Proses Kompaksi Pengaruh Waktu Dry Mechanical Milling dan Heat Treatment Terhadap Mikrostruktur, Densitas dan Sifat Magnet dari NdFeB

2.9 Proses Kompaksi

Kompaksi merupakan proses pemadatan serbuk menjadi sampel dengan bentuk tertentu sesuai dengan cetakannya. Ada dua macam metode kompaksi, yaitu: 1. Cold compressing, yaitu penekanan dengan temperatur kamar. Metode ini dipakai apabila bahan yang digunakan mudah teroksidasi. 2. Hot compressing, yaitu penekanan dengan temperatur di atas temperatur kamar. Metode ini dipakai apabila bahan yang digunakan tidak mudah teroksidasi. Pada proses kompaksi, gaya gesek yang terjadi antar partikel yang digunakan dan antar partikel komposit dengan dinding cetakan akan mengakibatkan kerapatan pada daerah tepi dan bagian tengah tidak merata. Dan untuk menghindari terjadinya perbedaan kerapatan, maka pada saat kompaksi digunakan lubricantpelumas yang bertujuan untuk mengurangi gesekan antara partikel dan dinding cetakan. Dalam penggunaan lubricantpelumas, dipilih bahan pelumas yang tidak reaktif terhadap campuran serbuk dan yang memiliki titik leleh rendah sehingga pada proses curing, lubricant pelumas dapat menguap. Terkait dengan pemberian lubricantpelumas pada proses kompaksi, maka terdapat dua metode kompaksi, yaitu: 1. Die – wall compressing , yaitu penekanan dengan memberikan lubricant pelumas pada dinding cetakan. 2. Internal lubricant compressing, yaitu penekanan dengan mencampurkan lubricant pelumas pada material yang ditekan. Proses kompaksi dapat dilakukan dengan tiga prosedur yang berbeda yaitu: secara axial medan magnetik paralel terhadap sumbu tekanan sumbu y, transversal medan magnetik tegak lurus terhadap tekanan, atau isostatik medan magnetik diberikan pertama sebelum serbuk dikompaksi yang kemudian dipress kompaksi secara isostatik. Rasio orientasi butir lebih baik dilakukan dengan penekanan transversal dan isostatik, induksi remanen yang lebih baik sekitar 0,3 hingga 1,0 kG. Umumnya digunakan pencetak hidraulik dan mekanik. Tenaud,Ph. et al. , 1991. Universitas Sumatera Utara

2.10 Heat Treatment