Pengembangan Langkah-langkah Contoh Persiapan Katekese Umat model Shared Christian Praxis SCP

103 Ayat 34, Menggambarkan kisah Yesus memanggil murid-murid-Nya. Bahwa setiap orang yang ingin mengikuti Yesus harus mengambil bagian dari perjuangan para murid menghadapi kenyataan yang keras, dingin, bahwa Yesus bukan seseorang yang “akan membereskan segala-galanya dengan cepat”, seperti mereka harapkan. Mereka dapat mendengar Ia secara langsung kepada mereka, setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salib-Nya dan mengikuti Aku. Demikian juga dengan kita, kalau kita ingin mengikuti Yesus kita harus rela berkorban dan menderita bersama Dia. Ayat 35-37, dalam ayat ini mengajak kita untuk memahami pernyataan yang begitu mutlak dan radikal, yang mengikuti Yesus: karena siapa yang mau menyelamatkan nyawannya, ia akan kehilangan nyawanya... siapa pun yang menyebut dirinya pengikuti Yesus harus kehilangan hidupnya bagi Yesus dan bagi Injil atau menyerahkan diri dalam kepercayaan kepada Mesias yang menderita, yang kita ikuti. Untuk itu kita perlu membuka diri agar lebih bisa mendengarkan perkataan yang tidak menyenangkan: anak manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus ayat 38. Dalam perikop ini Yesus menegaskan bahwa syarat untuk mengikuti Dia adalah rela berkorban dan menderita bersama Dia. Hal ini dapat kita lakukan dengan setia kepada Yesus, sehingga apa yang nampak dari sikap Yesus kepada murid-murid-Nya dapat menghantarkan kita untuk belajar dari sikap setia Yesus dan dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap-sikap yang nampak dari perikop ini memiliki sikap yang setia kepada Bapa, yaitu rela menderita demi umat manusia. Maka dari itu kita sebagai umat beriman diharapkan mampu mengikuti Yesus Kristus dengan setia serta rela PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 berkorban bersama Dia. Kesetiaan kita wujudkan dengan ikut terlibat mengembangkan kegiatan-kegiatan gerejani. Kita mau meluangkan waktu kita untuk kepentingan Gereja sehingga tidak melulu sibuk dengan kepentingan pribadi, karena perkembangan Gereja membutuhkan keterlibatan kita juga. Keterlibatan yang diharapkan oleh Gereja tidak semata-mata hanya keterlibatan fisik saja tetapi terlibat dengan sepenuh hati, artinya saat kita mengikuti kegiatan gerejani, fisik, hati dan pikiran kita tertuju pada kegiatan tersebut, sehingga diharapkan kita mampu ikutserta dalam mengembangkan Gereja. e Langkah IV : Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Peserta Konkret 1 Pengantar Bapakibu, dalam perbincangan kita tadi, kita sudah mendalami cerita “Lilin Harapan” tentang kesetiaan lilin keempat yang tetap menyala hingga dapat menyalakan kembali ketiga lilin yang sudah mati. Bacaan Injil tadi mengajak kita sebagai pengikut Kristus berani untuk menyangkal diri dan memikul salib. Setiap orang yang ingin mengikuti Yesus harus mengambil bagian dari perjuangan para murid menghadapi kenyataan yang keras, dingin, bahwa Yesus bukan seseorang yang “akan membereskan segala-galanya dengan cepat”, seperti mereka harapkan. Telah kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari sebagai umat katolik di Stasi Santo Lukas Sokaraja ini juga banyak pengalaman dalam hal rela berkorban dan memikul salib. Rela berkorban kita wujudkan dengan mau membagi waktu sebaik mungkin untuk kepentingan pribadi dan kepentingan gereja, sehingga kita tidak melulu sibuk dengan kepentingan pribadi kita. Kita perlu juga meluangkan 105 waktu untuk terlibat dalam kegiatan gereja, karena perkembangan Gereja membutuhkan keterlibatan umatnya. Yesus mengajarkan kita untuk mau rela berkorban baik berkorban kepentingan diri sendiri maupun berkorban untuk orang lain. Saat kita berani untuk berkorban dan menjalankannya dengan hati yang tulus pasti akan merasakan kegembiraan. 