harus lebih kepada peningkatan kemampuan keprofesionalannya dan komitmen sebagai seorang pendidik. Menurut Glickman dalam Mulyasa 2009: 13 guru
profesional memiliki dua cirri yaitu tingkat kemampuan yang tinggi dan komitmen yang tinggi. Oleh sebab itu, pembinaan profesionalisme guru harus
diarahkan pada hal tersebut.
4.3 Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini telah dilaksanakan sebaik mungkin, akan tetapi penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, adapun keterbatasannya adalah
sebagai berikut: 1.
Dari Segi Waktu Pelaksanaan Penelitian Letak sekolah yang berjauhan, jarak tempuh dari sekolah satu dengan
sekolah lainnya memerlukan waktu lama dan terlalu rumitnya prosedur permohonan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah membuat kurang
efektifnya waktu yang digunakan dalam penelitian. 2.
Dari Segi Metode Yang Digunakan Metode pengumpul data yang digunakan peneliti adalah angket tertutup
dengan pernyataan yang sedikit banyak memiliki kemungkinan untuk bias karena ada kecenderungan individu untuk menilai diri sendiri lebih baik atau buruk dari
kondisi sebenarnya, tidak sesuai dengan keadaan dirinya, meskipun peneliti sudah berupaya menjelaskan kepada para subjek untuk jujur dalam menjawab
pernyataan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Perlu penambahan metode observasi untuk meminimalisir kemungkinan ternjadinya bias oleh para responden pada saat pengambilan data. Sehingga data
penilitian yang di dapat dilapangan lebih akurat. Dalam Hidayah 2008: 4 menyebutkan teknik observasi itu sendiri merupakan teknik untuk merekam data
atau keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang
berlangsung, sehingga diperoleh data tingkah laku seseorang yang nampak, apa yang dikatakan dan apa yang diperbuatnya.
3. Dari Segi Konten Materi
Dalam Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor menyebutkan bahwa kompetensi profesional
terdiri dari tujuh Sub kompetensi dasar yang harus dimiliki konselor. Keterbatasan peneliti mengharuskan peneliti hanya memprioritaskan empat sub kompetensi saja
sebagai sub variabel untuk penelitian ini, yaitu 1 menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling, 2 merancang program bimbingan dan
konseling, 3 mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang komprehensif, dan 4 menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling.
122
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan