"PENGARUH SELEDRI (Apium graviolens) SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN (OBESITAS) TIKUS PUTIH (Rattus novegicus)"
i
“PENGARUH SELEDRI (Apium graviolens) SEBAGAI ALTERNATIF
UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN (OBESITAS) TIKUS PUTIH
(Rattus novegicus)”
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh:
ANNAURATUS SHALIHA
06330083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010
(2)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
NAMA :
ANNAURATUS
SHALIHA
NIM
:
06330083
FAKULTAS
: KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
:
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI
JUDUL :
“
PENGARUH
SELEDRI (
Apium graviolens
)
SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK
MENURUNKAN BERAT BADAN (OBESITAS)
TIKUS PUTIH (
Rattus novegicus
)”
Diterima dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(3)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang dan Diterima Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan
( Drs. Fauzan M.Pd )
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Drs. Nur Widodo, M.Kes 1...
2. Dra. Iin Hindun, M.Kes 2...
3. Dr. Moch. Agus Krisno Budiantoro, M.Kes 3...
4. Dr. Nurul Makhmudati, M.Kes 4...
(4)
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Yang Bertanda Tangan dibawah ini :
Nama
:
Annauratus
Shaliha
Tempat/Tanggal
Lahir : Sumenep, 19 Juli 1987
Nim
:
06330083
Fakultas/Jurusan
:
KIP/Biologi
Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi yang berjudul :
Pengaruh Seledri (Apium
graviolens) Sebagai Alternatif Untuk Menurunkan Berat Badan (Obesitas)
Tikus Putih (Rattus norvegicus)
adalah bukan merupakan karya tulis orang lain baik
sebagian atau keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan
sumbernya.
Demikian pernyataan ini dibuat sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar, saya siap menerima sanksi dari akademis.
Malang, 5 November 2010
Yang Menyatakan
Annauratus Shaliha
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(5)
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jadikanlah sabar dan shalatmu
sebagai penolongmu (Al-Baqarah: 153)
Dengan mengucapkan syukur Alhamdullilah atas kehadirat Allah SWT dan junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, hingga aku mampu menyelesaikan studi ini dan memperoleh hasil yang sesuai
dengan harapanku.
Ku persembahkan karya yang telah kuperjuangkan dengan keikhlasan serta kesabaran
kepada kedua orang tuaku tercinta Bapak H. Zainal, Bapak Marsuki dan Ibu Hj. Fitriyah
yang tak bosan-bosannya mendidik, memberikan kasih sayang, do’a yang tiada hentinya,
dorongan dan semangat yang menjadikanku seseorang yang berguna nantinya.
Terima kasih yang mendalam untuk semua pengorbanannya yang tidak bisa dibalas dengan
apapun, semoga Allah SWT memberikan surga untuk Bapak, dan Ibu
Amin ya Robbal Alamin...
Untuk mbkku tersayang Kummariyah (Alm), untuk saudara-saudaraku yang tidak bisa aku
sebutkan, makasih atas dukungannya dan tak lupa untuk kekasih pujaan bangsa sigied, makasih
karena selama ini sudah memberiku semangat dan selalu mendampingiku disaat senang maupun
sedih.
(6)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas semua
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul
“Pengaruh Seledri (Apium graviolens) Sebagai Alternatif untuk
Menurunkan Berat Badan (Obesitas) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)”
.
Tidak lupa penulis haturkan terima kasih kepada Nabi Muhammad SAW, yang
senantiasa terindukan oleh insan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu,
dengan ketulusan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1.
Bapak Drs. H. Fauzan, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2.
Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes, selaku ketua jurusan Pendidikan Biologi.
3.
Bapak Drs. Nur Widodo, M.Kes selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Ibu Dra. Iin Hindun, M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5.
Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Biologi, yang telah memberikan bekal
ilmunya kepada penulis.
(7)
vii
6.
Pemimpin dan staf Laboratorium Kimia UMM yang telah memberikan tempat
dan membantu penulis selama penelitian.
7.
Mas Haris yang telah membantu dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.
8.
Bapak dan Ibuku yang tiada henti-hentinya telah memberikan bimbingan, kasih
sayang, semangat, nasehat, doa, serta materi. Sehingga penulis dapat melanjutkan
dan menyelesaikan kuliah diperguruan tinggi.
9.
Sigid Maulana Hidayat, yang selalu ada disetiap aku butuhkan dan selalu
memberiku semangat.
10.
