Tahap Perundingan Perjanjian Kerja Bersama Antara Manajemen PTP Nusantara II Dengan Serikat Pekerja Ditinjau Dari UU No.13 Tahun 2003

pedoman bagi PTPN yang ada di indonesia yaitu PT.Perkebunan Nusantara I – PT.Perkebunan Nusantara XIV

4. Tahap Perundingan

Masing-masing tim perunding menyerahkan SK Surat Keputusan yang telah ditunjuk oleh Serikat Pekerja dan dari Perusahaan dalam mewakili pelaksanaan tahapan perundingan. Pihak PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa menyerahkan Surat Keputusan Direksi PT.Perkebunan Nusantara II Nomor: II.10KptsR.126VIII2009 tertanggal 12 Agustus 2009 Tentang Pembentukan Tim PenyempurnaanPerundingan Perjanjian Kerja Bersama Tahun 20102011 PT. Perkebunan Nusantara-II yang menetapkan mengenai : 1. Membubarkan TIM Perjanjian Kerja Bersama PT.Perkebunan Nusantara II sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Nomor : II.10Kpts11XII2007 tanggal 10 Desember 2007. 2. Membentuk TIM PenyempurnaanPerundingan Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2010-2011 dengan susunan keanggotaan sebagaimana dilampirkan dalam Surat Keputusan ini. 3. TIM yang dimaksud pada Surat Keputusan ini bertugas mewakili Direksi untuk merundingkanmembahas Perjanjian Kerja Bersama PTP.Nusantara II dan menetapkan hasil akhir perundingan kedalam Perjanjian Kerja Bersama PKB PT.Perkebunan Nusantara II tahun Universitas Sumatera Utara 2010-2011, bersama dengan Serikat Pekerja PT.Perkebunan Nusantara II. 4. TIM sebagaimana dimaksud dalam amar Surat Keputusan ini bertanggung jawab kepada Direksi PT.Perkebunan Nusantara II dengan batas waktu pembahasan sampai tanggal 31 desember 2009 dengan ketentuan apabila diperlukan, masa kerja tim dapat diperpanjang. 5. Semua biaya yang timbul dalam penyempurnaanperundingan PKB ini menjadi beban PT.Perkebunan Nusantara II. Pihak Serikat Pekerja menyerahkan Surat Keputusan Nomor : 015KptsSPBUNXII2009 yang berisikan tentang Revisi Susunan Tim Perunding Perjanjian Kerja Bersama PKB Tahun 2010-2011 Serikat Pekerja Perkebunan Sp-Bun PT.Perkebunan Nusantara II yang menetapkan tentang komposisi Tim Perunding Perjanjian Kerja Bersama PKB Serikat Pekerja Perkebunan Sp-Bun PT.Perkebunan Nusantara II. Selanjutnya setelah para pihak menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan, pihak Tim Perunding PKB Pihak Manajemen diketahui oleh Direktur SDMUmum membuat surat undangan rapat Perundingan PKB Periode Tahun 2010-2011 yang ditujukan kepada Tim Perunding PKB Pihak Serikat Pekerja PT.Perkebunan Nusantara-II dan kepada pihak Tim Perunding PKB Pihak Manajemen PT.Perkebunan Nusantara II. Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan rapat perundingan Perjanjian Kerja Bersama PKB Periode tahun 2010-2011 diadakan pada hari Kamis tanggal 04 Maret 2010 pada Pukul 08.00-selesai di Ruang VIP Puri Triadiguna PT.Perkebunan Nusantara-II Tanjung Morawa. Didalam pelaksanaan rapat tersebut awalnya para pihak menyepakati pembuatan Tata Tertib Perundingan Perjanjian Kerja Bersama Periode 2010-2011 Antara pihak Serikat Pekerja dengan manajemen PT.Perkebunan Nusantara II yang akan berfungsi sebagai pedoman untuk pelaksanaan perundingan. Sistematika Tata Tertib Perjanjian Kerja Bersama Periode 2010-2011 Antara Serikat Pekerja dengan manajemen PT.Perkebunan Nusantara II : BAB I Tujuan Tujuan Pembuatan Tata Tertib BAB II Tim Perunding Pihak-pihak yang Melaksanakan Perundingan BAB III Tempat dan Waktu Perundingan BAB IV Materi Perundingan BAB V Tata Cara Perundingan BAB VI Sahnya Perundingan BAB VII Cara Penyelesaian Apabila Terjadi Kebutuhan Perundingan BAB VIII Biaya Perundingan Setelah ditetapkan tata tertib tersebut lalu dimulailah proses perundingan tersebut. Perundingan perjanjian kerja bersama ini dimulai dengan melakukan pembahasan perundingan materi perjanjian kerja bersama. Universitas Sumatera Utara Pembahasan dimulai dengan membahas hal-hal yang sederhana yang tidak begitu sukar untuk dimusyawarahkan yang sekiranya segera dapat dicapai kesepakatan dan setiap kesepakatan yang telah dicapai segera diparaf oleh kedua belah pihak. Pada tahap ini setiap terjadi suatu kesepakatan tim perunding pihak serikat pekerja selalu meminta waktu untuk izin keluar dari ruangan rapat dan langsung memberikan sosialisasi kepada para anggota serikat pekerja lain yang berada di luar ruangan rapat. Para anggota serikat pekerja yang berada di luar ruangan tersebut tidak ikut berunding dalam perundingan perjanjian kerja bersama ini, mereka hanya mengawal tim perunding serikat pekerja. Seharusnya tahap sosialisasi itu baru dilakukan setelah perundingan perjanjian kerja bersama tersebut selesai dilaksanakan dan perjanjian kerja bersama itu telah di sahkan. Tetapi yang tidak terjadi tidak seperti demikian. Hal yang dilakukan oleh tim perunding serikat pekerja ini bertentangan dengan apa yang telah disepakati dalam tata tertib perundingan perjanjian kerja bersama. Lalu setelah melihat situasi yang seperti itu, pihak manajemen PT.Perkebunan Nusantara II melakukan kordinasi kepada petugas mediasi Perselisihan Hubungan Industrial dari Instansi Ketenagakerjaan. Setelah melakukan pengkordinasian kepada petugas mediasi dan didasari pertimbangan hukum bahwa pelaksanaan perundingan perjanjian kerja bersama ini berpedoman pada asas musyawarah untuk mufakat maka di sepakati oleh tim perunding dari perusahaan untuk memberikan kesempatan kepada Tim Perunding Universitas Sumatera Utara Serikat Pekerja, untuk terlebih dahulu mensosialisasikan beberapa pasal kepada para pengurus cabang yang berada diluar, walaupun hal ini menyimpang dari ketentuan tata tertib namun perundingan ini untuk mencapai mufakat dan tidak menimbulkan keributan dan perselisihan maka dianggap tidak masalah guna mencapai kemufakatan.

