HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

f. Adanya garansi dan jaminan technical support selamanya menjadi jaminan keberlangsungan, keberlanjutan bahwa sistem akan terus berjalan seandainya nanti terjadi kerusakan sistem, karena jelas kemana harus minta bantuan teknis jika terjadi kerusakan. g. Pengguna akan mendapatkan e-book gratis berbahasa Indonesia yang sudah di inputkan di IBRA lebih dari seribu judul. B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Sejak berdirinya Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini pada tahun 2010 masih menggunakan cara manual dalam pengelolaan perpustakaan. Pada tahun 2012, Perpusda Tangsel telah memilih IBRA sebagai sistem otomasi yang membantu pekerjaan sehari-hari staf perpustakaan. Alasan mengapa memilih IBRA sebagai sistem otomasinya dikarenakan software ini telah terangkum satu paket bersamaan dengan pembuatan website perpustakaan daerah tangerang selatan. Dalam mengimplementasikan sistem otomasi perpustakaan, penulis melakukan wawancara kepada informan yang telah ditentukan sebelumnya guna mendapatkan informasi mendalam dan akurat. terdapat beberapa tahapan, yakni : 1. Persiapan Perangkat Keras Sesuai hasil wawancara, langkah awal yang dilakukan oleh Perpusda Tangsel dalam mengotomasi perpustakaan yaitu mempersiapkan hardware-hardware yang dibutuhkan. Adapun hardware yang dibutuhkan berupa komputer, printer, barcode scanner, dan lain-lain juga termasuk furnitur untuk meletakkan hardware tersebut. a. Komputer Hardware utama yang diperlukan dalam melakukan otomasi sistem di perpustakaan, yaitu komputer. Sesuai wawancara dan pengamatan penulis, komputer yang digunakan dalam otomasi perpustakaan disini ada 5 unit, yaitu satu unit komputer untuk bagian sirkulasi, satu unit komputer server dan satu unit komputer penelusuran untuk pengguna serta dua unit komputer untuk keperluan perpustakaan keliling yang tidak tersambung ke jaringan terotomasi. Hal ini juga dijelaskan oleh Bapak Arif 32 : “Kita ada tiga unit komputer ya. Sebenarnya ada lima unit, tapi yang dua dipake khusus buat PusLing Perpustakaan Keliling jadi cuman tiga buat layanan sirkulasi ini. Dua disini meja petugas sirkulasi dan satu lagi ada diatas komputer penelusuran.” Masing-masing bagian memiliki kebutuhan spesifikasi komputer yang berbeda. Komputer server membutuhkan spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan komputer pada sirkulasi dan penelusuran dikarenakan komputer server merupakan inti dari komputer-komputer dalam jaringannya sehingga proses di komputer sirkulasi dan penelusuran terhubung dengan database yang ada pada komputer server. 32 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 20 September 2015 pukul 11.23 WIB Berikut perbedaan spesifikasi komputer server dan komputer untuk sirkulasi dan penelusuran : Tabel 1 Spesifikasi Komputer Server, Sirkulasi dan Penelusuran Dari tabel diatas, sudah jelas komputer untuk server memiliki spesifikasi yang berbeda dengan komputer yang digunakan untuk sirkulasi serta penelusuran. Dari segi prosesornya, komputer server terpasang Quad Core 2GHz. Sementara komputer untuk sirkulasi dan penelusuran hanya Intel Atom dengan kecepatan prosesor 1.66 GHz. Selain itu, kapasitas memorinya pun cukup signifikan perbedaannya. Komputer server mempunyai kapasitas 4x lebih besar daripada komputer untuk sirkulasi dan penelusuran dan selebihnya bisa kita lihat dari tabel tersebut. Di perpusda Tangsel ini, terdapat dua stasiun komputer yang diletakkan di tempat yang berbeda-beda. Pertama, No Spesifikasi Komputer Server Komputer Sirkulasi dan Penelusuran 1 Processor Quad Core 2Ghz + CPU Intel R Atom TM CPU N750 1.66 GHz 2 System Type 32-bit Operating System 32-bit Operating System 3 Memory 4 GB DDR2 V-gen 1 GB 4 Monitor Hp Samsung 5 VGA PCI express card x 16 with 256Mb support dual view NVIDIA GEVORCE4 MX 128Mb 6 Motherboard Gigabyte ASUS 7 Sistem Operasi Windows 8 Windows 8 Stasiun komputer OPAC atau Online Public Access Cataloging Katalog Akses Daring yaitu komputer yang ditujukan bagi pengguna perpustakaan untuk menelusur informasi atau bahan pustaka yang ada di perpustakaan. OPAC yang ada merupakan bagian dari menu yang terdapat pada software IBRA. Komputer ini berjumlah 1 unit dan berada di sudut ruang baca dan rak-rak buku. Kedua, stasiun komputer administrasi. Hal ini ditujukan bagi staf perpustakaan karena komputer administrasi ini digunakan untuk bagian sirkulasi perpustakaan beserta kegiatan pelaporan. Untuk bagian ini, perpusda Tangsel memiliki dua unit komputer yang masing-masing telah dipasang software IBRA. Posisi penempatan komputer ini pun berada didekat pintu masuk perpustakaan. Komputer diletakkan disebuah meja panjang, bersebelahan, dan dipisah oleh sebuah CPU, barcode scanner dan mesin pencetak kartu anggota. Kedua unit komputer ini digunakan untuk bagian sirkulasi perpustakaan, mempunyai fungsi yang sama dan digunakan bersamaan. Proses pengolahan buku-buku dilakukan dikedua komputer administrasi ini, hal ini dikarenakan menu pengolahan terintegrasi dengan menu sirkulasi. b. Printer Sesuai observasi dan wawancara penulis, printer yang ada di Perpusda Tangsel ini sebanyak dua unit. Printer ini tidak tersambung ke komputer administrasi server, sirkulasi atau pun penelusuran. Kedua Printer tersebut berada di ruang khusus yang mengolah semua dokumen Perpustakaan Keliling atau PusLing yang terletak di ruang bagian belakang samping ruang baca lengkap dengan komputernya yang tidak tersambung jaringan. Seperti yang diungkapkan Bapak Arif 33 : “Kalo printer kita ada dua ya. Tapi ya, printernya ada di ruang belakang soalnya dipake buat ngeprint dokumen- dokumen Pusling Perpustakaan Keliling aja. Jadi kalo kita mau ngeprint, kita baru dateng ke belakang.” Jadi apabila bagian sirkulasi hendak mencetak suatu dokumen, staf nya akan melakukannya secara manual, yaitu dengan menyimpan file dokumen tersebut kedalam flashdisk kemudian membawanya ke printer yang ada di ruang belakang untuk dicetak. Masing-masing printer berjenis Canon PIXMA iP2770 dan EPSON Laserjet. c. Barcode Scanner Sesuai observasi penulis, Perpusda Tangsel memiliki satu unit barcode scanner yang berada di meja sirkulasi berjenis Metrologic MS7120 Orbit Scanner namun belum digunakan 33 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 8 Oktober 2015 Pukul 13.35 karena perpusda tangsel masih dalam proses pengubahan nomor barcode. Disamping itu, barcode scanner ini rencananya akan digunakan bersamaan dengan beroperasinya mesin pencetak kartu anggota. Hal ini dipertegas dengan wawancara penulis kepada Bapak Arif 34 : “Kita, buat scan barcode ada satu ya tapi belum difungsikan. Karna kita rencana mau dipakenya barengan sama kartu anggota. Jadi nanti bisa dipake buat scan no barcode buku dan kartu anggota.” d. Mesin Pencetak Kartu Anggota Sesuai observasi yang penulis lakukan, terdapat satu unit mesin pencetak kartu anggota ZEBRA P330i yang diletakkan di meja sirkulasi. Mesin ini belum dioperasikan karena sedang dalam proses mengkonfigurasi kartunya agar bisa di scan menggunakan barcode scanner. Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak Arif 35 : “Ini mesin untuk cetak kartu anggota. Masih belum kita pake si soalnya masih belum bisa disambungin ke IBRA nya jadi ya kita belum gunain tapi nanti bakalan kita pake kalo udah bisa.” e. Furnitur Sesuai dengan wawancara dan observasi penulis, semua furnitur yang ada di Perpusda Tangsel, seperti meja dan kursi telah disiapkan sebelum hardware lainnya dibeli. Hal ini dikarenakan anggaran yang masih terbatas sehingga furnitur- 34 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 8 Oktober 2015 pukul 13.30 35 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 20 September 2015 pukul 11.18 WIB furniturnya terlebih dahulu dibeli sebelum hardware lainnya. Hanya saja, furnitur yang ada di Perpusda Tangsel beberapa kali mengalami perubahan posisi letak seiring terus bertambahnya koleksi tercetak dan rak-rak bukunya. Hal ini dipertegas dengan kalimat yang diungkapkan oleh Bapak Iif Miftakhudin 36 : “kalo untuk pengaturan khusus kita ga ada karena kita tempatnya masih nyewa masih ngontrak jadi serba terbatas. Keterbatasan ruangan jadi ya belom ada ketentuan khusus penempatan komputer dan sebagainya.” Jadi, perubahan posisi letak furnitur disini akibat pengaturan rak-rak yang baru dibeli. Pihak perpustakaan mengatur agar rak baru ini bisa diposisikan di ruang yang terbatas ini namun tidak mengesampingkan nilai estetika dan mengganggu furnitur yang telah ada. Tidak menutup kemungkinan bahwa di masa yang akan datang, furnitur yang telah ada sekarang akan mengalami reposisi kembali. 