Analisis Biaya dan Manfaat Proyek
22 perawatan. Dari perspektif pelaku usaha, penanganan limbah B3 yang terbaik
adalah dengan pendekatan biaya yang terkecil, sedangkan dari pemerintah adalah dengan alternatif dengan resiko terkecil.
Untuk menentukan pilihan atas alternatif-alternatif dalam pengeleloaan limbah, faktor yang paling sering diperhitungkan selain efisiensi dan manfaat,
perlu mempertimbangkan biaya. Bila biaya akibat penggunaan limbah melebihi keuntungannya, maka penting untuk mempertimbangkan apakah tindakan lebih
murah dan memadai, atau tidak usah menggunakan limbah sama sekali Mara dan Cairncross, 1994. Dalam hal pengelolaan limbah, perlu mempertimbangkan
apakah limbah memiliki peluang untuk didaur ulang atau digunakan kembali, karena dari pertimbangan tersebut dapat diambil keputusan penanganan limbah,
manakah yang paling efektif baik dari segi nilai maupun biaya Rubinstein, 2012. Salah satu alat yang digunakan dalam menilai alternatif keputusan
pengelolaan sumberdaya dan lingkungan adalah Cost of Effectiveness Analysis CEA. CEA mirip dengan anlasis biaya dan manfaat proyek, namun CEA
digunakan dalam kondisi-kondisi dengan keterbatasan untuk menganalisis output yang dihasilkan dari berbagai kombinasi input sehingga bisa menghasilkan biaya
terendah atau dengan sejumlah biaya tertentu dapat menghasilkan output terbaik. Menurut Dixon dan Suherman dalam Haqq 2009, CEA berfokus pada konsep
least cost dalam proyek sosial dan lingkungan, karena pada proyek-proyek tersebut manfaat dalam mencapai tujuan sulit untuk dinilai. Dengan kata lain,
proyek-proyek yang tidak memberikan manfaat yang dapat dikuantifikasikan secara moneter –seperti proyek kesehatan, pendidikan, dan lingkungan—dapat
dipertimbangkan dengan prinsip biaya terendah.
23