HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM MALANG
i
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES KERJA PERAWAT
DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI
RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM MALANG
SKRIPSI
Di Susun Oleh :
RIZA DESIMA
NIM. 07060111
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
(2)
ii
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES KERJA PERAWAT
DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI
RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Di Susun Oleh :
RIZA DESIMA
NIM. 07060111
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
(3)
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH
SAKIT ISLAM MALANG
PROPOSAL SKRIPSI
Disusin Oleh:
RIZA DESIMA
NIM. 07060111
Proposal Skripsi ini Telah Disetujui
Tanggal 24 Juni 2011
Pembimbing II,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Nurul Aini S.Kep. Ns NIP. UMM. 112.0501.0419
(4)
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH
SAKIT ISLAM MALANG
SKRIPSI
Disusin Oleh:
RIZA DESIMA
NIM. 07060111
Skripsi ini Telah Disetujui
Tanggal 18 Januari 2012
Pembimbing II,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Nurul Aini S.Kep. Ns NIP. UMM. 112.0501.0419
(5)
v
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH
SAKIT ISLAM MALANG
SKRIPSI
Disusin Oleh: RIZA DESIMA
NIM. 07060111
Di Ujikan
Pada Tanggal 28 Januari 2012
Penguji II,
(6)
vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Riza Desima
Nim : 07060111
Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan Tingkat Stres Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring
Perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambialihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
Malang, 1 Februari 2012
Yang Membuat Pernyataan,
Riza Desima NIM. 07060111
(7)
vii
KATA PENGANTAR
Dengan Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan judul “Hubungan Tingkat Stres Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan tulus kepada :
1. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan pengarahan, masukan dan motifasi dalam penyusunan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
2. Nurul Aini, S.Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan serta dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.
3. Sri Widowati S.Kep. Ns selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan, masukan dan motifasi dalam penyusunan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
4. Rumah Sakit Islam Malang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
5. Ibunda tercinta yang telah Insyaallah senantiasa memberikan semangat dan doa kepada anaknya selama menempuh pendidikan ini.
6. Kedua orang tua angkatku dan seluruh keluarga besarku, yang telah memberikan semangat, doa dan bantuan baik dalam moril, material, spiritual selama menempuh pendidikan ini.
(8)
viii
7. Semua dosen PSIK UMM yang telah memberikan ilmu, pendidikan serta bimbingan kepada saya selama menjadi mahasiswa di PSIK UMM.
8. Seluruh responden yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu menyelesaikan tugas akhir skripsi saya.
9. Sahabat-sahabat terbaik saya yang telah memberikan jutaan semangat dan doa kepada saya.
10. Teman-teman PSIK khususnya angkatan 2007.
11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa di sebut satu persatu.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat bembantu. Akhirnya, penulis berharap semogatugas akhir ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya di bidang keperawatan menejemen dan perawat di ruang rawat inap.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, 1 Februari 2012
(9)
ix
(10)
x
PERSEMBAHAN
Alhamdullah... Terimakasih Ya Allah atas limpahan rahmat dan kerunia-Mu, hamba dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ampunilah segala dosan & khilaf Qu ya Allah, semoga hamba slalu di tunjukan jalan yang engkau ridhoi dan di beri kesabaran. Amiiinnn ya robbal’ alamiin...
(11)
xi
Teruntai Untuk yang ter”INDAH” ...
Sosok yang paling qu cintai dan qu sayangngi walau tak pernah melihat dan tau wujudnya ibunda qu tercinta yang telah melahirkan qu, qu persembahkan hasil dan usaha qu ini untuk mu bunda. Mudah-mudahan di berikan kesembuhan agar bisa berkumpul dengan mu bunda. Sayang, rindu dan cinta qu slalu untuk mu.
Untuk orang tua qu papa dan mama tercinta (bpk H.syafril djana & ibu Hj.nur asni) terimakasih banyak atas telah memberikan doa, dukungan, kasih sayang yang tiada tara, semangat dan bantuan baik dalam moril, material, spiritual selama menempuh pendidikan ini. Tanpa semua itu anak mu ini tak’kan bisa seperti ini, izha slalu sayang mama dan papa. I love you...
Untuk ke dua bunda qu (ibu Tri dan Ibu Wiwid) yg slalu menemani dan yang telah banyak memberikan pengarahan, masukan, motifasi, dudungan dalam penyusunan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.dan tidak pernah bosan untuk menjadi bunda untuk anaknya yang nakal ini di kampus. Terimakasih bunda, jasa, kebaikan dan nasehat mu kan slalu qu ingat mudah-mudaan bunda-bunda qu ini slalu sehat dan slalu. Amieemmm...
Terimakasi Semua dosen PSIK UMM khususnya buat ibu Risa yang telah memberikan ilmu, pendidikan serta bimbingan dan motifasi kepada saya selama menjadi mahasiswa di PSIK UMM maap ya ibu jika saya sudah menjadi mahasiswa yang nakal di kampus ^_^.
Kakak ( uda uji, uda ul dan uda deri) tersayang & adik qu tercinta ijum terimakasih atas doa, dukungan, semangat & cinta kasih sayang kalian kepada izha. Maap bila slalu membuat kesal ataupun marah, percayahlah sebenarnya izha sayang kepada kalian semua.