2. Instalasi dan percobaan perangkat lunak Sebelum melakukan instalasi perangkat lunak berupa IBRA, terlebih dahulu yang harus diperhatikan berupa jaringan komputernya. Jaringan komputer yang ada di Perpusda Tangsel ini jangkauannya masih terbatas pada satu lokasi atau biasa disebut dengan istilah LAN 36 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 8 September 2015 pukul 10.32 Local Area Network dikarenakan faktor kemudahan dalam bertukar file, backup data dan kemudahan dalam mengontrol data yang keluar- masuk. Dalam sebuah jaringan, terdapat berbagai macam topologi. Topologi yang digunakan disini yaitu topologi bus. 37 Gambar 1 Topologi LAN Bus Alasan menggunakan topologi ini dikarenakan topologi ini umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang terhubung secara sederhana sehingga komputer-komputer yang terlibat di dalamnya bisa berkomunikasi satu sama lainnya. “Kalo masalah jaringan ya, kita pake yang biasa-biasa aja. Pengaturan standar soalnya yang ngerjain dan instalasi segala macemnya kan dari vendornya langsung. Jadi kita tinggal pake.” 38 Sesuai dengan observasi yang dilakukan penulis, ada beberapa peralatan yang digunakan dalam jaringan ini, yaitu : 37 Naproni. Membangun LAN dengan Windows XP. Jakarta : Elex Media Komputindo, 2007 h.7 38 Wawancara Pribadi Bapak Arif Tianto pada 8 Oktober 2015 pukul 13.05 WIB a. Network Interface Card NIC atau Network Interface Card Kartu Jaringan yang merupakan jembatan penghubung antara komputer dan jaringan komputer berfungsi sebagai media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan, mengontrol data flow antara komputer dan sistem kabel, serta menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya kedalam bit yang dimengerti oleh komputer. NIC yang digunakan di Perpusda Tangsel ini berupa NIC fisik yang telah terpasang ditancapkan di Motherboard. b. Modem Modul Demodulator Gambar 2 Modul Demodulator atau Modem Merupakan alat yang digunakan untuk terhubung ke jaringan internet menggunakan kabel telepon atau yang biasa disebut dengan istilah Online. Modem yang digunakan di Perpusda Tangsel ini berupa Modem ZTE GPON ONT untuk jaringan Fiber Optic Speedy. ISP atau Internet Service Provider Penyedia Layanan Internet yang digunakan disini yaitu Speedy Telkomsel sehingga modem ini mampu mentransfer data hingga 100Mbps. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Arif 39 : ISP yang kita langgan disini dari telkomsel yaitu Speedy. Kenapa pake speedy, karna koneksinya kenceng dan untuk taraf perpustakaan kita seperti ini, sudah cukup mumpuni ya c. Wireless Access Point Perpusda Tangsel mempunyai satu buah Wireless Access Point atau disingkat WAP. Gambar 3 Wireless Access Point WAP merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer dalam suatu jaringan, dari dan ke jaringan wireless Nirkabel. Alat ini digunakan untuk 39 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 8 Oktober 2015 pukul 13.15 WIB menyambungkan akses internet secara wifi yang ditujukan pada jaringan LAN Perpusda Tangsel. Dengan kata lain, WAP merupakan Hub atau Switch versi nirkabel. Gambar 4 Alur kerja Wireless Access Point Alur kerja Wireless Access point dimulai dari modem yang mentransmisikan internet ke WAP. Kemudian dari WAP akan ditransmisikan kembali kepada komputer server beserta komputer-komputer clientnya, yaitu komputer untuk layanan sirkulasi dan komputer untuk penelusuran secara nirkabel. 40 Alasan mengapa menggunakan WAP yaitu agar lebih efisien, tidak menghabiskan banyak dana untuk membeli kabel dan waktu yang dibutuhkan untuk instalasinya lebih cepat, seperti yang diungkapkan Mas Iif 41 : 40 Niko Rahmadi Wiharto, “Apa Perbedaan Wireless Access Point dan Wireless Router?” artikel diakses pada 20 oktober 2015 dari http:www.pintarkomputer.com201407apa-perbedaan- wireless-access-point-dan-wireless-router.html 41 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 September 2015 pukul 14.02 “Kita pake access point ini biar lebih efisien aja sih, soalnya ga perlu beli banyak kabel buat menyambungkan semua komputer ke jaringan. Hemat biaya juga. Instalasinya ga repot.” d. Power over Ethernet PoE PoE atau DC Power Injector merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan listrik melalui kabel Ethernet atau kabel UTPSTP. Gambar 5 Power over Ethernet PoE Terdapat dua buah PoE di Perpusda Tangsel. Satu PoE disambungkan ke Modem, sedangkan PoE satunya lagi disambungkan ke WAP. Alat ini berfungsi untuk menyelesaikan masalah sulitnya mencari sumber power pada pemasangan perangkat access point. Penggunaan PoE juga membuat jaringan komputer lebih efisien, karena tiap perangkat membutuhkan 2 kabel UTP untuk data dan kabel listrik untuk powernya. Dengan adanya PoE cukup menggunakan satu kabel UTP dimana transfer data dan aliran listrik terjadi dalam satu kabel. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Iif 42 : Ini juga sama, kita pake biar efisien ya. Selain hemat biaya pembelian kabel dan sebagainya, kita juga hemat waktu dan tenaga. Singkatnya ga repot lah Selanjutnya, proses instalasi perangkat lunak berupa IBRA. Hal ini dilakukan oleh pihak vendor. Staf perpustakaan hanya memperhatikan proses instalasi sekaligus bertanya jawab. “Nah kalo proses instalasi IBRA nya ya, waktu itu kita Cuma merhatiin sambil nanya-nanya ini apa, buat apa, gimana- gimananya lah. Semua dilakuin sama pihak vendor mas.” 43 Berikut tahap-tahap instalasi IBRA : a. Masukkan CD instalasi IBRA ke dalam komputer server yang telah tersedia. Komputer server di Perpusda Tangsel ini terletak di bagian Sirkulasi. Lalu buka drive CD ROM b. Double click Jalankan pada aplikasi tersebut. Kemudian akan muncul menu kotak dialog yang bertuliskan lisensi. 42 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 September 2015 pukul 14.09 WIB 43 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 8 September 2015 pukul 12.35 WIB Gambar 6 Menu Lisensi Instalasi IBRA Kotak dialog lisensi ini berisi info mengenai IBRA, beberapa versi IBRA dan aturan yang diberlakukan terkait penggunaan software ini. Klik Accept dan ikuti perintah selanjutnya. c. Kemudian akan muncul menu selanjutnya yaitu menu konfirmasi instalasi. Gambar 7 Menu Konfirmasi Instalasi IBRA Menu konfirmasi instalasi ini berisi pemberitahuan sebelum menyetujui instalasi IBRA berupa Sistem Operasi yang digunakan agar kompatibel dengan software ini, direktori penyimpanan data dan peringatan mengenai penumpukan data apabila telah diinstal sebelumnya. Dibawah pemberitahuan ini, terdapat kolom folder tujuan tempat menyimpan data ini. Kita dapat memilih dimana akan disimpan data IBRA ini dengan mengklik Browse. Disarankan untuk mengikuti pengaturan default, yakni penyimpanan di folder C:\. Kemudian klik Install dan tunggu hingga proses instalasi selesai dilakukan. Setelah instalasi IBRA selesai, selanjutnya pasang xampp untuk menjalankan aplikasi ini di browser yang ada. Browser default yang digunakan yaitu Mozilla Firefox. Adapun tahapan pemasangan xampp, yakni dengan membuka drive CD ROM yang berisi data instalasi IBRA tadi kemudian copy shortcut xampp_start.exe dan xampp_stop.exe ke desktop. Maka akan muncul shortcut xampp untuk memulai dan menutup program IBRA ini. Gambar 8 Shortcut xampp di desktop Setelah shortcut xampp untuk memulai dan menutup program IBRA ini muncul di desktop, klik dua kali pada shortcut xampp start. Maka akan muncul menu seperti berikut ini. Gambar 9 Tampilan dari Xampp Start Setelah kotak menu xampp start ini muncul, maka secara otomatis akan muncul tulisan konfirmasi untuk menjalankan aplikasi IBRA di browser yang terintegrasi dengan aplikasi tersebut. Mozilla Firefox merupakan browser defaultnya. Aplikasi IBRA pun akan terbuka secara otomatis melalui browser tersebut. Gambar 10 Interface IBRA di browser Proses instalasi selesai dan IBRA dapat digunakan. Untuk menutup program, dapat dilakukan dengan mengklik dua kali pada shortcut xampp_stop yang ada pada desktop. Maka akan muncul kotak menu yang sama seperti memulai program namun tulisannya berupa konfirmasi penutupan program selesai. Gambar 11 Tampilan dari Xampp Stop Kotak menu ini akan muncul beberapa detik dengan running text yang muncul didalamnya bertuliskan Shutdown Complete lalu secara otomatis tertutup bersamaan dengan pemberhentian program IBRA. Setelah IBRA terpasang di komputer server, maka perlu dilakukan percobaan kebutuhan perpustakaan, modul-modul apa sajakah yang akan digunakan untuk menunjang aktifitas sehari-hari perpustakaan. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Iif 44 : “Salah satu menu yang pertama dicoba yaitu menu untuk memasukkan data bibliografis buku. Ini hal paling penting kan di perpustakaan, jadi dicoba buat input data bibliografis bukunya dulu” Berikut langkah-langkahnya. 1. Klik Modul Pustaka Cetak yang terdapat pada Menu Sirkulasi Gambar 12 Modul Pustaka Cetak 2. Kemudian klik pada tulisan “Tambah Koleksi”. 44 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin 8 September 2015 Pukul 13.00 WIB Gambar 13 Toolbar pada Modul Pustaka Cetak 3. Selanjutnya akan muncul Form Buku Teks berisi banyak kolom-kolom yang harus diisi, seperti judul, pengarang, dll. Kolom yang diikuti dengan simbol “ “ wajib diisi. Gambar 14 Tampilan Form Input Bukuteks 4. Setelah semua kolom selesai diisi, klik “Simpan”. Gambar 15 Tombol Simpan Pustaka Cetak 5. Selesai. Jadi, pada proses ini dilakukan pada tahun 2012 akhir dan dilaksanakan oleh pihak dari Teratama bersama dengan staf perpustakaan yang menyaksikan proses instalasi beserta percobaan perangkat lunaknya ini. 3. Pelatihan Sejak awal penggunaan software ini hingga sekarang, pelatihan yang ada hanya satu kali, yaitu pada awal instalasi software Ibra berupa petunjuk-petunjuk teknis penggunaannya beserta fungsi dari masing- masing modul ini. Pelatihan ini ditujukan bagi seluruh staf perpustakaan di bagian sirkulasi, namun diwakilkan oleh seorang staf bernama Iif Miftahuddin 45 : ”kalo pelatihan cuma sekali. cuman setelah itu, ada masalah untuk konsultasi bisa kapan saja dari mereka. Dari kita minta permintaan ada masalah di otomasinya mereka langsung menanganinnya. Karena mereka di jogja jadi metode jarak jauh.” 45 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 8 September 2015 Pukul 10.20 WIB Pelatihan yang hanya dilakukan satu kali ini sudah mencakup semua fungsi-fungsi didalamnya sehingga staf perpustakaan tidak lagi mengikuti pelatihan-pelatihan berkenaan dengan sistem otomasi ini. Selain itu, faktor tampilannya yang user-friendly juga membuat penggunaan IBRA ini lebih mudah dan cepat untuk dipahami dan tidak memerlukan pelatihan khusus atau pelatihan mendalam. Pelatihan yang dilakukan terbagi menjadi dua, yakni Interface Utama untuk pengguna dan Interface Menu Sirkulasi untuk staf perpustakaan. Berikut ini kegiatan pelatihan yang mencakup penjelasan mengenai modul-modul yang