Teman-teman di KPRI DIAN tifa, ririz, wowot, pipit, ully, ciqi, nemox, lis, ucil,
tyas, tika, citra, ervin, zaqia, lely, be2x, lia, marta, lian, nini.
11.
Teman-teman biologi angkatan 2006 dan geng cenceremen serta sahabatku wuri,
rima, mbh mega, yeni, terima kasih atas semangat dan bantuaannya serta
kebersamaannya.
12.
Terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
atas motivasi dan bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga
karya yang sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Malang,
November
2010
(8)
viii
ABTRAKSI
Pengaruh Seledri (Apium graviolens) Sebagai Alternatif Untuk Menurunkan
Berat Badan (Obesitas) Tikus Putih (Rattus norvergicus)
Nama: Annauratus Shaliha
Nim: 06330083
Obesitas timbul karena jumlah kalori yang masuk melalui makanan lebih banyak dari pada kalori yang dibakar, keadaan ini bila berlangsung bertahun-tahun akan mengakibatkan penumpukan jaringan lemak yang berlebihan dalam tubuh, sehingga terjadilah obesitas. Faktor-faktor lain penyabab obesitas yaitu : bakat gemuk, enzim, hormon, metabolisme dan pengaruh obat-obatan. Orang yang menderita obesitas berarti memperbesar resiko timbulnya penyakit. Kenyataan yang menunjukkan bahwa orang gemuk lebih mudah terserang penyakit dan angka kematian yang tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk. beberapa penyakit yang sering menyertai penderita obesitas diantaranya yaitu: jantung koroner, Diabetes millitus, hipertensi, kolestrol dan kanker.
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis seledri (Apium graviolens) terhadap penurunkan berat badan (obesitas) tikus putih
(Rattus novegicus) dan Mengetahui dosis seledri (Apium graviolens) yang efektif
menurunkan berat badan tikus putih (Rattus norvegicus).
Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen sungguhan (True Eksperimental
Research). Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5
perlakuan yaitu 0 g/200 g BB/hari (kontrol negatif); 0 g/200 g BB/hari (kontrol posit); 0,72 g/200 g BB/hari; 3,6 g/200 g BB/hari dan 6,48 g/200 g BB/hari. Populasi yang digunakan tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang berumur 2 bulan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 20 ekor terbagi atas 5 perlakuan yang masing- masing tersiri dari 4 ulangan. Analisis data menggunakan anava satu arah yang dilanjutkan dengan uji duncan’s 1%.
Berdasarkan hasil uji ANAVA satu arah menunjukkan ada pengaruh pemberian seledri terhadap penurunan berat badan tikus putih (Rattus norvegicus). Dari hasil uji Duncan’s 1% dosis 3,6 g/200 g BB/hari dan 6,48 g/200 g BB/hari memiliki rerata penurunan berat badan yang paling besar dibandingkan dengan dosis yang lainnya, sehingga dosis 3,6 g/200 g BB/hari sudah efektif dalam menurunkan berat badan tikus putih (Rattus norvegicus). Kata Kunci: Obesitas, seledri (Apium graviolens), tikus putih (Rattus norvegicus)
Mengetahui
Dosen Pembimbing I
Penulis
`
(9)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAKSI ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4
Manfaat
Penelitian ... 7
1.5
Batasan
Penelitian ... 8
1.6
Definisi
Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum tentang obesitas ... 10
2.1.1 Pengertian Obesitas ... 10
2.1.2 Penyebab Obesitas ... 11
2.1.3 Akibat yang ditimbulkan Obesitas ... 14
2.2 Tinjauan Umum Tentang Kolestrol dan Lemak ... 14
2.3Tinjauan tentang Seledri (
Apium graviolens
) ... 16
2.2.1 Klasifikasi Seledri (
Apium graviolens
) ... 16
2.2.2 Deskripsi Tanaman Seledri (
Apium graviolens
) ... 17
2.2.3 Zat yang Terkandung dalam Seledri (
Apium graviolens
) ... 18
2.2.4 Manfaat Seledri (
Apium graviolens
) ... 21
2.4 Tinjauan Umum tentang Tikus Putih (
Rattus norvegicus
