mengetahui sifat asam dan basa yaitu dengan menggunakan indikator asam basa Hewitt, 2003.
2.6.1. Indikator Asam Basa
Indikator asam-basa adalah senyawa organik yang berubah warnanya dalam larutan sesuai dengan pH larutan. Contohnya adalah lakmus yang berwarna merah
dalam larutan bersifat asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Indikator asam-basa biasanya merupakan asam atau basa lemah, atau secara
umum dapat dikatakan protolit lemah. Kesetimbangan asam-basa indikator yang berupa asam lemah dalam air dirumuskan sebagai berikut :
Hin + H
2
O ↔ H3O
+
+ In
- warna asam
warna basa
Disini In menunjukkan basa pasangan dari HIn indikator asam lemah. Seperti terlihat dari persamaan diatas, asam dan basa pasangannya mempunyai warna
yang berbeda. Itulah sebabnya warna larutan berubah dengan berubahnya pH larutan. Dalam larutan yang bersifat asam, bentuk yang banyak jumlahnya adalah
bentuk yang terikat proton HIn, sedangkan dalam larutan yang bersifat basa bentuk yang bentuk yang tidak berproton In- Harrizul. R, 1995.
Indikator asam basa adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sifat asam dan basa dari suatu larutan. Ada beberapa jenis indikator yang dapat
digunakan untuk membedakan sifat asam basa, antara lain kertas lakmus, pH meter, indikator alami, larutan indikator universal.
Universitas Sumatera Utara
a. Kertas Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu kertas lakmus merah dan lakmus biru. Dalam larutan yang bersifat asam, warna kertas lakmus biru akan menjadi merah,
sedangkan kertas lakmus merah tetap. Dalam larutan basa, warna kertas lakmus merah akan menjadi biru sedangkan kertas lakmus biru tetap. Jika tidak terjadi
perubahan pada warna kedua kertas lakmus tersebut berarti larutan tersebut bersifat netral. Kelemahan dari kertas lakmus adalah kurang praktis dan tidak
dapat menunjukkan nilai pH larutan secara teliti.
b. Indikator universal atau pH Stick
Indikator universal hampir sama dengan kertas lakmus. Kelebihan indikator universal adalah mampu mengukur pH suatu larutan. Penggunaannya dengan
mencelupkan indikator universal kedalam larutan yang akan diukur. Setelah itu cocokkan warna dengan tabel warna yang telah disediakan. Dengan demikian
kamu dapat mengetahui pH dari larutan yang sudah kamu ukur.
c. Indikator Alami
Indikator alami dapat diperoleh dari beberapa jenis tumbuhan. Namun sebelum digunakan tumbuhan tersebut harus diambil ekstraknya dengan cara dihaluskan
dan ditambahkan sedikit air. Ekstrak dari tumbuhan seperti kunyit, mahkota bunga sepatu, kol merah akan berubah warna dalam lingkungan asam atau basa.
Perubahan warnanya tergantung pada warna masing-masing ekstrak tumbuhan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
d. Larutan Indikator Universal
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa indikator. Larutan Indikator universal yang biasa digunakan dalam laboratorium terdiri dari metil
jinggatrayek : 2,9-4,0, metil merah trayek :4,2-6,3, bromtimol biru trayek : 6,0-7,6, dan fenolftalein trayek : 8,3-10,0. Indikator-indikator itu memberi
warna yang berbeda tergantung pada pH larutan. Salah satu indicator yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik adalah indikator universal. Indikator
universal adalah indicator yang terdiri atas berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1-14. Indikator universal ada yang
berupa larutan dan ada juga yang berupa kertas. Paket indikator universal tersebut selalu dilengkapidengan warna standar untuk
pH 1-14. Cara menggunakan indikator universal adalah sebagai berikut :
1. Celupkan kertas indicator universal pada larutan yang akan diselidiki nilai pH- nya atau meneteskan indicator universal pada larutan yang diselidiki.
2. Amati perubahan warna yang terjadi 3. Bandingkan perubahan warna dengan warna standarTillery. E ; Ross, 2007 .
Universitas Sumatera Utara
2.6.2. Tabel Trayek pH Tabel 2.6.2. Trayek pH pada berbagai larutan indikator asam basa