(12)
xii
Teman-teman senasip dan seperjuangan ^-^ ( Sita, Lina, Eni, Lia, Ona, mba2 trio macan, danil dan semuanya) akhirnya kini usai sudah segala penantian panajang Qt slesai juga.. untuk Aris, hasna, dan teman2 yg masih belum slesai tetap semangat,aq slalu mendukung kaliankan semua kan berlalu sobat. ^-^
Untuk teman-teman PSIK 07 (ana, vivi, iim, mba kristiana, sherly & dll) yang slalu setia mendukung qu terimakasih banyak atas semua kebaikan dan perhatian kalian semua di setiap perjuangan qu demi menuju masa depan yang indah.
Keluarga besar qu trimakasih atas semua dukungan dan cinta kasih kalian slama ini. Terimakasih untuk Staf Tata Usaha S1 Keperawatan dan D3 Keperawatan Special
to: Mba’ Fitri dan Mba’ yuli yang slalu membantu dan maap dah sering menyusahkan dan sering merepotkan, mudah-mudah terus menjadi orang yang baek ^_^.
Kueluarga Besar dan sangat-sangat Besar
Kozt BS’05 special to : Indri dan Diena
Unyu2 dah slalu n senantiasa berbaik hati menyukseskan slesainya skripsi ini (dah mau minjamin printernya) thanks banget mudah2an di beri kelancaran untuk kuliahnya. Untuk Ichabella, Dikacha-cha-cha, sunsundari, ayang nina, yananda,
Aisyah, Mar’tok dan semuanya yang tak
sempat qu sebutkan, terimakasih
buaaaannnyyyaaakkk telah menemani hari-hari qu slama ini. Sayang dan cinta slalu qu curahkan buat kalian semua. Tidak sia-sia atas kebersamaan Qt, dan semoga kalian menjadi orang2 yang sukses, ga jomblo lagi dan bahagia. Amieenn.. ^-^
(13)
xiii
Untuk teman2 TIMAPKES (ana, iim, vivi, April, Angger,dll) thanks banget yach dah memberikan pengalaman & hari2 yang indah kapan-kan mgumpul n narsis bareng lagi yach.... ^_^
the last one for yourself you are always in our hearts and thank you for an
unforgettable present in my life and giving spirit, introducing love and the meaning of love, and give a wonderful story that I always remembered when I have you, although I still hope in you.
Sekali Lagi Terimakasih untuk semuanya... untuk semua proses yang tak selalu
mudah namun begitu indah... sebuah tujuan hidup jika kita bisa
membahagiakan orang-orang yang kita cintai dan semoga Aq mendapat
mewujudkannya... Amien..
(14)
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
MOTTO ... ix
LEMBAR PERSEMBAHAN ... x
ABSTRACT ... xiv
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR GAMBAR ... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
1. Tujuan Umum ... 8
2. Tujuan Khusus ... 8
D. Manfaat ... 8
E. Keaslian Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
A. Stres ... 11
(15)
xv
2. Definisi Stres Kerja ... 11
3. Tingkatan Stres ... 13
4. Tanda dan Gejala Stres ... 14
5. Tahapan Stres ... 16
6. Faktor-Faktor Penyebab Sters ... 17
7. Dampak Positif Akibat Stres Terhadap Kesehatan ... 20
8. Dampak Negatif Akibat Stres Terhadap Kesehatan ... 21
9. Menejemen Stres Kerja ... 24
B. Caring Perawat ... 30
1. Definisi Caring ... 30
2. Komponen Caring ... 31
3. Karakteristik Caring ... 31
4. Perilaku Caring ... 32
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Caring Perawat ... 34
6. Sepuluh Carative Faktor Caring Menurut Watson ... 35
C. Kepuasan Pasien ... 40
D. Hubungan Tingkat Stres Kerja terhadap Perilaku Caring Perawat ... 41
BAB III KERANGKA KONSEP ... 44
A. Kerangka Konsep ... 44
B. Hipotesis ... 45
BAB IV METODE PENELITIAN ... 47
A. Desain Penelitian ... 47
B. Kerangka Penelitian ... 48
C. Populasi, Sampel dan Sampling ... 49
(16)
xvi
2. Sampel ... 49
3. Sampling ... 49
D. Istrumen Penelitian ... 50
1. Uji Validitas ... 50
2. Uji Relibilitas ... 51
E. Variabel ... 53
1. Variabel Bebas (Independen) ... 53
2. Variabel Tergantung (Dependen) ... 54
F. Definisi Operasional ... 54
G. Tempat Penelitian ... 57
H. Waktu Penelitian ... 57
I. Istrumen Penelitian ... 57
J. Prosedur Pengumpulan Data ... 57
K. Analisa dan Pengolahan Data ... 59
1. Editing ... 59
2. Analisa Data Penelitian ... 59
L. Etika Penelitian (Eethical Clearence) ... 61
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent) ... 61
2. Tanpa Nama (Anonymity) ... 61
3. Kejujuran (Confidentiality) ... 62
4. Righ to Sel Detemination (Hak untuk tidak ikut menjadi Responden)... 62
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 63
A. Hasil Penelitian ... 63
1. Karakteristik Sampel ... 63
(17)
xvii
3. Distribusi Responden Menurut Stres Kerja Perawat dan Perilaku
Cairing ... 73
B. Analisa Data ... 75
1. Analisa Data Uji Chi Square dengan Perhitungan Manual ... 75
2. Analisa Data Uji Chi Square dengan Program SPSS 16 ... 78
BAB VI PEMBAHASAN ... 80
A. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 80
1. Karakteristik Perawat di Ruang Rawat Inap ... 82