) ... 22
2.5 Hubungan Seledri (
Apium graviolens
) dengan Obesitas ... 23
2.6 Kerangka Konsep ... 26
2.7 Hipotesis ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ... 28
(10)
x
3.3 Populasi dan Sampel ... 28
3.3.1 Populasi ... 28
3.3.2 Sampel ... 29
3.3.3 Teknik Sampling ... 29
3.4 Variabel Penelitian ... 29
3.4.1 Variabel Bebas ... 29
3.4.2 Variabel Tergantung... 30
3.4.3 Variabel Kontrol... 30
3.5 Rancangan Penelitian ... 30
3.6 Pelaksanaan Penelitian ... 31
3.6.1 Tahap Persiapan ... 31
3.6.2 Tahap Pelaksanaan ... 33
3.6.3 Tahap Pengumpulan Data ... 38
3.7 Teknik Analisis Data ... 38
3.7.1 Uji Normalitas (Uji Liliefors) ... 38
3.7.2 Uji Homogenitas (Bartlett) ... 40
3.7.3 Analisis Ragam atau Varian ... 42
3.7.4 Uji Duncan’s ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ... 47
4.1.2 Penurunan Berat Badan pada Tikus Putih ... 47
4.1.2 Analisis Data... 48
4.2 Pembahasan ... 50
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 57
(11)
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Internasional dari
Underweight, Overweight
, dan
Obesitas pada Orang Dewasa ... 11
Tabel 4.1 Data Penurunan Berat Badan (gr) Tikus Putih (
Rattus norvegicus
) setelah
diberi Seledri (
Apium graviolens
) ... 47
Tabel 4.2 Uji Anava Satu Arah ... 49
Tabel 4.3 Hasil Uji Duncan’s 1% ... 50
(12)
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Seledri... 17
Gambar 2.2 Kerangka flavonoid ... 19
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Konsep ... 26
Gambar 3.1 Denah Penelitian ... 30
(13)
xiii
DAFRTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Seledri (
Apium graviolens
) ... 57
Lampiran 2 Data Berat Badan Tikus Putih ... 58
Lampiran 3 Uji Normalitas ... 60
Lampiran 4 Uji Homogenitas ... 62
Lampiran 5 Uji Anava Satu Arah... 68
Lampiran 6 Uji Duncan’s 1% ... 71
Lampiran 9 Tabel Nilai Kritis untuk Uji Liliefors ... 72
Lampiran 10 Tabel Uji Square untuk Uji Homogenitas (Bartlett) ... 73
Lampiran 11 Tabel Uji Anava... 74
Lampiran 12 Tabel Uji Duncan’s ... 76
(14)
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2004.
Klasifikasi tanaman Seledri.
http://www.thomy265.wordpress.co
m. Diakses pada tanggal 20 April 2010
Anonimous, online.
Normalkah Body Mass Index (BMI).
http://www.andaka.com/normalkah-body-mass-indekx-bmi-anda.php. Diakses
pada tanggal 20 April 2010
Anonimous, 2008.
Polifenol.
http://www.seledri.id.wikipedia.org/wiki.com. Diakses
pada tanggal 28 April 2010
Anonimous, 2005.
Manfaat Seledri
.
http://www.healthy.com/normalkah-seledri-indeks-anda.php. com. Diakses pada tanggal 28 April 2010
Anonimous, 2001.
Presentase Obesitas
.http://www.wartakonsumen.blogspot. com.
Diakses pada tanggal 20 April 2010
Misnadiarly. 2007.
Penyebab Obesitas
. http://www.sinarharapan.co.id/iptek/
kesehatan/2003/0613/kes4.html. Diakses pada tanggal 28 April 2010
Juheini, dkk. 2002.
Herba seledri untuk menurunkan kolestrol dan lipid dalam
darah tikus putih yang diberi diit tinggi kolestrol dan lemak.
Jakarta :
Universitas Indonesia
Suciati, Puji Tulus. 2007.
Uji Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Infusa
Seledri terhadap Kelinci Putih Jantan Galur New Zealand yang dibebani
Glukosa.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sumiwi, Adi Sri, dkk. 2005.
Efek
Ekstrak Etanol Herba Seledri Terhadap Kadar
Kolestrol Total, Trigliserida, LDL Kolestrol pada Tikus Putih Jantan.
Sumedang: Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD
Budiyanto, Agus Krisno.2002.
Gizi Dan Kesehatan
. Malang: UMM Malang
Dalimartha, setiawan. 1999.
Atlas Tumbuhan Obat Jilid 1.
Jakarta: Trubus
Agriwidya
Dalimartha, setiawan. 2000.
Bertanam Seledri
. Jakarta : Trubus Agriwidya
Daryanto, 2002.
Kamus Bahasa Indonesia.
