3. Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan guru pada mata pelajaran kimia maupun pada mata
pelajaran yang lain.
1.7. Devenisi Operasional
Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu:
1. Model pembelajaran Creative Problem Solving CPS merupakan variasi
dari pembelajaran Problem Solving dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematis dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk
menyelesaikan masalah mulai dari klarifikasi masalah, pengungkapan
gagasan, evaluasi, seleksi hingga implementasi Totiana, 2012.
2. Hasil belajar kimia adalah tingkat kemampuan dan penguasaan siswa
terhadap mata pelajaran siswa. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar kimia apabila siswa tersebut menerapkan hasil belajarnya yang ditandai
dengan adanya perubahan tingkah laku dan dapat diamati melalui kemampuan siswa dalam menerapkan hasil belajar kimia baik dari
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik Hamalik dalam Anonim,
2012.
3. Sistem koloid adalah salah satu materi kimia untuk kelas XI yang
mempelajari campuran heterogen yang terdiri atas dua fase, yaitu fase
terdispersi dan fase pendispersimedium pendispersi.
48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab IV, maka ditetapkan beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving CPS terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok koloid, dimana sebelum pembelajaran dimulai rata-rata nilai siswa 30,67 dan setelah diterapkan model
pembelajaran creative problem solving rata-rata nilai siswa yang diperoleh 80,167.
2. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran creative problem solving CPS adalah sebesar 74,625 sedangkan peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran konvensional sebesar 64,605.
5.2 SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, model pembelajaran creative problem solving
CPS dapat diterapkan untuk mempermudah pencapaian tujuan instruktusional sehingga diperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik,
khususnya mata pelajaran kimia.
2.
Bagi guru dan calon guru yang ingin menerapkan model pembelajaran creative problem solving CPS hendaknya mampu menguasai kelas dan
mengatur waktu dengan baik, agar sintaks dari model creative problem solving CPS dapat berjalan dengan baik dan efisien.