2. Stres Kerja Perawat ... 83
3. Perilaku Caring Perawat ... 85
4. Hubungan Tingkat Stres Kerja Perawat dengan Perilaku Caring Perawat di Istalansi Rawat Inap ... 86
B. Keterbatasan Penelitian ... 86
C. Implikasi Untuk Keperawatan ... 87
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 90
1. Bagi Istitusi Pelayanan Kesehatan ... 91
2. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 93
LAMPIRAN... 97
(18)
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kebutuhan Tenaga Keperawatan RS Islam Malang ... 6
Tabel 2.1 Tingkat berat ringanya stres perawat ...13
Tabel 2.2 Gejala stres fisiologis maupun psikologis menurut Istijianto... 14
Tabel 2.3 Tiga kategori gejala stres menurut Meg Bond... 15
Tabel 2.4 Kebutuhan Tenaga Keperawatan RS Islam Malang ... 42
Tabel 4.2 Definisi Operasional ... 48
Tabel 5.1 Distribusi sampel perawat Menurut Jenis Kelamin ... 63
Tabel 5.2 Distribusi Sampel Pasien Menurut Jenis Kelamin ... 64
Tabel 5.3 Distribusi sampel Menurut Usia perawat ... 65
Tabel 5.4 Distribusi Sampel Menurut Usia Pasien ... 66
Tabel 5.5 Distribusi sampel Menurut Pendidikan Terakhir ... 67
Tabel 5.6 Distribusi sampel Menurut Status Perawat ... 67
Tabel 5.7 Distribusi sampel Menurut Lama Kerja ... 68
Tabel 5.8 Distribusi Sampel Menurut Jumlah Perawat Masing-masing Unit ... 69
Tabel 5.10 Distribusi sampel Menurut Tingkat Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap ... 71
Tabel 5.14 Deskripsi Statistik Perilaku Caring Perawat ... 71
Tabel 5.15 Distribusi sampel Menurut Perilaku Caing Perawat Di Ruang Rawat Inap Kelas I,II, III A dan III B ... 72
Tabel 5.16 Distribusi Sampel Menurut Tingkat Stres Kerja Perawat dan Perilaku Caing Perawat berdasarkan Ruang Rawat Inap ... 73
Tabel 5.17 Distribusi Sampel Menurut Tingkat Stres Kerja Perawat da Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap ... 74
(19)
xix
Tabel 5.18 Tabulasi Silang antara Pengruh Tingkat Stres Kerja Perawat
Terhadap Perilaku Caring Perawat di Istalansi Rawat Inap ... 76
Tabel 5.19 Nilai Hitung ... 77
Tabel 5.16 Analisa PengaruhTingkat Stres Kerja Perawat Terhadap Perilaku Caring
(20)
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Hubungan tingkat stres kerja perawat terhadap perilaku Caring perawat
di istalasi rawat inap ... 45
Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian tentang Hubungan antara tingkat stres kerja perawat dengan perilaku Caring perawat di istalasi rawat inap RS Islam Malang ... 55
Gambar 5.1 Distribusi sampel perawat Menurut Jenis Kelamin ... 64
Gambar 5.2 Distribusi Sampel Pasien Menurut Jenis Kelamin ... 64
Gambar 5.3 Distribusi sampel Menurut Usia perawat ... 65
Gambar 5.4 Distribusi Sampel Menurut Usia Pasien ... 66
Gambar 5.5 Distribusi sampel Menurut Pendidikan Terakhir ... 67
Gambar 5.6 Distribusi sampel Menurut Status Perawat ... 68
Gambar 5.7 Distribusi sampel Menurut Lama Kerja ... 69
Gambar 5.8 Distribusi Sampel Menurut Jumlah Perawat Masing-masing Unit ... 69
Gambar 5.10 Distribusi sampel Menurut Tingkat Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Kelas I,II, III A dan III B ... 71
Gambar 5.15 Distribusi sampel Menurut Perilaku Caing Perawat Di Ruang Rawat Inap Kelas I,II, III A dan III B ... 72
(21)
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin ... 97
Lampiran 2 Surat Studi Pendahuluan ... 98
Lampiran 3 Sutat Izin Penelitian di RS.Islam Malang ... 99
Lampiran 4 Lembar Konsultasi ... 100
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 103
Lampiran 6 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 104
Lampiran 7 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ... 105
Lampiran 8 Kuesioner Tingkat Stres Kerja Perawat di Istalansi Rawat Inap ... 107
Lampiran 9 Kuesioner Caring Perawatdi Istalansi Rawat Inap ... 109
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Kuesioner Perilaku Caring Perawat... 111
Lampiran 11 Tabel r ... 114
Lampiran 12 Mean Median Stres kerja dan perilaku caring perawat ... 115
Lampiran 13 Perhitungan Chi Square Manual ... 118
Lampiran 14 Analisa Data Dengan SPSS 16 ... 119
Lampiran 15 Tabel Nilai-nilai Chi Square Kuadrat ... 121
Lampiran 16 Mean Median Umur Responden ... 122
(22)
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Alwilsol. (2007). Psikologi Kepribadian. Malang : Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Aznhyra. 2010.
http://aznhyra.student.umm.ac.id/2010/07/28/membangun-pribadi-caring-perawat/. diperoleh tanggal 14 Juli 2011
Black M. Joyce&Jane H. Hawks. 2005. Medical Surgical Nursing : clinical
management for positive outcome. 7th edition. St Louis : Elseiver Inc.