Surabaya : Apollo
(15)
xv
Kusumawati diah, 2004.
Bersahabat dengan Hewan Coba
. Yogyakarta : UGM press
Kristanti, retno Arys. 2009.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun (Phyllanthus
acidus) Terhadap Penurunan Berat Badan Tikus (Rattus norvegicus).
Malang : Universitas Muhammadiyah Malang
Rofiq, ainur. 2001.
Metodologi Penelitian
. Malang : UMM Press
Robinson, Trevol. 1995.
Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi
. Bandung : Institut
Teknologi Bandung
Sudjana. 1996.
Metode Statistika.
Bandung : Tarsito
Surnina. 2009.
Efek sari rimpang temulawak pada tikus putih
. Skripsi. FKIP UMM
Winarto. 2003.
Budidaya seledri
. Jakarata : PT. Gramedi Press
Wirakusumah, Emma S. 2001.
Cara
Aman Dan Efektif Menurunkan Berat Badan.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
(16)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Setiap manusia pada hakekatnya mendambakan hidup sehat dan sejahtera lahir dan batin. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping kebutuhan akan sandang, pangan, papan dan pendidikan. Hanya dengan kondisi kesehatan yang baik serta tubuh yang prima manusia dapat melaksanakan proses kehidupan untuk tumbuh dan berkembang menjalankan segala aktivitas hidupnya. Maka tidak terlalu berlebihan, jika ada selogan “Kesehatan memang bukan segala-galanya, tetapi tanpa kesehatan anda tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan segala-galanya itu mungkin akan sirna”.
Menurut Wirakusumah (2001), obesitas atau kegemukan didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh. Seseorang mengalami obesitas jika terjadi kelebihan berat badan sebesar 20% dari berat badan ideal. Kegemukan dapat diukur dari timbunan lemak tubuh. Kategori kegemukan pada wanita dan pria dewasa berbeda. Pada wanita dewasa, dikategorikan gemuk bila lemak tubuhnya sudah melebihi 30% dari berat badan ideal, sedangkan pada pria dewasa dikatakan kegemukan bila lemak tubuh sudah melebihi 27% dari berat badan ideal. Adapun berat ideal menurut WHO (2004) dengan menghitung BMI (body mass index) yaitu membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter (kg/m2) (www.andaka.com/normalkah-body-mass-indekx-bmi-anda.php).
(17)
2
Hasil penelitian sebelumnya terbukti bahwa kegemukan dapat menimbulkan banyak masalah. Menderita obesitas berarti memperbesar risiko timbulnya penyakit. Kenyataan menunjukkan bahwa orang yang gemuk mudah terserang penyakit dan angka kematian yang tinggi dibandingkan dengan orang tidak gemuk. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh obesitas di antaranya penyakit jantung koroner, hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia, diabetes millitus, hipertensi (tekanan darah tinggi), arthitis dan gout, batu empedu, dan panyakit kanker (Wirakusumah, 2001).
Jumlah penderita obesitas di Indonesia terus bertambah dari tahun ketahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) tahun 2004 terdapat angka prevalensi obesitas 9,16% pada pria dan 11,02% pada wanita. Penelitian yang dilakukan di 14 kota besar Indonesia oleh Dr. Damayanti K. Syarif dari Fakultas Kedokteran UI menyatakan angka terjadinya obesitas pada anak tergolong relatif tinggi, yaitu 10-20% dengan angka yang terus meningkat. Bahkan, di negara maju angka ini lebih tinggi. Menurut International Journal of Pediatric Obesity (2006), proyeksi penderita overweight di Amerika Serikat pada tahun 2010 adalah sebanyak 46,4% populasi dan obesitas sebanyak 15,2%. Proyeksi prevalensi tahun 2010 di Eropa sebesar 38,2% overweight dan 10% obesitas (http://wartakonsumen.blogspot.com).
Obesitas perlu dicegah dengan cara menurunkan berat badan, karena obesitas menimbulkan banyak penyakit diantaranya jantung koroner, Diabetes millitus, hipertensi, kolestrol, kanker dan batu empedu. Banyak cara yang
(18)
3
dilakukan untuk menurunkan obesitas, diantaranya dengan obat-obatan kimia dan obat-obatan secara tradisional. Obat- obatan kimia mempunyai efek negatif apabila dikonsumsi secara terus menurus, sehingga pengobatan secara tradisional yang paling baik digunakan. Banyak tanaman yang bisa digunakan sebagai obat obesitas, diantaranya yaitu tanaman cermai yang sudah diteliti oleh Retno (2009) tentang pengaruh pemberian ekstrak daun cermai untuk menurunkan obesitas dengan dosis 0 ml/183grBB, 0,5 ml/183grBB, 1 ml/183gBB, 1,5 ml/183gr BB, 2 ml/183grBB. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa pada konsentrasi 1,5 ml/183gr BB sudah dapat menurunkan berat badan tikus putih dengan rata-rata penurunannya 29.8 gr. Selain cermai, tanaman seledri juga bisa digunakan sebagai obat obesitas karena terdapat kandungan polifenol yang dapat menurunkan berat badan.
