Analisis Korelasi Pearson r Antara Faktor Fisik Kimia dengan Kepadatan Relatif

spesies Megascolex sp1, Pheretima posthuma dan Pontoscolex corethrurus. Dari ketiga spesies cacing tanah ini terdapat pada ketiga lokasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa lahan tersebut memiliki nilai kadar organik yang tinggi dan spesies tanaman yang bervariasi sesuai bagi kehidupannya. Hal ini sesuai yang dijelaskan oleh Suin 2002 bahwa cacing tanah yang memiliki kisaran toleransi yang luas pada umumnya bersifat kosmopolitan, selanjutnya dijelaskan bahwa cacing tanah yang memiliki nilai KR ≥ 10 dan FK ≥ 25 menunjukkan bahwa hewan tersebut dapat hidup dan berkembang dengan baik di habitatnya. Hal ini sesuai dengan Michael 1995 yang menyatakan secara alamiah, penyebaran hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan diatur oleh jumlah dan keragaman bahan yang dibutuhkan oleh organisme, dan faktor fisik dan batas toleransi organisme terhadap komponen- komponen ini di lingkungan.

4.6 Analisis Korelasi Pearson r Antara Faktor Fisik Kimia dengan Kepadatan Relatif

Berdasarkan pengukuran faktor fisik kimia tanah yang telah dilakukan pada setiap lokasi penelitian dan dikorelasikan dengan Kepadatan Relatif KR maka diperoleh nilai Kepadatan Relatif seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 4.6 Nilai Analisis Korelasi Pearson antara beberapa faktor fisik kimia Dengan Kepadatan Relatif KR Cacing Tanah Dari Tabel 4.6 Dari hasil uji korelasi pearson antara faktor fisik kimia tanah dengan kepadatan cacing tanah dapat dilihat bahwa faktor fisik kimia tanah dengan kepadatan cacing tanah dapat dilihat bahwa Kelembaban, Suhu, Kadar air, Kadar organik, N total, K tukar, Ca tukar dan P tersedia berpengaruh terhadap kepadatan cacing tanah pada suatu daerah, tapi yang paling berpengaruh yaitu Mg tukar +0,951, K tukar +0,916, Kadar organik +0,854 dan P tersedia +0,844, Keadaan ini menunjukan bahwa kepadatan cacing tanah dapat ditentukan oleh faktor fisik kimia tanah karena Kotoran feses cacing tanah mengandung banyak bahan organik yang tinggi, berupa Kelem- baban pH suhu Kadar air Kadar Organik N total CN K tukar Ca Tukar Mg Tukar P Tersedia +0,784 - 0,873 +0,240 +0,568 +0,854 +0,721 0,828 +0,916 +0,362 +0,951 +0,844 Universitas Sumatera Utara N total dan nitrat, K dan Mg, kejenuhan basa dan kemampuan penukaran basa. Disini membuktikan bahwa cacing tanah berpengaruh baik terhadap produkt ivitas tanah. Karena cacing tanah dalam sifat kimia tanahnya berperan menghasilkan bahan organik, kemampuan dalam pertukaran kation, unsur P dan K yang tersedia akan meningkat. Sedangkan pH dan CN tidak berpengaruh. Keadaan ini menunjukan bahwa kepadatan cacing tanah dapat ditentukan oleh faktor fisik kimia tanah. Dari Tabel dapat dilihat bahwa hasil uji Analisi Korelasi Pearson antara beberapa faktor fisik kimia tanah terdapat perbedaan tingkat korelasi dan arah korelasinya dengan kepadatan relatif. Menurut Sugiyono 2005 apabila didapatkan nilai positif + menunjukka n hubungan yang searah antara nilai faktor fisik kimia tanah, maka nilai kepadatan relatif akan semakin tinggi pula, sedangkan nilai negatif - menunjukka n hubungan yang berbanding terbalik antara nilai faktor fisik kimia tanah dengan nilai kepadatan relatif KR. Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa terdapat hubunganpengaruh faktor fisik kimia tanah terhadap nilai Kepadatan Relatif KR. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai komposisi komunitas cacing tanah pada areal kebun kelapa sawit PTPN III Sei mangkei yang diberi pupuk dengan limbah cair pabrik kelapa sawit dapat disimpulkan bahwa: a. Didapatkan sebanyak 4 spesies cacing tanah yang termasuk kedalam 3 famili, yaitu famili Glossoscolecidae, Megascolidae dan Encyhtraeidae b. Pada lokasi I dan II didapatkan 3 spesies cacing tanah yaitu : Megascolex sp1, Pheretima posthuma dan Pontoscolex corethrurus. Pada lokasi III didapatkan 4 spesies yaitu : Fridericia sp, Megascolex sp1, Pheretima posthuma dan Pontoscolex corethrurus. c. Di dapatkan 3 spesies cacing tanah yang dapat hidup dan berkembangbiak dengan baik yaitu Megascolex sp1, Pheretima posthuma dan Pontoscolex corethrurus d. Kepadatan cacing tanah tertinggi pada lokasi I yaitu Spesies Pontoscolex corethrurus dengan nilai kepadatan 13,33. Pada lokasi II Spesies Megascolex sp1 dengan nilai kepadatan 21,47. Pada lokasi III spesies Megascolex sp1 dengan nilai kepadatan 22,96 e. Pada lokasi I cacing tanah yang bersifat assesori terdiri dari 2 spesies yaitu Megascolex sp1 dan Pheretima posthuma, sedangkan yang bersifat Konstan 1 spesies yaitu Pontoscolex corethrurus. Pada lokasi II yang bersifat konstan terdiri dari 2 spesies yaitu Megascolex sp1 dan Pontoscolex corethrurus sedangkan yang bersifat Assesori 1 spesies yaitu Pheretima posthuma. Pada lokasi III yang bersifat Aksidental terdiri dari 1 spesies yaitu Fridericia sp. sedangkan yang bersifat Konstan terdiri dari 3 spesies yaitu Megascolex sp1, Pheretima posthuma dan Pontoscolex corethrurus f. Faktor fisik kimia tanah yang paling berpengaruh terhadap perkembangbiakan cacing tanah yaitu Mg tukar, K tukar, Kadar organik dan P tersedia Universitas Sumatera Utara

5.2 Saran