Perhitungan volume standar dan teknik
Perhitungan volume standar dan teknik
Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah
banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.. Volume juga disebut sebagai kubikasi
pekerjaan. Volume (kubikasi) yang dimaksud dalam pengertian ini bukanlah merupakan
volume (isi sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu
kesatuan.
Kegiatan perhitungan volume ini diperlukan untuk melakukan perhitungan dan
pengecekan perhitungan volume pekerjaan terhadap volume scope yang ada dalam BoQ,
dan diperlukan perhitungan volume pekerjaan yang merupakan pekerjaan penunjang
seperti jembatan darurat, jalan kerja dll. Perhitungan volume ini harus dilakukan secara
cermat dan akurat serta tertelusur sesuai dengan Work Breakdown Structure (WBS) yang
direncanakan sehingga tidak terjadi kesalahan berupa kurang perhitungan atau duplikasi
perhitungan. Apabila ada perubahan gambar/spek maka dengan mudah dapat ditelusuri
perhitungan mana yang diperlukan koreksi/penyesuaian/perhitungan ulang atas perubahan
tersebut. Bila volume pekerjaan ini dihitung oleh banyak personil harus dapat diidentifikasi
siapa melakukan perhitungan pekerjaan apa, sesuai gambar/spek yang mana sehingga saat
dikonsolidasi dapat dikompilasi dengan akurat.
Dalam dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) terdapat penjelasan tentang lingkup
pekerjaan, jenis pekerjaan, volume pekerjaan, harga satuan pekerjaan, jumlah harga tiap
pekerjaan, dan total harga. Dalam membuat perhitungan didasari dari dokumen gambar
tender yang meliputi:
Gambar situasi
Meliputi : Lokasi dan Jenis Pekerjaan dalam skala kecil.
Gambar Arsitektur
Meliputi : Denah, potongan, tampak, detail.
Gambar Struktur
Meliputi : Standart detail, pondasi, struktur bawah, plat, balok, kolom, shear wall, detail
Gambar MEP
Meliputi : Instalasi listrik, instalasi plumbing, instalasi pengamanan kebakaran,
Mekanikal (AC, lift, genset), penunjang (telepon, sound, cctv, sistem pengamanan)
Gambar interior
Gambar landscape
Didalam gambar terdapat kode dan standar, antara lain :
Kode gambar
Berikut contoh dari kode gambar :
As A
As 4
Potongan A-A pada gambar A8 dapat dilihat pada gambar A9
Kode lokasi
Menjelaskan letak yang tepat suatu lokasi, seperti as, peil lantai, dinding, plafon, sta
dsb.
Contoh :
+3.00
tinggi peil lantai +3.00
El. +4.25
tinggi peil lantai +4.25 (pada gambar potongan)
SSL
Structure Slab Level
FFL
Finish Floor Level
AFFL
Above Finished Floor Level
CH
Ceiling Height
Kode jenis pekerjaan
Memperjelas masing-masing jenis pekerjaan (bahan atau mutu sama)
lubang/void
pasangan bata
pasangan batu kosong
pasangan batu kosong
tulangan bawah lapis pertama
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan volume :
-
Volume harus dihitung berdasarkan kenyataan pada gambar
-
Tidak diperbolehkan menambahkan faktor atau koefisien
-
Tidak dibenarkan menghitung dengan skala, kecuali tidak terdapat ukuran yang
lengkap pada gambar dan ada persetujuan dari atasan
-
Menulis angka harus jelas dan tegas
-
Perhitungan mengikuti urutan normalisasi
-
Pemahaman terhadap tipe dan sistem bangunan
-
Hirarki kekuatan dokumen
Dalam sistem perhitungan volume harus menentukan urut-urutan pekerjaan dan
menentukan urut-urutan perhitungan dalam tiap item pekerjaan.