Terdapat sejumlah alasan mengapa pemakaian bahan obat dari alam terus berlangsung untuk pemenuhan kebutuhan obat – obatan dan kosmetik. Pertama, secara umum bahan alam memiliki efek samping yang lebih kecil, karena bahan alam bekerja melalui beberapa mekanisme yang diaktivasi oleh sejumlah senyawa kimia yang berbeda, sehingga hasil totalnya secara signifikan memiliki efek samping renadah. Alasan kedua adalah karena mekanisme kerjanya yang lebih kecil resiko residu obat dalam tubuh, maka penggunaan obat dari tumbuhan dapat menjadi “pilihan tersendiri” atau prioritas utama (self - selected). Keunggulan yang ketiga adalah sifat kemanfaatannya yang spesifik dan belum terdapat pada obat sintetik.
(19)
4
Tanaman seledri tumbuh dengan ketinggian 1 sampai 2 kaki. Batangnya agak keras dan bergalur, memiliki daun majemuk (segmented) dengan tepi bergerigi. Selama bulan Juni dan Juli, mengeluarkan bunga kecil yang berwarna putih yang nantinya berkembang menjadi buah dengan biji yang halus. Tanah yang basah dengan sifat asam merupakan lingkungan pertubuhan yang sesuai untuk seledri. Biji seledri memiliki bau yang khas dengan rasa agak pahit. Kandungan kimia tanaman ini antara lain 1,5-3% minyak terbang (yang berisi 60-70% limonene, pthalides, dan β-selinene), flavor-glukoside (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagin, vitamin A, vitamin B, vitamin C, furano coumarin(bergapten), polyfenol dan flavonoid.
Tanaman seledri juga banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya. Juheini, dkk (2002), memanfaatkan herba seledri untuk menurunkan kolestrol dan lipid dalam darah tikus putih yang diberi diit tinggi kolestrol dan lemak dengan menggunakan tiga dosis yang berbeda yaitu dosis berturut-turut 0,14 g/200 g BB/hari, 0,72 g/200 g BB/hari dan 3,6 g/200 g BB/hari Setelah enam minggu perlakuan, tikus dibedah, darahnya diambil melalui jantung, lalu diukur kadar kolesterol total dan lemak totalnya. Dari hasil percobaan, dapat diketahui bahwa ketiga dosis sari air herba seledri yang digunakan menunjukkan adanya efek menurunkan kolesterol dan lipid, namun secara statistik penurunan kadar kolesterol total dan lemak total belum bermakna. Puji Tulus Suciati (2007), meneliti uji efek penurunan kadar glukosa darah influsa seledri terhadap kelinci putih jantan galur New Zealand yang dibebani glukosa. Setelah dilakukan pengukuran dengan dua tes yaitu tes kadar glukosa plasma dan uji
(20)
5
toleransi glukosa oral, didapatkan hasil bahwa kadar glukosa pada penderita DM ditandai dengan penurunan toleransi glukosa akibat berkurangnya sekresi insulin sebagai respon terhadap pemberian glukosa. Sumiwi (2005), meneliti tentang efek ekstrak etanol herba seledri terhadap kadar kolestrol total, Trigliserida, LDL kolestrol dan HDL kolestrol pada tikus putih jantan. Dalam penelitian ini, ekstrak etanol herba seledri yang disuspensikan dalam PGA 2% diberikan tiap hari secara oral pada dosis 25 mg/200gBB tikus dan 50 mg/200gBB tikus, selama 10 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua dosis ekstrak etanol herba seledri, pada hari ke-10 menurunkan kadar kolesterol total, trigiliserida, dan LDL-kolesterol secara bermakna (_ = 0,05 dan _ = 0,01), sedangkan kenaikkan kadar HDL-kolesterol hanya ditunjukkan oleh dosis 50 mg/200gBB tikus dengan taraf nyata _ = 0,05 dan _ = 0,01.
