Prosedur Pengumpulan Data Pengolahan Data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian pada bab terdahulu selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemberian izin kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil salah satunya diatur dalam Skep Kapolri No. Pol. : Skep82II2004 dan Peraturan Kapolri No. Pol.: 13X2006. Kewenangan perizinan ini mutlak ada pada Kepolisian yang dalam pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada kepala satuan jajaran Polri. Untuk memiliki izin tersebut, peminat harus terlebih dahulu meminta rekomendasi dari aparat intelijen dari markas besar Polisi provinsi dimana pemohon tersebut tercatat yang dilampiri dengan SKCK yang dikeluarkan oleh kepolisian setempat, surat keterangan pekerjaan, surat keterangan kesehatan dan kemampuan menembak. Semua dokumen tersebut kemudian diverifikasi dan dilakukan wawancara oleh aparat intelijen kepolisian provinsi. Apabila kesemua elemen persyaratan dianggap memenuhi, aparat intelijen tersebut lalu kemudian mengeluarkan surat rekomendasi untuk kemudian ditindaklanjuti oleh aparat intelijen di Mabes Polri. Pada tahapan ini, akan dilakukan pengecekan ulang oleh kantor Pengawasan Senjata Api dan Bahan Peledak WASSENDAK Polri yang termasuk pengecekan ulang semua dokumen, test psikologis dan kemampuan menembak. Apabila semua unsur telah dipenuhi, barulah kemudian dilakukan uji balistik terhadap senjata yang ingin diberikan izin untuk kemudian diakhiri dengan pemberian izin memiliki senjata api yang ditandatangani oleh Kapolri. 2. Faktor penghambat dalam pemberian izin kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil oleh Kepolisian Daerah Lampung adalah faktor dari Polri sendiri. Banyaknya prosedur dan persyaratan serta organ Polri yang memiliki wewenang untuk menerbitkan izin kepemilikan senjata api, seringkali menghambat aktivitas dari pemohon izin senjata api. Pengajuan izin oleh pihak pemohon izin senjata api harus menempuh syarat dan prosedur tertentu yang ditentukan oleh Polri yang berkaitan secara sepihak yang sering kali sulit dipenuhi oleh pemohon. Kejelasan tujuan dari kepemilikan senjata api merupakan pertimbangan yang yang membuat Polri tidak tergesa-gesa diberikan izin kepemilikan senjata api, sehingga mengakibatkan lambatnya proses pemberian izin.

5.2 Saran

1. Sejumlah peraturan yang mengatur tentang penggunaan senjata api dan bahan peledak oleh sipil dan militer merupakan produk kolonial. Jika dihadapkan dengan perkembangan senjata api dan bahan peledak itu

Dokumen yang terkait

PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRATIF TERHADAP PERKARA PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH PERUSAHAAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 18 78

PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER) (Studi Pada Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampu

1 13 115

PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER) (Studi Pada Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampu

0 9 117

PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER)

0 13 51

KAJIAN PENGATURAN PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (PROPER) SEBAGAI INSTRUMEN PENAATAN HUKUM LINGKUNGAN.

0 0 1

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 237 Tahun 2012 tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2011-2012

1 1 70

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 349 Tahun 2013 tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2012-2013

1 3 68

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 180 Tahun 2014 tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2013-2014

1 16 119

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2010 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

0 0 5

PENGAWASAN OLEH BPPLH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PROPER) Adi Pangestu, Elman Eddy Patra, dan Satria Prayoga Program Studi Hukum Administra

0 3 9