Perhitungan volume structure
1. Perhitungan Volume Beton Struktur
Kolom Beton
- Volume dihitung dalam satuan m3
-
Panjang kolom dihitung sebagai berikut:
Dari lantai ke lantai jika lebar balok lebar kolom (notasi L1)
Balok Beton
- Volume dihitung dalam satuan m3
- Balok dimenangkan terhadap plat
- Pada persilangan antar balok, yg lebih besar dimenangkan
- Panjang balok dihitung sebenarnya, bukan dari as ke as (notasi L)
Plat Beton
- Volume dihitung dalam satuan m3
-
Panjang dan lebar plat dihitung dari sisi balok ke sisi balok (ukuran dalam)
Dalam kondisi real terdapat pengurangan volume plat akibat sudut-sudut kolom
dan lubang-lubang sparing
Dinding Beton
- Volume dihitung dalam satuan m3
- Panjang dinding dihitung sesuai kondisi sebenarnya, bukan as ke as
- Dalam kondisi real terdapat pengurangan volume akibat adanya lubang-lubang
- Tinggi dinding dihitung sebagai berikut:
Dari lantai ke bawah lantai jika jika tidak bertemu balok
Dari lantai ke bawah balok jika lebar balok >= tebal dinding
2. Perhitungan Volume Bekisting Struktur
Bekisting Kolom
- Volume dihitung dalam satuan m2
- Panjang kolom dihitung sebagai berikut:
Dari lantai ke bawah pelat jika lebar balok < lebar kolom
Dari lantai ke bawah balok jika lebar balok >= lebar kolom
Bekisting Balok
- Volume dihitung dalam satuan m2
- Panjang balok dihitung seperti pada perhitungan volume beton
- Ada pengurangan pada persilangan antara balok
Bekisting Plat
- Volume dihitung dalam satuan m2
- Panjang plat dihitung seperti pada perhitungan volume beton
- Ada pengurangan pada sudut kolom dan lubang/sparing
Bekisting dinding
- Volume dihitung dalam satuan m2
- Tinggi dan panjang dinding dihitung seperti pada perhitungan volume beton
- Pengurangan akibat lubang-lubang
Perhitungan volume ME
Untuk pekerjaan ME (Mechanical Electrical) meliputi:
Mechanical :
-
Instalasi plumbing
-
Instalasi hydrant
-
Instalasi sprinkler
-
Instalasi water treatment
-
Instalasi sewage treatment
-
Instalasi AC
-
Instalasi elevator dan escalator
-
Instalasi gondola
-
Instalasi deepwl
Electrical :
-
Instalasi listrik (penerangan dan power)
-
Instalasi penangkap petir
-
Instalasi genset
-
Instalasi trafo
Electronic :
-
Instalasi sound system
-
Instalasi telepon
-
Instalasi MATV
-
Instalasi CCTV
-
Instalasi BAS
-
Instalasi intercom system
-
Instalasi fire alarm
Dasar-dasar yang digunakan untuk menghitung volume pekerjaan ME
1. Gambar
harus
jelas
(denah,
potongan,
isometric,
skala,
ukuran
detail,
symbol/legend)
2. Rencana kerja dan syarat-syarat harus jelas, penjelasan tambahan/berita acara
3. Keterkaitan dengan pekerjaan lain tidak masalah
4. Sistem dapat berfungsi baik jika diperlukan item tambahan, dipertanyakan dalam
rapat penjelasa, jika item itu terlewatkan/lupa dan mutlak harus ada supaya sistem
dapat berfungsi
5. Bahan tambahan harus dicatat sebagai bahan yang harus diperhitungkan
Berikut contoh perhitungan volume pekerjaan ME:
Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah
banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.. Volume juga disebut sebagai kubikasi
pekerjaan. Volume (kubikasi) yang dimaksud dalam pengertian ini bukanlah merupakan
volume (isi sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu
kesatuan.
Kegiatan perhitungan volume ini diperlukan untuk melakukan perhitungan dan
pengecekan perhitungan volume pekerjaan terhadap volume scope yang ada dalam BoQ,
dan diperlukan perhitungan volume pekerjaan yang merupakan pekerjaan penunjang
seperti jembatan darurat, jalan kerja dll. Perhitungan volume ini harus dilakukan secara
cermat dan akurat serta tertelusur sesuai dengan Work Breakdown Structure (WBS) yang
direncanakan sehingga tidak terjadi kesalahan berupa kurang perhitungan atau duplikasi
perhitungan. Apabila ada perubahan gambar/spek maka dengan mudah dapat ditelusuri
perhitungan mana yang diperlukan koreksi/penyesuaian/perhitungan ulang atas perubahan
tersebut. Bila volume pekerjaan ini dihitung oleh banyak personil harus dapat diidentifikasi
siapa melakukan perhitungan pekerjaan apa, sesuai gambar/spek yang mana sehingga saat
dikonsolidasi dapat dikompilasi dengan akurat.
Dalam dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) terdapat penjelasan tentang lingkup
pekerjaan, jenis pekerjaan, volume pekerjaan, harga satuan pekerjaan, jumlah harga tiap
pekerjaan, dan total harga. Dalam membuat perhitungan didasari dari dokumen gambar
tender yang meliputi:
Gambar situasi
Meliputi : Lokasi dan Jenis Pekerjaan dalam skala kecil.
Gambar Arsitektur
Meliputi : Denah, potongan, tampak, detail.
Gambar Struktur
Meliputi : Standart detail, pondasi, struktur bawah, plat, balok, kolom, shear wall, detail
Gambar MEP
Meliputi : Instalasi listrik, instalasi plumbing, instalasi pengamanan kebakaran,
Mekanikal (AC, lift, genset), penunjang (telepon, sound, cctv, sistem pengamanan)
Gambar interior
Gambar landscape
Didalam gambar terdapat kode dan standar, antara lain :
Kode gambar
Berikut contoh dari kode gambar :
As A
As 4
Potongan A-A pada gambar A8 dapat dilihat pada gambar A9
Kode lokasi
Menjelaskan letak yang tepat suatu lokasi, seperti as, peil lantai, dinding, plafon, sta
dsb.
