Peraturan Pemerintah RI Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
JENDERAL
KESEHATAN
19
F)ERATURAN 'PEM
ERINTAH
-REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 79 TA;H UN 2005
-
-
F)'EDOPJIAN PEMBINAAN
DAN p Gengawsセ@
PENYELENGGARAAN
P'EMERINTfllHAN DAERAH
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATLJRAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOI\. 79 · TAHUN 2005
TENTANG
PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAEHAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang: bahwa untuk melaksanakan, ketentuan Pasal 223 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 te ntang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8
Tahun 2005 tentang,Penet.apan Peraturan Pemerintah Pengganti
UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan
.UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Menjadi UndangUndang, perIu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
Mengingat : ' 1. Pasa! 5 ayat (2) Undang.:Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2, UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) seb2.gaimana telah diubah clengan Undangᄋ@ セ uョ、。ァ@
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah Menjadi UndangUndang
(Lembaran ,Ncgara Republik Indonesia. Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4548);
MRMT TTT tセjNH@
AN·
PHESIDEN
REPU8L1K !NDONESIA
PERAT\JRAN PEMERINTAH RBPUBLIK INDONESIA
NOMOR 79 ' TAHUN 2005
TENTANG
PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGA WASAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA セsa@
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
[enimbang: bahwa untuk melaksanakaI1 ketentuaIl Pasa! 223 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 te ntang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8
Tahun 2005 tentang,Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 ten tang Perubahan
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Menjadi UndangUndang, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan p・ュイゥョエ。ィセ@
paerah;
:engingat : '1. Pasa! 5 ayat (2) Undang.:Undang Da.sal' N(;gara Republik
Indonesia Tahun 1945;
.
.
2. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) seb2.gaimana telah diubah dengan Undang"Undang Nomor 8 Tahun 2005 ten tang Pcnetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
tentEl.....ng Pemerintahan Daerah Menjadi UndangUndang
(Lembaran ,Negara Republik Indonesia. Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Ncgara Republik Indonesia Nomor
4548);
PRESIDEN ·
REPUBLIK INDONESIA
2 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerlntah i.ni yang dimaksud dengan.:
1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan
Perwcddlan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam
sistem dan' prinsip Negara KesatuaI'. Republik Indonesia,
sebagaimana dirnaksud dalam UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pembinaan atas penyelenggaraan Peinerintahan Daerah
adalah upaya yang dHakukan oleh Pemerintah danl atau
Gube:nur selaku Wakil Pemerintah di daerah untuk
mewujudkan tercapainya tujuan penyeJenggaraan otonomi
daerah.
4. Pengawasan atas ー・ョケャセGァ。イ@
Pemerintahan Daerah
adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar
Pemerintahan Daerah berjalan secara efisien dan efektif
sesuai dengan rcncana dqri kctentt:!an peraturan perundangundangan.
5. Menteri adalah Menteri
pemerintahan di bidang f・ョセイゥエ。ィ@
yang
rIl":rw.ngani . urusan
Dalam Negen.
BAB II ...
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
3-
BAB II
PEMBINAAN
Pasal 2
(1) Pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
、ゥャ。ォセョ@
oleh Pemerl.ntah yang meliputi:
.
a. koordinasi pemerintahan antar susunan ー・ュイゥョセ。ィ[@
b. pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan
pemerintahan;
c. pemberian bimbingan,supervlsl dan konsultasi
pelaksanaan urusan perrierintahan;
d. pendidikan dan pelatihan; dan
e. perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan urusan pcmerintahan.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pac!a ayat (1), dilah.ukan
terhadap kepala. daerah atau wakil kepala daerah, anggota
Dewan Perwakilan . Rakyat Daerah, perangkat daerah,
pegawai negeri sipil daerah, r.an kepala desa, perangkat
desa, dan anggota badan permusyawarutan desa.
Pasa13
Koordinasi pcmerintahan antar susunan pemerintahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasa12 ayat (1) huruf a berkaitan
dengan aspek perencan2,an dan evaluasi pelaksanaan
penyeIenggaraan pemerintahan dt daerah . .
Pasa14
(1) Koordinasi pemerintahan ウ」「。ァゥュイセ@
c..limaksud dalam
Pasa! 3 dilaksanakan pada tingl:::o.t nasional, regional,
provinsi, kabupatenjkota, dan desa secara berkala.
