Prinsip Medan Putar Pada keadaan 1 gambar 2.6 dan 2.8 Pada keadaan 2, arus bernilai maksimum negatif pada fasa S, sedangkan

rotor secara alami akan mengalir melalui tahanan yang paling kecil yaitu konduktor rotor.pada setiap ujung rotor ,konduktor rotor semuanya dihubungsingkatkan dengan cincin ujung .Konduktor rotor dan cincin ujung serupa dengan sangkar tupi sehingga dinamakan demikian, Batang rotor dan cincin ujung rotor motor induksi rotor sangkar yang lebih kecil adalah coran tembaga dan alumunium dalam satu lempeng pada inti rotor.Dalam motor yang lebih besar ,batang rotortidak dicor melainkan dibenamkan ke dalam alur rotor dan kemudian dilas dengan kuat ke cincin ujung.batang rotor tidak selalu ditempatkan paralel terhadap poros motor tetapi kerap kali dimiringkan .Hal ini menghasilkan torsi yang lebih seragam dan juga mengurangi derau dengung magnetik sewaktu motor berjalan. Motor rotor belitan berbeda dengan sangkar tupai dalam hal kontruksi rotornya.Seperti namanya ,rotor dililit dengan lilitan terisolasi serupa lilitan stator.Lilitan fasa rotor dihubungkan secara wye dan masing-masing fasa ujung terbuka dikeluarkan ke cincin slip yang terpasang pada poros rotor .lilitan rotor tidak dihubungkan ke pencatu .Cincin slip dan sikat semat-mata merupakan penghubung tahanan kendali variabel luar ke dalam rangkain rotor..

2.3 Prinsip Medan Putar

Ketika kita menghubungkan sumber tiga fasa ke terminal tiga fasa motor induksi, maka arus bolak-balik sinusoidal I R , I S , I T akan mengalir pada belitan stator. Arus-arus tersebut akan menimbulkan ggm gaya gerak magnet yang mana, pada kumparan, akan menimbulkan fluks magnetik yang berputar sehingga disebut juga dengan medan putar. Medan magnet yang demikian kutub-kutubnya Universitas Sumatera Utara tidak diam pada posisi tertentu, tetapi meneruskan pergeseran posisinya disekitar stator. Untuk melihat bagaimana medan putar dibangkitkan, maka dapat diambil contoh pada motor induksi tiga fasa dengan jumlah kutub dua. Fluks yang dihasilkan oleh arus-arus bolak-balik pada belitan stator adalah : Φ R = Φ m sin ωt …………………………………………………………2.1a Φ S = Φ m sin ωt – 120 o ………………………………………………. 2.1b Φ T = Φ m sin ωt – 240 o ………………………………………………. 2.1c Gambar 2.1. Medan Putar Pada Motor Induksi Tiga Fasa Menggambarkan keadaan pada gambar 2.8

a. Pada keadaan 1 gambar 2.6 dan 2.8

, ωt = 0 ; arus dalam fasa R bernilai nol sedangkan besarnya arus pada fasa S dan fasa T memiliki nilai yang sama dan arahnya berlawanan. Dalam keadaan seperti ini arus sedang Universitas Sumatera Utara mengalir ke luar dari konduktor sebelah atas dan memasuki konduktor sebelah bawah. Sementara resultan fluks yang dihasilkan memiliki besar yang konstan yaitu sebesar 1,5 Φ m dan dibuktikan sebagai berikut : Φ R = 0 ; Φ S = Φ m sin -120 o = 2 3 − Φ m ; Φ T = Φ m sin -240 o = 2 3 Φ m Oleh karena itu resultan fluks, Φ r adalah jumlah fasor dari Φ T dan – Φ S Sehinngga resultan fluks, Φ r = 2 x 2 3 Φ m cos 30 o = 1,5 Φ m

b. Pada keadaan 2, arus bernilai maksimum negatif pada fasa S, sedangkan

pada R dan fasa T bernilai 0,5 maksimum pada fasa R dan fasa T, dan pada saat ini ωt = 30 o , oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing-masing fasa : Φ R = Φ m sin -120 o = 0,5 Φ m Φ S = Φ m sin -90 o = - Φ m Φ T = Φ m sin -210 o = 0,5 Φ m Maka jumlah fasor Φ R dan Φ T adalah = Φ r ’ = 2 x 0,5 Φ m cos 60 = 0,5 Φ m. Sehingga resultan fluks Φ r = - Φ S + Φ r ’ = 0,5 Φ m + Φ m = 1,5 Φ m. Dari gambar diagram fasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 30 o dari posisi pertama. c. Pada keadaan ini ωt = 60 o , arus pada fasa R dan fasa T memiliki besar yang sama dan arahnya berlawanan 0,866 Φ m , oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing – masing fasa : Universitas Sumatera Utara Φ R = Φ m sin 60 o = 2 3 Φ m Φ S = Φ m sin -60 o = 2 3 − Φ m Φ T = Φ m sin -180 o = 0 Maka magnitud dari fluks resultan : Φ r = 2 x 2 3 Φ m cos 30 o = 1,5 Φ m Dari gambar diagram fasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 60 o dari posisi pertama. d. Pada keadaan ini ωt = 90 o , arus pada fasa R maksimum positif, dan arus pada fasa S dan fasa T = 0,5 Φ m , oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing – masing fasa Φ R = Φ m sin 90 o = Φ m Φ S = Φ m sin -30 o = - 0,5 Φ m Φ T = Φ m sin -150 o = - 0,5 Φ m Maka jumlah fasor - Φ T dan – Φ S adalah = Φ r ’ = 2 x 0,5 Φ m cos 60 = 0,5 Φ m. Sehingga resultan fluks Φ r = Φ r ’ + Φ T = 0,5 Φ m + Φ m = 1,5 Φ m. Dari gambar diagram fasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 90 o dari posisi pertama. Universitas Sumatera Utara

2.4 Prinsip Kerja

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Satu Fasa Stator Terbuka Terhadap Torsi Dan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

5 87 84

Analisis Karakteristik Berbeban Motor Induksi Satu Phasa Kapasitor Start ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU )

7 80 72

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan Dengan Injeksi Tegangan Pada Rotor(Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 61 81

Analisis Perbandingan Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Delta Dan Hubungan Open-Delta (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

6 70 64

Analisis Karakteristik Torsi Dan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Pada Kondisi Operasi Satu Fasa Dengan Penambahan Kapasitor (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 103 83

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 25 69

Analisis Karakteristik Torsi Dan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Pada Kondisi Operasi Satu Fasa Dengan Penambahan Kapasitor (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 14 83

Analisis Karakteristik Torsi Dan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Pada Kondisi Operasi Satu Fasa Dengan Penambahan Kapasitor (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 10

Analisis Karakteristik Torsi Dan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Pada Kondisi Operasi Satu Fasa Dengan Penambahan Kapasitor (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 1

Analisis Karakteristik Torsi Dan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Pada Kondisi Operasi Satu Fasa Dengan Penambahan Kapasitor (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 4