127
5.1.2 Faktor yang mendukung peran guru IPS dalam pembentukan karakter peserta
didik adalah pemahaman guru terhadap tugas dan fungsinya, memahami visi dan misi sekolah, kesungguhan dalam menjalankan pekerjaan sebagai guru,
memiliki empat kompetensi dasar seorang guru, kerja sama dengan seluruh pihak sekolah, serta dukungan dari orang tua peserta didik, sedangkan faktor
penghambat peran guru dalam pembentukan karakter peserta didik adalah terjadi miskomunikasi dengan pihak sekolah dan yayasan terkait ketegasan
guru dalam membentuk karakter siswa, selain itu orang tua peserta didik tidak mendukung 100 itikad baik yang dilakukan oleh guru disekolah dalam
membentuk karakter baik dalam diri peserta didiknya.
5.2 Saran
Perilaku yang diwujudkan oleh guru IPS SMP IT Ar Raihan Bandar Lampung dalam pembentukan karakter peserta didik merupakan langkah baik dalam mewujudkan
pembangunan bangsa dan negara dengan menyiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara kognitif tetapi juga cerdas secara afektif yaitu memiliki akhlak
atau perilaku yang baik. Perilaku guru tersebut tentu membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Sehubungan dengan ini maka peneliti menyarankan sebagai berikut.
1. Keberhasilan pembentukan karakter baik pada diri peserta didik tidak hanya
disebabkan oleh peran guru saja melainkan juga ada peran dari menejemen sekolah, sehingga hendaknya menejemen sekolah ikut serta dalam melancarkan
proses pembentukan karakter peserta didik yang dilakukan oleh guru IPS, dengan
128
cara mendukung dan membuat kebijakan yang selaras dengan apa yang dilakukan oleh guru.
2. Proses pendidikan tidak akan berhasil jika hanya dilakukan di sekolah, perlu
kerjasama yang baik dengan orang tua agar pembentukan karakter baik pada diri peserta didik mampu berjalan dan menuai hasil dengan sebaik-baiknya. Orang
tua diharapkan dapat melakukan hal senada yang telah dilakukan oleh guru disekolah.
3. Dukungan dari seluruh menejemen sekolah dan orang tua tidak akan berhasil
tanpa kesadaran pribadi dari peserta didik, sehingga kemauan keras dari peserta didik untuk mampu menjadi warga negara yang baik sangat diperlukan dan
mampu memudahkan diri peserta didik tersebut dalam membentuk karakter baik pada diri mereka sendiri.
129
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2006. Psikologi Kepribadian. UMM: Malang. Aly, Hery Noer. 1999. Ilmu Pendidikan Islam, logos Wacana Ilmu: Jakarta.
Arifin, M.. 1976. Hubungan Timbal Balik pendidikan Agama Dilingkungan Sekolah
dan Keluarga, Bulan Bintang; Jakarta. Arifin, Muzayyin. 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Bumi Aksara: Jakarta.
Arismantoro. 2008. Tinjauan Berbagai Character Building. Tiara Wacana:
Yogykarta. Aqib, Zainal. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa.
Yrama Widya: Bandung. Daradjat, Zakiah. 2004. Ilmu pendidikan Islam, Bumi Aksara: Jakarta.
Daryanto. Suryati Darmiatun. 2013. Impelemtasi Pendidikan Karakter di Sekolah,
Gava Media: Yogyakarta. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka : Jakarta. Dewantara, Ki Hajara. 1977. Karya Ki Hajar Dewantara, Yogyakarta: Majelisluhur
Persatuan Taman Siswa. Dimyati. 2002. Belajar dan pembelajaran, rineka cipta: Jakarta.
Drever, James. 1988. Kamus Psikologi, Bina Aksara: Jakarta. Fathurrohman, Pupuh Dkk. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter, Refika
Aditama: Bandung. Furqon. 1997. Statistik Terapan untun Penelitian. Alfabeta: Bandung.
130
Ghufron, Anik. 2010. Integrasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa Pada Kegiatan Pembelajaran. UNY: Yogyakarta.
Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS. Alfabeta: Jakarta. Ja`far, M.. 1982. Beberapa Aspek Pendidikan Islam, Al-Ikhlas: Surabaya
Khoiruddin Bashori. Menata Ulang Pendidikan Karakter Bangsa. 2013. Media
Indonesia.com Lickona,T. E Schaps. Lewis. 2010. Eleven Principles of Effective Character
Education. Character Education Partneship: Washington DC. Maftukhi. 2007. Etika Imperatif Kategoris Kant dalam Filsafat Barat. Arruz Media;
Yogyakarta. Mazhahiri, Husein. 2002. Pintar Mendidik Anak, lentera: Jakarta.
MJ, Zainu. 1997. Petunjuk Praktis Bagi Pendidik Muslim. Pustaka Istiqomah: Solo. Moeloeng, Lexy. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya:
Bandung. Mujib, Abdul. Jusuf Mudzakkir. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Kencana Prenada:
Jakarta. Mulyasa, Enco. 2008. Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan, Remaja Rosdakarya: Bandung. Munawwir, Ahmad Warson. 1997. Kamus Al-munawwir Arab-Indonesia. Pustaka
Progressif: Surabaya. Nasution, S.. 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Tarsito: Bandung.
Nata, Abuddin. 2006. Akhlaq Tasawuf. Rajagrafindo: Jakarta. Pargito.2010. IPS Terpadu, Program Pascasarjana FKIP Unila: Bandarlampung.
Rakhmat, Jalaluddin. 1989. Psikologi Komunikasi, Remadja Karya: Bandung. Redaksi Nuansa Aulia. HImpunan Perundang-undangan Republik Indonesia tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Nuansa Aulia, 2008. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
pendidikan. Kencana: Jakarta:,