digunakan pada software IBRA ini : a. Interface Utama Pengguna Interface utama untuk pengguna perpustakaan ini merupakan tampilan yang pertama muncul ketika menjalankan IBRA. Gambar 16 Interface Utama Pengguna Di interface utama ini terdapat beberapa modul yang dapat digunakan oleh pengguna perpustakaan. Berikut ini modul-modul yang terdapat pada Interface Utama Pengguna : 1 Home Modul ini merupakan modul yang digunakan untuk kembali ke tampilan awal atau Interface Utama Pengguna. Apabila kita sedang membuka suatu modul, maka untuk kembali ke tampilan utama dapat mengklik pada modul Home ini. 2 Pustaka Cetak Modul Pustaka Cetak ini berfungsi untuk mengakses semua bahan pustaka tercetak yang ada di Perpusda Tangsel. Adapun cara menggunakannya, yaitu : a. Klik pada modul “Pustaka Cetak” maka akan muncul tampilan pencarian pustaka cetak. b. Selanjutnya bisa diatur berdasarkan jenis koleksi, seperti bukuteks, fiksi, penelitian, skripsi, majalah, jurnal, cd-dvd, dan referensi. c. Kemudian kata kunci diatur juga berdasarkan kategorinya untuk mempermudah pencarian, berupa judul, subyek, pengarang, kontributor, id buku, no. Inventaris, bahasa, klasifikasi, penerbit, tahun terbit, atau keyword. d. Terakhir, klik pada button “Cari” Berikut ini contoh buku yang telah penulis coba cari menggunakan IBRA dengan mengikuti langkah-langkah pencarian diatas. Gambar 17 Hasil Penelusuran Pustaka Cetak Pada hasil penelusuran Pustaka Cetak, kita dapat melihat informasi bibliografisnya dengan mengklik pada judul buku yang muncul. Informasi yang tertera berupa Judul, Pengarang, Kota Terbit, Penerbit, Tahun Terbit, Jumlah Halaman, dan Lokasi bukunya. Selain itu, terdapat pula tabel yang menunjukkan Status Ketersediaan Pustaka, Bisa Dipinjam atau Baca Ditempat, serta Nomor buku tersebut diadakan biasanya berdasar akuisisi buku tersebut. Pada contoh diatas, nomor 7513 berarti buku tersebut diakuisisi ketika perpustakaan telah memiliki 7512 eksemplar buku. 3 Pustaka Digital Modul Pustaka Digital ini merupakan modul yang difungsikan untuk menelusur koleksi digital yang ada di Perpusda Tangsel. Cara menelusur pustaka digital ini sama seperti menelusur pustaka cetak. Perbedaannya terdapat pada jenis koleksinya, yaitu pada modul ini terbagi atas koleksi e- Book, BSE-SD Buku Sekolah Elektronik – Sekolah Dasar, BSE-SMP, BSE-SMA dan BSE-SMK. Pada tampilan hasil penelusurannya pun terdapat opsi selain abstrak, yaitu baca secara full atau pun partisi. Berikut ini contoh hasil penelusuran penulis pada modul pustaka digital : Gambar 18 Hasil Penelusuran Pustaka Digital Pada tampilan hasil penelusuran Pustaka Digital yang penulis lakukan, informasi yang ditampilkan pun masih sama seperti yang ditampilkan pada penelusuran yang ada pada Modul Pustaka Cetak. 4 Pustaka Multimedia Modul ini berfungsi untuk menelusur semua koleksi pustaka multimedia yang ada di Perpusda Tangsel. Cara menelusurnya pun masih sama seperti yang dilakukan pada modul pustaka cetak dan modul pustaka digital. namun pada modul pustaka multimedia ini terdapat preview sebagai penampil isi dari pustaka tersebut yang berbentuk video singkat. Gambar 19 Hasil Penelusuran Pustaka Multimedia Pada modul ini juga terdapat pilihan untuk mengunduh pustaka tersebut namun belum difungsikan karena koleksi multimedia perpusda tangsel masih dalam bentuk fisik dan telah disediakan alat pemutar audiovisual apabila ingin menggunakan koleksi multimedia tersebut. “Koleksi multimedia kita masih belum pake menu yang ada di IBRA ini soalnya kita masih make yang dalam bentuk fisik aja. Dan kita juga udah nyiapin perangkat buat memutar koleksi multimedia itu.” 46 5 Pustaka Berbagi PDF Gambar 20 Pustaka Berbagi PDF Modul Pustaka Berbagi PDF ini berfungsi sebagai media berbagi segala jenis pustaka berbentuk PDF, dari dan untuk pengguna maupun pustakawan. 46 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 3 September 2015 pukul 14.27 WIB Cara menggunakannya pun masih sama seperti modul-modul sebelumnya, yaitu dengan mengetikkan kata kunci pada kolom pencarian. Modul ini belum difungsikan, karena menu pengolahan untuk mengelolanya belum aktif. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Iif 47 : “Menu ini kita belum pake, karna kan perlu menu lain untuk mengelolanya, semacam menu pengolahannya. Selain itu juga butuh database yang bisa menampung banyak file-filenya kan. Nah kita belum sampe kesitu.” 6 Ingin Berbagi PDF Gambar 21 Modul Ingin Berbagi PDF Modul Ingin Berbagi PDF ini berfungsi untuk mengunggah semua jenis koleksi yang berbentuk PDF dengan mengisi beberapa fieldkolom yang telah tersedia. 47 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 September 2015 pukul 13.35 WIB Kolom ini dapat diisi dan diinput oleh pengguna maupun pustakawan sehingga hasilnya dapat diakses bersama-sama pula melalui Modul Pustaka Berbagi PDF diatas. Modul ini juga belum difungsikan, dikarenakan sama seperti modul sebelumnya, yaitu modul pustaka berbagi PDF, modul ini belum bisa dikelola dan belum memiliki database untuk menampung file-file yang masuk. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Iif 48 : “Menu ini juga sama kaya menu pustaka berbagi pdf tadi, kita belum punya databasenya dan belum aktifin menu untuk mengelolanya.” Beberapa informasi yang harus dimasukkan dalam fieldkolom yang disediakan, seperti : a. kategori tinggal memilih kategori yang sudah disediakan oleh IBRA, yaitu e-Book atau Buku Sekolah Elektronik dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, b. Bahasa Indonesia, Inggris atau lainnya, c. Judul Wajib diisi d. PenulisPengarang Wajib diisi e. KotaPenerbitSumber f. Tahun Karya g. Subyek Wajib diisi h. File PDF berfungsi untuk mengunggah file 48 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 September 2015 pukul 13.37 WIB Dibawah fieldkolom ini, terdapat tulisan pertanggungjawaban bahwa file yang telah diunggah ini agar bisa bermanfaat bagi pembacanya. i. Nama Saya Nama orang yang mengunggah file tersebut wajib diisi j. No. Anggota opsional, jika ada k. Kontak Person Saya Nomor Telepon HP orang yang mengunggah file l. Security Code berisi sebuah kode acak m. Type Code kolom untuk memasukkan kode yang tertera pada fieldkolom Security Code diatas Security dan Type code ini berfungsi untuk membedakan antara manusia dan komputer. Apabila yang dimasukkan sesuai dengan yang tertera, maka sistem akan merespon bahwa yang memasukkan adalah manusia. Setelah semua fieldkolom diisi, terdapat dua button yang tersedia, berupa Simpan dan Reset. Simpan berfungsi untuk memasukkan semua informasi yang diisikan kedalam database, sedangkan Reset berfungsi untuk menghapus semua fieldkolom yang terisi sehingga kembali seperti awal membuka modul ini. 7 Anggota Modul Anggota ini berfungsi untuk mencari informasi mengenai anggota perpustakaan. Gambar 22 Modul Anggota Berikut ini langkah-langkah untuk menggunakannya : a. Dimulai dengan menentukan kategori pencarian. Kategori yang tersedia, yaitu berdasarkan Nama, No. Induk, dan Jenis Anggota. b. Selanjutnya masukkan kata kunci pada kolom yang tersedia untuk mencari anggota sesuai kategori yang dipilih. Misal, dipilih kategori nama anggota dan diketik Theo lalu klik button “Cari”. c. Maka akan muncul informasi anggota berdasarkan kata kunci yang dimasukkan. Contoh pencarian dengan nama Theo. Gambar 23 Hasil Penelusuran Anggota Pada hasil penelusuran anggota ini, akan muncul informasi dari anggota yang kita cari. Informasi yang tertera berdasarkan contoh yang penulis lakukan berupa: 1 No. Anggota tertera nomor anggota 0000205. 2 Nama tertera nama lengkap Theo Hartanto. 3 No. Induk Nomor yang tertera pada nomor induk ini, sama dengan nomor yang tertera pada nomor anggota, yaitu 0000205 4 Registrasi Merupakan hari dan tanggal anggota mendaftar baru ataupun memperbaharui keanggotaan di perpustakaan, yaitu Kamis, 3 September 2015 5 Habis KTA Informasi hari dan tanggal berakhirnya masa aktif keanggotaan, yaitu tertera Kamis, 31 Desember 2015. 6 Angkatan Berisi informasi pertama kali anggota tersebut mendaftar, yaitu 2013. 7 Jenis Anggota Berisi jenis-jenis anggota yang mendaftar, berupa Umum, SKPD atau Pegawai. Pada contoh tertera jenis anggota berupa Umum. 8 Alamat Tinggal Sesuai dengan yang tertulis pada saat pertama kali mendaftar, berisi alamat dari anggota tersebut. 8 Informasi Layanan Gambar 24 Informasi Layanan Perpustakaan Pada modul ini berisi waktu pelayanan dan macam- macam pelayanan yang tersedia di Perpusda Tangsel. Waktu layanan Perpusda Tangsel, yaitu a. Senin-Kamis : 08.00 – 15.30 WIB b. Jum’at : 08.00 – 16.00 WIB Sedangkan untuk informasi macam-macam layanan yang disediakan oleh Perpusda Tangsel, berupa : a. Sirkulasi Melayani keanggotaan, Pinjam Kembali dan Perpanjang Pustaka, Keterangan bebas pustaka. b. Online Public Access Fasilitas PC untuk mengakses pustaka dan internet. c. Pustaka Layanan pustaka ini terbagi lagi menjadi tiga, yakni I. Pustaka Tercetak Teksbook, penelitian, skripsi, makalah, kliping, jurnal, majalah II. Pustaka Digital E-book, artikel, makalah, kliping, skripsi, penelitian. III. Pustaka Multimedia Rekaman video, audio, gambar, CD, DVD. 9 Usul Pengadaan Modul ini berfungsi untuk mengusulkan Pengadaan suatu buku yang diinginkan oleh pengguna atau buku yang tidak terdapat di Perpusda Tangsel. Modul ini juga belum digunakan oleh petugas perpustakaan, dikarenakan untuk usul pengadaan masih dilakukan secara manual, yaitu dengan menanyakan dan membicarakan secara langsung kepada petugas sirkulasi. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Iif 49 : “menu ini kita belum pake juga, soalnya kalo ada yang ngusulin suatu buku, biasanya kita ngobrol langsung aja sama anggota perpustakaan tersebut. Abis itu nanti kita catet.” 