Canadian Nurse Association.(2002). CNA Involved in National Initiative on Patient
Safety. www.cna-aiic.ca, diakses tanggal 15 Januari 2011
Dennyherdrata. 2006.
http://dennyhendrata.wordpress.com/2006/12/04/stress-kerja/. Diperoleh tanggal 25 oktober 2011 (on-line).
Farland M&Leininger M. 2002. Transcultural Nursing, Concept, Theories, Research
& Practice. Mc. Grow-Hill Companies.
George B. Julia. 1995. Nursing Theories : The Base Professional Nursing Practice.
4th edition. Connecticut : Appleton&Lange.
Hamid, A.Y, S. (2006). 50,9 Persen Perawat Alami Stres Kerja. Jakarta : PPNI
Hawari. (2001). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta : FK Universitas Indonesia.
Hidayat, A. Aziz Alimul (2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah, Edisi 2.
Salemba Medika, Jakarta.
Indriana. (2000). Pengelolaan Stres Pekerjaan. Bina Sehat PPNI No. 02/B5/
(23)
xxiii
Indriyani, Azazah. 2009. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja
Perawat. Wanita di RS.Roemani Muhammadiyah Semarang.
Istijanto, M.M.(2005). Cara Praktis Mendeteksi Dimensi- dimensi Kerja Karyawan . Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kidd Pamela Stinson. 2001. High Acuity Nursing. 3rd edition. New Jersey : Prentice
Hall.
Mangkunegara, A. (2006). Evaluasi Kinerja SDM Bandung PT. Refika aditama.
Leininger M. Madeline. Culture Care Diversity and Universality : a theory of nursing.
1991. New York : National league for nursing press.
Nursalam (2003). Riset dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 1.
Salemba, Jakarta.
Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.
Nurul, T. 2003. Jurnal Pengaruh Stres kerja terhadap Prestasi Kerja dan Identifikasi
Manajemen stress yang digunakan Perawat
National Safety Council.(2003). Manajemen Stres. Alih Bahasa Widyastuti, P. Jakarta :
EGC
Nurachmah. (2001). Jurnal Keperawatan In Indonesia. How Nurse Express Their Caring
(24)
xxiv
Perry and Potter. (2004). Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practice, 4th
Edition. Missouri : Mosby- Year Book Inc.
Porwadarminto. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Sedarmayanti. (2001). Sumberdaya Manusia dan Produktivitas Kerja Mandar Maju.
Bandung.
Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Grasindo.
Taufik, Muhammad. (2008). http://www.adln.lib.unair.ac.id), diperoleh tanggal 23
Januari 2011).
Tasalim, Rian. 2011.
http://tasalimrian.blogspot.com/2011/01/konsep-caring-riant.html
Wedho, U.M. (2000). Caring Essencial Dalam Praktek Keperawatan : Suatu Tinjauan,
Makalah Simposium Keperawatan di RSUD Prof. Dr. Johanes Kupang.
Wijono, D (2003). Manajeman Mutu Pelayanan Kesehatan : Teori, Strategi, dan Aplikasi.
Vol.1, Surabaya : Airlangga University Press.
Susilawati, dkk, Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Buku Kedokteran
ECG, Jakarta, 2004.
Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 2002.
Trihendradi Cornelius, Step by Step SPSS 13 Analisis Data Statistik, Andi,
Yogyakarta,2005.
Widyastuti, P, Manajemen Stres, National Safety Councli, Buku Kedokteran EGC,
(25)
xxv
Rice PL, Stres and Health, 2nd ed. Pacific Grove, California, Brooks/Cole, 1992.
Scholler, Penelitian Dampak Stres, E-Psikologi. Com, Team E-Psikologi, Informasi,
Psikologi Online, Jakarta, 2002.
Sunaryo, Psikologi Untuk Perawat, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2002.
Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI, No. 983/Menkes/SK/IX/1992, Tentang
Pedoman Organisai Rumah Sakit Umum, 1992.
Rasmun, Stres, Koping dan Adaptasi, Teori dan Pohon Masalah Keperawatan, CV.
(26)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang di selenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya diharapkan senantiasa memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya di tandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu pelayanan rumah sakit sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yang paling dominan adalah sumber daya manusia (Depkes RI, 2002).
Dengan demikian kualitas pelayanan kesehatan ditentukan oleh mutu pelayanan keperawatan dengan peran perawat berdasar Keputusan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 94/Kep/M.PAN/II/2001 BAB II pasal 4, bahwa tugas pokok perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan atau kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam upaya kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian dibidang keperawatan atau kesehatan, yang menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan dimata masyarakat dan menunjukkan pelayanan keperawatan profesional.
(27)
2
Sedangkan dalam mewujudkan suatu perawat profesional diperlukan kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan yang bermutu. (Nurrachamah, 2001).
Untuk meningkatkan pelayanan yang optimal dan berkualitas rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Dalam pelayanan rawat inap pasien di kelompokkan berdasarkan kondisi, status dan golongan yang disebut dengan klasifikasi pasien. Tiap klasifikasi pasien dirawat di ruang rawatan yang merupakan central dari kegiatan pokok dalam proses
penyembuhan pasien (Arwani dan HeruSupriyatno, 2004)
Dalam pengelolaan ruangan sumber daya yang paling penting adalah perawat, dimana perawat yang selalu ada di ruangan dan merupakan jumlah terbesar dari seluruh petugas yang ada di sebuah rumah sakit. Keberadaan perawat sebagai ujung tombak pelayanan harus benar-benar diperhatikan dan dikelola secara profesional sehingga memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan juga untukkemajuan rumah sakit itu sendiri.
