Penentuan Tingkat Ketuaan Dan Kematangan Sawo Dengan Jaringan Saraf Tiruan Dari Spektrum Infra Merah Dekat
PENENTUAN TINGKAT KETUAAN DAN KEMATANGAN
SAW0 DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN
DARI SPEKTRUM INFRA MERAH DEKAT
Oleh :
KHRES ARDIE ERIEK SENDUK
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
ABSTRAK
KHRES ARDIE ERIEK SENDUK. Penentuan Tingkat Ketuaan dan
Kematangan Sawo Dengan Jaringan Saraf Tiruan dari Spektrum Infra Merah
Dekat. Dibimbing oleh I WAYAN BUDIASTRA sebagai Ketua, SUROSO
sebagai anggota.
Secara m u m penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat ketuaan
dan kematangan sawo secara non destnrktif dengan menganalisa spektrum
pantulan i n h merah dekat dengan menggunakan jaringan saraf tiruan dan secara
khusus bertujuan untuk mempelajari penggunaan spektnun infra merah dekat
pada sawo sebagai masukan dalam jaringan saraf tiruan dan membangun jaringan
saraf tiruan yang sesuai untuk menentukan tingkat ketuaan dan kematangan sawo.
Dalarn penelitian ini jaringan saraf tiruan dengan tiga lapisan, (lapisan
masukkan, lapisan terselubung, dan lapisan keluaran) digunakan untuk
menganalisa spektrum pantulan infra merah dekat sawo pada panjang gelombang
1400-1995 nm dengan selang 5 nm (120 titik pengukuran) untuk 120 jurnlah
sampel. Data pantulan infra merah dekat ditransformasi dengan Log (1R) dan
dihaluskan dengan menggunakan metode moving average dengan segment slze 7.
Dalam penelitian ini juga diukur tingkat kekerasan dan total padatan sawo.
Analisis komponen utama digunakan untuk mereduksi data serapan yang
telah dihaluskan sebagai input jaringan saraf tiruan. Sebanyak 15 komponen
utama diekstrak dari data serapan yang telah dihaluskan.
Untuk menduga tingkat ketuaan dan kematangan sawo dibangun model
jaringan saraf tiruan dengan 5, 10, 15 komponen utama sebagai masukkan dan
divariasikan dengan 4, 6, 8, 10, 12 noda lapisan terselubung. Tingkat ketuaan dan
kematangan yang dibagi 3 yaitu tua, matang dan lewat matang berdasarkan umur
panen menjadi keluaran jaringan saraf tiruan..
Sebanyak 80 sampel digunakan sebagai set pelatihan dan 40 sampel
digunakan untuk menguji (validasi) jaringan saraf tiruan yang telah dilatih. RSME
(Root Mean Square Error) digunakan untuk menilai kenerja jaringan saraf tiruan
selama pelatihan.
Menggunakan data masukkan 10 dan 15 komponen utarna pada pelatihan,
jaringan saraf tiruan memperoleh nilai RMSE mulai dari 0,0077 (0,77%)
(kombinasi 5 komponen utarna sebagai masukkan dan 4 noda lapisan terselubung)
sampai 0,00073 (0,073%) (kombinasi 15 komponen utarna sebagai masukkan dan
12 noda lapisan terselubung). Pada saat validasi, jaringan saraf turuan dapat
menduga dengan tepat ketiga tingkat ketuaan dan kematangan pada berbagai
variasi jumlah noda lapisan terselubung dengan menggunakan 5, 10 dan 15
komponen utama pertarna sebagai data masukkan. Hubungan antara kekerasan
dan total padatan terlarut dengan tingkat ketuaan dan kematangan menunjukkan
hasil yang saling bertolak belakang. Tingkat kekerasan menurun selama
kematangan dan total padatan terlarut meningkat selama proses kematangan.
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
PENlNlWAN TINGKAT KETUAAN DAN KEMATANGAN SAW0
DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN DARI SPEKTRUM INFRA
MERAH DEKAT
adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya.
Bogor, 24 Mei 2002
Khres Ardie Eriek Senduk
99558/TPP
PENENTUAN TINGKAT KETUAAN DAN KEMATANGAN
SAW0 DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN DARI
SPEKTRUM INFRA MERAH DEKAT
KHRES ARDIE ERIEK SENDUK
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Teknologi Pasca Panen
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
Penentuan Tingkat Ketuaan Dan Kematangan Sawo
Dengan Jaringan Saraf Tiruan Dari Spektrum Infra
Merah Dekat
Judul Tesis
Narna Mahasiswa
:
Khres Ardie Eriek Senduk
Nornor Pokok
99558
Program Studi
Teknologi Pasca Panen
Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. I Wayan Budiastra. M.Am
Ketua
Dr. Ir. Suroso, M.Agr
A%gota
Mengetahui,
2. Ketua Program Studi
Teknologi Pasca Panen
/%GC/
SAW0 DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN
DARI SPEKTRUM INFRA MERAH DEKAT
Oleh :
KHRES ARDIE ERIEK SENDUK
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
ABSTRAK
KHRES ARDIE ERIEK SENDUK. Penentuan Tingkat Ketuaan dan
Kematangan Sawo Dengan Jaringan Saraf Tiruan dari Spektrum Infra Merah
Dekat. Dibimbing oleh I WAYAN BUDIASTRA sebagai Ketua, SUROSO
sebagai anggota.
