Instalasi Central Sterilized Supply Department CSSD

h. instalasi diagnostik terpadu i. kemotoran ambulance Instalasi gas medis mempunyai tugas yaitu: a. menerima gas medis dalam bentuk gas cair ke dalam tangki b. menyimpan gas medis dalam bentuk tabung di gudang c. mendistribusikan gas dalam bentuk tabung dan ke ruangan selama 24 jam d. melakukan pelaporan bulanan mengenai penggunaan gas medis Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh informasi bahwa sejak adanya penanganan khusus untuk gas medis yaitu dengan berdirinya instalasi gas medis maka pendistribusian gas medis ke unit-unit yang membutuhkan telah terlaksana dengan baik. Kurangnya kontrol penggunaan gas pasien menjadi suatu masalah tersendiri, karena banyak pasien yang melepas selang gas tetapi alat tidak dimatikan, sehingga gas terbuang percuma. Kontrol penggunaan gas sangat perlu dilakukan, termasuk memberikan pengertian edukatif terhadap pasien maupun tenaga medis di lapangan. Penutup outlate banyak yang sudah lepas sebaiknya diganti untuk mencegah terjadinya kebocoran gas O 2 .

4.4. Instalasi Central Sterilized Supply Department CSSD

Berdasarkan pengamatan, CSSD telah melaksanakan kegiatan: pencucian, pengeringan, pengemasanpaket, pemberian label, pemberian indikator, sterilisasi, penyimpanan dan pendistribusian ke unit-unit yang membutuhkan perlengkapan steril. CSSD juga melakukan sterilisasi ruangan dengan cara pengasapan fogging dan penyinaran dengan sinar UV dan sterilisasi dengan etilen oksida untuk alat yang tidak tahan panas. Universitas Sumatera Utara Perlengkapan yang disterilkan di central sterilized supply department meliputi: a. instrumen b. linen c. AKHP Prosedur sterilisasi di central sterilized supply department adalah: a. peralatan direndam beberapa menit dalam larutan tablet germisep untuk menetralkan mikroba yang ada pada peralatan b. setelah direndam di dalam larutan tablet germisep, peralatan ditransfer dari CMU ke ruang CSSD melalaui lift biru. c. peralatan kemudian dicuci secara enzimatis sebanyak 10 ml selama 10 menit. d. peralatan kemudian dibersihkan dengan air mengalir e. peralatan dikeringkan f. peralatan diset dan dibungkus dengan kain linen dan ditambahkan surgey milk concentrat untuk menghindari karat ke dalamnya. g. dibungkus sekali lagi dengan kain yang berlapis dua, untuk menghindari kontaminasi. h. peralatan kemudian disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 132 o C selama 15 menit dan dikontrol menggunakan indikator 3 M. i. peralatan yang telah disterilisasi kemudian disimpan dalam ruang steril sebelum didistribusikan ke ruangan yang membutuhkan j. peralatan kemudian didistribusikan keruangan CMU melalui lift abu-abu. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Peran apoteker di rumah sakit tidak hanya di instalasi farmasi, tetapi juga berperan di instalasi CSSD dan instalasi gas medis dalam menunjang pelayanan kesehatan masyarakat di rumah sakit, apoteker juga terlibat pada Komite Farmasi dan Terapi KFT dan panitia pengendali resistensi antibiotik PPRA. b. Peranan apoteker dalam melaksanakan fungsi pelayanan farmasi klinis seperti visite belum terlaksana secara menyeluruh. c. Pelayanan informasi obat telah berjalan dengan baik, begitu juga dengan konseling sudah berjalan dengan baik. d. Sistem distribusi obat ke pasien pada Rindu A dan Rindu B adalah one day dose dispensing. e. Permasalahan yang dialami oleh instalasi gas medis adalah tidak tersedianya penyekat antara masing-masing kelompok gas yang terdapat dalam ruangan penyimpanan.

5.2 Saran

a. Apoteker di RSUP H. Adam Malik Medan diharapkan berperan lebih aktif dalam melaksanakan pelayanan farmasi klinis seperti visite farmasi dan konseling dengan menyeluruh dengan membentuk tim khusus dan membuat jadwal rutin secara bergantian sama seperti pada pencampuran obat kemoterapi sehingga dapat meningkatkan rasionalitas penggunaan obat. Universitas Sumatera Utara