6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan dari analisis data yang dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel ukuran dewan komisaris memiliki tingkat signifikansi 0,05
yaitu sebesar 0,753. Hal ini menunjukkan bahwa H diterima dan H
1
ditolak artinya ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
2. Variabel profitabilitas memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu
sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H
2
diterima artinya profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Tsoutsoura 2004 yang memberikan hasil bahwa ROA menunjukkan hasil yang positif
terhadap CSR. 3.
Variabel struktur kepemilikan memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,595. Hal ini menunjukkan bahwa H
diterima dan H
3
ditolak artinya struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Novita
dan Djakman 2008. 4.
Variabel ukuran perusahaan memiliki tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa H
ditolak dan H
4
diterima artinya ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Febrina dan IGN Agung Suaryana 2011, Sembiring 2005, dan
Reverte 2008.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi manajemen diharapkan lebih lengkap dalam mengungkapkan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunannya.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan lebih banyak variabel
lain yang mungkin berpengaruh terhadap pengungkapan CSR di sektor manufaktur, misalnya umur listing, leverage, atau kepemilikan manajemen.
3. Penelitian berikutnya juga perlu mempertimbangkan perbaikan dalam
penilaian luas ungkapan sukarela dengan memberi bobot pada tingkat kerincian suatu item informasi yang diungkapkan, sehingga indeks ungkapan
menjadi lebih akurat.
7. DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan
Keuangan Tahunan Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Bawley, K. dan Li, Y. 2000. Disclosure of Environmental Information of Canadian Manufacturing Companies: A Voluntary Disclosure Perspectives.
Advanced in Enviornmental Accounting and Management, Vol. 1 JAI Press, Greenwich: 21-226.
Branco, Manuel C. dan Rodrigues, L. L. 2008. Factors Influencing Social Responsibility Disclosure by Portuguese Companies. Journal of Business
Ethics 2008 83:685.
Brammer, S. and S. Pavelin. 2008. Factors Influencing the Quality of Corporate Environmental Disclosure. Business Strategy and the Environment 17: 120–
136.
Darwin, Ali. 2004. Penerapan Sustainability Reporting di Indonesia. Konvensi Nasional Akuntansi V, Program Profesi Lanjutan, Yogyakarta, 13-15 Desember.
Darwin, Ali. 2007. The 2
nd
Sustainability Enterprise Performance Conference SEPC. ISRA, September 2007.
Daniri, Mas Achmad. 2008. Standardisasi Tanggung jawab Sosial Perusahaan. http:www.madani-ri.com. Diakses tanggal 18 Desember 2011.