PENDAHULUAN PROSES REKRUITMEN GURU DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA Proses Rekruitmen Guru Di SDIT Nur Hidayah Surakarta.

9 dilakukan melalui empat kegiatanyaitu: a menyusun strategi untuk merekrut, b pencarian- pencarian lamaran kerja, c penyisihan-penyisihan pelamar yang tidak cocok, d pembuatan kumpulan pelamar. Strategi adalah jenis rencana, karena akan menentukan tindakan-tindakan pada masa datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan Hasibuan, 2004: 102. Strategi pada dasarnya adalah penentuan cara yang harus dilakukan agar memungkinkan memperoleh hasil yang optimal, efektif, dan dalam jangka waktu yang relatif singkat serta tepat menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Adapun strategi yang digunakan oleh SDIT Nur Hidayah Surakarta yang berkaitan langsung dengan perekrutan guru baru adalah: 1 para guru menginformasikan kepada temen, kerabat atau tetangganya. Kepala sekolah menghimbau kepada para guru untuk memberitahukan bahwa ada penerimaan guru baru dan juga menjelaskan persyaratan khusus yang dibutuhkan. 2 brosur penerimaan guru baru yang ditempel dimasjid-masjid. Brosur ini berisikan waktu penyelenggaraan dan tempat pelaksanaan, serta formasi yang dibutuhkan seperti guru Al- Qur’anTahfidz, tenaga administrasi, guru PBIT, dan tenaga parkir. Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh pelamar yaitu, muslim dan berakhlak Islami, tidak merokok, berjilbab bagi perempuan usia masimal 35 tahun, adapun persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh pelamar yaitu, sesuai dengan jurusan dan diutamakan S1 Seleksi yang digunakan pada saat rekruitmen guru baru, yang pertama seleksi administrasi jadi sebelum masuk kepada tes tertulis terlebih dahulu mengecek kelengkapan berkas pelamar, setelah berkas pelamar memenuhi akan syarat yang telah ditetapkan, maka selanjutnya adalah pemanggilan kepada calon pelamar yang lulus tes berkas untuk ujian tes tertulis, di dalam tes tertulis diisi data pribadi, data pendidikan, pengetahuan umum, aqidah, dan fikrah, kepribadian, dan kemampuan kompetensi. Sedangkan seleksi tahap kedua adalah wawancara meliputi aspek kepribadian, pengetahuan umum, pengetahuan aqidah dan fikrah, pengetahuan PAI, aktivitas taklim atau dakwah, keteramplan atau skill, dan komitmen terhadap SDIT Nur Hidayah.Tahap penyeleksian berikutnya adalah tes membaca Al- Qur’an serta hafalan Al-Qur’an.Selanjutnya adalah tes microteaching. Calon guru diberikan kesempatan untuk mengajar para murid SDIT Nur Hidayah dengan materi yang telah ditentukan terlebi dahulu. Sedangkan tes seleksi yang dilaksanakan oleh tim rekruitmen terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: a tahap pertama adalah ujian tertulis yang dibuat oleh tim rekruitmen dari yayasan, di dalam tes tertulis diisi data pribadi, data pendidikan, kemudian tes berupa pengetahuan umum, aqidah dan fikrah, kepribadian, kompetensi agama apabila seorang pelamar mencalonkan sebagai guru agama Islam. Soal tes aqidah menurut catatan lapangan adalah berisikan tentang pengetahuan mengenai keislaman, pengetahuan mengenai karakter muslim sejati menurut ulama terkemuka, pengetahuan tokoh pergerakan Islam modern, pengetahuan mengenai Al- Qur’an, serta menuliskan dua kalimat syahadat dan artinya serta QS. Al-Fatihah.

4. PENUTUP

Pelaksanaan rekruitmen guru baru di SDIT Nur Hidayah Surakarta dapat menghasilakn guru yang berkualitas baik, karena: Perencanaan perekrutan guru baru yang dilakukan di SDIT Nur Hidayah sudah baik yaitu dimulai dari analisis kekurangan guru yang dilaporkan oleh pihak sekolah serta melakuan penetapan persyaratan-persyaratan untuk pelamar calon guru baru, sehingga dapat menghasilkan calon guru yang berkualitas baik. Sosialisasi pengumuman guru baru yang dilakukan oleh tim rekruitmen sudah efektif yaitu dengan cara lewat pamflet, lewat sms, ditempel di masjid-masjid pengajuan permohonan kepada universitas-universitas terdekat untuk untuk mendapatkan guru yang berkualitas baik. Proses seleksi calon guru baru sudah dilaksanakan dengan baik dalam melakukan proses penyaringan, yaitu dimulai dengan administrasi, tes tertulis, tes wawancara, tes membaca serta hafalan Al- Qur’an, tes microteaching sampai kepada pengambilan keputusan yang dilakukan oleh tim 10 rekruitmen, bahwa pelamar lulus untuk menjadi guru SDIT Nur Hidayah Surakarta. Kebijakan yang diambil oleh tim rekruitmen dengan tidak melibatkan kepala sekolah dan guru secara khusus sudah dilakukan dengan baik dan efektif, agar tugas guru yang ada di sekolah lebih fokus kepada kegiatan belajar mengajar. Guru yang ada di sekolah hanya selaku penilai dalam peraktek microtaching sesuai dengan bidang yang mereka miliki, namun tidak semua guru dilibatkan dalam hal penilaian tes microteaching . DAFTAR PUSTAKA Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Hasibuan, Malayu S. P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. Moleong J. Lexy. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi II. Yogyakarta: STIE YKPN. Cet. 2. Sugiono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Wukir. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah. Yogyakarta: Multi Presindo.