TUGAS ARTIKEL KNOWLEDGE MANAGEMENT MUL

  

TUGAS ARTIKEL

“KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA

TERDISTRIBUSI”

  Untuk Memenuhi Matakuliah Multimedia yang Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan

  

Ananda Putri Syaviri

130533608243

Offering B

  

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI

S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

Januari, 2015

  1. Latar Belakang :

  Kemampuan komputer masa kini yang semakin lama semakin meningkat menyebabkan pengembangan multimedia terdistribusi seperti perpustakaan video dalam jaringan, telepon internet dan video conference. Sejauh ini yang mendasari penuntutan agar multimedia terdistribusi dapat digunakan pengguna secara tepat waktu dikenal sebagai Quality Of Service (Qos). Untuk menyetarakan permintaan dengan sumber daya yang ada, maka harus dilakukan pengembangan- pengembangan sehingga aplikasi yang akan digunakan pengguna nantinya dapat digunakan dengan baik dan lancer. Pengembangan aplikasi multimedia terdistribusi sejauh ini melibatkan beberapa aspek penting yang perlu ditinjau dan diperhatikan.

  Pada masa kini, hampir semua aplikasi multimedia bergerak menuju system multimedia terdistribusi atau teknologi informasi yang artinya merupakan kebutuhan yang penting dan mendesak bagi siapa saja utamanya bagi perusahaan. Pastinya memerlukan nilai tambah dalam penerapan TI , yang nantinya dapat mewujudkan ruang usaha menjadi lebih luas, jangkauan pasar lebih jauh, waktu layanan tanpa batas, produk layanan semakin variatif, kontinuitas kegiatan dapat dipertahankan, kompleksitas masalah dapat disederhanakan, pengetahuan dapat dieksplorasi dari data dan informasi, distribusi data,informasi,pesan,objek dan proses dapat dilakukan secara periodik dan cepat. Sehingga setiap perusahaan yang ingin mewujudkan hal diatas harus dapat dikatakan sebagai perusahaan digital. Mengapa ? karena perusaahan digital harus memenuhi beberpa hal yaitu :

  • Penciptaan strategi bisnis
  • Globalisasi • Perencanaan dan penyediaan infrastruktur dan arsitektur informasi Client Server yang menjadi basis pengembangan sister.
  • Melakukan kontrol dan respon yang memadai.
  • Persiapan SDM yang akan bersentuhan dengan teknologi yang ada. Dari semua aspek diatas maka sebuah perusahaan dapat dikatakan perusahaan digital yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna masa kini. Tentunya tidak luput dari pengelolaan sumber daya dari aplikasi multimedia terdistribusi tersebut untuk dapat memenuhi persayaratan diatas.

  2. Pembahasan : Permasalahannya adalah bagaimana menentukan sumber daya komputasi data untuk mengalokasikan pada jadwal yang telah ditentukan untuk menjamin agar persyaratan yang terburuk akan selalu terpenuhi. Rencana alokasi dan penjadwalan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan aplikasi multimedia dikenal sebagai

  manajemen kualitas layanan (Quality of Service Management). Sebagian besar

  system operasi dan jaringan saat ini tidak termasuk ke dalam fasilitas manajemen Qos yang diperlukan untuk mendukung aplikasi multimedia.

  Terdapat tenggat waktu dalam pemrosesan dan transmisi berkelanjutan yang menjadi hal serius yang perlu di tangani, terutama di lingkungan komersial seperti layanan video- on demand, aplikasi konferensi bisnis dan layanan medis di tempat terpencil, tetapi memiliki persyaratan yang sangat jauh berbeda dengan aplikasi real time lainnya.

  Permasalahannya yang muncul adalah : pertama, aplikasi multimedia dibutuhkan dan beroperasi dalam lingkungan komputasi terdistribusi yang artinya pastinya mereka akan bersaing dengan aplikasi lainya dalam hal bandwith jaringan dan sumber daya komputasi pengguna pada workstation dan server, jika tidak dapat bersaing dengan sepadan maka tentu saja akan mengalami kendala susahnya diakses oleh pengguna karena kurangnya bandwith yang mestinya mencukupi untuk pengaksesan dan persaingan dalam jaringan dengan aplikasi multimedia lainnya.

  Kedua, sumber daya aplikasi multimedia adalah dinamis, dimana pasti memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit bandwith jaringan ketika jumlah peserta bertambah atau berkurang. Serta penggunaan workstation yang cenderung berubah akan mengakibatkan penggunaan sumber daya komputasi yang berbeda.

  Ketiga, pengguna sering berharap bahwa adanya keseimbangan penggunaan sumber daya aplikasi dengan kegiatan lain , dengan kata lain mengharapkan adanya kelancaran dan kenyamana pemakaian. Bahkan dengan demikian mereka bersedia untuk mengurangi tuntutan akan bandwith video dalam aplikasi konferensi dikurangi atau dipisah agar tetap dapat diproses atau bahkan ingi menggunakan pengembangan program atau kegiatan menggunakan pengolah kata untuk tetap bisa berhubungan sementara mereka berpartisipasi dalam konferensi.

