Hasil Analisa Data Pembahasan

32

5.3. Hasil Analisa Data

Untuk melihat hubungan cedera kepala ringan dengan gambaran abnormal pada CT-Scan, maka dilakukan pengelompokan cedera kepala ringan menjaid dua kelompok yaitu cedera kepala ringan sadar dan tidak sadar. Sedangkan gambaran CT-Scan dikelompokan menjadi normal dan abnormal CT Scan. Untuk melihat hubungan antara kedua variable ini dilakukan uji chi square. Hubungan keduanya ditampilkan dalam tabel berikut Tabel 5.5. Distribusi Silang Cedera Kepala Ringan dengan KelainanIntrakranial Status CederaKepala Gambaran CT-Scan Total Normal Abnormal Ringan, Sadar 38 24,7 45 29,2 83 53,9 Ringan, TidakSadar 21 13,6 50 32,5 71 46,1 Total 59 38,3 95 61,7 154 100 Dari distribusi silang cedera kepala ringan dengan kelainan intrakranial, ditemukan bahwa pada pasien sadar mengalami kelainan intrakranial pada gambaran CT-Scan sebanyak 53 63,9 pasien dan pada pasien tidak sadar ditemukan 50 70,4 . Tabel 5.6. Analisa Hubungan Cedera Kepala Ringan dengan Kelainan Intrakranial Variabel 1 Variabel 2 Nilai p Kesimpulan CederaKepalaRingan KelainanIntrakranial 0,039 H0 ditolak Data pada tabel 5.5 diuji dengan uji chi square yang kemudian diperoleh nilai p sebesar 0.039. Dari hasil yang tertera, dengan nilai p0,05 berarti H0 ditolak atau Ha diterima, yakni terdapat hubungan antara cedera kepala ringan dan kelainan intrakranial berdasarkan gambaran CT-Scan Kepala. 33

5.4. Pembahasan

Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah 154 sampel dengan masing-masing sampel melakukan pemeriksaan CT-Scan kepala. Dari gambaran pada CT-Scan kepala terdapat 66,9 pasien dengan adanya kelainan intrakranial sedangkan pasien normal 33,1. Jumlah pasien dengan hasil ct-scan normal jauh lebih rendah. Mebrahtu dan Liu Hai Quan juga menunjukan hasil yang sama dengan 54,5 pasien dengan hasil CT-Scan abnormal dan pasien normal sebanyak 45,5. Studi di Brazil menemukan hasil positif pada gambaran CT- Scan pada seperempat kasus cedera kepala ringan sedangkan di Ghana lebih dari setengah kasus dengan temuan positif CT-Scan. Berbeda pada penelitian yang dilakukan oleh Bordignon dan Arruda, pada penelitian mereka ditemukan 60,75 pasien normal dan 39,25 pasien dengan gambaran CT-Scan abnormal. Semua pasien cedera kepala ringan dengan factor resiko memiliki gambaran abnormal pada CT-Scan Kepala Saboori et al, 2005 . Di Amerika Serikat, pendapat dibagi menjadi tiga kelompok.Kelompok pertama, yang terutama terdiri dari ahli bedah saraf, meras abahwa perlakuan Head CT Scan diindikasikan untuk semua pasien dengan cedera kepala ringan tanpa temuan gejala klinis Stein and Ross, 1993.Kelompok kedua terdiri dari ahli bedah saraf, dokter darurat, dan ahli radiologi, merekomendasikan pendekatan yang sangat selektif untuk penggunaan CT-Scan Kepala pada cedera kepala ringan, kelompok ini juga menunjukkan bahwa CT-Scan normal di departemen darurat tidak menghalangi perkembangan lanjutan dari hematoma intrakranial, meskipun hal ini sangat jarang terjadi Borczuk P, 1995. Kelompok ketiga tidak memberikan rekomendasi yang jelas untuk penggunaan CT Scan dalam kasus-kasus cedera kepala ringan dan sering menunjukkan bahwa dibutuhkan lebih banyak lagi penelitian tentang hal ini. Di Eropa dan Kanada, penggunaan CT-Scan telah jauh lebih selektif untuk kasus cedera kepala ringan. Di Italia, CT-Scan hanya direkomendasikan jika terjadi fraktur pada radiografi tulang tengkorak. Di Denmark, CT Scan jarang dilakukan dan hanya dilakukan oleh spesialis bedah syaraf. Di Inggris dan Spanyol,CT-Scan hanya disarankan untuk kasus dengan patah tulang tengkorak yang telah 34 terdokumentasikan, defisit neurologis fokal, atau penurunan status mentalGeorge A Wells, 2001. Cushman et al juga menyatakan, CT-Scan kepala merupakan Gold standar untuk pasien cedera kepala ringan.Sesuai dengan studi Ian G Stiell et al bahwa mereka telah mengembangkan aturan untuk dilakukannya ct-scan terhadap pasien dengan cedera kepala ringan berhubung dengan banyaknya kelainan intrakranial pada pasien dengan cedera kepala ringan. Ian G stiell et al juga menyatakan adanya aturan untuk CT Scan pasien cedera kepala ringan dengan salah satu sebagai berikut : Beresiko tinggi : • Skor GCS 15 setelah 2 jam cedera • Adanya dugaan fraktur tengkorak • Adanya muntah • Usia 65 tahun Resiko menengah : • Amnesia 30 menit • Mekanisme terjadinya cedera bahaya Kontusio merupakan kelainan intrakranial terbanyak di penelitian ini,dilaporkan bahwa 89 mayat yang diperiksa postmortem mengalami kontusio serebri Cooper, 1982. Nurfaise juga mendapatkan persentase kontusio yang tinggi yaitu 26,7 sementara penelitian lain medapatkan angka yang lebih rendah yaitu 12,9 dan 5,9. Kontusio serebri adalah memar pada jaringan otak yang disebabkan oleh trauma tumpul maupun cedera akibat akselerasi dan deselerasi yang dapat menyebabkan kerusakan parenkim otak dan perdarahan mikro di sekitar kapiler pembuluh darah otak.Pada kontusio serebri terjadi perdarahan di dalam jaringan otak tanpa adanya robekan jaringan yang kasat mata, meskipun neuron-neuron mengalami kerusakan atau terputus.Pada beberapa kasus kontusio serebri dapat berkembang menjadi perdarahan serebral.Namun pada cedera berat, kontusio serebri sering disertai dengan perdarahan subdural, perdarahan epidural, perdarahan serebral ataupun perdarahan subaraknoid Hardman, 2002. 35

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh, adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pada Penelitian ini, dari 154 kasus cedera kepala ringan didapatkan 61,7 adanya kelainan intrakranial dan 38,3 tidak ada kelainan intrakranial. 2. Gambaran kelainan intrakranial terbanyak dalam penelitian ini adalah kontusio 16,9 dan diikuti oleh berbagai fraktur dengan 19 dari seluruh pasien. EDH didapatkan pada 9,1 pasien, Oedem Serebri ditemukan 1,9 dan SDH terdapat 3,2. Dan SAH ditemukan 3,9 pasien, ICH didapatkan pada 12 7,8. 3. Terdapat hubungan cedera kepala ringan sadar, dan tidak sadar dengan kelainan gambaran CT Scan p=0.039 p0.05 4. Terdapat 73 pasien cedera kepala ringan dengan gangguan pada CT Scan yang dilakukan tindakan operasi operasi 76,8 dan 22 orang yang tidak dilakukan tindakan operasi 23,2