Pada penelitian Juheini (2002) tentang pemanfaatkan herba seledri untuk menurunkan kolestrol dan lipid dalam darah tikus putih yang diberi diit tinggi kolestrol dan lemak menggunakan tiga dosis yang berbeda yaitu dosis berturut-turut 0,14 g/200 g BB/hari, 0,72 g/200 g BB/hari dan 3,6 g/200 g BB/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis tersebut dapat menurunkan kolestrol dan lipid. Diantara ketiga dosis tersebut yang paling efektif untuk menurunkan kolestrol dan lipid yaitu dosis 3,6 g BB/hari, tetapi secara statistik penurunan kadar kolestrol total dan lemak total belum bermakna.
Para peneliti kebanyakan menggunakan tikus untuk uji coba sebagai pengganti manusia, karena dalam hal genetika tikus putih adalah mamalia
(21)
6
yang mempunyai ciri paling lengkap, selain itu kromosom tikus hampir sama atau mendekati kromosom manusia. Tikus putih kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan dan mewah. Namun, sebagian besar tikus diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Bahkan, tujuh puluh persen dari semua hewan yang digunakan dalam kegiatan biomedis yaitu tikus. Lebihi dari 1000 saham dan strain tikus telah dikembangkan, serta ratusan mutan saham yang digunakan sebagai model penyakit manusia. (kusumawati, 2004)
Berdasarkan beberapa penelitian diatas, penelitian tentang seledri untuk menurunkan berat badan (obesitas) belum pernah dilakukan atau diteliti, oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Seledri (Apium graviolens) sebagai Alternatif untuk Menurunkan Berat Badan (obesitas) Tikus Putih (Rattus novegicus)”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Adakah pengaruh pemberian berbagai dosis seledri (Apium graviolens)
terhadap penurunkan berat badan (obesitas) tikus putih (Rattus
novegicus)?
1.2.2 Berapakah dosis seledri (Apium graviolens) yang efektif menurunkan berat badan tikus putih (Rattus norvegicus) ?
(22)
7
1.3Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk :
1.3.1 Mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis seledri (Apium
graviolens) terhadap penurunkan berat badan (obesitas) tikus putih (Rattus
novegicus).
1.3.2 Mengetahui dosis seledri (Apium graviolens) yang efektif menurunkan berat badan tikus putih (Rattus norvegicus).
1.4Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat Praktis
1. Menyumbangkan pengetahuan tentang cara pemanfaatan seledri
sebagai alternatif untuk obat menurunkan berat badan (obesitas). 2. Menyumbangkan pengetahuan tentang pengelolaan seledri sebagi
alternatif untuk obat menurunkan berat badan (obesitas).
1.4.2 Manfaat Teoritis
Menambah khasanah keilmuan bagi penulis pada pengetahuan tentang penggunaan seledri sebagai bahan obat penurun berat badan (obesitas) dan sekaligus dapat memperluas terapan keilmuan peneliti pada mata kuliah biokimia, metode penelitian, seminar usulan penelitian serta mata kuliah lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
(23)
8
1.5Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini yaitu :
1.5.1 Penelitian ini hanya meneliti efek dari pemanfaatan seledri sebagai
alternatif untuk obat menurunkan berat badan (obesitas).
1.5.2 Dosis yang digunakan dalam penelitian ini 0,72 g/200 g BB/hari; 3,6 g/200 g BB/hari dan 6,48 g/200 g BB/hari. Penentuan dosis tersebut didasarkan pada jurnal penelitian tentang kolestrol dan lemak, karena seseorang yang menderita kolestrol berat badannya mengalami kegemukan.
1.5.3 Objek penelitian untuk menguji pengaruh berbagai dosis seledri terhadap penurunan berat badan yang diuji cobakan pada tikus putih (Rattus
norvegicus).
1.5.4 Tikus putih (Rattus norvegicus) yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus betina berumur 2 bulan dengan berat badan rata-rata 150 gram.