2 Sebagai bahan refleksi agar kita semakin mampu menghayati dan menyadari kesetiaan kita mengikuti Kristus dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini sebagai berikut:  Sikap apa yang harus kita perjuangkan untuk membangun sikap setia dan rela berkorban dalam mengikuti Kristus di Stasi Santo Lukas Sokaraja? 3 Arah rangkuman penerapan pada situasi peserta Yesus, Sang Penyelamat bagi kita umat manusia. Ia telah banyak mewartakan tentang Kerajaan Allah bagi kita selaku umat yang setia kepada-Nya. Untuk itu mari kita wujudkan sikap setia kepada-Nya dengan rela berkorban dan menderita seperti yang diajarkan-Nya kepada kita, agar kita semakin pantas mengikuti-Nya dan menjadi saksi keselamatan daripada-Nya. Oleh sebab itu kita harus lebih berani meninggalkan hal-hal yang menjadi kendala kita untuk lebih setia dalam mengikuti Yesus. Kita sebagai murid Kristus yang ada di Stasi Santo Lukas Sokaraja harus bisa membagi waktu kita untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan gereja. Dengan demikian tidak ada alasan bagi kita untuk tidak terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Hanya saja membutuhkan kesadaran dan kerelaan kita untuk dapat meluangkan waktu. Kita belajar dari Yesus yang setia kepada Bapa, sehingga kita dapat memikul salib kita sendiri untuk mengikuti Dia. 106 f Langkah V : Mengusahakan suatu Aksi Konkret Bapakibu, kita bersama-sama sudah menggali pengalaman dari slide “Lilin Harapan” yang menceritakan lilin keempat sebagai lilin yang penuh dengan harapan untuk lebih setia dalam situasi apapun. Bahkan dengan harapan lilin itu mampu menghidupkan ketiga lilin yang sudah mati. Demikian juga pengalaman kesetiaan kita sebagai umat beriman Kristiani, kita semakin memiliki kesadaran untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja dengan mau membagi waktu kita untuk kepentingan pribadi dan kepentingan gereja. Karena lewat kesetiaan itu iman kita akan Yesus semakin berkembang dan kegiatan hidup menggereja pun semakin berkembang. Kesetiaan juga kita wujudkan dengan sikap saling melayani satu sama lain baik antar umat katolik maupun dengan umat yang beragama lain. Markus dalam Injilnya menegaskan bahwa Yesus memanggil murid- murid-Nya. bahwa setiap orang yang ingin mengikuti Yesus harus mengambil bagian dari perjuangan para murid menghadapi kenyataan yang keras, dingin, bahwa Yesus bukan seseorang yang “akan membereskan segala-galanya dengan cepat”, seperti yang mereka harapkan. Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salib-Nya dan mengikuti Aku. Demikian juga dengan kita, kalau kita ingin mengikuti Yesus kita harus rela berkorban dan menderita bersama Dia. Yesus sebagai penyelamat bagi kita umat manusia. Ia telah banyak mewartakan tentang Kerajaan Allah bagi kita selaku umat yang setia kepada-Nya. Untuk itu mari kita wujudkan sikap setia kepada-Nya dengan rela berkorban dan menderita seperti yang diajarkan-Nya kepada kita, agar kita semakin pantas mengikuti-Nya dan menjadi saksi keselamatan daripada-Nya. Kita wujudkan kesetiaan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari di dunia ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Marilah kita memikirkan niat dan tindakan apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesetiaan kita