Contoh :
+3.00
tinggi peil lantai +3.00
El. +4.25
tinggi peil lantai +4.25 (pada gambar potongan)
SSL
Structure Slab Level
FFL
Finish Floor Level
AFFL
Above Finished Floor Level
CH
Ceiling Height
Kode jenis pekerjaan
Memperjelas masing-masing jenis pekerjaan (bahan atau mutu sama)
lubang/void
pasangan bata
pasangan batu kosong
pasangan batu kosong
tulangan bawah lapis pertama
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan volume :
-
Volume harus dihitung berdasarkan kenyataan pada gambar
-
Tidak diperbolehkan menambahkan faktor atau koefisien
-
Tidak dibenarkan menghitung dengan skala, kecuali tidak terdapat ukuran yang
lengkap pada gambar dan ada persetujuan dari atasan
-
Menulis angka harus jelas dan tegas
-
Perhitungan mengikuti urutan normalisasi
-
Pemahaman terhadap tipe dan sistem bangunan
-
Hirarki kekuatan dokumen
Dalam sistem perhitungan volume harus menentukan urut-urutan pekerjaan dan
menentukan urut-urutan perhitungan dalam tiap item pekerjaan.
Perhitungan volume structure
1. Perhitungan Volume Beton Struktur
Kolom Beton
- Volume dihitung dalam satuan m3
-
Panjang kolom dihitung sebagai berikut:
Dari lantai ke lantai jika lebar balok lebar kolom (notasi L1)
Balok Beton
- Volume dihitung dalam satuan m3
- Balok dimenangkan terhadap plat
- Pada persilangan antar balok, yg lebih besar dimenangkan
- Panjang balok dihitung sebenarnya, bukan dari as ke as (notasi L)
Plat Beton
- Volume dihitung dalam satuan m3
-
Panjang dan lebar plat dihitung dari sisi balok ke sisi balok (ukuran dalam)
Dalam kondisi real terdapat pengurangan volume plat akibat sudut-sudut kolom
dan lubang-lubang sparing
Dinding Beton
- Volume dihitung dalam satuan m3
- Panjang dinding dihitung sesuai kondisi sebenarnya, bukan as ke as
- Dalam kondisi real terdapat pengurangan volume akibat adanya lubang-lubang
- Tinggi dinding dihitung sebagai berikut:
Dari lantai ke bawah lantai jika jika tidak bertemu balok
Dari lantai ke bawah balok jika lebar balok >= tebal dinding
2. Perhitungan Volume Bekisting Struktur
Bekisting Kolom
- Volume dihitung dalam satuan m2
- Panjang kolom dihitung sebagai berikut:
Dari lantai ke bawah pelat jika lebar balok < lebar kolom
Dari lantai ke bawah balok jika lebar balok >= lebar kolom
Bekisting Balok
- Volume dihitung dalam satuan m2
- Panjang balok dihitung seperti pada perhitungan volume beton
- Ada pengurangan pada persilangan antara balok
Bekisting Plat
- Volume dihitung dalam satuan m2
- Panjang plat dihitung seperti pada perhitungan volume beton
- Ada pengurangan pada sudut kolom dan lubang/sparing
Bekisting dinding
- Volume dihitung dalam satuan m2
- Tinggi dan panjang dinding dihitung seperti pada perhitungan volume beton
- Pengurangan akibat lubang-lubang
Perhitungan volume ME
Untuk pekerjaan ME (Mechanical Electrical) meliputi:
Mechanical :
-
Instalasi plumbing
-
Instalasi hydrant
-
Instalasi sprinkler
-
Instalasi water treatment
-
Instalasi sewage treatment
-
Instalasi AC
-
Instalasi elevator dan escalator
-
Instalasi gondola
-
Instalasi deepwl
Electrical :
-
Instalasi listrik (penerangan dan power)
-
Instalasi penangkap petir
-
Instalasi genset
-
Instalasi trafo
Electronic :
-
Instalasi sound system
-
Instalasi telepon
-
Instalasi MATV
-
Instalasi CCTV
-
Instalasi BAS
-
Instalasi intercom system
-
Instalasi fire alarm
Dasar-dasar yang digunakan untuk menghitung volume pekerjaan ME
1. Gambar
harus
jelas
(denah,
potongan,
isometric,
skala,
ukuran
detail,
symbol/legend)
2. Rencana kerja dan syarat-syarat harus jelas, penjelasan tambahan/berita acara
3. Keterkaitan dengan pekerjaan lain tidak masalah
4. Sistem dapat berfungsi baik jika diperlukan item tambahan, dipertanyakan dalam
rapat penjelasa, jika item itu terlewatkan/lupa dan mutlak harus ada supaya sistem
dapat berfungsi
5. Bahan tambahan harus dicatat sebagai bahan yang harus diperhitungkan
Berikut contoh perhitungan volume pekerjaan ME: