PENDUGAAN CADANGAN KARBON HUTAN TANAMAN SENGON (Paraserianthes falcataria (L) Nelson) SEBAGAI POTENSI PASAR KARBON SUKARELA BAGI PETANI DI KECAMATAN WAJAK KABUPATEN MALANG
PENDUGAAN CADANGAN KARBON HUTAN TANAMAN SENGON
(Paraserianthes falcataria (L) Nelson) SEBAGAI POTENSI PASAR
KARBON SUKARELA BAGI PETANI DI KECAMATAN WAJAK
KABUPATEN MALANG
Oleh: ARI WIBOWO ( 04740019 )
Forestry
Dibuat: 20100618 , dengan 7 file(s).
Keywords: Kata Kunci: Karbon, Paraserianthes falcataria (L) Nelson, Pasar Karbon.
ABSTRAKSI
Salah satu upaya dalam protokol koyoto adalah perdagangan karbon sukarela (VCM), salah satu
keuntungan yang bisa diraih adalah diperhitungkannya kemampuan hutan dalam menyerap dan
menyimpan karbon termasuk hutan milik rakyat yang diharapkan mampu menyumbang pada
upaya perbaikan dan kelestarian hutan dan penurunan pemanasan global. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa besar jumlah karbon yang tersimpan dalam hutan
tanaman sengon di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk
menduga potensi simpanan karbon di atas permukaan tanah pada hutan tanaman sengon pada
tanaman berdiri dan tumbuhan dibawah tegakan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009. Lokasi penelitian bertempat di hutan
rakyat tanaman sengon Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Membuat plot ukur berukuran
20m x 50m atau 1000m. Untuk mengetahui tinggi dan diameter pohon sengon, untuk tumbuhan
bawah dibuat sub plot dengan ukuran 0,5m x 0,5m. Analisis perhitungan biomassa pohon
dilakukan dilaboratorium tanah Universitas Muhammadiyah Malang. Metode perhitungan
biomassa menggunakan metode allometrik menurut Hairiah dan Rahayu,2007. Alat: pita ukur,
timbangan, golok, plastik, karung, oven, tali raffia, alat tulis kertas, blangko pengamatan, viner
calipers, ayakan dengan ukuran lubang 2mm, tongkat bambu ukuran 2,5 m, 1,3 m, 1 m. Bahan:
batang pohon untuk dianalisis di laboratorium tanah Universitas Muhammadiyah Malang.
Berdasarkan hasil penelitian biomassa pada tegakan Sengon (P falcataria (L) Nelson) pada 6 plot
yang telah dihitung jumlah totalnya adalah 619,2 ton/ha, yang terbesar jumlahnya terdapat pada
plot 5 yaitu 160,6 ton/ha sedangkan yang terendah adalah pada plot 4 sebesar 67,9 ton/ha. Hal ini
disebabkan karena pada plot 4 ukuran kayunya masih kecil juga sering dilakukan penjarangan
yang disebabkan karena kayu terkena hama dan penyakit. Pada biomassa tumbuhan bawah
tegakan sengon setelah dihitung dari 6 plot pengambilan total 60 frame jumlahnya 4,998 ton/ha
yang ratarata per frame nya 0,833 ton/ha, total biomassa adalah 165,59 ton/ha. Sedangkan pada
pendugaan simpanan karbon pada kayu sengon setelah dikonversikan dengan 0,5 dan tumbuhan
bawah 0,4 pada luasan ± 5 hektar adalah total 498,14 ton/ha, dimana karbon kayu sebesar 260,08
ton/ha dan tumbuhan bawah 208,06 ton/ha. Simpanan karbon pada kayu sengon yang ada pada
lahan hutan masyarakat di tiga Desa Kecamatan Wajak Kabupaten Malang bisa meningkat
sejalan dengan peningkatan umur.
ABSTRACT
One of the effort in Koyoto protocol is voluntary carbon marketing (VCM), one of the benefit is
calculating the forest ability to absorb and store carbon, including people forest which expected
to contribute in fixing and conserve the forest and global warming decreasing. That’s why there
needed research to find out how large carbon stored in Sengon plant forest at Wajak subdistrict
Malang Residence. The research aimed to assess the potential of carbon storage on land surface
in sengon plant forest at standing plant and plant under the stand.
The research was done in December 2009. It located in people forest of Sengon plant Wajak
Malang Residence. Makin plot with size 20m x 50m or 1000m. To find out height and diameter
of sengon tree, for understory, there made sub plot with size 0,5m x 0,5m. Calculation analysis
of tree biomass was done in land laboratory University of Muhammadiyah Malang. Biomass
calculation method using allometric calculation according to Hairiah and Rahayu,2007. Tools:
measurement ribbon, scale, blade, plastic, sack, oven, plastic rope, writing tools, paper,
observation blank, viner calipers, sieve with 2mm hole, bamboo stick with size 2,5 m, 1,3 m, 1
m. Material: tree trunk to be analyzed in land laboratory University of Muhammadiyah Malang.
According to biomass research in Sengon (Paraserianthes falcataria) stand in 6 plots calculated
the total amount 619,2 ton/ha, the largest amount is in plot 5, that was 160,6 ton/ha while the
lowest was in plot 4 for 67,9 ton/ha. It caused by the small amount in plot 4, there also
penjarangan activity since the wood attacked by plant disease. In plant biomass under sengon
stand, after calculated from 6 plot of total 60 frame taken, the amount was 4,998 ton/ha which
the frame average was 0,833 ton/ha, biomass total was 165,59 ton/ha. While in carbon saving
assessment in sengon wood after conversed with 0,5 and understory 0,4 in width ± 5 hectare was
total 498,14 ton/ha, where wood carbon was 260,08 ton/ha and understory 208,06 ton/ha. Carbon
saving in sengon wood at forest area at three forest of Wajak subdistrict, Malang Residence
could be increased along the growth.