mengikuti Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari. 1 Memikirkan niat-niat dan bentuk keterlibatan kita yang baru pribadi, kelompok atau bersama-sama untuk lebih meningkatkan pelayanan kita, khususnya mengikuti Yesus dengan setia, rela berkorban dan memikul salib. Sesuai dengan yang dikehendaki oleh Yesus Kristus kepada kita dalam hal mengikuti Dia. Marilah kita bersama-sama merenungkan dengan tuntutan pertanyaan berikut: a. Niat apa yang hendak kita lakukan untuk semakin setia, rela berkorban dan memikul salib dalam mengikuti Yesus khususnya dalam kehidupan bapakibu di Stasi Santo Lukas Sokaraja? b. Hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan untuk mewujudkan niat-niat tersebut? 2 Selanjutnya peserta diberi kesempatan dalam suasana hening memikirkan sendiri niat-niat pribadikelompok yang akan dilakukan. Sambil memikirkan niat tersebut dapat diiringi dengan musik instrumen. 3 Niat-niat pribadi dapat diungkapkan dalam kelompok bersama untuk saling meneguhkan. 4 Kemudian, pendamping mengajak peserta untuk membicarakan dan mendiskusikan bersama guna menentukan niat bersama secara konkret, yang dapat diwujudkan, agar mereka dapat saling memperbaharui sikap setia, rela berkorban dan mau memikul salib sebagai pengikut Kristus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 g Penutup 1 BapakIbu yang terkasih, setelah kita membuat niat-niat pribadi dan bersama, marilah kita bersama-sama memohon semangat dan kekuatan dari Yesus Kristus, agar segala niat yang telah kita buat tadi dapat sungguh-sungguh terwujud dalam kehidupan kita sehari-hari. Di depan kita terletak salib dan lilin. Salib sebagai lambang akan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita sedangkan lilin sebagai lambang terang Kristus yang senantiasa menerangi kehidupan kita sehari-hari. Oleh sebab itu dengan hati yang terbuka dan dengan hati yang tulus, marilah kita menyampaikan permohonan kita masing- masing secara spontan. 2 Doa umat secara spontan dapat diawali oleh pendamping, setelah itu disusul oleh peserta yang lain. Akhir doa umat ditutup dengan doa penutup dari pendamping yang merangkum keseluruhan langkah dalam pertemuan malam ini. 3 Doa Penutup Allah Bapa Yang Maha Kasih, kembali kami mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada-Mu karena berkat dan rahmat-Mu pertemuan kami pada malam hari ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Banyak hal yang kami dapatkan dan pelajari pada malam hari ini baik lewat sharing pengalaman iman maupun cerita lilin harapan yang kami dengar tadi. Bantulah kami agar tetap setia meneladan serta mengikuti Yesus Kristus dengan ikut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan gerejani. Bacaan Injil malam hari ini juga mengajarkan kepada kami untuk mau berkorban dan mau memikul salib. Kita diajak untuk berkorban demi kepentingan gereja dan berani memikul salib atau kesulitan-kesulitan yang 109 kita hadapi. Kami yakin dan percaya Tuhan, Engkau senantiasa membimbing hidup kami. Kami serahkan juga segala niat yang telah kami buat bersama. Bantulah kami untuk dapat mewujudkan niat tersebut sehingga hidup kami semakin pantas dan layak kepada-Mu. Doa permohonan ini kami haturkan kepada-Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin. 4 Lagu Penutup: “Jangan Lelah” [Lampiran 10: 24] 110 BAB V PENUTUP Pada bagian ini disampaikan kesimpulan dan saran mengenai “Upaya Meningkatkan Keterlibatan Umat dalam Hidup Menggereja di Stasi Santo Lukas, Sokaraja, Paroki Santo Yosep, Purwokerto Timur, Jawa Tengah melalui Katekese Umat Model Shared Christian Praxis ”.