(2) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan antar sust.;,nan pemerintahan yang terkait
dengan penyeleng'saraan urusan pemerintahan.
(3) I(oordinasi tingkat nasional dan regional sebagaimana
dimaks'..ld pada ayat(l) dilaksanakan oleh Menteri
NeGarajPimpinan Lemoaga Pcmerinwh Non Departemen
sesuai dengan fungsi dan kev.;enangannya dan
di1::oordinasikan de.ngan Menteri.
r4) Koordinasi ...
PRESIDEN
REPUBLlK INDONESIA
4
.
(4) Koordinasi antar kabupaten/kota dalam satu provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh
Gubernur.
(5) Koordinasi antar desa/kelurahan lebih dari satu kecamatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksa..'1akan oleh
Bupati/Walikota.
(6) Koordinasi antar provinsi dengnn kabupaten/kota lebih dari
satu provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilaksanakan oleh Menteri Negara/ Pimpinan Lcmbaga
Pemerintah Non Departemen sesuai dcngan fungsi dan
kewenangannya, setelah dikoordinasikan dcng[ill Menteri.
Pasal5
Pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan
pemerintahan sebagaimana d.imaksud dalam Pasa! 2 ayat (1)
huruf b mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, tata
laksana, pendanaan, kualitas, pengendalian dan pengawasan.
Pasa16
(1) Pedoman dan standar urusan Pemcrintahan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 disusun olel). Menteri
Negara/Pimpinan Lemba'ga Pemerintah Non Dcpartemen
sesuai dengan fungsi dan kewenangannya.
(2) Penyusunan pedoman dan standar urusan Pcmerintahan
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
sesuai dengan peratur2.I1 perundangundangan setelah
dikoordinasikan dengan Menteri.
Pasal 7
Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan
urusan pemerintahan sebagalmana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf c mencakup aspek perencanaarl, pelaksanaan,
tata laksana, pendanaan, kuwitas, . pengendalian dan
pengawasan.
Pa.sal 8 ...
PRESIDEN
REPUBLll'
KESEHATAN
19
F)ERATURAN 'PEM
ERINTAH
-REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 79 TA;H UN 2005
-
-
F)'EDOPJIAN PEMBINAAN
DAN p Gengawsセ@
PENYELENGGARAAN
P'EMERINTfllHAN DAERAH
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATLJRAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOI\. 79 · TAHUN 2005
TENTANG
PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAEHAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang: bahwa untuk melaksanakan, ketentuan Pasal 223 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 te ntang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8
Tahun 2005 tentang,Penet.apan Peraturan Pemerintah Pengganti
UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan
.UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Menjadi UndangUndang, perIu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
Mengingat : ' 1. Pasa! 5 ayat (2) Undang.:Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2, UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) seb2.gaimana telah diubah clengan Undangᄋ@ セ uョ、。ァ@
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah Menjadi UndangUndang
(Lembaran ,Ncgara Republik Indonesia. Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4548);
MRMT TTT tセjNH@
AN·
PHESIDEN
REPU8L1K !NDONESIA
PERAT\JRAN PEMERINTAH RBPUBLIK INDONESIA
NOMOR 79 ' TAHUN 2005
TENTANG
PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGA WASAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA セsa@
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
[enimbang: bahwa untuk melaksanakaI1 ketentuaIl Pasa! 223 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 te ntang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8
Tahun 2005 tentang,Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 ten tang Perubahan
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Menjadi UndangUndang, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan p・ュイゥョエ。ィセ@
paerah;
:engingat : '1. Pasa! 5 ayat (2) Undang.:Undang Da.sal' N(;gara Republik
Indonesia Tahun 1945;
.
.
2. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) seb2.gaimana telah diubah dengan Undang"Undang Nomor 8 Tahun 2005 ten tang Pcnetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
tentEl.....ng Pemerintahan Daerah Menjadi UndangUndang
(Lembaran ,Negara Republik Indonesia. Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Ncgara Republik Indonesia Nomor
4548);
PRESIDEN ·
REPUBLIK INDONESIA
2 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerlntah i.ni yang dimaksud dengan.:
1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan
Perwcddlan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam
sistem dan' prinsip Negara KesatuaI'. Republik Indonesia,
sebagaimana dirnaksud dalam UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pembinaan atas penyelenggaraan Peinerintahan Daerah
adalah upaya yang dHakukan oleh Pemerintah danl atau
Gube:nur selaku Wakil Pemerintah di daerah untuk
mewujudkan tercapainya tujuan penyeJenggaraan otonomi
daerah.