(Paraserianthes falcataria (L) Nelson) SEBAGAI POTENSI PASAR
KARBON SUKARELA BAGI PETANI DI KECAMATAN WAJAK
KABUPATEN MALANG
Oleh: ARI WIBOWO ( 04740019 )
Forestry
Dibuat: 20100618 , dengan 7 file(s).
Keywords: Kata Kunci: Karbon, Paraserianthes falcataria (L) Nelson, Pasar Karbon.
ABSTRAKSI
Salah satu upaya dalam protokol koyoto adalah perdagangan karbon sukarela (VCM), salah satu
keuntungan yang bisa diraih adalah diperhitungkannya kemampuan hutan dalam menyerap dan
menyimpan karbon termasuk hutan milik rakyat yang diharapkan mampu menyumbang pada
upaya perbaikan dan kelestarian hutan dan penurunan pemanasan global. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa besar jumlah karbon yang tersimpan dalam hutan
tanaman sengon di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk
menduga potensi simpanan karbon di atas permukaan tanah pada hutan tanaman sengon pada
tanaman berdiri dan tumbuhan dibawah tegakan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009. Lokasi penelitian bertempat di hutan
rakyat tanaman sengon Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Membuat plot ukur berukuran
20m x 50m atau 1000m. Untuk mengetahui tinggi dan diameter pohon sengon, untuk tumbuhan
bawah dibuat sub plot dengan ukuran 0,5m x 0,5m. Analisis perhitungan biomassa pohon
dilakukan dilaboratorium tanah Universitas Muhammadiyah Malang. Metode perhitungan
biomassa menggunakan metode allometrik menurut Hairiah dan Rahayu,2007. Alat: pita ukur,
timbangan, golok, plastik, karung, oven, tali raffia, alat tulis kertas, blangko pengamatan, viner
calipers, ayakan dengan ukuran lubang 2mm, tongkat bambu ukuran 2,5 m, 1,3 m, 1 m. Bahan:
batang pohon untuk dianalisis di laboratorium tanah Universitas Muhammadiyah Malang.
Berdasarkan hasil penelitian biomassa pada tegakan Sengon (P falcataria (L) Nelson) pada 6 plot
yang telah dihitung jumlah totalnya adalah 619,2 ton/ha, yang terbesar jumlahnya terdapat pada
plot 5 yaitu 160,6 ton/ha sedangkan yang terendah adalah pada plot 4 sebesar 67,9 ton/ha. Hal ini
disebabkan karena pada plot 4 ukuran kayunya masih kecil juga sering dilakukan penjarangan
yang disebabkan karena kayu terkena hama dan penyakit. Pada biomassa tumbuhan bawah
tegakan sengon setelah dihitung dari 6 plot pengambilan total 60 frame jumlahnya 4,998 ton/ha
yang ratarata per frame nya 0,833 ton/ha, total biomassa adalah 165,59 ton/ha. Sedangkan pada
pendugaan simpanan karbon pada kayu sengon setelah dikonversikan dengan 0,5 dan tumbuhan
bawah 0,4 pada luasan ± 5 hektar adalah total 498,14 ton/ha, dimana karbon kayu sebesar 260,08
ton/ha dan tumbuhan bawah 208,06 ton/ha. Simpanan karbon pada kayu sengon yang ada pada
lahan hutan masyarakat di tiga Desa Kecamatan Wajak Kabupaten Malang bisa meningkat
sejalan dengan peningkatan umur.
ABSTRACT
One of the effort in Koyoto protocol is voluntary carbon marketing (VCM), one of the benefit is
calculating the forest ability to absorb and store carbon, including people forest which expected
to contribute in fixing and conserve the forest and global warming decreasing. That’s why there
needed research to find out how large carbon stored in Sengon plant forest at Wajak subdistrict
Malang Residence. The research aimed to assess the potential of carbon storage on land surface
in sengon plant forest at standing plant and plant under the stand.
The research was done in December 2009. It located in people forest of Sengon plant Wajak
Malang Residence. Makin plot with size 20m x 50m or 1000m. To find out height and diameter
of sengon tree, for understory, there made sub plot with size 0,5m x 0,5m. Calculation analysis
of tree biomass was done in land laboratory University of Muhammadiyah Malang. Biomass
calculation method using allometric calculation according to Hairiah and Rahayu,2007. Tools:
measurement ribbon, scale, blade, plastic, sack, oven, plastic rope, writing tools, paper,
observation blank, viner calipers, sieve with 2mm hole, bamboo stick with size 2,5 m, 1,3 m, 1
m. Material: tree trunk to be analyzed in land laboratory University of Muhammadiyah Malang.
According to biomass research in Sengon (Paraserianthes falcataria) stand in 6 plots calculated
the total amount 619,2 ton/ha, the largest amount is in plot 5, that was 160,6 ton/ha while the
lowest was in plot 4 for 67,9 ton/ha. It caused by the small amount in plot 4, there also
penjarangan activity since the wood attacked by plant disease. In plant biomass under sengon
stand, after calculated from 6 plot of total 60 frame taken, the amount was 4,998 ton/ha which
the frame average was 0,833 ton/ha, biomass total was 165,59 ton/ha. While in carbon saving
assessment in sengon wood after conversed with 0,5 and understory 0,4 in width ± 5 hectare was
total 498,14 ton/ha, where wood carbon was 260,08 ton/ha and understory 208,06 ton/ha. Carbon
saving in sengon wood at forest area at three forest of Wajak subdistrict, Malang Residence
could be increased along the growth.