Kosmetik Tabir surya TINJAUAN PUSTAKA

14 sebaliknya bila perasaan batin tertekan maka kulit akan terlihat tidak segar dan keriput Rostamailis, 2005.

2.4.3 Penyinaran matahari dan efeknya pada kulit

Sinar matahari mempunyai peranan yang sangat penting, namun matahari juga mempunyai efek yang merugikan, tergantung dari frekuensi dan lamanya sinar matahari mengenai kulit, intensitas matahari serta sensitivitas seseorang. Sinar matahari dibutuhkan untuk pembentukan vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh Tilong, 2013.Sebagian besar kerusakan kulit juga diakibatkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan. Sinar UV dapat menembus kulit, dan penyinaran matahari yang singkat pada kulit dapat menyebabkan kerusakan epidermis sementara. Penyinaran yang lama akan menyebabkan perubahan degeneratif pada jaringan pengikat dalam korium. Keadaan tersebut menyebabkan kulit akan menebal, kehilangan kekenyalan sehingga kulit terlihat keriput Ditjen POM., 1985.

2.5 Kosmetik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.445MenKesPermenkes 1998, kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar, gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, menyembuhkan suatu penyakit Tranggono dan Latifah, 2007. Kosmetik berdasarkan kegunaannya dibagi menjadi kosmetik perawatan kulit dan riasan. Kosmetik perawatan kulit, misalnya kosmetik untuk membersihkan kulit, untuk melembabkan kulit, pelindung kulit dan menipiskan Universitas Sumatera Utara 15 atau mengampelas kulit, sedangkan kosmetik riasan diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik. Sediaan tabir surya termasuk salah satu kosmetik perawatan kulit yaitu sebagai pelindung kulit.

2.6 Tabir surya

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetik yang digunakan pada permukaan kulit yang bekerja antara lain dengan menyerap, menghamburkan, atau memantulkan sinar ultraviolet Ditjen POM., 1985. Ada dua macam tabir surya, yaitu: 1. Tabir surya kimia, misalnya Para Amino Benzoic Acid PABA, benzofenon, salisilat, dan antranilat, yang bekerja dengan cara mengabsorbsi energi radiasi sehingga tidak diserap oleh kulit. Tabir surya kimia mengabsorbsi hampir 95 radiasi sinar UV-B yang dapat menyebabkan sunburn namun hampir tidak dapat menghalangi UV-A penyebab direct tanning, kerusakan sel elastin, actinic skin damage dan timbulnya kanker kulit. 2. Tabir surya fisik, misalnya titanium dioksida, Mg silikat, seng oksida, dan kaolin yang dapat menghalangi, menahan danmemantulkan sinar matahari. Tabir surya fisik dapat menahan UV-A maupun UV-B Wasitaatmadja, 1997. Tabir surya yang baik adalah tabir surya dengan spektrum luas, memiliki perlindungan terhadap UV-A dan UV-B untuk mencegah kerusakan kulit termasuk eritema, kulit terbakar, penuaan dini hingga kanker kulit Mitsui, 1997.Untuk megoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering dikombinasikan antara bahan tabir surya kimia dan tabir surya fisik, bahkan ada yang Universitas Sumatera Utara 16 menggunakan beberapa macam tabir surya dalam satu sediaan kosmetik Wasitaatmadja, 1997. Berikut syarat-syarat bahan aktif untuk preparat tabir surya: a. Efektif menyerap radiasi sinar UV-B tanpa perubahan kimiawi, karena jika tidak demikian akan mengurangi efisiensi, bahkan menjadi toksik atau menimbulkan iritasi, b. Stabil, yaitu tahan keringat dan tidak menguap, c. Mempunyai daya larut yang cukup untuk mempermudah formulasinya, d. Tidak berbau atau boleh berbau ringan, e. Tidak toksik, tidak mengiritasi dan tidak menyebabkan sensitisasi Tranggono dan Latifah, 2007. 2.7Sun Protection Factor SPF SPF merupakan ukuran relatif nilai proteksi suatu sediaan sunscreen terhadap sinar UV jika digunakan dengan benar. Biasanya penggunaan tabir surya yang disarankan dengan ketebalan 2 mgcm 2 , namun konsumen biasanya hanya menggunakan tabir surya dengan ketebalan 0,5-1,3 mgcm 2. SPF mengukur kemampuan tabir surya untuk mencegah terjadinya eritema setelah terpapar radiasi UV, terutama UV-B. Nilai SPF didefinisikan sebagai perbandingan energi UV yang dibutuhkan untuk menghasilkan eritema minimal pada kulit yang dilindungi dengan eritema yang sama pada kulit yang tidak terindungi dalam individu yang samaWasitaatmadja, 1997.Untuk contoh, seorang individu menggunakan tabir surya SPF 4 akan mengambil empat kali lebih lama untuk mengalami eritema ketika terpapar radiasi UV-B, dibadingkan ketika individu tersebut tidak memiliki perlindungan tabir surya. Nilai SPF ini berkisar antara 0 Universitas Sumatera Utara 17 sampai 100, dan kemampuan tabir surya yang dianggap baik berada diatas 15. Pathak membagi tingkat kemampuan tabir surya sebagai berikut: 1. Minimal bila SPF antara 2-4, contoh salisilat, antranilat. 2. Sedang, bila SPF antara 4-6, contoh sinamat, benzofenon. 3. Ekstra, bila SPF antara 6-8, contoh derivate PABA. 4. Maksimal, bila SPF antara 8-15, contoh PABA. 5. Ultra, bila SPF lebih dari 15, contoh kombinasi PABA, non-PABA dan fisik Wasitaatmadja, 1997. 2.8 Bahan Tabir Surya 2.8.1 Avobenzone

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

2 25 87

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 21 90

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 0 16

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 0 2

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

1 3 4

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 2 15

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 2 5

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 0 23