Pelaksanaan klasifikasi pasien ruang rawat inap merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan yang diberlakukannya melalui SK Menkes No. 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar pelayanan di rumah sakit dan standar asuhan keperawatan yang diperlukan melalui SK Dirjen Yanmed No.00.03.2.6.7637 tahun 1993 yaitu pedoman studi dokumentasi asuhan keperawatan, angket pelayanan yang diberikan oleh perawat dan pedoman observasi pelaksanaan tindakan keperawatan (Depkes RI, 1997).
(28)
3 Caring yang merupakan inti dalam praktek keperawatan, memperkirakan ¾
pelayanan kesehatan adalah caring sedangkan ¼ adalah curing. Hal ini
menunjukkan bahwa perilaku Caring sangat berperan dalam upaya proses
kesembuhan pasien, disebabkan perilaku caring perawat lebih menekankan pada
rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain yang dibantu (Wedho, 2000). Sedangkan perilaku caring menurut Watson (1979) berfokus pada Human
Science dan Human Care yang dilaksanakan berdasarkan 10 carative faktor. (1)
Pembentukan nilai humanistik-altruistik, (2) Menanamkan kepercayaan dan harapan, (3) Mengembangkan sensitivitas pada diri sendiri dan orang lain, (4) Membangun hubungan saling membantu dan percaya, (5) Meningkatkan dan menerima pengekspresian perasaan baik positif maupun negatif, (6) Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematik dalam pengambilan keputusan, (7) Meningkatkan pengalaman belajar dan mengajar interpersonal, (8) Menyediakan dukungan, melindungi dan atau memperbaiki lingkungan mental, fisik, sosiokultural dan spiritual, (9) Membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia, (10) Menghargai kekuatan eksistensial dan fenomenologikal (Nurachmah,2000).
Dalam hal ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan
(29)
4
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan. dari Pembahasan tersebut menunjukkan bahwa teori caring yang dikemukakan oleh Watson menekankan akan kebutuhan klien secara jasmani dan kebutuhan pendekatan spiritual bagi iman klien.
Dengan demikian, perawat dituntut untuk mengenal dirinya sendiri secara spiritual dan menerapkannya dalam profesi keperawatan dalam memberikan perawatan dengan cinta dan caring. Jadi, dari teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan antara aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan.
Kondisi kerja berupa situasi kerja yang mencakup fasilitas, peraturan yang diterapkan, hubungan sosial kerjasama antar petugas yang dapat
mengakibatkan ketidak nyamanan bagi pekerja. Demikian juga dengan beban
kerja baik secara kuantitas dimana tugas-tugas yang harus dikerjakan terlalu banyak/sedikit maupun secara kualitas dimana tugas yang harus dikerjakan membutuhkan keahliahan. Bila banyaknya tugas tidak sebanding dengan
kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia maka akan
(30)
5
Stres merupakan segala masalah atau tututan penyusuaian diri. Stres kerja yang terjadi dapat menimbulkan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap aspek fisik, psikologis maupun perilaku. Setiap orang dalam kekuatan untuk bisa bertahan terhadap stres atau nilai ambang frustasi stres itu berbeda-beda (Hakim,2010). Pekerjaan seorang perawat merupakan pekerjaan yang memiliki stres yang tinggi, karena dalam bekerja, perawat berhubungan langsung dengan berbagai macam pasien dengan diagnosa penyakit dalam respon yang berbeda-beda (Nurul, 2003).
Setiap orang memiliki tingkat penyusuaian diri terhadap stres yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan masing-masing orang memilki perbedaan atau tuntutan hidupnya sehari-hari sehingga kemampuan seseorang terhadap stres tergantung dari : Umur, Jenis kelamin, Pekerjaan, status sosial, emosi, kepribadian dan intelegensi (Hakim, 2010).
Menurut National safety council (2003) Penyebab terpenting seseorang menjadi stres dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu, penyebab organisasional, individual dan lingkungan . Sedangkan menurut Charles (1992) sumber stres kerja berasal dari adanya beban kerja yang berlebihan, kesulitan berhubungan dengan staf lain, kesulitan terlibat dalam merawat pasien kritis, berhubungan dengan perawatan dan merawat pasien yang gagal membaik.
Tingginya stres yang dialami perawat dalam bekerja menjadikan perawat jenuh dan bosan, akhirnya berpengaruh terhadap produktivitas kerja dan penurunan kinerja perawat dan juga caring dari perawat itu sendiri.(Hudak & Gallo, 1997). Menurut survey PPNI tahun 2007, sekitar 50,9% perawat yang bekerja di empat propinsi mengalami stres kerja, sering pusing, tidak bisa istirahat karena beban kerja yang terlalu tinggi dan menyita waktu, serta gaji
(31)
6
rendah tanpa diikuti insentif yang memadai. Tetapi keadaan yang paling mempengaruhi stres perawat adalah kehidupan kerja (PPNI, 2008).