49 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 September 2015 pukul 13.41 WIB Gambar 25 Usul Pengadaan Pustaka Pada modul ini, berisi beberapa kolom yang harus diisi berdasarkan informasi dari buku yang ingin diusulkan. Adapun informasi yang harus dimasukkan, yakni : a. Nama wajib diisi dengan nama lengkap b. No. Anggota opsional, jika ada c. Alamat Alamat lengkap dan jelas, tidak wajib diisi d. Kontak Person Saya No. TeleponHP yang bisa dihubungi e. Judul wajib diisi f. Pengarang wajib diisi g. Penerbit wajib diisi h. Tahun i. Edisi j. Keterangan alasan buku tersebut ingin diadakan k. Security Code l. Type Code Setelah selesai diisi kolom-kolomnya, klik “Simpan” atau klik “Reset” apabila ingin menghapus semua informasi yang telah diketik pada kolom. 10 Layanan Antar Modul ini berfungsi untuk pemesanan buku jarak jauh online sehingga buku-buku yang ingin dipinjam akan diantar ke alamat tujuan yang telah ditentukan oleh pengguna. Gambar 26 Modul Layanan Antar Pustaka Pada modul ini terdapat form untuk memesan pustaka cetak. Adapun informasi yang harus dimasukkan, berupa : 1. Pilih kategori dari Pustaka cetak yang akan dipesan. Kategori yang tersedia, yaitu Bukuteks, Fiksi, Penelitian, Skripsi, Majalah, Jurnal, CD dan DVD. 2. Nama Pemesan Wajib diisi dengan nama lengkap 3. No. Anggota Opsional, jika ada 4. Kontak Person Saya Nomor Kontak Pemesan yang dapat dihubungi 5. Pustaka1 Data pustaka yang dipesan, diisi selengkap mungkin 6. Pustaka2 Data pustaka kedua yang dipesan, diisi selengkap mungkin 7. Mohon Dikirim ke Alamat alamat pemesan 8. Selambatnya Tanggal diisi dengan tanggal, bulan dan tahun pengiriman 9. Keterangan Tambahan diisi apabila ada informasi yang ingin ditambahkan 10. Security Code 11. Type Code Setelah mengisi form yang tersedia, klik “Simpan” untuk mengkonfirmasi pemesanan atau klik “Reset” untuk membatalkan. Layanan antar pustaka cetak ini berlaku untuk pemilik kartu anggota perpustakaan saja. Semua konsekuensi komunikasi dan jasa pengiriman dibebankan ke pemesan. Sampai saat ini, modul ini belum diaktifkan. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya jumlah koleksi dan SDM Sumber Daya Manusia yang ada di Perpusda Tangsel. Selain itu, sistem informasi IBRA ini juga belum terintegrasi secara online, masih sebatas LAN. Hal ini diungkapkan Bapak Iif 50 : “Wah kalo modul ini belum kita aktifin atau mungkin ga di aktifin. Soalnya jarang ya perpustakaan yang mempunyai layanan ini. Kalo kita sendiri, selain koleksi dan SDM nya terbatas, jaringan kita juga masih lokal.” 11 Sumbangan Buku Modul ini berfungsi sebagai media untuk pengguna yang ingin menyumbangkan bukunya kepada perpustakaan. Gambar 27 Modul Sumbangan Buku 50 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 September 2015 pukul 13.56 WIB Untuk menyumbangkan sebuah buku, pengguna diharuskan mengisi form yang telah tersedia di modul ini. Adapun informasi yang harus diisi, yaitu : a. Kategori dari buku tersebut, apakah termasuk bukuteks, jurnal, majalah, dll. b. Judul c. Pengarang d. Penerbit e. Tahun f. Edisi g. Diambildikirim ke pada kolom ini, dapat diisi dengan mencantumkan alamat penyumbang buku h. Nama penyumbang i. No. Anggota j. Kontak Person k. Keterangan Tambahan l. Security Code m. Type Code Modul ini juga belum difungsikan oleh petugas Perpusda Tangsel. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Iif 51 : “Menu sumbangan buku ini juga sama kaya menu usul pengadaan, belum diaktifin karna kita masih melakukannya secara manual. Anggota ngomong langsung ke kita.” 51 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 September 2015 pukul 14.03 WIB 12 Kamus Istilah Gambar 28 Kamus Istilah Glossarium Sesuai dengan judulnya, modul ini berfungsi untuk mencari makna dari sebuah istilah-istilah tertentu. Ini merupakan salah satu fitur unggulan dari IBRA karena telah terpasang kamus sesuai bidang-bidang ilmu pengetahuan. Adapun bidang ilmu pengetahuan yang terdapat di modul kamus istilah ini, yaitu Ekonomi, Komputer, Kedokteran dan Hukum. Informasi yang tercantum pada modul ini, berupa Istilah, Deskripsi makna dan Sumber. Cara menggunakannya, yaitu : a. Pilih Kategori Bidang ilmu pengetahuan dari istilah yang ingin kita cari maknanya b. Ketikkan istilah yang ingin kita cari tahu maknanya pada kolom yang tersedia. Disini terdapat pilihan apakah istilah yang ingin kita cari maknanya tersebut dimulai dari kata depan atau secara acak. Apabila dari kata depan, kita dapat mengklik pada pilihan yang ada disamping kolom penulisan istilah. Misal, kita ingin mencari makna Wireless Fidelity WiFi. Apabila kita memasukkan kata Wireless, kita bisa memilih apakah mau dicari dari kata depan Wireless atau secara acak. Hasil yang ditampilkan apabila kita memilih secara acak akan lebih luas, karena semua istilah yang mengandung kata Wireless akan ditampilkan. c. Selanjutnya klik “Cari”. Maka sistem akan secara otomatis mencari makna dari istilah yang kita masukkan. Disamping button “Cari”, terdapat button “Kosongkan”. Ini berfungsi untuk menghapus atau mengosongkan tampilan hasil pencarian. 13 Login Modul ini ditujukan untuk masuk dan mengakses akun yang telah terdaftar di sistem informasi IBRA ini. Pada saat ini, hanya pustakawan yang dapat mengaksesnya. Untuk anggota perpustakaan, modul ini masih belum berfungsi dikarenakan masih dalam tahap pengembangan sistem databasenya. Gambar 29 Modul Login Untuk mengaksesnya, diharuskan memasukkan username dan password. Username anggota diisi dengan nomor induk pada saat mendaftar. Sedangkan untuk password, dapat dibuat dengan menghubungi staf perpustakaan. Modul ini masih terbatas pada staf perpustakaan saja, maka ketika login menggunakan username dan password staf perpustakaan, selanjutnya akan masuk ke interface pendukung untuk staf perpustakaan berupa Menu Sirkulasi. “Untuk saat ini kita masih belum buka akses akun buat login ini ke anggota. Masih sebatas petugasnya aja.” 52 52 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 September 2015 pukul 14.17 WIB b. Menu Sirkulasi Menu sirkulasi ini berfungsi untuk membantu staf perpustakaan bagian sirkulasi dalam melakukan segala macam aktifitas di pelayanan sirkulasi. Gambar 30 Menu Sirkulasi Pada menu ini, terdapat beberapa modul, diantaranya : 1 Anggota Modul anggota ini difungsikan untuk mengolah dan memproses segala urusan yang berhubungan dengan keanggotaan perpustakaan. Gambar 31 Modul Anggota Menu Sirkulasi Pada modul ini, terdapat informasi anggota seperti : a. Nomor induk anggota beserta jenis anggota Umum, Karyawan atau SKPD b. Identitas Anggota No. Induk anggota, angkatan dan asal instansi jika ada c. Tampilan photo d. Edit data anggota e. Bebas Pustaka Untuk menelusur anggota, dapat mencarinya berdasarkan nama anggota, nomor induknomor anggota dan jenis anggota. Selain itu, dapat pula disortir apakah foto mau ditampilkan, penelusuran dari kata depan, tampilkan semua atau reset. Disini juga terdapat menu untuk menambahkan anggota baru dengan mengklik pada menu “Tambah Anggota” dan mengisi form pendaftaran anggota baru. Gambar 32 Form Tambah Anggota Adapun langkah-langkah penambahan anggota baru, yaitu dengan mengisi form pendaftaran anggota berikut ini : a. Nama Isi nama lengkap b. Nomor Induk diisi sesuai urutan nomor induk terakhir mendaftar c. Tahun Masuk Tahun pada saat menambahkan anggota baru ini d. Jenis Anggota Pilih antara Umum, Karyawan atau SKPD e. Asal Instansi Kolom ini opsional, diisi jika ada f. Pekerjaan Tidak wajib diisi g. Alamat Tinggal diisi dengan alamat tinggal sekarang h. Alamat Asal diisi dengan alamat tinggal asal i. Email ini berfungsi untuk mengirimkan surat peringatan pengembalian pustaka atau memberikan informasi terbaru mengenai kegiatan Perpusda Tangsel j. Telepon Nomor kontak yang dapat dihubungi k. Jenis Kelamin l. TempatTanggal Lahir m. Status Aktif KAP ini berfungsi untuk mengaktifkan status keanggotaan atau menonaktifkan sementara n. Foto untuk mengunggah foto anggota, belum diaktifkan o. Keterangan diisi apabila ingin menambahkan informasi tertentu Setelah semua form penambahan anggota baru diisi, klik “Simpan” untuk mengkonfirmasi informasi yang telah diisi pada form. Disamping menu “Tambah Anggota”, terdapat juga menu “Cetak KTA” yang berfungsi untuk mencetak kartu anggota secara fisik. Gambar 32 Cetak KTA Terdapat pula button “Hapus” untuk menghapus data anggota. 2 Pustaka Cetak Modul ini berfungsi untuk mengatur dan mengontrol pustaka cetak yang ada di Perpusda Tangsel. Gambar 33 Modul Pustaka Cetak Menu Sirkulasi Tampilan pada modul ini masih sama seperti tampilan pencarian anggota pada interface utama pengguna. Perbedaannya yaitu terdapat beberapa button dan pilihan untuk mengedit pustaka cetak. Adapun tambahan button dan pilihan edit tersebut, yakni : a. Tambah Koleksi Button ini berfungsi untuk menambahkan koleksi baru. Apabila di klik, maka akan muncul form penambahan koleksi baru yang harus diisi, berupa data bibliografisnya Judul, Penerbit, Pengarang, Tahun Terbit, dll. b. Cetak Button ini berfungsi sebagai pencetak data bibliografis dari koleksi yang ada. Namun button ini belum digunakan oleh pustakawan Perpusda Tangsel. c. Edit Button ini berfungsi untuk mengedit data-data bibliografis dari koleksi yang sudah terinput di sistem informasi IBRA ini. d. Inventaris Button ini berfungsi sama seperti edit, namun pada button ini terdapat kolom untuk mengedit jumlah eksemplar buku dan nomor induk buku. e. Delete Button ini berfungsi untuk menghapus data Pustaka Cetak yang dipilih. 