Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek yakni aspek penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada 6 aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekspresif, dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penelitian hasil belajar.
2.7 Kerangka Berfikir
Keterampilan proses sains siswa kelas VIII MTs. Diponegoro Ungaran Timur masih rendah. Rendahnya keterampilan proses sains disebabkan beberapa
faktor. Faktor itu di antaranya dari siswa itu sendiri, yaitu siswa bersikap pasif saat proses belajar mengajar. Pemilihan metode pembelajaran yang dilakukan
guru masih kurang tepat jika diterapkan dalam pembelajaran. Keterampilan proses sains siswa kelas VIII MTs. Diponegoro Ungaran Timur tahun ajaran 20102011
akan mengalami peningkatan apabila pembelajaran dilakukan menggunakan pendekatan contextual berbasis proyek.
Pembelajaran contextual dapat terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pada pembelajaran contextual, siswa terlibat secara penuh dalam proses pembelajaran, siswa bukan hanya
sekedar mendengar dan mencatat, melainkan mengalami proses secara langsung. Melalui proses pengalaman tersebut diharapkan perkembangan siswa terjadi
secara utuh yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Salah satu model pembelajaran yang sejalan dengan pendekatan contextual
adalah model project based learning. Project based learning merupakan model pembelajaran sistem yang melibatkan siswa di dalam transfer pengetahuan dan
keterampilan melalui proses penemuan dengan serangkaian pertanyaan yang tersusun dalam tugas atau proyek. Melalui penugasan proyek ini akan timbul
beberapa masalah dalam menyelesaikannya. Dengan pendekatan contextual berbasis proyek, diharapkan keterampilan proses sains siswa kelas VIII MTs.
Diponegoro Ungaran Timur tahun ajaran 20102011 dapat meningkat. Dengan meningkatnya meningkatnya keterampilan proses sains dari siswa maka
pemahaman konsep yang dimiliki siswa juga akan meningkat. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran siswa dilibatkan secara langsung dan mengalami
sendiri proses pembelajaran, sehingga pengetahuan yang didapatkan akan lebih melekat pada ingatan siswa, dengan demikian diharapkan hasil belajar yang
dicapai siswa setelah mengalami proses pembelajaran akan meningkat.
2.8 UJI HIPOTESIS