PERDA NO 5 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 5 TAHUN

2010

TENTANG
LEMBAGA MUSYAWARAH KELURAHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Menimbang

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 25 Ayat (3) UndangUndang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik
Indonesia, peril! membentuk Peraturan Daerah tentang Lembaga

Musyawarah Kelurahan;

Mengingat

1.


Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan (Lembarcln Negara Republik Indonesia Tahun
1985 Nomor 44, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia
Namar 3298) ;

2.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentuk8n
Peraturan Perundang-undangan (l.embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nemer 4389):

3,

Undang-Undang イッュ「セ
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomer
125, Tambahan Lembaran Negara Repubiik Indonesia NomOi
4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nemor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

4.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik.lndonesia Nomor4438):

5.

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai lbukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor4744);

2


6.

?eraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan ;

7.

Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Tahun 2008 Nomer 10);

8. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang

Pembentukan
Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus
lbukota Jakarta Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
dan

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA
MEMUTUSKAN:

r,,tlenetapkan

PERATURAN
KELURAHAl\J.

DAERAH

TENTANG

LEMBAGA

MUSYAWARAH


BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu

Pengertian
Pasal 1
Dalarn Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1.

Daerah adalah Provins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2.

Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Oaerah sebagai unsur
penye!enggara Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

3.


Gubemur adalah KepaJa Oaerah Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta.

4.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perv/akilan Rakyat Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

5.

Kata Adminisfrasi adalah Kata Administrasi di Provinsi Oaerah Khusus lbukota
Jakarta.

Mセ

.

-

3
6.


Kabupaten Adrninistrasi adalah Kabupaten Administrasi di ProYinsi Daerah Khusus
lbukota Jakarta.

7.

Walikota adalah \I\'alikota di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

8

Supat! adalah Bupati di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Dewan Kota/Dewan Kabupaten adalah Dewan Kota/Dewan Kabupaten di Provinsl
Daerah KhusU5 lbukota Jakarta.

10.

Kecamatan adalah Kecamalan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

11.


Camat adalah Camat di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

12.

Kelurahan adalah Kelurahan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

13.

Lurah adalah Lurah di Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta.

14.

Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk cleh masyarakat dan
merupakan mitra Lurah dalam pemberdayaan masyarakat.

15.

Lembaga Musyawarah Kelurahan yang selanjutnya disingkat LMK, adalah lembaga
musyawarah pada tingkat kelurahan untuk menampung aspirasi serta meningkatkan
partisipasi dan pemberdayaan masyarakat


16.

Rukun Warga yang seJanjutnya disingkat RW. adalah baglan dan wiJayah 。セ・ォ
Lurah.

17.

RuK.un Tetangga yang seianjutnya disingkal RT, adalah bagran dan RW yang
dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat da:am rangka pelayanan
pemerintahan dan kemasyarzkatan.

18.

Warga Masyarakat adalah penduduk yang bertempat tinggal di Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
kependudukan.

1g.


Panitia Pemilihan Calon yang selanjutnya disingkat PPC adalah Panitia Pemilihan
dibentuk d2n
Calon Anggo::a LMK pada tingkat Kelurahan yang 。ョァッエセG
ditetapkan oleh Lurah.

20.

Panitia Pemilihan Sakal Calon yang selanjutnya disingkat PPBC. adalah Pannia
PemiEhan Sakal Calon anggola LMK pada tingkat RW yang keanggotaanya
dibentuk dan drtetapkan oleh PPC.

Bagian Kedua
Tujuan
Pasal2
LMK merupakan lembaga musyawarah pada tingkat Kefurahan yang bertujuan unluk
membantu Lurah sebagai mitra dalam penyelenggaraan pemerinlahan dan untuk
menampung aspirasi serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakal

4


BAB II
SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN

Bagian Kesatu
Susunan
Pasa13

(1)

Anggota LMK dipilih secara demokratis pad a tingkat RW.

(2)

Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah satu orang perwakilan tokoh

masyarakat yang dipilih pada tingkat RW.
Bagian Kedua
Keanggotaan
Pasa14

Calon Anggota LMK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a

Warga Negara Republik Indonesia yang tetah berusia sekurang-kurangnya 21 tahun;

b.

Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Kesehalan dari
Dokter Puskesmas atau Rumah Sakit;

c,

Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia pada Pancasila dan UUD 1945;

d.

Berpendidikan serendah-rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau sederajat ;

e.

Tidak pernah tersangkut pidana dengan ancaman hukuman minimal 5 (lima) tahun
penjara;

f.

Tokoh masyarakat yang mempunyai integritas, moralitas, wawasan dan pengaruh
dalam lingkungan masyarakat ;

g.

Sanggup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota LMK ;

h.

Bertempat tinggal di wilayah RW yang bersangkutan sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun terakhir secara terus menerus yang dibuktikan dengan identitas penduduk ;

I.

Bagi pengurus RT, RW dan/atau Lembaga Kemasyarakatan yang terpilih sebagai
anggota LMK harus mengundurkan diri.

J.

Bagi anggota TNI-Polri dan Pegawai Negeri Sipil, dilengkapi rekomendasi dari
pimpinannya.

,
5

BAB III
MEKANISME PEMILIHAN ANGGOTA LMK

Bagian Kesatu
Panitia Pemilihan

PasalS
(1)

ppe Anggota LMK tingkat Kelurahan dibentuk oleh Lurah, se!anjutnya ppe Tingkat
Kelurahan membentuk dan menelapkan PPBC Anggota LMK Tingkat RW.

(2)

PPC sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari Ketua
dijabat Dleh Wakil Lurah, Sekretaris dijabat cleh Sekretaris Kelurahan, serta Anggota
dijabat Dleh Kepala Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban.

(3)

PPC sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) mempunyai lug as
a.

menyusun jadwal pemilihan di Tingkat RW ;

b.

mengawasi/memantau pelaksanaan pemilihan di Tingkat RW ;

C.

menerima berkas Berita Acara Pemilihan Calan di Tingkat RW dari PPBC ;

d.

menyampaikan usulan nama-nama calon anggota terpilih kepada Camat melalul
Lurah.

(4)

PP8C sebagaimana dimal