Berdasarkan CV yang diperoleh dari bahan baku pembanding Tabel XI memiliki rentang 1,4-2,9 Berdasarkan Kingston 2004 menunjukkan rentang
konsntrasi di bawah 0,1 sebaiknya memiliki rentang CV20. Sehingga CV terukur dapat dinyatakan menunjukkan metode Folin Ciocalteu memiliki presisi yang
baik dalam pengukuran baku.
3. Spesifisitas
Spesifisitas melihat apakah metode yang digunakan dapat secara spesifik mengukur zat uji yang akan diukur. Untuk melihat spesifisitas pada alat yang
digunakan adalah dengan melihat spektra dari pelarut, larutan baku, dan larutan fraksi. Pengamatan pada spektra menunjukkan tidak terdapat puncak atau peak pada
range pengukuran panjang gelombang yang digunakan hasil reaksi Folin Ciocalteu dan senyawa fenolik sehingga tidak terdapat gangguan dari fraksi etil asetat ekstrak
etanol, sampel fraksi maupun dari pelarut. Dengan demikian, metode pengukuran Folin Ciocalteu dikatakan spesifik dalam mengukur hasil reaksi dari fenolat.
K. Hasil Pengukuran Fenolik Total
Pengukuran fenolik total dilakukan karena senyawa fenolik berkorelasi terhadap kapasitas antioksidan dari ekstrak tanaman Bahorun et al, 2005. Pada
review mengenai kandungan kimia Cassia fistula L. oleh Bahorun 2005, pada tanaman Cassia fistula L. diketahui memilki berbagai macam kandungan kimia
terutama kaya akan kandungan fenolik. Senyawa fenolik merupakan senyawa
metabolit sekunder dalam tanaman yang memiliki beberapa gugus fenol. Gugus fenol ini mampu melepaskan atom H untuk menghentikan reaksi propagasi radikal bebas.
Kurva seri larutan baku asam galat dibuat untuk menghitung kandungan fenolik total melalui persamaan kurva baku yang ada pada gambar 13 di halaman 53
replikasi ke-3. Nilai yang diperoleh adalah nilai ekuivalen asam galat yang terkandung dalam fraksi. Asam galat digunakan sebagai pembanding karena
merupakan salah satu senyawa fenolik yang umum pada tanaman. Persamaan dan gambar kurva baku ditunjukkan melalui tabel di bawah ini Tabel XII.
Tabel XII. Hasil pengukuran larutan seri asam galat
Replikasi 1 Replikasi 2
Replikasi 3
Konsentrasi µgmL
Absorbansi terukur
Konsentrasi µgmL
Absorbansi terukur
Konsentrasi µgmL
Absorbansi terukur
50 0,321
49,8 0,324
51 0, 339
75 0,444
74,7 0,453
76,5 0,441
100 0,545
99,6 0,565
102 0,551
125 0,652
124,5 0,675
127,5 0,653
150 0,777
149,4 0,786
153 0,756
y = 0,004x + 0,0998 r= -0,9993
y = 0,004x + 0,1022 r = 0,9995
y = 0,004x + 0, 1296 r = 0,9999
. Pengukuran fenolik yang digunakan menggunakan metode asam galat untuk
memperkirakan kandungan fenolik yang ada di dalam fraksi. Fraksi diukur pada λ
max dan direaksikan dengan reagen Folin Ciocalteu, dan natrium karbonat akan berubah menjadi warna biru akibat reaksi pada gugus fenolnya. Warna ini kemudian
diukur dengan spektrofotometer visibel.
Tabel XIII. Hasil pengukuran fenolik sampel
Replikasi Bobot
Fraksi g Abs
Kons terukur ugmL
Ekuivalen asam galat mgg
I 0,004
0,589 122,50
15,31 II
0,004 0,587
122,00 15,25
III 0,004
0,592 123,25
15,40 Rerata= 15,323 mgg
SD=0,075 CV=0,493
Sampel fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli berdasarkan hasil penetapan fenolik total dengan metode ekuivalensi asam galat GAE memiliki nilai g
ekuivalen asam galat rata-rata sebesar 15,323 ± 0,075 GAE mgg fraksi etil asetat ekstrak etanol dari daun trengguli Cassia fistula L.
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengukuran aktivitas antioksidan menunjukkan nilai IC
50
rata-rata kuersetin adalah 11,42 ± 0,053 µgmL, IC
50
rata-rata fraksi etil asetat ekstrak etanol = 83,98 ± 2,239 µgmL.
2. Fraksi etil asetat ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan dalam intensitas
yang kuat karena di antara konsentrasi 50 -100 µgmL. 3.
Fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli Cassia fistula L.. memiliki nilai
ekuivalen asam galat rata-rata sebesar 15,323 ± 0,075 GAE mgg. B. Saran
1. Penapisan fitokimia dari fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli
diperlukan, untuk mengetahui kandungan yang diperoleh. 2.
Pengukuran antioksidan dari fraksi tanaman Cassia fistula L perlu dilakukan dengan berbagai pelarut sehingga dapat dibandingkan satu sama lain