Minat Membaca TINJAUAN PUSTAKA
kesenangan. Menurut Tiemensma 2009 mengatakan bahwa membaca adalah
komponen terpenting di abad 21 agar bisa bertahan di era globalisme saat ini. Slameto 2003:57 mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan beberapa kegiatan yang diminati seseorang disertai dengan rasa sayang. Faktor-faktor yang mendorong minat adalah sebagai
berikut. Pertama faktor kebutuhan, karena adanya minat untuk memenuhi kebutuhan itu. Kedua faktor perasaan; perasaan sukses, senang, mendorong
timbulnya minat, sedangkan perasaan kecewa, gagal, menghambat atau bahkan menghilangkan minat. Ketiga, faktor lingkungan; maksudnya minat dipengaruhi
dorongan untuk diterima atau diakui oleh lingkungan. Minat dapat tumbuh dari dari individu dan lingkungan. Apabila seseorang
telah memiliki minat yang sangat tinggi namun lingkungan tidak mendukung maka hasilnya kurang maksimal. Dan sebaliknya minat kita rendah sedangkan
lingkungan kita mendukung hasilnya kurang maksimal juga. Untuk meningkatkan minat membaca berada dalam lingkungan yang mendukung serta memiliki minat
membaca yang tinggi. Minat membaca harusnya ditanamkan dari usia dini sehingga menggangap membaca merupakan suatu kebutuhan.
Menurut Karyono 2007: 5 ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca anak sejak usia ini antara lain dilakukan dengan
cara : 1 Proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta didik
untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya.
2 Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli masyarakat. Minat membeli buku masyarakat rendah, karena harga
buku-buku saat ini relatif cukup mahal. Dengan demikian apabila harga buku dapat terjangkau, maka minat membeli buku bacaan oleh masyarakat akan
menjadi tinggi. Dengan banyak memiliki buku, maka minat membaca buku akan menjadi meningkatkan secara bertahap.
3 Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik. 4 Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-
anak. Baik di rumah maupun di sekolah. Di sekolah, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menceriterakan kembali buku yang telah dibaca,
mengadakan lomba meresensi buku, bedah buku, pameran buku bekerjasama dengan penerbit dan masyarakat pecinta buku. Di rumah oranglah yang harus
dapat menciptakan kondisi lingkungan agar anak gemar membaca. 5 Menumbuhkan minat baca sejak dini.
6 Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap kotakabupaten dengan meli- batkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku, Depdiknas,
dan sekolah-sekolah. Dengan mewajibkan siswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.
7 Di rumah orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh orang tua agar orang tua dapat
menjadi teladan bagi anak-anaknya sebagaimana diuraikan berikut ini. Siswa sekolah dasar agar dapat meningkat minat membacanya harus
dilengkapi juga dengan bahan bacaan yang sesuai dengan kesukaan mereka.
Bahan bacaan yang siswa sukai secara perlahan-lahan akan membaca buku itu. Awalnya, membaca hanya untuk mengisi waktu luang saja pada saat jam istirahat.
Pada akhirnya, membaca akan menjadi kebiasan. Indikator-indikator minat membaca siswa yang akan digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari : 1 frekuensi membaca buku, 2 jumlah buku yang dibaca, 3 perasaan senang terhadap buku, 4 jenis buku yang dibaca, 5
ketertarikan dan kepuasan setelah membaca, 6 tempat untuk membaca buku cerita, 7 waktu untuk membaca buku cerita, 8 memahami isi buku cerita, 9
dukungan keluarga, 10 mengambil manfaat setelah membaca buku cerita. Minat baca adalah bentuk-bentuk perilaku yang terarah guna
melakukankegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang dalam hal ini adalah muridtanpa adanya suatu paksaan atau keharusan. Kegiatan membaca ini
dilakukankarena adanya pengaruh faktor internal dan eksternal yang membuat muridsenang melakukannya Ginting, 2005: 21. Minat baca bukanlah bentuk
perilaku yang dibawa sejak lahir, tetapi hasil dari usaha belajar. Sebagai kegiatan yang harus melewati tahap mempelajari bukan bawaan, dalam kegiatan
membaca murid membutuhkan rangsangan dan penguatan terhadap kegiatan membaca yang dilakukannya. Pemberian penguatan ini menandakan adanya
keberterimaan lingkungan bahwa apa yang dilakukan murid positif dan mendapat dukungan sehingga murid terdorong mengulang kembali perilaku positif tersebut.
Oleh karena itu, diduga ada hubungan positif antara penguatan reinforcement membaca dengan minat baca yang dimiliki murid.