3 Transaksi Modul ini berfungsi untuk proses peminjaman pustaka, pengembalian pustaka dan perpanjangan pustaka. Gambar 34 Modul Transaksi Menu Sirkulasi Pada saat mengklik modul ini, akan ditampilkan tiga buah kotak. Kotak pertama berfungsi untuk memasukkan nomor barcode dari suatu anggota baik secara manual maupun otomatis menggunakan perangkat barcode scanner. Pada kotak kedua dan ketiga, yang berada di bawah kotak barcode, menampilkan informasi mengenai transaksi- transaksi terakhir kali dilakukan. Informasi yang ditampilkan, yaitu nama pengunjung, kegiatan transaksi peminjaman atau pengembalian, nomor induk buku, dan waktunya. “Nah ini menu transaksi. Kalo kita klik, muncul tiga kotak kaya gini. Yang atas ini kita masukin nomor induk anggota buat nantinya kalo mau melakukan peminjaman atau pengembalian buku. Nah kotak bawahnya yang dua ini buat ngeliat transaksi dua terakhir. Siapa nama anggotanya, peminjaman atau pengembalian, nomor induk bukunya, dan jam nya.” 53 Adapun langkah-langkah dalam melakukan transaksi peminjaman, yakni a. Klik pada modul “Transaksi” kemudian masukkan nomor anggota yang ingin meminjam buku. Klik “Proses”. Gambar 35 Input Barcode Anggota b. Selanjutnya masukkan nomor induk buku yang ingin dipinjam pada kolom “Barcode Pustaka”. Klik “Proses” maka secara otomatis buku tersebut telah tercatat dipinjam oleh anggota yang bersangkutan. 53 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 8 Oktober 2015 Pukul 14.00 WIB Gambar 36 Input Barcode Pustaka Selain untuk melakukan peminjaman, modul ini juga digunakan untuk pengembalian bahan pustaka yang dipinjam. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam, yaitu : a. Klik modul “Transaksi” pada Menu Sirkulasi. b. Masukkan nomor anggota pada kolom yang tersedia, selanjutnya klik “Proses”. Maka akan tampil informasi anggota beserta pustaka yang dipinjam. Gambar 37 Informasi Peminjaman Pustaka c. Pada informasi pustaka yang ditampilkan, pilih pustaka mana yang akan diperpanjang kemudian klik pada button “KMB” maka secara otomatis catatan peminjaman pustaka tersebut akan terhapus. Disamping peminjaman dan pengembalian pustaka, terdapat button untuk perpanjangan peminjaman apabila anggota ingin meminjam kembali dengan judul buku yang sama. Langkah-langkah untuk melakukan perpanjangan peminjaman pustaka masih sama dengan pengembalian bahan pustaka, hanya pada langkah terakhir klik pada button “PERPJG” yang artinya Perpanjang. Gambar 38 Button PERPJG Pada proses perpanjangan peminjaman pustaka ini, terdapat catatan berapa kali perpanjangan dilakukan. Perpusda Tangsel menerapkan batas maksimal perpanjangan sebanyak lima kali seperti yang dijelaskan oleh Bapak Arif 54 : “Nah kalo ntuk menu perpanjangan ini kan ada tulisan x dan 0 ya, itu untuk ngitung berapa kali dia perpanjang. Kita kasih batas maksimal perpanjang Cuma lima kali. Kenapa lima kali karna udah disuruhnya begitu.” 4 OPAC Modul OPAC ini berfungsi untuk mengakses dan mengetahui aktifitas yang dilakukan oleh anggota yang melakukan penelusuran atau menggunakan modul-modul yang ada pada Interface Utama untuk Pengguna. Didalam modul OPAC ini, terdapat beberapa menu lagi, yaitu Usul pengadaan, Sumbangan Buku, Pustaka Berbagi, dll. Modul ini juga belum difungsikan oleh petugas perpustakaan. Hal ini dikarenakan menu-menu yang ada pada modul ini tidak difungsikan dan masih dilakukan secara manual. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Arif 55 : “kalo menu OPAC ini kita ga pake si. Karna kalo kita klik, tampilannya kosong. Jadi gimana kita makenya. Di sini juga ga dibutuhin banget menu ini.” 54 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 8 Oktober 2015 Pukul 14.07 WIB 55 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 8 September 2015 pukul 10.30 WIB 5 Laporan Modul laporan ini berfungsi untuk melakukan pencatatan statistik secara otomatis mengenai segala macam aktifitas yang telah dilakukan pada Menu Sirkulasi ini yang nantinya digunakan untuk kegiatan pelaporan. Gambar 39 Modul Laporan Pada modul laporan ini terbagi lagi menjadi beberapa pilihan yang sangat detail. Namun seperti yang diungkapkan oleh Bapak Arif 56 , hanya beberapa menu saja yang digunakan, yaitu Laporan Kegiatan Petugas Sirkulasi, Laporan Pengunjung, Laporan Pustaka Cetak dan Laporan Pustaka Cetak yang Dipinjam. Hal ini dilakukan berdasarkan kebutuhan apabila kepala perpustakaan 56 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 3 September 2015 pukul 11.05 WIB membutuhkan data koleksi yang sering dipinjam atau pengunjung. a. Laporan Kegiatan Petugas Sirkulasi Gambar 41 Laporan Kegiatan Petugas Sirkulasi Menu ini berfungsi untuk mengetahui aktifitas yang telah dilakukan pustakawan sirkulasi Perpusda Tangsel yang berjumlah 7 orang tersebut. Pada menu ini, terdapat aktifitas yang dilakukan petugas sirkulasi dalam beberapa kategori, yakni : I. Pustaka Cetak Kategori ini ditujukan untuk mengetahui aktifitas pustakawan sirkulasi dalam hal pengelolaan pustaka cetak. Cara mengetahuinya yaitu muncul nama petugasnya beserta kegiatan yang dilakukan. Misal, nama petugas Arif melayani peminjaman atas nama Theo Hartanto dengan nomor anggota 0000205 pada tanggal 10 oktober 2015 pukul 13.25 WIB. II. Anggota Kategori anggota berfungsi untuk mengetahui kegiatan petugas sirkulasi dalam melayani pengguna dalam hal keanggotaan, seperti pendaftaran anggota baru, perpanjangan masa aktif KTA, dll. III. Inventaris Fungsi dari kategori inventaris ini yaitu untuk mengetahui kegiatan inventaris pada suatu koleksi dilakukan oleh siapa, sehingga apabila terdapat kesalahan, dapat diketahui siapa yang melakukan kesalahan tersebut. IV. Pustaka Digital Kategori pustaka digital berfungsi untuk mengetahui kegiatan petugas dalam hal pengelolaan pustaka digital. namun fungsi ini belum digunakan karena Perpusda Tangsel masih belum memiliki koleksi digital. V. Pustaka Multimedia Kategori ini juga berfungsi untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh petugas sirkulasi dalam mengelola pustaka multimedia. Fungsi ini juga masih belum digunakan karena koleksi multimedia di Perpusda Tangsel belum dimasukkan kedalam database sistem informasi ini. Berikut ini langkah-langkah untuk mengetahui laporan kegiatan petugas sirkulasi yang telah disebutkan diatas, yakni : 1. Pertama-tama, tentukan jangka waktu yang ingin kita ketahui mengenai kegiatan petugas sirkulasi tersebut. Dari tanggal, bulan dan tahun berapa hingga tanggal, bulan dan tahun berapa. 2. Selanjutnya, tentukan nama petugas sirkulasi yang ingin kita ketahui kegiatannya dengan memilih pada kolom yang tersedia kolom Username Petugas. 3. Pilih kategori kegiatan petugas sirkulasi yang ingin diketahui dengan memilih pada kolom “Objek”. Pilihannya berupa Pustaka Cetak, Anggota, Inventaris, Pustaka Digital dan Pustaka Multimedia. 4. Kemudian bisa dipilih lebih spesifik lagi dengan membatasi pencarian pada satu kegiatan saja dengan memilih pada kolom “Kegiatan”. Pada masing-masing objek yang dipilih, maka kegiatannya pun berbeda-beda. Contohnya pada objek Anggota, maka kegiatan yang dapat dipilih berupa Entri atau Update. 5. Setelah diatur kata kunci dan pembatasan pencariannya, klik “Cari” maka sistem akan menampilkan sesuai perintah yang telah diatur. Selain button Cari, terdapat pula button “Tampilkan Semua” untuk menampilkan semua informasi tanpa pembatasan pada satu objek atau kegiatan dan “Kosongkan” untuk menghapus tampilan hasil pencarian. b. Laporan Pengunjung Menu ini berfungsi untuk mengetahui intensitas kunjungan anggota perpustakaan dan segala macam informasi mengenai anggota perpustakaan. Gambar 42 Laporan Pengunjung Pada menu ini, penggunaannya lebih sederhana dikarenakan hanya terdapat pilihan jangka waktu dari dan hingga kunjungan dan kolom untuk mencari anggota perpustakaan berdasarkan nama. Langkah-langkah penggunaannya masih sama seperti laporan kegiatan petugas sirkulasi, namun lebih sederhana, yakni 1. Tentukan kurun waktunya untuk mengetahui laporan pengunjung yang datang ke Perpusda Tangsel. 2. Ketikkan nama anggota yang ingin kita cari pada kolom “Cari nama” yang telah tersedia. 3. Klik “Cari” untuk memproses pencarian. Pada menu ini juga terdapat button “Tampilkan Semua” dan “Kosongkan” yang masing-masing berfungsi untuk menampilkan informasi secara menyeluruh tanpa ada pembatasan dan menghapus tampilan hasil penelusuran. Hasil pencarian yang dilakukan akan menampilkan informasi seperti nomor anggota, nama anggota, jenis anggota, tanggal berkunjung dan waktu berkunjung. c. Laporan Pustaka Cetak Menu laporan pustaka cetak ini berfungsi untuk mengontrol semua pustaka cetak yang telah diinput kedalam sistem informasi IBRA ini. Gambar 43 Laporan Pustaka Cetak Penggunaannya cukup mudah, yakni hanya dengan menentukan jangka waktu tertentu kemudian klik “Tampilkan” maka sistem akan memproses secara otomatis. Selain itu, masih terdapat pilihan “Tampilkan Semua” dan “Kosongkan”. Hasil pencarian akan menunjukkan beberapa informasi seperti, nomor urut penginputan, subyek, judul buku, pengarang, penerbit, kata kunci, jumlah eksemplar, tahun dan tanggal entri. d. Laporan Pustaka Cetak yang Dipinjam Menu ini berfungsi untuk mengetahui pustaka apa saja yang sedang dipinjam oleh anggota perpustakaan. Gambar 44 Laporan Pustaka Cetak yang Dipinjam Adapun langkah-langkah dalam penggunaannya sama seperti Menu Laporan Pustaka Cetak, yakni dengan menentukan jangka waktu yang ingin dicari kemudian klik “Tampilkan”. Namun pada menu ini, pencarian dapat dibatasi berdasarkan “Peminjam Terlambat” sehingga dapat diketahui anggota mana saja yang telah meminjam pustaka melewati batas waktu pengembalian yang telah ditentukan. Juga terdapat pilihan “Tampilkan Semua” dan “Reset” yang berfungsi untuk mengosongkan hasil pencarian. Hasil pencarian ini akan menampilkan beberapa informasi mengenai pustaka cetak yang dipinjam, seperti nomor urut, nama peminjamanggota, nomor anggota, judul pustaka yang dipinjam dan nomor induk buku tersebut, jenis pustaka cetak, tanggal peminjaman dan tanggal pengembalian, nama petugas yang melayani, cetak untuk mencetak surat pemberitahuan keterlambatan pengembalian pustaka, dan send untuk mengirim surat pemberitahuan keterlambatan peminjaman pustaka secara online Sedangkan pelatihan yang ditujukan bagi pengguna perpustakaan atau anggota perpustakaan tidak ada. Bapak Arif mengatakan bahwa untuk pelatihan khusus bagi pengguna tidak ada melainkan hanya pengarahan tentang bagaimana menggunakan komputer penelusuran OPAC, penjelasan mengenai petunjuk- petunjuk yang ada di setiap buku pada masing-masing rak, dan prosedur pelayanan umum pengunjung. 