1.6Difinisi Istilah
Difinisi istilah pada penelitian ini yaitu :
1.6.1 Pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan efek suatu hal terhadap hal yang lainnya (Daryanto, 2002)
1.6.2 Tanaman seledri tumbuh dengan ketinggian 1sampai 2 kaki. Batangnya agak keras dan bergalur, memiliki daun majemuk (segmented) dengan tepi bergerigi. Selama bulan Juni dan Juli, mengeluarkan bunga kecil
(24)
9
yang berwarna putih yang nantinya berkembang menjadi buah dengan biji yang halus (Winarto, 2003)
1.6.3 Dosis yaitu jumlah obat yang diberikan pada penderita dalam satuan berat g, mg atau satuan isi ml, dan lt.
1.6.4 Kandang adalah suatu tempat yang digunakan untuk memelihara tikus. Kandang yang digunakan adalah bak plastik yang ditutup dengan kawat. 1.6.5 Makanan adalah sesuatu yang bisa dimakan sebagai sumber energi yang
dibutuhkan oleh tikus. Makanan yang digunakan adalah BR1 yang diberikan setiap hari.
1.6.6 Minuman adalah cairan yang dibutuhkan untuk membantu proses
(1)
Tanaman seledri tumbuh dengan ketinggian 1 sampai 2 kaki. Batangnya agak keras dan bergalur, memiliki daun majemuk (segmented) dengan tepi bergerigi. Selama bulan Juni dan Juli, mengeluarkan bunga kecil yang berwarna putih yang nantinya berkembang menjadi buah dengan biji yang halus. Tanah yang basah dengan sifat asam merupakan lingkungan pertubuhan yang sesuai untuk seledri. Biji seledri memiliki bau yang khas dengan rasa agak pahit. Kandungan kimia tanaman ini antara lain 1,5-3% minyak terbang (yang berisi 60-70% limonene, pthalides, dan β-selinene), flavor-glukoside (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagin, vitamin A, vitamin B, vitamin C, furano coumarin(bergapten), polyfenol dan flavonoid.
Tanaman seledri juga banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya. Juheini, dkk (2002), memanfaatkan herba seledri untuk menurunkan kolestrol dan lipid dalam darah tikus putih yang diberi diit tinggi kolestrol dan lemak dengan menggunakan tiga dosis yang berbeda yaitu dosis berturut-turut 0,14 g/200 g BB/hari, 0,72 g/200 g BB/hari dan 3,6 g/200 g BB/hari Setelah enam minggu perlakuan, tikus dibedah, darahnya diambil melalui jantung, lalu diukur kadar kolesterol total dan lemak totalnya. Dari hasil percobaan, dapat diketahui bahwa ketiga dosis sari air herba seledri yang digunakan menunjukkan adanya efek menurunkan kolesterol dan lipid, namun secara statistik penurunan kadar kolesterol total dan lemak total belum bermakna. Puji Tulus Suciati (2007), meneliti uji efek penurunan kadar glukosa darah influsa seledri terhadap kelinci putih jantan galur New Zealand yang dibebani glukosa. Setelah dilakukan pengukuran dengan dua tes yaitu tes kadar glukosa plasma dan uji
(2)
toleransi glukosa oral, didapatkan hasil bahwa kadar glukosa pada penderita DM ditandai dengan penurunan toleransi glukosa akibat berkurangnya sekresi insulin sebagai respon terhadap pemberian glukosa. Sumiwi (2005), meneliti tentang efek ekstrak etanol herba seledri terhadap kadar kolestrol total, Trigliserida, LDL kolestrol dan HDL kolestrol pada tikus putih jantan. Dalam penelitian ini, ekstrak etanol herba seledri yang disuspensikan dalam PGA 2% diberikan tiap hari secara oral pada dosis 25 mg/200gBB tikus dan 50 mg/200gBB tikus, selama 10 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua dosis ekstrak etanol herba seledri, pada hari ke-10 menurunkan kadar kolesterol total, trigiliserida, dan LDL-kolesterol secara bermakna (_ = 0,05 dan _ = 0,01), sedangkan kenaikkan kadar HDL-kolesterol hanya ditunjukkan oleh dosis 50 mg/200gBB tikus dengan taraf nyata _ = 0,05 dan _ = 0,01.
Pada penelitian Juheini (2002) tentang pemanfaatkan herba seledri untuk menurunkan kolestrol dan lipid dalam darah tikus putih yang diberi diit tinggi kolestrol dan lemak menggunakan tiga dosis yang berbeda yaitu dosis berturut-turut 0,14 g/200 g BB/hari, 0,72 g/200 g BB/hari dan 3,6 g/200 g BB/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis tersebut dapat menurunkan kolestrol dan lipid. Diantara ketiga dosis tersebut yang paling efektif untuk menurunkan kolestrol dan lipid yaitu dosis 3,6 g BB/hari, tetapi secara statistik penurunan kadar kolestrol total dan lemak total belum bermakna.