Dari hasil observasi pada Ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Malang Kepala ruangan mengatakan bahwa adanya beban kerja yang tinggi bagi perawat. Dimana beberapa perawat mengeluhkan seringnya terjadi keluhan di pasien. Hal ini di dukung dengan data mengenai keluhan pasien yang ada di Rumah Sakit Islam Malang menunjukan bahwa keramahan, kesabaran, perhatian perawat masih sering dikeluhkan oleh pasien. Kepekaan, kecepatan dan ketepatan menanggapi permasalahan pasien juga masih kurang. Adapun didapatkan bawah perawat mengeluhkan adanya beban kerja yang berlebih di runagan rawat inap sehingga tidak dapat melakukan caring dengan baik dimana didapatkan data tabel di bawah ini
Tabel 1.1 Ketuhuhan Tenaga Keperawatan RS Islam Malang
Unit Tenaga
Sekarang
Kebutuhan Tenaga
Sesuai Standar Kekurangan
Rata-rata Pasien / hari
Irna Kelas I & II 17 19 3 22
Irna Kelas III A 14 14 - 16
Irna Kelas III B 11 12 2 13
(Sumber : Indah, Kepala Bidang Keperawatan RS Islam Malang, 2010)
Dari tabel ini dapat dilihat bahwa adanya beban kerja tinggi karena ada kekurangan kebutuhan tenaga keperawatan di ruang rawat inap sehingga ini menjadikan salah satu penyebab dari stres kerja dan juga dapat mempengaruhi
caring perawat. Dapun berdasarkan observasi hasil data pada tahun 2010 di ruang
rawat inap RS. Islam Malang pada 42 orang perawat melalui Self Assessment di
temukan bahwa gambaran stresor perawat adalah beban kerja berlebih (82,3%), peran ganda (62,2%), konflik dengan karyawan (15,2%), hubungan kerja tidak menunjang (30,8%), tidak ada umpan balik dengan pasien (46,2%), dan konflik
(32)
7
peran (15,4%). Adapun data kepuasan pasien secara keseluruhan yaitu pasen yang merasa tidak puas sebanyak (52,2%), pasien yang merasa cukup puas sebanyak (32,21%) sedangkan pasen yang merasa sangat puas sebanyak (14,82%). (Laporan umpan balik Kepala Bidang Keperawatan RS. Islam Malang). Oleh karena itu sikap dan perilaku perawat sangat mempengaruhi kondisi dan respon kepuasan pasien.
Hal itu menunjukkan bahwa kondisi emosional perawat berpengaruh terhadap persepsi klien, mempengaruhi kinerja perawat dan caring perawat.
Reaksi emosional yang muncul pada diri perawat dapat berupa stres kerja. Berdasarkan fenomena yang terjadi, perawat memiliki stresor yang tinggi karena perawat setiap hari akan berhadapan dengan aspek lingkungan fisik dan lingkungan psikososial yang tinggi dari pekerjaan. Sehingga kemungkinan besar akan terjadi stress pada perawat karena beban kerja yang berlebih. Atas dasar uraian tersebut dan beberapa fakta di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hubungan tingkat stres kerja perawat terhadap perilaku
caring perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang .
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian yaitu “Apakah ada hubungan tingkat stres kerja perawat dengan perilaku caring perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang”
(33)
8
C.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat stres kerja perawat dengan perilaku caring
perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang ”
2. Tujuan Khusus
a. Mengukur tingkat stres kerja perawat yang terjadi pada perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang .
b. Mengidentifikasi perilaku caring perawat di Istalasi rawat Inap Rumah
Sakit Islam Malang.
c. Menganalisa hubungan tingkat stres kerja perawat terhadap perilaku
caring perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang.
D.
Manfaat
1.Bagi Profesi Keperawatan
Dapat memberikan informasi berguna bagi perawat sehingga mereka memahami bahwa tugas yang dijalani sebagai perawat di Rumah Sakit Rawat Inap merupakan profesi yang rentan terhadap stres. Dapat memberikan informasi bagi perawat tentang langkah agar mereka dapat mempersiapkan diri agar mampu beradaptasi dalam mengatasi pekerjaan di Rumah Sakit Rawat Inap serta dapat mengurangi perasaan tertekan dalam bekerja.
2.Bagi Penulis
Mengetahui dan menambah wawasan peneliti khususnya tentang tingkat stres kerja perawat dengan perilaku caring perawat di Istalasi rawat Inap Rumah
(34)
9
Sakit Islam Malang sehingga dapat mempersiapkan diri dalam pratik keperawatan di Rumah Sakit.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi institusi pendidikan, khususnya mahasiswa keperawatan UMM yang ingin mencari referensi tentang topik terkait ataupun ingin meneliti lebih lanjut.
4.Bagi Intisusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Islam Malang
Dapat memberikan masukan pada Rumah Sakit dalam membuat kebijakan mengenai pengaruh tingkat stres perawat. Dengan demikian Rumah Sakit dapat mengantisipasi masalah yang mungkin timbul serta merencanakan program yang dapat mengatasi akibat stres kerja.
E.
