Setting Historis Zakiah Daradjat
A. Setting Historis Zakiah Daradjat
1. Biografi singkat Zakiah Daradjat
Untuk lebih mengenal beliau penulis akan memaparkan mengenai riwayat hidup beliau, Zakiah Daradjat lahir di kampung Kotamerapak, Kecamatan Ampek Angkek, Kotamadya Bukittinggi pada tanggal 6 November 1929. Ayahnya bernama H. Daradjat Husain (seorang aktivis organisasi Muhammadiyah) dan ibunya bernama
Rafi’ah (aktivis organisasi Sarikat Islam), Zakiah adalah anak pertama dari enam bersaudara. Kedua orang tua beliau mendorong Zakiah kecil
untuk belajar agama lebih dalam, terbukti Zakiah disekolahkan di sekolah Muhammadiyah di Bukittinggi, lulus pada usia 12 tahun (tahun 1941), kemudian pengetahuan agamanya semakin ditempa di Padang Panjang dengan mengikuti Kulliyatul Muballighat selama hampir enam tahun, perhatiannya dalam studi umum juga tetap besar hal ini terlihat pada aktivitas Zakiah dalam memasuki Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Di kota yang sama. Setelah lulus tepat waktu, kemudian dia melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Pemuda Bukittinggi, dengan memilih program B (ilmu umum), Setelah lulus SMA, dia melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Yokyakarta. Di PTAIN tersebut, Zakiah yang berprestasi untuk belajar agama lebih dalam, terbukti Zakiah disekolahkan di sekolah Muhammadiyah di Bukittinggi, lulus pada usia 12 tahun (tahun 1941), kemudian pengetahuan agamanya semakin ditempa di Padang Panjang dengan mengikuti Kulliyatul Muballighat selama hampir enam tahun, perhatiannya dalam studi umum juga tetap besar hal ini terlihat pada aktivitas Zakiah dalam memasuki Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Di kota yang sama. Setelah lulus tepat waktu, kemudian dia melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Pemuda Bukittinggi, dengan memilih program B (ilmu umum), Setelah lulus SMA, dia melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Yokyakarta. Di PTAIN tersebut, Zakiah yang berprestasi
Pada tahun 1984 ia dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor) dalam bidang Ilmu Jiwa Agama di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selain itu beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penelitian dan Kurikulum Perguruan tinggi di Biro Perguruan Tinggi dan Pesantren Luhur Departemen Agama (tahun 1967), Tugas ini berlangsung hingga jabatan menteri dipegang oleh A. Mukti Ali. Pada masa kepemimpinann Mukti Ali inilah Zakiah Daradjat dipromosikan untuk menduduki jabatan sebagai Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam (Dinpertais) Departemen Agama. Dengan demikian ia telah menjadi seorang ilmuwan dan sekaligus sebagai birokrat pendidikan.
Salah satu gagasan pembaruan yang monumental dan hingga kini masih terasa pengaruhnya adalah keluarnya Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri; Menteri Agama Republik Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Menteri Dalam Negeri. Lahirnya SKB Tiga Menteri ini tidak bisa dilepaskan dari peran yang dilakukakan
Zakiah Daradjat. Dengan SKB Tiga Menteri ini, terjadilah perubahan dalam bidang pendidikan madrasah. Diantara perubahan tersebut adalah bahwa ke dalam madrasah diberikan pengetahuan umum sebanyak 70% dan pengetahuan agama sebanyak 30%. Dengan demikian kurikulum madrasah mengalami perubahan amat signifikan dan dengan demikian lulusannya dapat diterima di Perguruan Tinggi Umum sebagaimana telah disebutkan di atas, Lulusan Madrasah Aliyah Produk SKB3 Menteri ini terjadi pada tahun 1978, dan di antaranya ada yang diterima kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Pengalaman Zakiah Daradjat sebagai Direktur Perguruan Tinggi Agama serta berbagai konsep serta teorinya dalam bidang pendidikan telah mendorongnya untuk mengaplikasikannya melalui lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelolanya. Lembaga pendidikan yang ia selenggarakan mulai dari Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lembaga pendidikan yang berada di desa Pisangan Kecamatan Ciputat Tangerang Banten itu, bernaung di bawah Yayasan yang bernama Ruhama.
Seiring bertambahnya usia beliau, maka beliau sedikit mengurangi aktivitas di luar rumahnya, dan beliau membuka praktik konsultasi kesehatan jiwa yang ditujukan untuk membantu masyarakat yang menghadapi masalah-masalah kejiwaan yang berpengaruh terhadap menurunnya semangat dan gairah kerja bahkan juga pada putus asa dan Seiring bertambahnya usia beliau, maka beliau sedikit mengurangi aktivitas di luar rumahnya, dan beliau membuka praktik konsultasi kesehatan jiwa yang ditujukan untuk membantu masyarakat yang menghadapi masalah-masalah kejiwaan yang berpengaruh terhadap menurunnya semangat dan gairah kerja bahkan juga pada putus asa dan
2. Karya-Karya Zakiah Daradjat
Zakiah Daradjat telah banyak menciptakan karya-karya ilmiah;
a. Kepribadian Guru
b. Kesehatan Mental: Peranannya dalam Pendidikan dan Pengajaran
c. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental
d. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah
e. Ilmu Jiwa Agama
f. Islam dan Kesehatan Mental
g. Ketenangan dan Kebahagiaan dalam Keluarga
h. Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia
i. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam j. Metodologi Pengajaran Agama Islam k. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental l. Perawatan Jiwa untuk Anak-anak m. Problema Remaja di Indonesia n. Remaja: Tantangan dan Harapan o. Ilmu Pendidikan Islam
59 Abuddin Nata. Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 427-428.