5. Tahap Penyusunan Isi PKB Perjanjian Kerja Bersama

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Mediasi Berdasarkan Perma No. 2 Tahun 2003 Di Pengadilan Negeri Medan

0 22 113

PENGATURAN PENGUPAHAN PEKERJA FORMAL (PERBANDINGAN ANTARA UU NOMOR 13 TAHUN 2003 DENGAN SYARIAH ISLAM)

0 5 107

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PELAKSANAAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA YANG MELAKUKAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KERJA DI CV. CHISEL (DITINJAU DARI UU NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN).

0 3 12

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA YANG MELAKUKAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KERJA DI CV. CHISEL (DITINJAU DARI UU NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN).

0 2 14

PENUTUP PELAKSANAAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA YANG MELAKUKAN WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN KERJA DI CV. CHISEL (DITINJAU DARI UU NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN).

0 4 4

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA ANTARA MANAJEMEN DAN SERIKAT PEKERJA HOTEL SAHID SURABAYA.

0 4 24

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA PT. FREEPORT INDONESIA DITINJAU DARI UU NO. 13 TAHUN 2OO3 PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA PT. FREEPORT INDONESIA DITINJAU DARI UU NO. 13 TAHUN 2OO3 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 11

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA PT. FREEPORT INDONESIA DITINJAU DARI UU NO. 13 TAHUN 2OO3 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 1 18

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU OLEH PEKERJA DAN PENGUSAHA DI PT FAJAR AGUNG INDOCEMERLANG DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 1

Pedoman Perjanjian Kerja Bersama "Perjanjian Kerja Bersama Antara Pengusaha dan Serikat Pekerja dalam Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia" Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 63