Keaslian Penelitian
Dari hasil kajian pustaka, ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan penelitian ini, antara lain seperti tercantum sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Irwandy (2007) yang berjudul Faktorfaktor
(waktu kerja perawat, kelengkapan fasilitas, tugas tambahan) yang berhubungan
dengan beban kerja perawat di unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Dadi Makasar
Tahun 2006. Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor-faktor yang
berhubungan dengan beban kerja perawat yaitu, waktu kerja, kelengkapan fasilitas, dan tugas tambahan di unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Dadi Makasar, penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan penelitian ini untuk menetapkan ada tidaknya
hubungan antara variabel independent dan variabel dependen dengan menggunakan chi square. Hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa
(35)
10
ada hubungan antara (waktu kerja perawat, kelengkapan fasilitas, tugas tambahan) dengan beban kerja perawat.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Iswanto (2006) yang berjudul Hubungan
Antara Stress Kerja dengan perilaku medikasi perawat di Bangsal Al-Qomar dan
Asy-Syam Rumah Sakit Islam Surakarta. Perbedaan dengan penelitian ini
menggunakan metode Analisa data dengan uji Korelasi Product Moment dan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectioanal. Hasil
pengujian hipotesis dapat di ketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel stres kerja dangan perilaku medikasi.
3. Penelitian oleh Sudibyo (2006) yang berjudul Hubungan beban kerja perawat
dengan pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan perawat di Rumah Sakit
Umum Islam Kustati Surakarta. Peneliti menggunakan penelitinan kuantitatif
dengan pendekatan Cross Sectional dengan analisa data Chi Square. Hasil
pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa ternyata ada hubungan yang
signifikan antara beban kerja perawat dengan pelaksanaa
pendokumentasian proses keperawatan.
4. Penelitian oleh Astuti (2006) yang berjudul Hubungan antara stress kerja
perawat dengan pendokumentasian proses keperawatan di Irna Ashifa RSUI Kustati
Surakarta. penelitian ini menggunakan teknik analisa data yang digunakan
adalah univarate dan bivariate dengan menggunakan uji statistik Kendall Tau dan menggunakan penelitian kuntitatif dengan pendekatan Cross
Sectional. Hasil pengujian hipotesis dapat di ketahui bahwa ada hubungan
yang signifikan antara stres kerja perawat dengan pendokumentasian proses keperawatan.
(1)
Stres merupakan segala masalah atau tututan penyusuaian diri. Stres kerja yang terjadi dapat menimbulkan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap aspek fisik, psikologis maupun perilaku. Setiap orang dalam kekuatan untuk bisa bertahan terhadap stres atau nilai ambang frustasi stres itu berbeda-beda (Hakim,2010). Pekerjaan seorang perawat merupakan pekerjaan yang memiliki stres yang tinggi, karena dalam bekerja, perawat berhubungan langsung dengan berbagai macam pasien dengan diagnosa penyakit dalam respon yang berbeda-beda (Nurul, 2003).
Setiap orang memiliki tingkat penyusuaian diri terhadap stres yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan masing-masing orang memilki perbedaan atau tuntutan hidupnya sehari-hari sehingga kemampuan seseorang terhadap stres tergantung dari : Umur, Jenis kelamin, Pekerjaan, status sosial, emosi, kepribadian dan intelegensi (Hakim, 2010).
Menurut National safety council (2003) Penyebab terpenting seseorang menjadi stres dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu, penyebab organisasional, individual dan lingkungan . Sedangkan menurut Charles (1992) sumber stres kerja berasal dari adanya beban kerja yang berlebihan, kesulitan berhubungan dengan staf lain, kesulitan terlibat dalam merawat pasien kritis, berhubungan dengan perawatan dan merawat pasien yang gagal membaik.
Tingginya stres yang dialami perawat dalam bekerja menjadikan perawat jenuh dan bosan, akhirnya berpengaruh terhadap produktivitas kerja dan penurunan kinerja perawat dan juga caring dari perawat itu sendiri.(Hudak & Gallo, 1997). Menurut survey PPNI tahun 2007, sekitar 50,9% perawat yang bekerja di empat propinsi mengalami stres kerja, sering pusing, tidak bisa istirahat karena beban kerja yang terlalu tinggi dan menyita waktu, serta gaji
(2)
rendah tanpa diikuti insentif yang memadai. Tetapi keadaan yang paling mempengaruhi stres perawat adalah kehidupan kerja (PPNI, 2008).
Dari hasil observasi pada Ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Malang Kepala ruangan mengatakan bahwa adanya beban kerja yang tinggi bagi perawat. Dimana beberapa perawat mengeluhkan seringnya terjadi keluhan di pasien. Hal ini di dukung dengan data mengenai keluhan pasien yang ada di Rumah Sakit Islam Malang menunjukan bahwa keramahan, kesabaran, perhatian perawat masih sering dikeluhkan oleh pasien. Kepekaan, kecepatan dan ketepatan menanggapi permasalahan pasien juga masih kurang. Adapun didapatkan bawah perawat mengeluhkan adanya beban kerja yang berlebih di runagan rawat inap sehingga tidak dapat melakukan caring dengan baik dimana didapatkan data tabel di bawah ini
Tabel 1.1 Ketuhuhan Tenaga Keperawatan RS Islam Malang
Unit Tenaga
Sekarang
Kebutuhan Tenaga
Sesuai Standar Kekurangan
Rata-rata Pasien / hari
Irna Kelas I & II 17 19 3 22
Irna Kelas III A 14 14 - 16
Irna Kelas III B 11 12 2 13
(Sumber : Indah, Kepala Bidang Keperawatan RS Islam Malang, 2010)
Dari tabel ini dapat dilihat bahwa adanya beban kerja tinggi karena ada kekurangan kebutuhan tenaga keperawatan di ruang rawat inap sehingga ini menjadikan salah satu penyebab dari stres kerja dan juga dapat mempengaruhi
caring perawat. Dapun berdasarkan observasi hasil data pada tahun 2010 di ruang rawat inap RS. Islam Malang pada 42 orang perawat melalui Self Assessment di temukan bahwa gambaran stresor perawat adalah beban kerja berlebih (82,3%), peran ganda (62,2%), konflik dengan karyawan (15,2%), hubungan kerja tidak menunjang (30,8%), tidak ada umpan balik dengan pasien (46,2%), dan konflik
(3)
peran (15,4%). Adapun data kepuasan pasien secara keseluruhan yaitu pasen yang merasa tidak puas sebanyak (52,2%), pasien yang merasa cukup puas sebanyak (32,21%) sedangkan pasen yang merasa sangat puas sebanyak (14,82%). (Laporan umpan balik Kepala Bidang Keperawatan RS. Islam Malang). Oleh karena itu sikap dan perilaku perawat sangat mempengaruhi kondisi dan respon kepuasan pasien.