4. Pengawasan atas ー・ョケャセGァ。イ@
Pemerintahan Daerah
adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar
Pemerintahan Daerah berjalan secara efisien dan efektif
sesuai dengan rcncana dqri kctentt:!an peraturan perundangundangan.
5. Menteri adalah Menteri
pemerintahan di bidang f・ョセイゥエ。ィ@
yang
rIl":rw.ngani . urusan
Dalam Negen.
BAB II ...
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
3-
BAB II
PEMBINAAN
Pasal 2
(1) Pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
、ゥャ。ォセョ@
oleh Pemerl.ntah yang meliputi:
.
a. koordinasi pemerintahan antar susunan ー・ュイゥョセ。ィ[@
b. pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan
pemerintahan;
c. pemberian bimbingan,supervlsl dan konsultasi
pelaksanaan urusan perrierintahan;
d. pendidikan dan pelatihan; dan
e. perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan urusan pcmerintahan.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pac!a ayat (1), dilah.ukan
terhadap kepala. daerah atau wakil kepala daerah, anggota
Dewan Perwakilan . Rakyat Daerah, perangkat daerah,
pegawai negeri sipil daerah, r.an kepala desa, perangkat
desa, dan anggota badan permusyawarutan desa.
Pasa13
Koordinasi pcmerintahan antar susunan pemerintahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasa12 ayat (1) huruf a berkaitan
dengan aspek perencan2,an dan evaluasi pelaksanaan
penyeIenggaraan pemerintahan dt daerah . .
Pasa14
(1) Koordinasi pemerintahan ウ」「。ァゥュイセ@
c..limaksud dalam
Pasa! 3 dilaksanakan pada tingl:::o.t nasional, regional,
provinsi, kabupatenjkota, dan desa secara berkala.
(2) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan antar sust.;,nan pemerintahan yang terkait
dengan penyeleng'saraan urusan pemerintahan.
(3) I(oordinasi tingkat nasional dan regional sebagaimana
dimaks'..ld pada ayat(l) dilaksanakan oleh Menteri
NeGarajPimpinan Lemoaga Pcmerinwh Non Departemen
sesuai dengan fungsi dan kev.;enangannya dan
di1::oordinasikan de.ngan Menteri.
r4) Koordinasi ...
PRESIDEN
REPUBLlK INDONESIA
4
.
(4) Koordinasi antar kabupaten/kota dalam satu provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh
Gubernur.
(5) Koordinasi antar desa/kelurahan lebih dari satu kecamatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksa..'1akan oleh
Bupati/Walikota.
(6) Koordinasi antar provinsi dengnn kabupaten/kota lebih dari
satu provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilaksanakan oleh Menteri Negara/ Pimpinan Lcmbaga
Pemerintah Non Departemen sesuai dcngan fungsi dan
kewenangannya, setelah dikoordinasikan dcng[ill Menteri.
Pasal5
Pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan
pemerintahan sebagaimana d.imaksud dalam Pasa! 2 ayat (1)
huruf b mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, tata
laksana, pendanaan, kualitas, pengendalian dan pengawasan.
Pasa16
(1) Pedoman dan standar urusan Pemcrintahan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 disusun olel). Menteri
Negara/Pimpinan Lemba'ga Pemerintah Non Dcpartemen
sesuai dengan fungsi dan kewenangannya.
(2) Penyusunan pedoman dan standar urusan Pcmerintahan
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
sesuai dengan peratur2.I1 perundangundangan setelah
dikoordinasikan dengan Menteri.
Pasal 7
Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan
urusan pemerintahan sebagalmana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf c mencakup aspek perencanaarl, pelaksanaan,
tata laksana, pendanaan, kuwitas, . pengendalian dan
pengawasan.
Pa.sal 8 ...
PRESIDEN
REPUBLll'