A. Kesimpulan

Keterlibatan dan keikutsertaan umat dalam kegiatan hidup menggereja sangat diharapkan. Gereja turut memberi perhatian kepada umat dalam pelaksanaan karya pastoral. Stasi mewadahi umat dengan mengadakan berbagai kegiatan hidup menggereja, supaya lewat kegiatan-kegiatan tersebut umat mampu menghayati imannya dalam menanggapi situasi dan kondisi zamana sekarang. Umat diharapkan dapat terlibat aktif dalam setiap tugas dan peranan Gereja secara keseluruhan. Namun, dalam kenyataannya umat Stasi Santo Lukas Sokaraja kurang memiliki kesadaran untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja sehingga tidak semua kegiatan yang dilaksanakan di Stasi maupun Lingkungan mendapat dukungan penuh dari umat. Beriman Katolik tentu bukan hanya sebagai status saja tetapi harus kita wujudkan melalui tindakan nyata. Tindakan yang dapat kita lakukan diantaranya terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Dengan keterlibatan tersebut berarti kita menampakkan iman kita terhadap Yesus Kristus. Hidup menggereja sendiri diartikan sebagai pengabdian sukarela untuk mengambil bagian dalam lima tugas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Gereja yaitu koinonia, kerygma, martyria, liturgia dan diakonia Ardhisubagyo 1987: 22. Umat katolik yang telah dibaptis dan menerima sakramen Penguatan atau Krisma diharapkan mampu untuk mengambil bagian dalam tugas perutusan Yesus Kristus sebagai Imam, Nabi dan Raja. Dengan demikian kegiatan hidup menggereja dapat maju dan berkembang. Keterlibatan dan keikutsertaan umat dalam hidup menggereja sangat diharapkan. Keterlibatan umat tidak hanya aktif ketika mengikuti Perayaan Ekaristi dan koor saja. Umat diharapkan dapat terlibat aktif dalam setiap tugas dan peranan Gereja secara keseluruhan. Mengenai bentuk kegiatan yang mampu meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja, kegiatan yang dapat diusulkan yaitu berupa katekese model SCP Shared Christian Praxis. Usulan katekese model SCP diharapkan dapat meningkatkan kreativitas umat dalam merancang suatu kegiatan yang lebih menarik sehingga semakin banyak umat yang mau terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Tema umum yang akan diangkat dalam usulan program ini adalah “Panggilan untuk meningkatkan hidup menggereja umat mengikuti Kristus dengan dasar iman”. Melalui tema ini diharapkan umat semakin menyadari panggilan mereka dalam kegiatan hidup menggereja sebagai penghayatan imannya.

B. Saran

Pada bagian ini dipaparkan beberapa saran untuk meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Santo Lukas, Sokaraja melalui katekese umat model Shared Christian Praxis SCP. Beberapa saran tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 ditujukan kepada Ketua Dewan Pastoral Stasi Santo Lukas Sokaraja, Para Ketua Bidang, Ketua Lingkungan, Umat, Pemandu Pendalaman Iman dan Dewan Pastoral Stasi.

1. Ketua Dewan Pastoral Stasi St. Lukas Sokaraja

Ketua dewan pastoral Stasi hendaknya mengatur kegiatan-kegiatan yang sudah ada sehingga dapat diikuti oleh semua umat Stasi Santo Lukas Sokaraja.

2. Dewan Pastoral Stasi

Dewan pastoral stasi hendaknya menyesuaikan situasi dan kondisi umat dalam menentukan tema, materi maupun sarana yang dipakai dalam setiap kegiatan, terutama kegiatan pendalaman iman dan saresehan. Dengan harapan apa yang disampaikan dalam kegiatan sungguh-sungguh berguna bagi umat dan mereka semakin termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja dan bermasyarakat.

3. Para Ketua Bidang

Para ketua bidang hendaknya mengadakan rapat koordinasi juga dengan tim kerjanya secara rutin sehingga program yang telah tersusun dapat terlaksana dengan lancar dan baik.

4. Ketua Lingkungan

Masing-masing ketua Lingkungan berusaha melibatkan lebih banyak umat di Lingkungan untuk lebih banyak yang terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113

5. Pemandu Pendalaman Iman

Pemandu pendalaman iman diharapkan lebih siap dalam memimpin. Dengan demikian segala sesuatu yang dibutuhkan perlu dipersiapkan dengan baik.