Hal itu menunjukkan bahwa kondisi emosional perawat berpengaruh terhadap persepsi klien, mempengaruhi kinerja perawat dan caring perawat. Reaksi emosional yang muncul pada diri perawat dapat berupa stres kerja. Berdasarkan fenomena yang terjadi, perawat memiliki stresor yang tinggi karena perawat setiap hari akan berhadapan dengan aspek lingkungan fisik dan lingkungan psikososial yang tinggi dari pekerjaan. Sehingga kemungkinan besar akan terjadi stress pada perawat karena beban kerja yang berlebih. Atas dasar uraian tersebut dan beberapa fakta di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hubungan tingkat stres kerja perawat terhadap perilaku
caring perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu “Apakah ada hubungan tingkat stres kerja perawat dengan perilaku caring perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang”
(4)
C.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat stres kerja perawat dengan perilaku caring
perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang ” 2. Tujuan Khusus
a. Mengukur tingkat stres kerja perawat yang terjadi pada perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang .
b. Mengidentifikasi perilaku caring perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang.
c. Menganalisa hubungan tingkat stres kerja perawat terhadap perilaku
caring perawat di Istalasi rawat Inap Rumah Sakit Islam Malang.
D. Manfaat
1.Bagi Profesi Keperawatan
Dapat memberikan informasi berguna bagi perawat sehingga mereka memahami bahwa tugas yang dijalani sebagai perawat di Rumah Sakit Rawat Inap merupakan profesi yang rentan terhadap stres. Dapat memberikan informasi bagi perawat tentang langkah agar mereka dapat mempersiapkan diri agar mampu beradaptasi dalam mengatasi pekerjaan di Rumah Sakit Rawat Inap serta dapat mengurangi perasaan tertekan dalam bekerja.
2.Bagi Penulis
Mengetahui dan menambah wawasan peneliti khususnya tentang tingkat stres kerja perawat dengan perilaku caring perawat di Istalasi rawat Inap Rumah
(5)
Sakit Islam Malang sehingga dapat mempersiapkan diri dalam pratik keperawatan di Rumah Sakit.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi institusi pendidikan, khususnya mahasiswa keperawatan UMM yang ingin mencari referensi tentang topik terkait ataupun ingin meneliti lebih lanjut.
4.Bagi Intisusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Islam Malang
Dapat memberikan masukan pada Rumah Sakit dalam membuat kebijakan mengenai pengaruh tingkat stres perawat. Dengan demikian Rumah Sakit dapat mengantisipasi masalah yang mungkin timbul serta merencanakan program yang dapat mengatasi akibat stres kerja.
E. Keaslian Penelitian
Dari hasil kajian pustaka, ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan penelitian ini, antara lain seperti tercantum sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Irwandy (2007) yang berjudul Faktorfaktor (waktu kerja perawat, kelengkapan fasilitas, tugas tambahan) yang berhubungan dengan beban kerja perawat di unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Dadi Makasar Tahun 2006. Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan beban kerja perawat yaitu, waktu kerja, kelengkapan fasilitas, dan tugas tambahan di unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Dadi Makasar, penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan penelitian ini untuk menetapkan ada tidaknya hubungan antara variabel independent dan variabel dependen dengan menggunakan chi square. Hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa
(6)
ada hubungan antara (waktu kerja perawat, kelengkapan fasilitas, tugas tambahan) dengan beban kerja perawat.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Iswanto (2006) yang berjudul Hubungan Antara Stress Kerja dengan perilaku medikasi perawat di Bangsal Al-Qomar dan Asy-Syam Rumah Sakit Islam Surakarta. Perbedaan dengan penelitian ini menggunakan metode Analisa data dengan uji Korelasi Product Moment dan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectioanal. Hasil pengujian hipotesis dapat di ketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel stres kerja dangan perilaku medikasi.
3. Penelitian oleh Sudibyo (2006) yang berjudul Hubungan beban kerja perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan perawat di Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta. Peneliti menggunakan penelitinan kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dengan analisa data Chi Square. Hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa ternyata ada hubungan yang signifikan antara beban kerja perawat dengan pelaksanaa pendokumentasian proses keperawatan.
4. Penelitian oleh Astuti (2006) yang berjudul Hubungan antara stress kerja perawat dengan pendokumentasian proses keperawatan di Irna Ashifa RSUI Kustati Surakarta. penelitian ini menggunakan teknik analisa data yang digunakan adalah univarate dan bivariate dengan menggunakan uji statistik Kendall Tau dan menggunakan penelitian kuntitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil pengujian hipotesis dapat di ketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara stres kerja perawat dengan pendokumentasian proses keperawatan.