57 4. Pemeliharaan sistem dan keamanan Pemeliharaan sistem dan keamanan harus memperhatikan beberapa tahapan, seperti lingkungan sekitar hardware, sistem backup dan keamanan otomasi perpustakaan. 57 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 3 September 2015 Pukul 10.54 WIB Lingkungan sekitar hardware. Beberapa hal yang diperhatikan dalam penempatan semua hardware di perpusda tangsel, seperti : a Posisi yang strategis dalam penempatan komputer sirkulasi. Hal ini penting karena penempatan komputer yang mudah diakses untuk kegiatan di dalam perpustakaan tanpa membuang waktu. Seperti yang penulis amati di perpustakaan, penempatan komputer untuk bagian sirkulasi, yakni berada di dekat pintu masuk sehingga bagian pertama yang ditemui oleh pengunjung yang baru datang ialah bagian sirkulasi. Namun untuk penempatan komputer penelusuran bahan pustakanya, perpusda tangsel meletakkan di lantai dua, di ruang baca dan ruang koleksi, dan posisinya di sudut ruangan b Penempatan Hardware harus diletakkan di area yang sejuk, bersih dan aman. Hal ini bertujuan agar hardware tidak cepat rusak. Untuk mengatur hal ini, perpustakaan telah memasang Air Conditioner AC yang berfungsi untuk menyejukkan ruangan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bapak Iif 58 : Untuk pemeliharaan hardware-hardwarenya kita sudah atur ya, mulai dari suhu ruangan yang harus sejuk, trus bebas dari debu-debu dan kotoran juga. c Kabel-kabel semua barang elektronik yang ada diperpustakaan, seperti komputer, printer, barcode scanner, dll. disatukan dan diikat. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan terjadinya 58 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 September 2015 pukul 14.15 kerusakan diakibatkan kabel yang tersenggol atau tertarik oleh pengguna. Dari segi estetika pun, menambah nilai baik karena posisi kabel-kabel yang rapi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Iif 59 : Kabel-kabelnya ini kita ikat dan satuin biar rapi dan ngga kesenggol karna kan seperti yang mas liat sendiri, banyak sekali kabel-kabelnya. d Perpusda Tangsel juga telah memperhitungkan sinar matahari yang masuk dan silau dari jendela. Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu aktifitas yang ada di perpustakaan, yaitu paparan sinar matahari yang dapat merusak hardware. Di setiap pintu dan jendela yang ada di Perpusda Tangsel telah dilapisi oleh Rayben atau Riben. Riben berfungsi untuk meredam panas dan juga silau. Komputer yang ada di perpusda tangsel ini juga telah memanfaatkan Uninterruptible Power Supply atau UPS untuk menghindari kemungkinan pemadaman atau lonjakan listrik secara tiba- tiba. Jadi apabila listrik padam, maka komputer yang ada di sirkulasi masih tetap nyala dalam beberapa menit. Hal ini bermanfaat untuk menyimpan atau mem-backup aktifitas yang sedang dikerjakan di bagian Sirkulasi agar tidak hilang. Namun apabila fungsi UPS telah mencapai batas waktunya, maka komputer pun akan mati. Dalam 59 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 September 2015 pukul 14.20 WIB kondisi seperti ini, apabila ada transaksi peminjaman, maka petugas melakukannya secara manual, yaitu petugas mengambil kartu buku, mencatatkan nomor anggota dan tanggal pengembalian buku, kemudian diberi stempel. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Iif 60 : “Dalam kondisi yang darurat seperti itu kita bikin manual dulu. Ya untuk peminjaman, kartu buku kita ambil, nomor anggota kita catat, sudah itu tanggal pengembaliannya kapan, kita kasih stempel dah itu mereka bisa bawa bukunya. Transaksinya seperti itu kalo listrik mati. Tapi kita sebenarnya sudah ada UPS yang sebenarnya bisa untuk mengatasi listrik mati itu ” Backup data. Untuk kegiatan backup data ini, perpustakaan tidak melaksanakannya. Hal ini disebabkan database yang dimiliki Perpusda Tangsel masih sedikit. Database yang ada berisi informasi mengenai data pustaka cetak dan anggota perpustakaan. Rencana ke depannya, backup data akan dilaksanakan apabila semua bagian perpustakaan telah terotomasi dan perpustakaan telah berkembang, baik dari segi koleksinya, penggunaan sistem terotomasi hingga gedung perpustakaannya. Dari segi keamanan, sistem otomasi di Perpusda Tangsel tidak terlalu memperhatikan keamanannya. Hal ini dikarenakan database yang ada belum menampung buku-buku dalam bentuk elektronik dan juga jaringannya yang masih bersifat lokal LAN. Selain itu, faktor 60 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 8 September 2015 pukul 10.47 WIB tidak diterapkan keamanannya juga dikarenakan belum mempunyai payung hukum yang mengatur keamanan terhadap koleksinya. “ kalo untuk keamanan kita belom ketat si karna ya kalo di perpusda seperti ini harus ada payung hukum berupa Perda Peraturan Daerah. Untuk saat ini kita baru masuk ke raperda, nah di perda itu kalo nantinya udah jadi baru nanti muncul semacam rambu-rambu, koridor-koridornya untuk semacem proteksi terhadap koleksi yang kita punya. Jadi untuk saat ini kita belom punya proteksi dalam hal itu. Untuk software nya sendiri masalah keamanan juga belom ada keamanan khusus untuk memprotek karna kita sifatnya masih lokal jaringannya jaringan lokal” 61 Jadi secara keamanan, pihak perpustakaan masih belum menerapkannya padahal keamanan sistem sangatlah penting. Selain faktor virus dan malware yang bisa saja menjangkit secara bebas tanpa diketahui tanda-tandanya, hal ini juga nantinya akan mempermudah pihak perpustakaan dalam mempertimbangkan keamanan sistem yang baik apabila telah memiliki database yang cukup besar. 5. Evaluasi penggunaan sistem Evaluasi penggunaan sistem di Perpusda Tangsel ini menggunakan teori Model Task Technology Fit TTF. Model TTF berarti kemampuan teknologi informasi yang berfungsi untuk memberikan dukungan terhadap pekerjaan. Lebih spesifik, TTF 61 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 8 September 2015 pukul 11.05 WIB merupakan hubungan antara requirement tugas, kemampuan individu dan fungsionalitas teknologi. 62 Empat konstruk kunci yang digunakan untuk mengevaluasi sistem informasi Perpusda Tangsel dalam model TTF ini, yaitu : a. Technology Characteristics Technology Characteristics atau Karakteristik Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam pelayanan Perpusda Tangsel. Alat-alat tersebut berupa Perangkat Keras, Perangkat Lunak dan Data. Untuk perangkat keras yang dimiliki Perpusda Tangsel, seperti Komputer dan Printer telah digunakan secara baik dan membantu dalam pelaksanaan aktifitas perpustakaan sehari-hari. Namun pada barcode scanner dan alat pencetak kartu anggota, masih belum difungsikan dengan baik. Hal ini dikarenakan petugas perpustakaan sedang memfokuskan sistem informasinya untuk digunakan di bagian pengolahan terlebih dahulu sehingga berakibat pada berkurangnya nilai efisiensi pelayanan petugas sirkulasi dikarenakan harus menginput secara manual, baik nomor anggota maupun nomor induk buku. Perangkat lunak yang digunakan Perpusda Tangsel berupa IBRA v.6 yang merupakan versi termutakhir. Perangkat lunak yang dipilih sangat membantu, karena IBRA ini memiliki fitur dan menu 62 Goodhue, D.L, and Thompson, R.L. Task-Technology Fit and Individual Performance, T.t : MIS Quarterly, 1995, p.213-236 yang bisa dibilang lengkap, tetapi pemanfaatannya oleh petugas perpustakaan masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti jumlah koleksinya yang masih terbatas, kegiatan pengkatalogan yang masih manual karena kurangnya ruang kerja perpustakaan, dan pengembangan perangkat lunaknya. Data dalam konteks teknologi ini mencakup bahan baku informasi, yang digunakan oleh sistem informasi IBRA untuk pemasukan, diolah hingga memunculkan output-nya. Data yang dimasukkan ke IBRA berupa data dari sebuah buku atau data bibliografis. Data ini penting untuk menjadi bahan penelusuran bagi pengguna yang ingin mencari informasi tertentu. Evaluasi data yang diinput kedalam sistem informasi ini tidak dilakukan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan, melainkan apabila ditemukan kesalahan data yang telah diinput saja. b. Task Characteristics Task Characteristics atau Karakteristik Tugas merupakan kegiatan atau tugas yang dilakukan petugas di Perpusda Tangsel ini. Tujuan evaluasi dari karakteristik tugas ini untuk peningkatan penggunaan aspek-aspek sistem informasi IBRA. Aspek-aspek tersebut, yaitu : 1. Evaluasi Menu Sirkulasi Evaluasi Menu untuk layanan Sirkulasi di Perpusda Tangsel ini dilakukan dengan mengacu pada laporan-laporan statistik yang terdapat di Modul Laporan. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui penggunaan koleksi pustaka cetak, aktifitas transaksi peminjaman dan pengembalian, kunjungan anggota dan kegiatan petugas sirkulasi. Laporan pustaka cetak merupakan laporan yang berisi segala informasi mengenai pustaka cetak yang ada di Perpusda Tangsel. Evaluasi yang dilakukan dengan meninjau ulang pustaka yang telah diinput. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahan pada informasi yang disajikan untuk anggota perpustakaan. Laporan pustaka cetak yang dipinjam berisi laporan mengenai koleksi apa saja yang telah dan sedang dipinjam. Laporan ini penting untuk mengetahui bidang koleksi apa saja yang sering dipinjam, sehingga menjadi pertimbangan dalam pengembangan koleksi kedepannya nanti. Sepanjang tahun 2015 ini, koleksi yang paling banyak dipinjam, yaitu koleksi anak-anak khususnya cerita bergambar. “Sampai saat ini ya, buku yang paling banyak dipinjam dan dibaca itu buku cerita anak-anak yang bergambar. Karna paling dominan pengunjung disini anak-anak.” 63 Laporan pengunjung berisi data anggota perpustakaan yang telah berkunjung ke Perpusda Tangsel. Laporan ini juga penting untuk mengetahui intensitas kunjungan anggota perpustakaan, puncak kunjungan terpadat, jenis anggota yang sering 63 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 8 Oktober 2015 pukul 14.25 WIB berkunjung, dan range usia yang berkunjung. Hal ini berguna untuk menjadi pertimbangan dalam pengembangan perpustakaan dalam memberikan layanan kepada anggota perpustakaan. Laporan kegiatan petugas perpustakaan berisi informasi mengenai kegiatan apa saja yang dilakukan oleh petugas perpustakaan. Hal ini berfungsi untuk memantau kegiatan yang telah dilakukan petugas bagian sirkulasi, kegiatan yang sering dilakukan, dan menjadi penilaian bagi kepala perpustakaan kepada petugas yang melakukan kegiatannya dengan baik. Secara keseluruhan, penggunaan aspek-aspek pada Menu Sirkulasi telah dilaksanakan dengan baik dan dapat membantu kinerja petugas perpustakaan dalam melayani kebutuhan informasi anggota perpustakaannya. 2. Evaluasi Menu Penelusuran Evaluasi menu ini berupa penelusuran pustaka cetak yang digunakan oleh pengguna perpustakaan atau OPAC. Hal ini disebabkan oleh minimnya penggunaan fitur yang dilakukan oleh petugas perpustakaan sehingga evaluasi pun dilakukan hanya pada modul penelusuran pustaka cetak. Evaluasi yang dilakukan disini berhubungan dengan evaluasi yang dilakukan pada menu sirkulasi, khususnya pada laporan pustaka cetak. Petugas melakukan tinjauan ulang dan mengubah informasi pustaka cetak apabila terdapat kesalahan melalui Modul Laporan Pustaka Cetak pada Menu Sirkulasi. Untuk mengetahui kesalahan informasi ini, biasanya ditemukan melalui penggunaan Modul Penelusuran Pustaka Cetak pada Komputer OPAC. Jadi, evaluasi yang dilakukan pada modul ini dilakukan seiring dengan penggunaan menu penelusuran ini apabila ditemukan kesalahan. Hingga Oktober 2015 ini, jarang ditemukan kesalahan pada hasil penelusuran di komputer OPAC ini. Hal ini seperti yang diungkapkan Bapak Arif 64 : “Kalo waktu awal-awal sering tu kejadian kesalahan ini. Tapi sampe sekarang, alhamdulillah udah jarang ditemui kesalahan seperti dulu itu.” c. Performance Performance atau kinerja dimaksudkan untuk mengevaluasi individu atau petugas perpustakaan berdasarkan kemampuan mereka masing-masing. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan motivasi petugas perpustakaan dalam meningkatkan pemahaman mengenai tugasnya dan pemanfaatan teknologi yang membantu menjalani tugas-tugasnya tersebut. Kegiatan untuk mengevaluasi kinerja perpustakaan ini dilakukan dengan membagikan angket atau kuesioner kepada pengguna perpustakaan yang berisi beberapa pertanyaan seputar 64 Wawancara Pribadi Bapak Arif Tianto pada 26 September 2015 pukul 10.45 WIB layanan yang disediakan oleh Perpusda Tangsel. Hasil akumulasinya akan menentukan penilaian pengguna mengenai pelayanan yang dilakukan oleh petugas sehingga dapat diketahui kinerja yang telah dilakukan petugas perpustakaan selama ini. d. Utilisasi Utilisasi dalam hal ini merupakan sikap petugas perpustakaan dalam menyelesaikan tugas, apakah menggunakan sistem informasi komputer sepenuhnya atau tidak. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana cakupan penggunaan sistem informasi dalam penyelesaian tugas layanan sirkulasi. Dari hasil pengamatan penulis, evaluasi utilisasi ini hasilnya cukup membantu petugas perpustakaan. Hal ini dikarenakan tugas di perpustakaan masih belum terlalu banyak dan rumit, sedangkan sistem informasi yang dimiliki Perpusda Tangsel memiliki menu dan modul yang lengkap sehingga sangat terbantu dengan adanya sistem informasi ini. Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak Arif 65 : Sejauh ini sangat membantu ya sistem informasi yang digunakan. Karena kan perpusda ini masih belum besar ya, jadi kita juga masih belum banyak tugas. Dan sistem informasi IBRA ini cukup lengkap menunya. Semua sudah mencakup tugas yang sering kita lakukan sehari-hari. 65 Wawancara Pribadi Arif Tianto pada 8 Oktober 2015 pukul 10.32 WIB Dan rencana kedepannya, petugas perpustakaan akan memaksimalkan semua menu yang ada pada sistem informasi IBRA ini. Hal ini dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini, petugas perpustakaan sedang berfokus untuk mengintegrasikan penggunaan barcode scanner dan alat pencetak kartu anggota. 6. Pemeliharaan Database Pemeliharaan database bertujuan untuk menjaga kebenaran informasi yang telah disimpan. Hal ini penting karena berpengaruh kepada hasil penelusuran yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan. Seperti yang diungkapkan Bapak Iif 66 , perpusda tangsel hanya memiliki data bibliografis dari buku-buku tercetak yang ada. Hal ini menyebabkan kegiatan pemeliharaan database yang dilakukan sejauh ini berupa pengubahan atau edit data bibliografis yang sudah pernah diinput. Sebagai contoh, ketika mau memasukkan data buku berupa sebuah judul dengan jumlah empat eksemplar. Pada awalnya yang muncul ketika diketikkan judul buku tersebut, maka muncul data bibliografisnya berjumlah sesuai eksemplar yang ada, yaitu empat. Hal ini tentunya membuat tampilan terlalu ramai dan rumit bahkan terkadang hasil penelusurannya nihil. Untuk membuat hal ini menjadi efisien, maka staf perpustakaan harus mengubah atau mengeditnya secara manual sehingga ketika dicari suatu judul buku, maka tidak lagi 66 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 8 September 2015 pukul 10.52 WIB ditampilkan data bibliografis yang sama melainkan hanya satu judul saja dilengkapi keterangan jumlah eksemplarnya. Kegiatan lainnya yang dilakukan dalam pemeliharaan database oleh Perpusda Tangsel ini yaitu dengan melakukan pembaharuan atau perbaikan-perbaikan nomor induk dari tiap buku yang telah diinput. Pada awalnya, buku-buku yang telah diinput diberi nomor sebanyak empat digit. Hal ini dianggap tidak efektif apabila dikemudian hari koleksi yang ada terus bertambah banyak, sementara penomoran buku terbatas pada empat digit. Maka keluar pedoman baru untuk pemberian nomor induk buku berupa tujuh digit. “ itu paling ada perubahan data. Perubahan di nomor induk. Untuk perbaikan-perbaikan nomor induk. Misalnya gini, yang lama itu kita masih pake 4 digit ya, angka digit yang biasa. Ada empat angka digit yang kita pake,nah setelah ada perubahan di bagian pengolahan, karna buku buku itu harus dicetak barcode, nah buku-buku lama yang saya sebutin tadi, yang nomor induknya delapan digit itu dirubah ada barcodenya sehingga nomor induk yang lama tidak dipake lagi. Jadi nomor induk yang lama itu diubah ke nomor digit yang baru yang udah ada barcodenya”. 67 Langkah-langkah untuk mengubah atau edit nomor induk bukunya, yaitu : 1. Buka Menu Sirkulasi, kemudian klik pada Modul Pustaka Cetak. 67 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 8 September 2015 pukul 11.00 WIB 2. Klik pada bagian Edit Inventaris. Kemudian akan muncul Form Inventaris. Gambar 45 Modul Pustaka Cetak Menu Sirkulasi 3. Setelah muncul Form Inventaris, klik sekali lagi Edit seperti yang ditunjukkan gambar berikut. Gambar 46 Tampilan Menu Inventarisasi 4. Selanjutnya masing-masing kolom pada Form Inventaris dapat diedit atau diganti. Pilih kolom Nomor Inventaris kemudian ketikkan nomor digit yang baru. Gambar 47 Tampilan Menu Edit Inventarisasi 5. Setelah Nomor Inventaris selesai diganti, klik pada tulisan Update. Gambar 48 Tampilan Menu Update Inventarisasi 6. Selesai. Maka untuk selanjutnya, nomor induk buku diintegrasikan dengan nomor barcode untuk masing-masing bahan pustaka. Berikut contoh nomor induk yang baru : Gambar 49 barcode yang baru Penjelasan dari tiap karakter pada nomor barcode tersebut yaitu : 1. BP merupakan kode yang juga singkatan dari bahan pustaka. 2. 13 merupakan tahun dimana buku itu diakusisi. 3. 00 merupakan digit tambahan dan tidak mempunyai makna. 4. 3244 merupakan kode untuk judul buku tersebut. 5. BUKU TEKS merupakan jenis dari bahan pustaka tersebut. Pedoman penomoran untuk barcode ini merupakan pedoman yang diterapkan untuk kalangan tersendiri dan dibuat khusus untuk Perpusda Tangsel. Penomoran ini bersifat hanya sementara. Untuk kedepannya nanti, penomoran ini hanya mengambil delapan digit angka saja tanpa memasukkan karakter huruf-huruf. Hal ini dikarenakan barcode scanner yang hanya mampu mendeteksi digit angka itu saja. Jadi, untuk kegiatan pemeliharaan database Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yang dilakukan berupa pengawasan pada data bibliografisnya apabila terdapat data yang ganda sehingga perlu diperbaiki, dan pengubahan nomor induk atau nomor barcode yang lama yang sudah diinput ke bentuk penomoran yang baru. Setelah diketahui bagaimana penerapan dan pelaksaan sisem informasi IBRA di Perpusda Tangsel ini, faktor penyebab permasalahan yang diangkat pada latar belakang penulisan skripsi ini, yaitu terjadi kesalahan pada informasi peminjaman pustaka cetak yang penulis alami dapat terjadi dikarenakan faktor, antara lain : 1. Proses inventarisasi yang dilakukan petugas perpustakaan. Ketika penulis meminjam sebuah pustaka cetak, ternyata pustaka tersebut belum diinventaris. Inventaris dilakukan dengan mengubah empat judul buku yang sama menjadi satu judul dengan keterangan empat eksemplar. ketika petugas perpustakaan melakukan inventarisasi koleksinya, buku yang dipinjam oleh penulis pun ikut diinventaris sehingga mengganggu data peminjaman yang telah tersimpan sebelumnya. 