6. Umat

Setiap umat perlu memiliki kesadaran dan saling mendukung satu sama lain sehingga semakin banyak umat yang terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 DAFTAR PUSTAKA Ardhisubagyo, Y. 1987. Menggereja di Kota Seri Pastoral No. 136. Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta. Arikunto Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Bergant, Dianne Karris, Robert. Ed. 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Boland, B.J. Dr. 1982. Tafsir Lukas II. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Groome, Thomas H. 1997. Shared Christian Praxis SCP: Suatu Model Berkatekese F.X. Heryatno Wono Wulung, Penyadur. Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat. Buku asli diterbitkan 1991. Huber, Th. 1981. Katekese Umat. Yogyakarta: Kanisius. Jacobs, Tom. SJ. 1987. Gereja Menurut Vatikan II. Yogyakarta: Kanisius. Komisi Kateketik KWI. 1995. Katekese Umat dan Evangelisasi Baru. Yogyakarta: Kanisius. Konferensi Waligereja Indonesia. 1996. Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius. Konsili Vatikan II. 1993. Dokumen Kansili Vatikan II R. Hardawiryana, Penerjemah. Jakarta: Obor. Lalu, Yosef. 2005. Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI. Leks, Stefan. 2003. Tafsir Injil Markus. Yogyakarta: Kanisius. Maryanto, Ernest. 2004. Kamus Liturgi. Yogyakarta: Kanisius. Midiankhsirait.https:midiankhsirait.wordpress.com20120118koinonia-marturia- diakonia.Accesed on April, 2014 Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Prasetya, L. 2003. Keterlibatan Awam sebagai Anggota Gereja. Malang: Dioma. Pusat Kateketik Yogyakarta. 1968. Geredja dan Sakramen-sakramennja. Yogyakarta: Kanisius. Sacra Congregatio Pro Clerici. 1991. Directorium Catechisticum Generale, Direktorium Kateketik Umum. Thom WignyantaLukas Lege, Penerjemah. Flores: Nusa Indah. Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sumarno Ds., M. 2013. Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat mata kuliah Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki untuk Mahasiswa Semester III, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. . 2014. Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat mata kuliah Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik untuk Mahasiswa Semester VI, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta: Andi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 Telaumbanua, Marianus, OFMCap. 1999. Ilmu Kateketik. Jakarta: Obor. Yohanes Paulus II. 1992. Catechesi Tradendae, Penyelenggaraan Katekese. R. Hardawiryana, Penerjemah. Jakarta: Dokpen KWI Dokumen asli diterbitkan tahun 1979.

Dokumen yang terkait

Sumbangan katekese umat sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Mansalong Paroki Maria Bunda Karmel Mansalong Kabupaten Nunukan.

2 16 158

Sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan Santo Yusuf, Berut, Wilayah Santa Marta, Sumber, Paroki Santa Maria Lourdes, Sumber, Magelang, Jawa Tengah melalui Shared Christian Praxis.

8 70 209

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari.

0 8 159

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141

Upaya menumbuhkan hidup doa dalam keluarga-keluarga kristiani umat lingkungan Santa Maria stasi Majenang paroki Santo Stefanus Cilacap melalui katekese umat - USD Repository

0 0 137

Pendampingan iman keluarga kawin campur beda agama dalam menghayati hidup perkawinan kristiani di Paroki Santo Paulus, Palu, Sulawesi Tengah, melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 144

Usaha meningkatkan spiritualitas kerasulan awam bagi prodiakon paroki di wilayah Santo Yusup Sendangsari-Sendangrejo, Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu, Yogyakarta, melalui katekese model Shared Christian Praxis - USD Repository

0 1 121

Sumbangan katekese umat bagi prodiakon melalui model shared christian praxis di Paroki Roh Kudus Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah - USD Repository

0 4 178