PENUTUP PELAKSANAAN PERJANJIAN KEMITRAAN PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH ANTARA PT. MADU BARU DENGAN PETANI TEBU (Studi Kasus di PT. Madu Baru Yogyakarta).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari teori dan data yang diperoleh.
Penulis menarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan yaitu :
Penyelesaian yang dilakukan PT. Madu Baru Yogyakarta dalam mengatasi
debitur wanprestasi tidak melalui jalur hukum (pengadilan), tetapi melalui
pendekatan kekeluargaan. Hal ini disebabkan kekahwatiran pihak PT.
Madu Baru jika sampai terjadi putusnya huibungan kemitraan dengan
petani tebu sekitar. Jika terjadi putus hubungan kemitraan dengan petani
tebu sekitar, maka PT. Madu Baru harus mencari tebu dari luar daerah,
yang di samping akan menimbulkan biaya yang lebih tinggi, juga akan
memperbesar resiko keterlambatan pasokan tebu. Faktor lain kemungkinan
disebabkan lemahnya hak tanggungan yang dipegangnya, karena hak
tanggungan tersebut belum didaftarkan dan pendaftaran pada dasarnya
merupakan syarat lahirnya hak tanggungan. Oleh karena maka tidak
didaftarkan hak tanggungan, maka tidak lahir hak tanggungan, sehingga
semua aspek hukum yang berkaitan dengan hak tanggungan tidak dapat
diberlakukan pada perjanjian pinjam-meminjam uang antara petani tebu
dengan PT. Madu Baru. Sehingga tanah jaminan dipandang sebagai

jaminan umum, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1131 KUHPerdata.
Menurut 1131 KUH Perdata, seluruh harta kekayaan debitur merupakan

68

jaminan bagi pelunasan hutangya kepada semua krediturnya. Maka
terhadap pelunasan piutang PT. Madu Baru adalah dengan jaminan umum
sebagai upaya terakhir terhadap pelunasan hutang debitur.

B. Saran
1. Pihak PT. Madu Baru Yogyakarta selaku kreditur seharusnya
melengkapi ketentuan jaminan dengan mendaftarkan jaminan hak
tanggungan atas tanah ke Kantor Pertanahan, sehingga apabila debitur
wanprestasi maka eksekusi dapat dilakukan.
2. PT. Madu Baru pada masa-masa mendatang, harus malakukan
sosialisasi hak tanggungan kepada petani sekitar sebgai calon debitur
dengan harapan mereka akan memehami resiko-resiko yang harus
dihadapi jika mereka wanprestasi.

69


DAFTAR PUSTAKA

Buku- buku :
Adrian Sutedi., 2010, Hukum Hak Tanggungan, Sinar Grafika, Jakarta
Bambang Waluyo., 2009, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika,
Jakarta
Handri Raharjo, 2009, Hukum Perjanjian di Indonesia, Pustaka Yustisia,
Yogyakarta
J. Satrio., 1997, Hukum Jaminan, Hak Jaminan Kebendaan, Hak Tanggungan
Buku I, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, modern English press, Jakarta
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja., 2008, Perikatan Yang Lahir Dari
Perjanjian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Mariam Darus Badrulzaman., Et. al., 2001, Kompilasi Hukum Perikatan, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung
-----------------------------------., 2006, KUH Perdata Buku III Hukum Perikatan
Dengan Penjelasan, Penerbit PT Alumni.
Rachmadi Usman., 2008, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta
R. Subekti., 2002, Hukum Perjanjian, Penerbit : Intermasa, Cetakan XIX , Jakarta

--------------.,1995, Aneka Perjanjian, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan., 2007, Hukum Jaminan Di Indonesia Pokokpokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan, Liberty Offset,
Yogyakarta
Sudikno Mertokusumo, 2003, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta.

Internet :
http://www.pustaka-deptan.go.id/agritek/ppua0102.pdf, tanggal 11 Februari 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Tebu, tanggal 11 Februari 2010
http://www.hukum-perjajian.htm, tanggal 12 Februari 2010
http://www.google.co.id/#hl=id&q=pt+madu+baru, tanggal 12 Februari 2010
http://ditjenbun.deptan.go.id/budtansim/images/pdf/tebu.pdf, tanggal 15 Februari
2010
Peraturan Perundang-Undang :
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem
Budidaya Tanaman
Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tangungan Atas Tanah

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 940/kpts/OT.210/10/97 Tentang Pedoman
Kemitraan Usaha Pertanian

Dokumen yang terkait

Pengikatan Hak Tanggungan Dalam Perjanjian Pinjam Meminjam Uang Dengan Kreditor Perseorangan (Suatu Penelitian Di Kota Medan)

0 21 143

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH DI PT BPR DAN AGUNG RAMULTI KALASAN.

0 4 14

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH DI PT BPR DAN AGUNG RAMULTI KALASAN.

0 2 7

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN KEMITRAAN PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH ANTARA PT. MADU BARU DENGAN PETANI TEBU (Studi Kasus di PT. Madu Baru Yogyakarta).

0 4 14

BAB I PENDAHULUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KEMITRAAN PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH ANTARA PT. MADU BARU DENGAN PETANI TEBU (Studi Kasus di PT. Madu Baru Yogyakarta).

0 3 16

PENUTUP PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI PT. BANK CIMB NIAGA, TBK YOGYAKARTA.

0 3 4

PELAKSANAAN TINGKATAN-TINGKATAN HAK TANGGUNGAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN Pelaksanaan Tingkatan-Tingkatan Hak Tanggungan Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Atas Tanah.

0 4 19

PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG NON-KONTRAKTUAL DENGAN JAMINAN Pelaksanaan Perjanjian Pinjam Meminjam Uang Non-Kontraktual Dengan Jaminan Benda Bergerak (Studi Perlindungan Hukum Yang Proporsional Bagi Para Pihak).

0 6 19

STRATEGI PRODUK PADA PT. MADU BARU YOGYAKARTA.

0 0 68

STRATEGI PROMOSI PADA PT. MADU BARU YOGYAKARTA.

3 11 70