3 Dalam geografi terpadu spesialisasi tetap eksis, yang meliputi spesialisasi inti, periperi dan antar bidang; baik dalam bidang kajian geografi manusia maupun geografi fisik. REFERENSI Bintarto, 1981. Suatu Tijauan Filsafat Geografi. Seminar Peningkatan Relevansi Metode Penelitian Geografi. Fakultas Geogari UGM. Yogyakarta 24 Oktober 1981. Matthews J. A; D. T. Herbert. 2004. Unifying Geography. Common heritage, share future. London: Routlege. TaylorFrancis Group. Widoyo Alfandi. 2001. Epistemologi Geografi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sutikno. 2002. Peran Geografi dalam Pemberdayaan Sumberdaya Wilayah. Makalah dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Kongres Ikatan Geograf Indonesia di UPI Bandung tanggal 28-29 Oktober 2002.