Para peneliti kebanyakan menggunakan tikus untuk uji coba sebagai pengganti manusia, karena dalam hal genetika tikus putih adalah mamalia
(3)
yang mempunyai ciri paling lengkap, selain itu kromosom tikus hampir sama atau mendekati kromosom manusia. Tikus putih kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan dan mewah. Namun, sebagian besar tikus diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Bahkan, tujuh puluh persen dari semua hewan yang digunakan dalam kegiatan biomedis yaitu tikus. Lebihi dari 1000 saham dan strain tikus telah dikembangkan, serta ratusan mutan saham yang digunakan sebagai model penyakit manusia. (kusumawati, 2004)
Berdasarkan beberapa penelitian diatas, penelitian tentang seledri untuk menurunkan berat badan (obesitas) belum pernah dilakukan atau diteliti, oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Seledri
(Apium graviolens) sebagai Alternatif untuk Menurunkan Berat Badan
(obesitas) Tikus Putih (Rattus novegicus)”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Adakah pengaruh pemberian berbagai dosis seledri (Apium graviolens) terhadap penurunkan berat badan (obesitas) tikus putih (Rattus novegicus)?
1.2.2 Berapakah dosis seledri (Apium graviolens) yang efektif menurunkan berat badan tikus putih (Rattus norvegicus) ?
(4)
1.3Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk : 1.3.1 Mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis seledri (Apium
graviolens) terhadap penurunkan berat badan (obesitas) tikus putih (Rattus novegicus).
1.3.2 Mengetahui dosis seledri (Apium graviolens) yang efektif menurunkan berat badan tikus putih (Rattus norvegicus).
1.4Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat Praktis
1. Menyumbangkan pengetahuan tentang cara pemanfaatan seledri sebagai alternatif untuk obat menurunkan berat badan (obesitas). 2. Menyumbangkan pengetahuan tentang pengelolaan seledri sebagi
alternatif untuk obat menurunkan berat badan (obesitas).
1.4.2 Manfaat Teoritis
Menambah khasanah keilmuan bagi penulis pada pengetahuan tentang penggunaan seledri sebagai bahan obat penurun berat badan (obesitas) dan sekaligus dapat memperluas terapan keilmuan peneliti pada mata kuliah biokimia, metode penelitian, seminar usulan penelitian serta mata kuliah lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
(5)
1.5Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini yaitu :
1.5.1 Penelitian ini hanya meneliti efek dari pemanfaatan seledri sebagai alternatif untuk obat menurunkan berat badan (obesitas).
1.5.2 Dosis yang digunakan dalam penelitian ini 0,72 g/200 g BB/hari; 3,6 g/200 g BB/hari dan 6,48 g/200 g BB/hari. Penentuan dosis tersebut didasarkan pada jurnal penelitian tentang kolestrol dan lemak, karena seseorang yang menderita kolestrol berat badannya mengalami kegemukan.
1.5.3 Objek penelitian untuk menguji pengaruh berbagai dosis seledri terhadap penurunan berat badan yang diuji cobakan pada tikus putih (Rattus norvegicus).
1.5.4 Tikus putih (Rattus norvegicus) yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus betina berumur 2 bulan dengan berat badan rata-rata 150 gram.
1.6Difinisi Istilah
Difinisi istilah pada penelitian ini yaitu :
1.6.1 Pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan efek suatu hal terhadap hal yang lainnya (Daryanto, 2002)
1.6.2 Tanaman seledri tumbuh dengan ketinggian 1sampai 2 kaki. Batangnya agak keras dan bergalur, memiliki daun majemuk (segmented) dengan tepi bergerigi. Selama bulan Juni dan Juli, mengeluarkan bunga kecil
(6)
yang berwarna putih yang nantinya berkembang menjadi buah dengan biji yang halus (Winarto, 2003)
1.6.3 Dosis yaitu jumlah obat yang diberikan pada penderita dalam satuan berat g, mg atau satuan isi ml, dan lt.
1.6.4 Kandang adalah suatu tempat yang digunakan untuk memelihara tikus. Kandang yang digunakan adalah bak plastik yang ditutup dengan kawat. 1.6.5 Makanan adalah sesuatu yang bisa dimakan sebagai sumber energi yang
dibutuhkan oleh tikus. Makanan yang digunakan adalah BR1 yang diberikan setiap hari.
1.6.6 Minuman adalah cairan yang dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme. Minuman yang digunakan adalah air kran.