Secara m u m penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat ketuaan
dan kematangan sawo secara non destnrktif dengan menganalisa spektrum
pantulan i n h merah dekat dengan menggunakan jaringan saraf tiruan dan secara
khusus bertujuan untuk mempelajari penggunaan spektnun infra merah dekat
pada sawo sebagai masukan dalam jaringan saraf tiruan dan membangun jaringan
saraf tiruan yang sesuai untuk menentukan tingkat ketuaan dan kematangan sawo.
Dalarn penelitian ini jaringan saraf tiruan dengan tiga lapisan, (lapisan
masukkan, lapisan terselubung, dan lapisan keluaran) digunakan untuk
menganalisa spektrum pantulan infra merah dekat sawo pada panjang gelombang
1400-1995 nm dengan selang 5 nm (120 titik pengukuran) untuk 120 jurnlah
sampel. Data pantulan infra merah dekat ditransformasi dengan Log (1R) dan
dihaluskan dengan menggunakan metode moving average dengan segment slze 7.
Dalam penelitian ini juga diukur tingkat kekerasan dan total padatan sawo.
Analisis komponen utama digunakan untuk mereduksi data serapan yang
telah dihaluskan sebagai input jaringan saraf tiruan. Sebanyak 15 komponen
utama diekstrak dari data serapan yang telah dihaluskan.
Untuk menduga tingkat ketuaan dan kematangan sawo dibangun model
jaringan saraf tiruan dengan 5, 10, 15 komponen utama sebagai masukkan dan
divariasikan dengan 4, 6, 8, 10, 12 noda lapisan terselubung. Tingkat ketuaan dan
kematangan yang dibagi 3 yaitu tua, matang dan lewat matang berdasarkan umur
panen menjadi keluaran jaringan saraf tiruan..
Sebanyak 80 sampel digunakan sebagai set pelatihan dan 40 sampel
digunakan untuk menguji (validasi) jaringan saraf tiruan yang telah dilatih. RSME
(Root Mean Square Error) digunakan untuk menilai kenerja jaringan saraf tiruan
selama pelatihan.
Menggunakan data masukkan 10 dan 15 komponen utarna pada pelatihan,
jaringan saraf tiruan memperoleh nilai RMSE mulai dari 0,0077 (0,77%)
(kombinasi 5 komponen utarna sebagai masukkan dan 4 noda lapisan terselubung)
sampai 0,00073 (0,073%) (kombinasi 15 komponen utarna sebagai masukkan dan
12 noda lapisan terselubung). Pada saat validasi, jaringan saraf turuan dapat
menduga dengan tepat ketiga tingkat ketuaan dan kematangan pada berbagai
variasi jumlah noda lapisan terselubung dengan menggunakan 5, 10 dan 15
komponen utama pertarna sebagai data masukkan. Hubungan antara kekerasan
dan total padatan terlarut dengan tingkat ketuaan dan kematangan menunjukkan
hasil yang saling bertolak belakang. Tingkat kekerasan menurun selama
kematangan dan total padatan terlarut meningkat selama proses kematangan.
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
PENlNlWAN TINGKAT KETUAAN DAN KEMATANGAN SAW0
DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN DARI SPEKTRUM INFRA
MERAH DEKAT
adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya.
Bogor, 24 Mei 2002
Khres Ardie Eriek Senduk
99558/TPP
PENENTUAN TINGKAT KETUAAN DAN KEMATANGAN
SAW0 DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN DARI
SPEKTRUM INFRA MERAH DEKAT
KHRES ARDIE ERIEK SENDUK
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Teknologi Pasca Panen
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
Penentuan Tingkat Ketuaan Dan Kematangan Sawo
Dengan Jaringan Saraf Tiruan Dari Spektrum Infra
Merah Dekat
Judul Tesis
Narna Mahasiswa
:
Khres Ardie Eriek Senduk
Nornor Pokok
99558
Program Studi
Teknologi Pasca Panen
Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. I Wayan Budiastra. M.Am
Ketua
Dr. Ir. Suroso, M.Agr
A%gota
Mengetahui,
2. Ketua Program Studi
Teknologi Pasca Panen
/%GC/