2. Proses peralihan nomor induk buku dari bentuk yang lama ke bentuk yang baru. Kesalahan ini terjadi ketika nomor induk buku yang dipinjam oleh penulis masih bentuk yang lama, diubah ke bentuk yang baru sehingga mengganggu informasi data yang tersimpan pada peminjaman pustaka cetak tersebut. Kedua faktor tersebut ternyata juga sering dialami pada masa-masa awal penerapan sistem informasi IBRA ini. Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak Iif 68 , bahwa kesalahan yang banyak terjadi pada awal penerapan sistem informasi IBRA ini dikarenakan koleksinya yang belum diinventaris. Solusi mengatasi permasalahan tersebut dilakukan petugas perpustakaan dengan cara melakukan inventarisasi secara berkala dan terus menerus. Tiap hari, petugas selalu mengecek laporan pustaka cetaknya untuk mencari pustaka yang belum diinventaris. Disamping itu, petugas perpustakaan juga telah menerapkan kegiatan inventarisasi setelah menginput data buku-buku yang baru diakuisisi. Hal ini untuk meminimalisir kesalahan dan lebih memastikan bahwa semua buku- buku yang baru masuk telah diinventaris sehingga tidak ditemukan kesalahan atau ketidakcocokan pada proses peminjaman atau pengembalian pustaka cetak. Apabila masih ditemukan buku yang belum diinventaris, maka petugas perpustakaan telah mengambil tindakan dengan mencatat nomor induk buku tersebut pada selembar kertas. Kemudian petugas memproses peminjaman secara manual dahulu. Setelah pengguna perpustakaan selesai bertransaksi, maka petugas langsung menginventaris buku yang baru saja dipinjam oleh pengguna tersebut. Kesimpulan secara keseluruhan mengenai pemanfaatan menu yang ada pada IBRA di Perpusda Tangsel dapat dilihat melalui Tabel Berikut ini : 68 Wawancara Pribadi Iif Miftakhuddin pada 7 Oktober 2015 pukul 13.21 WIB Tabel 2 Menu-Menu IBRA yang telah Diterapkan No Nama Menu Modul Fungsinya Status Penerapan Keterangan

1. Interface Utama

Pengguna a. Home Kembali ke Tampilan Awal √ b. Pustaka Cetak Menelusur pustaka cetak yang dimiliki Perpusda Tangsel √ c. Pustaka Digital Mengakses koleksi digital Perpusda Tangsel √ d. Pustaka Multimedia Menelusur koleksi multimedia yang ada di Perpusda Tangsel X Belum dikonversi, masih dalam bentuk fisik. e. Pustaka berbagi PDF Media berbagi semua jenis koleksi berbentuk PDF X Menu pengolahan belum aktif, sehingga belum dapat dikelola. f. Ingin berbagi PDF Mengunggah koleksi yang berbentuk PDF untuk digunakan pada Menu Pustaka Berbagi PDF X Fungsi untuk mengelola menu ini belum difungsikan sehingga menu ini pun belum difugsikan g. Anggota Mencari informasi mengenai anggota perpustakaan √ h. Informasi layanan umum Memberi informasi mengenai waktu pelayanan dan macam- macam pelayanan yang tersedia di Perpusda Tangsel √ i. Usul pengadaan Mengusulkan pengadaan suatu buku yang diinginkan oleh pengguna yang tidak terdapat di Perpusda Tangsel X Masih dilakukan secara langsung obrolan. j. Layanan antar Peminjaman koleksi cetak melalui pemesanan jarak jauh yang nantinya akan diantar ke lokasi peminjam X Koleksi dan SDMnya terbatas. k. Sumbangan buku Media bagi pengguna yang ingin menyumbangkan buku ke Perpusda Tangsel X Masih dilakukan manual dan sesuai perintah atasan. l. Kamus istilah. Mencari makna dari istilah- istilah tertentu sesuai bidang ilmu pengetahuannya. √ m. Login Masuk ke akun yang terdaftar di IBRA dan mengakses informasi didalam akun tersebut √ Untuk saat ini, akun yang bisa diakses hanya petugas perpustakaan saja

2. Menu Sirkulasi

a. Home Kembali ke tampilan awal Menu Sirkulasi √ b. Transaksi Untuk proses peminjaman, pengembalian dan perpanjangan bahan pustaka √ c. Pustaka Cetak Mengatur dan Mengontrol data Pustaka Cetak yang ada di Perpusda Tangsel √ d. Anggota Mengolah dan Memproses segala urusan yang berhubungan dengan keanggotaan perpustakaan √ e. OPAC Pengelola menu-menu yang ada di interface utama pengguna, seperti pustaka berbagi, sumbangan buku, usul pengadaan dan lain-lain. X Belum difungsikan karena menu- menu yang ada di interface utama pengguna tersebut juga belum dimanfaatkan f. Laporan Melakukan pencatatan statistik aktifitas yang dilakukan di Perpusda Tangsel secara otomatis √ Tabel diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan menu yang ada di IBRA terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Interface Utama Pengguna Pada menu ini, modul yang digunakan sebanyak 7 modul dari Total 13 Modul.

2. Menu Sirkulasi

Pada Menu Sirkulasi, modul yang digunakan sebanyak 5 modul dari Total sebanyak 6 Modul

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan oleh penulis pada bab sebelumnya tentang Implementasi Sistem Informasi Perpustakaan Terpadu IBRA v.6 di Perpusda Tangsel, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tahapan dalam implementasi Sistem Informasi Perpustakaan Terpadu IBRA v.6 dimulai dari Persiapan Hardware, kemudian instalasi dan percobaan perangkat lunak, dilanjutkan dengan pelatihan, pemeliharaan sistem dan keamanan, evaluasi penggunaan sistem, serta pemeliharaan database. 2. Menu-menu dan modul-modul yang terdapat pada IBRA V.6 ini terbagi menjadi dua tampilan, yaitu tampilan awal pengguna dan tampilan untuk bagian sirkulasi. Pada menu tampilan pengguna, modul yang dimanfaatkan berjumlah 7 modul dari total keseluruhan berjumlah 13. Sedangkan, pada tampilan menu sirkulasi, modul yang dimanfaatkan berjumlah 5 modul dari total keseluruhan berjumlah 6 modul. 3. Problematika teknis yang ditemukan dalam memanfaatkan IBRA V.6 ini terdapat pada bagian menu sirkulasi, yaitu pada proses inventarisasi buku dan juga proses pembuatan nomor barcode buku. 4. Solusi dalam penanganan problematika teknis tersebut, yaitu dengan melakukan inventarisasi buku pada saat pengakuisisian buku dan penginputan data bibliografis buku ke dalam IBRA. Untuk pembuatan nomor barcode agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka penetapan pembuatan nomor barcode di musyawarahkan dan tidak diubah-ubah pada saat data bibliografis buku telah diinput semua ke dalam IBRA. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan diatas, berikut beberapa saran dari penulis : 1. Agar lebih memaksimalkan pemanfaatan sistem otomasinya, sebaiknya semua modul-modul dan menu-menu tersebut digunakan. Apabila tidak digunakan, sebaiknya meminta kepada pihak pengembang aplikasi tersebut untuk menghapus menu-menu dan modul-modul yang tidak terpakai. 2. Sebaiknya menambahkan satu personalia di bidang IT perpustakaan yang khusus menangani sistem otomasi sehingga tidak membuang waktu apabila ingin melakukan maintenance sistem. 3. Untuk penempatan komputer penelusuran, sebaiknya diletakkan di dekat pintu masuk sehingga pengguna tidak bingung untuk mencari buku menggunakan OPAC dan bisa melakukannya secara mandiri. 4. Penyuluhan tentang pengoperasian sistem otomasi ini sebaiknya rutin dan mendalam sampai semua staf sirkulasi paham cara menggunakannya, karena beberapa dari staf sirkulasi ini masih belum begitu memahami penggunaan software IBRA. DAFTAR PUSTAKA Bonar Simangunsong. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Panelrido, 1991. Cresswell, John W. Educational Research : Planning, Conducting, and Evaluating Quantitave and Qualitative Research. USA : Pearson Education , 2012. Dania Bilal. Automating Media Centers and Small Libraries. Libraries Unlimited, 2002. Database and Database Management : An Introduction to Database Concepts. Sec.9 Emzir M. Analisa Data : Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers, 2011. Enid Gabriella Coleman. Hacker : The John Hapkins Encyclopedia of Digital Textuality. Duke University Press, 2011. Goodhue, D.L, and Thompson, R.L. Task-Technology Fit and Individual Performance. MIS Quarterly, 1995. Hajat, Nurahma. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta, 2012. I Putu Suhartika. Implementasi Teknologi Informasi sebagai Usaha Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan. Dalam Visi Pustaka, Vol.6 No.2 Desember 2004. Ikhwan Arief. Konsep dan Perencanaan dalam AutomasiPerpustakaan. Ed. Membangun Jaringan Perpustakaan Digital dan Otomasi Perpustakaan Menuju Masyarakat Berbasis Pengetahuan,Makalah Seminar dan Workshop 4 Oktober 2003. H.6 J. Sitorus. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Tarsito, 1990. John A. Martilla and John C. James. Importance-Performance Analysis. Ed. Journal of Marketing, 1977. H.77-79 Mitra Perpustakaan. Generasi terbaru IBRA v.6. artikel diakses pada 15 Maret 2014 pukul 14.28 WIB dari http:www.mitraperpustakaan.com Nasution. Metode Research : Penelitian Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara, 2007. Nicholas Walliman. Research Methods : The Basics. New York : Routledge, 2011. Peter Salim. Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesian Dictionary. Jakarta : Modern English Press, 2000. Peter Salim. The Contemporary English-Indonesian Dictionary. Jakarta : Modern English Press, 1991. Putu Laxman Pendit. Perpustakaan Digital dari A sampai Z. Jakarta : Cita Karyakarsa Mandiri, 2008. RosaWidyawan. Indonesia Reference Service : Pelayanan Referensi, Bimbingan Pemustaka dan Literasi Informasi. Artikel diakses pada 11 Agustus 2015 pukul 13.05 WIB dari http:irs-reference.blogspot.com201204pelayanan- referensi-bimbingan-pemustaka.html . S. Nasution. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung : Tarsito, 2002. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung : Alfabeta, 2009. Sulistyo Basuki. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994. Tatang M. Arifin. Pokok-pokok Teori Sistem. Jakarta : Rajawali Pers, 2011. Uhar Suharsaputra. Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung : Refika Aditama, 2014.