  Berikut aplikasi multimedia terdistribusi yang telah didistribusikan bahkan dengan Qos tetapi kurang memadai sebagai contoh agar dapat memahami penjelasan diatas : multimedia berbasis web , Kinerjanya terkendala oleh terbatasnya bandwidth dan variabel latency yang ada pada jaringan saat ini dan oleh ketidakmampuan sistem operasi saat ini untuk mendukung penjadwalan sumber daya secara real-time. Kemudian telepon jaringan dan audio conference , sifatnya yang interaktif membutuhkan waktu penundaan round-trip yang rendah dan hal ini tidak selalu dapat dicapai. Layanan video on-demand, karena memerlukan system penyimpanan online yang besar dan mengirimkannya ke layar pengguna maka memerlukan bandwith dan buffering yang cukup.

  Aplikasi- aplikasi tersebut membutuhkan beberapa hal penting yang harus mereka miliki , yaitu : low latency (komunikasi dengan latency yang rendah), synchronous distributed state (keadaan terdistribusi yang sinkron), media synchronization (sinkronisasi media), external synchronisastion (sinkronisasi eksternal).

  3. Kesimpulan : Untuk memberikan jaminan bahwa aplikasi multimedia terdistribusi dengan baik maka perlu pengelolaan dan alokasi sumber daya. Pengelolaan dan alokasi tersebut dikenal sebagai layanan kualitas manajemen. Layanan kualitas manajemen yang dilakukan Qos memiliki dua tugas yaitu: kualitas layanan negosiasi dan admission kebutuhan sumber daya kepada manajer QoS. Manajer QoS mengevaluasi kelayakan memenuhi persyaratan terhadap database yang tersedia saat ini sumber daya dan sumber daya komitmen dan memberikan respons positif atau negatif. Jika negatif, aplikasi mungkin dapat dikurangi ulang untuk menggunakan sumber daya dan proses ulang. Sedang addmission control yang dimaksud adalah Jika hasil evaluasi sumber daya positif, sumber daya yang diminta dilindungi undang-undang dan aplikasi diberi Resource Kontrak, menyatakan sumber daya yang telah dilindungi undang-undang.

  Kendala yang ditemukan pada penggunaan apliaksi multimedia terdistribusi yang menyebabkan pengguna sering mengalami kendala untuk mengaksesnya adalah :bandwith, sinkronisasi dan delay (buffering), interoperability dan format streaming. Qos menguji beberapa aspek yang memenuhi sebuah aplikasi multimedia terdistribusi dapat dikatakan baik. Hal- hal tersebut adalah data rate, latency, packet loss dan jitter (ukuran delay penerimaan packet).

  4. Daftar Rujukan : http://xa.yimg.com/kq/groups/23340420/689680258/name/Multimedia%20Distributed - %20Systems.doc (dalam artikel ini berikut referensinya :

  [Buford 1994] Buford, J.K. (1994), Multimedia Systems, Addison–Wesley  Publishers. [Delgrossi et al. 1993] Delgrossi, L., Halstrick, C., Hehmann, D., Herrtwich, R.G.,  Krone, O., Sandvoss, J. and Vogt, C. (1993), Media Scaling for Audiovisual Communication with the Heidelberg Transport System. ACM Multimedia '93, Anaheim. [Douceur and Bolosky 1999] Douceur, J.R. and Bolosky, W. (1999), Improving  Responsiveness of a stripe-scheduled media server. SPIE Proceedings Vol. 3654. Multimedia Computing and Networking. pp.192-203. [Gibbs and Tsichritzis 1994] Gibbs, S.J. and Tsichritzis, D.C. (1994), Multimedia  Programming, Addison-Wesley Publishers. [Hyman et al. 1991] Hyman, J., Lazar, A.A., Pacifici, G. (1991), MARS –The  MAGNET-II Real-Time Scheduling Algorithm. ACM SlGCOM '91, Zurich. [Herrtwich 1995] Herrtwich, R.G. (1995), Achieving Quality of Service for  Multimedia Applications, ERSADS ’95, European [Laursen et al. 1994] Laursen, A., Olkin, J. and Porter, M. (1994), Oracle media

   server: Providing consumer based interactive access to multimedia data. SIGMOD Record (ACM Special Interest Group on Management of Data),23(2):470-477, June. [Szentivanyi 1999] Szentivanyi, S. (1999), Index to Multimedia Information  Sources. http://dutiem.twi.tudelft.nl/projects/MultimediaInfo/  Made Wirawan I. (2015), MULTIMEDIA TERDISTRIBUSI. Universitas Negeri Malang: - Malang. (slide power point) Wahid Abdul.(2014), SISTEM TERDISTRIBUSI. (slide power point). -